Anda di halaman 1dari 14

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG KESEHATAN

REPRODUKSI REMAJA PADA PROGRAM


PIK – KRR DI SMPN 3 SIKUR
TAHUN 2021

Sri Primawati1, Siti Naili Ilmiyani, S.ST.,M.Keb2, Eka Mustika Yanti, S.ST.,M.Psi3

ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMPN 3 Sikur Kecamatan Sikur
diketahui bahwa siswa yang aktif mengikuti program PIK-R di SMPN 3 Sikur sebanyak 27
orang, dari hasil wawancara langsung terhadap 27 siswa tersebut mengatakan bahwa kesehatan
reproduksi merupakan keadaan organ yang hanya bebas dari penyakit saja, kemudian dari 10
siswa yang tidak mengikuti PIK – KRR, 5 diantaranya mengatakan bahwa tidak mengetahui
tentang triad KRR sedangkan 5 orang lainnya mengatakan mengetahui tentang triad KRR.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap siswa tentang kesehatan
reproduksi remaja pada Program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur Tahun 2021.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan rancangan case control. Jumlah
sampel dalam penelitian sebanyak 54 orang. Pengumpulan data menggunakan alat bantu
kuesioner dengan menggunakan uji paired t-test (independent sample t-test).
Hasil : Menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti PIK - KRR sebagian besar memiliki
pengetahuan baik sebanyak 16 orang (59,3%) dan yang tidak megikuti program PIK – KRR
sebagian besar memiliki pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (59,3%). Siswa yang mengikuti
program PIK – KRR sebagian besar memiliki sikap yang positif sebanyak 20 orang (74,1%) dan
yang tidak mengikuti program PIK – KRR di sebagian besar memiliki sikap yang negatif
sebanyak 22 orang (81,5%). Terdapat perbedaan pengetahuan siswa tentang kesehatan
reproduksi remaja pada siswa yang mengikuti program PIK – KRR dengan Siswa Yang Tidak
Mengikuti Program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur Tahun 2021. Terdapat perbedaan sikap siswa
tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa yang mengikuti program PIK – KRR dengan
Siswa Yang Tidak Mengikuti Program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur Tahun 2021.
Simpulan : Siswa yang mengikuti program PIK – KRR di sekolah cenderung memiliki
pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan reproduksi remaja.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, PIK – KRR, Kesehatan Reproduksi, Remaja


Pustaka : Buku 28 (2012 – 2021) dan Jurnal 14 (2015 – 2021)
Halaman : Sampul 13 (I – XIII), Isi (1 – 76), Lampiran (1 – 5)
1
Mahasiswa Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
2.3
DIFFERENCES IN STUDENTS' KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT ADOLESCENT
REPRODUCTIVE HEALTH IN THE PIK – KRR
PROGRAME AT SMPN 3 SIKUR
2021 YEAR

Sri Primawati1, Siti Naili Ilmiyani, S.ST., M.Keb2, Eka Mustika Yanti, S.ST., M.PSi3

ABSTRACT

Background : Based on the results of a preliminary study at SMPN 3 Sikur, Sikur District, it was
found that 27 students were actively participating in the PIK-KRR programe at SMPN 3 Sikur.
From the results of direct interviews with 27 students, they said that reproductive health is an
organ condition that is only free from disease. then out of 10 students who did not take PIK –
KRR, 5 of them said that they did not know about the KRR triad while 5 others said they knew
about the KRR triad.
Aim : To find out the differences in students' knowledge and attitudes about adolescent
reproductive health in the PIK – KRR Programe at SMPN 3 Sikur in 2021.
Methods: This research is a comparative study with a case control design. The number of
samples in the study were 54 people. Collecting data through interviews using a questionnaire
tool using the paired t-test (independent sample t-test).
Results : Most of the students who took PIK - KRR had good knowledge as many as 16 people
(59.3%) and those who did not take part in the PIK - KRR program mostly had less knowledge
as many as 16 people (59.3%). Most of the students who took part in the PIK-KRR program had
a positive attitude as many as 20 people (74.1%) and those who did not participate in the PIK-
KRR program mostly had a negative attitude as many as 22 people (81.5%). There are
differences in students' knowledge about adolescent reproductive health in students who take
part in the PIK – KRR program with students who do not take part in the PIK – KRR program at
SMPN 3 Sikur in 2021. There are differences in student attitudes about adolescent reproductive
health in students who take part in the PIK – KRR program with students Those who did not take
part in the PIK – KRR Program at SMPN 3 Sikur in 2021.
Conclusion : Students who take part in the PIK – KRR program at school tend to have good
knowledge and attitudes about adolescent reproductive health.

Keywords : Knowledge, Attitude, PIK – KRR, Reproductive Health, Adolescents


Libraries : Books 28 (2012 – 2021) and Journal 14 (2015 – 2021)
Page : Cover (I – XIII), Contents (1 – 76), Attachment (1 – 5)

1
Student of Midwifery College of Health Sciences Hamzar
Lecturer, Hamzar College of Health Sciences
2,3
I. PENDAHULUAN akan berdampak pada kualitasnya sebagai
Remaja merupakan masa transisi aktor pembangunan dan kesiapannya dalam
seseorang dari masa anak-anak untuk menuju membangun keluarga. Pubertas/kematangan
masa dewasa. Remaja memiliki keunikan seksual yang semakin dini (aspek internal)
dalam tahap pertumbuhan dan dan aksesibilitas terhadap berbagai media
perkembangannya yang pesat secara fisik, serta pengaruh negatif sebaya (aspek
psikologis maupun sosial. Selain itu, remaja eksternal) menjadikan remaja rentan terhadap
juga merupakan masa yang penuh dengan perilaku seksual berisiko. Dengan demikian,
goncangan dan stres karena masalah yang remaja menjadi rentan mengalami kehamilan
dialami terlihat begitu kompleks (Kemenkes di usia dini, kehamilan di luar nikah,
RI, 2019). kehamilan tidak diinginkan, dan terinfeksi
Salah satu masalah yang harus penyakit menular seksual hingga aborsi yang
diperhatikan dalam perkembangan remaja tidak aman. (Buletin BKKBN , 2019 )
adalah kesehatan reproduksinya yang meliputi Berbagai upaya dilakukan pemerintah
sistem, fungsi, dan proses reproduksi agar untuk memfasilitasi para remaja untuk
selalu sehat. Remaja di Indonesia rentan mendapatkan informasi mengenai kespro.
berperilaku tidak sehat diantaranya remaja Salah satunya BKKBN melalui Pusat
melakukan seksualitas pranikah, terinfeksinya Informasi Konseling Remaja (PIKR) dan Bina
penyakit menular seksual, penyalahgunaan Keluarga Remaja (BKR). Remaja telah
Napza dan sebagainya. Tingginya kehamilan menjadi bagian penting dari Program
tidak diinginkan (KTD) erat kaitannya dengan Kependudukan, Keluarga Berencana, dan
aborsi. Dari estimasi jumlah aborsi per tahun Pembangunan Keluarga (KKBPK) sejak
di Indonesia bisa mencapai 2,4 juta, sekitar tahun 2005, sebagai respons atas komitmen
800.000 diantaranya terjadi di kalangan untuk memperhatikan kesehatan dan hak-hak
remaja. Penyebab hamil di luar nikah di reproduksi. Pusat Informasi Kesehatan (PIK)
kalangan remaja semakin bervariasi. Remaja dibentuk dalam rangka Pembinaan
Penggunaan drug, permen memabukkan, lem Ketahanan Remaja sebagai bagian dari upaya
hisap seringkali menjadi alat “coba-coba” Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan
kaum remaja untuk mendapat rangsangan Keluarga. Sebagai wadah kegiatan dari
tertentu dalam menyalurkan dorongan remaja, oleh remaja, dan untuk remaja (youth
biologisnya. Ancaman HIV dan AIDS center) dan layanan ramah remaja (youth
menyebabkan perilaku seksual dan kesehatan friendly services), PIK Remaja mencetak
reproduksi remaja muncul ke permukaan, pendidik sebaya (peer educator) dan konselor
diperkirakan 20-25% dari semua infeksi HIV sebaya (peer counselor) untuk meminimalisir
di dunia terjadi pada remaja. PIK-KRR pengaruh negatif kelompok sebaya dan
merupakan suatu wadah konseling kesehatan menjadikan kelompok sebaya sebagai sumber
reproduksi (KRR) bagi para remaja, yang informasi yang benar (BKKBN, 2019).
bertugas memberikan informasi terkait Penelitian Sri Wulandari (2015)
dengan kesehatan reproduksi remaja. menunjukkan bahwa responden yang
(Kemenkes RI, 2019) mengikuti kegiatan PIK R memiliki
Pembinaan ketahanan remaja pengetahuan tinggi dan sikap positif terhadap
diperlukan karena kondisi remaja di era kesehatan reproduksi remaja . Selain itu,
revolusi industri 4.0 ini bukan tanpa penelitian Sigit Ambar Widyawati, dkk
tantangan. Masih ada permasalahan yang (2017) menunjukkan bahwa terdapat
mengancam remaja, terutama yang terkait perbedaan tingkat pengetahuan tentang
dengan kesehatan reproduksi dan gizi yang kesehatan reproduksi antara sekolah yang
menerapkan program PIK-R dan sekolah yang control. Populasinya adalah siswa kelas 7 dan
tidak menerapkan program PIK-R, dimana Kelas 8 di SMPN 3 Sikur sebanyak 184 orang
responden yang berpengetahuan tinggi lebih yang terdiri dari 27 siswa yang ikut program
banyak pada sekolah yang menerapkan PIK- PIK – KRR dan 157 siswa yang tidak ikut
R. program PIK – KRR. Teknik pengambilan
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan sampel yang digunakan adalah consecutive
Indonesia-Kesehatan Reproduksi Remaja sampling sehingga diperoleh jumlah sampel
tahun 2012 memperlihatkan hasil tentang sebanyak 54 orang. Penelitian ini dilakukan di
rendahnya pengetahuan remaja terkait SMP 3 Sikur pada bulan Januari 2022 dengan
kesehatan reproduksi. Sebanyak 4,7% remaja menggunakan alat bantu kuesioner. Analisis
perempuan dan 21,2% remaja laki-laki tidak data dilakukan dengan menggunakan uji
mengetahui tanda pubertas pada anak paired t-test.
perempuan, sedangkan sebanyak 10,1%
remaja perempuan dan 11,1% remaja laki-laki III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak mengetahui tanda pubertas pada anak A. Hasil
laki-laki (SDKI, 2012).   1. Analisa Univariat
Kabupaten Lombok Timur merupakan a. Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan
salah satu daerah yang memiliki jumlah PIK- Reproduksi Remaja Pada Siswa Yang
R terbanyak. Kabupaten Lombok Timur Mengikuti Program PIK - KRR
memiliki total 84 PIK-R yang terbagi dalam Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden
64 PIK-R (276,1%) jalur pendidikan dan 20 Berdasarkan Pengetahuan Siswa
tentang Kesehatan Reproduksi
PIK-R (23,9%) jalur masyarakat (Dikes Remaja Pada Siswa Yang Mengikuti
Lombok Timur, 2020). Program PIK – KRR di SMPN 3
Berdasarkan hasil studi pendahuluan Sikur Tahun 2021.
di SMPN 3 Sikur Kecamatan Sikur diketahui
No Pengetahuan n %
bahwa ada 2 kasus pernikahan dini yang
1 Baik 16 59,3
terjadi di tahun 2021 yaitu siswi kelas VIII. 2 Cukup 7 25,9
Selain itu, diketahui bahwa SMPN 3 Sikur 3 Kurang 4 14,8
sudah menerapkan program PIK-R dan masih Jumlah 27 100
dalam tahap tumbuh. Siswa yang aktif
mengikuti program PIK-R di SMPN 3 Sikur Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat
sebanyak 27 orang, dari hasil wawancara dilihat bahwa dari 27 siswa yang
langsung terhadap 27 siswa tersebut mengikuti program PIK - KRR di SMPN
mengatakan bahwa kesehatan reproduksi 3 Sikur, sebagian besar memiliki
merupakan keadaan organ yang hanya bebas pengetahuan baik tentang Kesehatan
dari penyakit saja, kemudian dari 10 siswa Reproduksi sebanyak 16 orang (59,3%)
yang tidak mengikuti PIK – KRR, 5 dan sebagian kecil memiliki pengetahuan
diantaranya mengatakan bahwa tidak kurang sebanyak 4 orang (14,8%).
mengetahui tentang triad KRR sedangkan 5 b. Pengetahuan siswa tentang kesehatan
orang lainnya mengatakan mengetahui tentang reproduksi remaja pada siswa yang
triad KRR. tidak mengikuti program PIK - KRR
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pengetahuan Siswa
II. METODE PENELITIAN tentang Kesehatan Reproduksi
Metode penelitian yang digunakan Remaja Pada Siswa Yang Tidak
dalam penelitian ini adalah penelitian Mengikuti Program PIK – KRR di
komparatif dengan desain penelitian case SMPN 3 Sikur Tahun 2021.
No Pengetahuan n % Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat
1 Baik 2 7,4 dilihat bahwa dari 27 siswa yang tidak
2 Cukup 9 33,3
mengikuti program PIK - KRR di SMPN
3 Kurang 16 59,3
Jumlah 27 100 3 Sikur, siswa yang memiliki sikap negatif
lebih banyak yaitu sebanyak 22 orang
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat (81,5%) dibandingkan siswa yang
dilihat bahwa dari 27 siswa yang tidak memiliki sikap positif sebanyak 5 orang
mengikuti program PIK - KRR di SMPN (18,5%).
3 Sikur, sebagian besar memiliki
pengetahuan kurang tentang Kesehatan
Reproduksi sebanyak 16 orang (59,3%)
dan sebagian kecil memiliki pengetahuan
baik sebanyak 2 orang (7,4%).
c. Sikap siswa tentang kesehatan
reproduksi remaja pada siswa yang
mengikuti program PIK – KRR
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden 2. Analisis Bivariat
Berdasarkan Sikap Siswa tentang a. Analisis Perbedaan Pengetahuan Siswa
Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Siswa Yang Mengikuti Program PIK
– KRR di SMPN 3 Sikur Tahun
Pada Siswa Yang Mengikuti Program
2021. PIK – KRR dengan Siswa Yang Tidak
Mengikuti Program PIK – KRR
No Sikap n % Tabel 4.5 Analisis Perbedaan Pengetahuan
1 Positif 20 74,1 Siswa Tentang Kesehatan
2 Negatif 7 25,9 Reproduksi Remaja Pada Siswa
Jumlah 27 100 Yang Mengikuti Program PIK –
KRR dengan Siswa Yang Tidak
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat Mengikuti Program PIK – KRR di
dilihat bahwa dari 27 siswa yang SMPN 3 Sikur Tahun 2021.
mengikuti program PIK - KRR di SMPN
Pengetahuan n Mean Std. P
3 Sikur, siswa yang memiliki sikap positif Deviasion Value
lebih banyak yaitu sebanyak 20 orang Siswa yang ikut 27 76,74 22,754
(74,1%) dibandingkan siswa yang program PIK –
memiliki sikap negatif sebanyak 7 orang KRR
(25,9%). Siswa yang 27 60,30 11,592 0.002
tidak ikut
d. Sikap siswa tentang kesehatan
program PIK –
reproduksi remaja pada siswa yang KRR
tidak mengikuti program PIK - KRR
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahan P
Berdasarkan Sikap Siswa tentang Program Total
Baik Cukup Kurang val
Kesehatan Reproduksi Remaja Pada PIK – KRR
n % n % n % n % ue
Siswa Yang Tidak Mengikuti Siswa yang 16 29,6 7 13,0 4 7,4 27 50,0
Program PIK – KRR di SMPN 3 ikuti
Sikur Tahun 2021. program PIK
No Sikap n % – KRR
0.002
Siswa yang 2 3,7 9 16,7 16 29,6 27 50,0
1 Positif 5 18,5
ikuti
2 Negatif 22 81,5
program PIK
Jumlah 27 100
– KRR
Jumlah 18 33,3 16 29,6 20 37,0 54 100 Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat
dilihat bahwa dari hasil analisis dengan
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat menggunakan uji paired t-test
dilihat bahwa dari hasil analisis dengan (independent sample t-test) diperoleh nilai
menggunakan uji paired t-test p value sebesar 0,001 dengan taraf
(independent sample t-test) diperoleh nilai signifikansi 0,05, karena 0,001 < 0,05,
p value sebesar 0,002 dengan taraf maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
signifikansi 0,05, karena 0,002 < 0,05, perbedaan sikap siswa tentang kesehatan
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat reproduksi remaja pada siswa yang
perbedaan pengetahuan siswa tentang mengikuti program PIK – KRR dengan
kesehatan reproduksi remaja pada siswa siswa yang tidak mengikuti program PIK
yang mengikuti program PIK – KRR – KRR di SMPN 3 Sikur Tahun 2021.
dengan siswa yang tidak mengikuti B. Pembahasan
program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur 1. Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan
Tahun 2021. Reproduksi Remaja Pada Siswa Yang
Mengikuti Program PIK - KRR
Hasil penelitian terkait dengan
pengetahuan siswa tentang kesehatan
b. Analisis Perbedaan Sikap Siswa reproduksi remaja pada siswa yang
Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja mengikuti program PIK – KRR di SMPN
Pada Siswa Yang Mengikuti Program 3 Sikur diketahui bahwa sebagian besar
PIK – KRR dengan Siswa Yang Tidak memiliki pengetahuan baik tentang
Mengikuti Program PIK – KRR Kesehatan Reproduksi sebanyak 16 orang
Tabel 4.6 Analisis Perbedaan Sikap Siswa
Tentang Kesehatan Reproduksi
(59,3%) dan sebagian kecil memiliki
Remaja Pada Siswa Yang pengetahuan kurang sebanyak 4 orang
Mengikuti Program PIK – KRR (14,8%).
dengan Siswa Yang Tidak Hasil penelitian ini sejalan dengan
Mengikuti Program PIK – KRR di penelitian yang dilakukan oleh Ima
SMPN 3 Sikur Tahun 2021.
Juliana (2018) tentang : “Tingkat
Sikap n Mean Std. P Pengetahuan dan Sikap Siswa SMP
Deviasio Value Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
n
Siswa yang ikut 27 32,30 3,506
Berdasarkan Keikutsertaan Pada Program
program PIK – Pusat Informasi dan Konseling-Remaja
KRR (PIK-R)” dari hasil penelitiannya
0.001
Siswa yang tidak 27 29,07 2,921 diketahui bahwa siswa anggota PIK - R
ikut program PIK yang memiliki tingkat pengetahuan
– KRR
tinggi sebanyak 21 responen (91,3%).
Sikap Dalam hal ini disebutkan bahwa tingginya
Program PIK – Total
Negatif Positif valu pengetahuan siswa tentang kesehatan
KRR
n % n % n % reproduksi disebabkan karena siswa
Siswa yang ikuti 7 13,0 20 37,0 27 50,0 anggota PIK-R sudah menerima
program PIK –
KRR
informasi terkait kesehatan reproduksi
0.001 remaja melalui organisasi PIK-R yang
Siswa yang ikuti 22 40,7 5 9,3 27 50,0
program PIK – diikutinya.
KRR Hasil penelitian ini juga didukung
Jumlah 29 53,7 25 46,3 54 100 oleh penelitiannya Kiki Olgavianita
(2017) dengan judul : “Perbedaan reproduksi dan bagi siswa dan
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi memberikan edukasi kepada teman
Berdasarkan Pemanfaatan PIK-KRR di lainnya di sekolah sehingga informasi
SMA Negeri 1 Nguter”. Hasil tentang kesehatan dapat disampaikan
penelitiannya didapatkan bahwa Lebih dengan baik.
dari separuh responden yakni sebanyak 67 2. Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan
siswa (55,8%) memiliki pengetahuan baik Reproduksi Remaja Pada Siswa Yang
dan hanya 5 siswa (4,2%) yang memiliki Tidak Mengikuti Program PIK - KRR
pengetahuan rendah tentang kesehatan Hasil penelitian terkait dengan
reproduksi. Peningkatan pengetahuan pengetahuan siswa tentang kesehatan
reponden tentang kesehatan reproduksi reproduksi remaja pada siswa yang tidak
dapat di upayakan menjadi media mengikuti program PIK – KRR di SMPN
promosi. 3 Sikur diketahui bahwa sebagian besar
Menurut teori yang dikemukakan memiliki pengetahuan kurang tentang
oleh Notoatmodjo (2018), yang Kesehatan Reproduksi sebanyak 16 orang
menyatakan bahwa informasi dan (59,3%) dan sebagian kecil memiliki
pendidikan formal merupakan salah satu pengetahuan baik sebanyak 2 orang
faktor yang dapat mempengaruhi tingkat (7,4%).
pengetahuan seseorang tentang sesuatu. Hasil penelitian sejalan dengan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang hasil penelitian yang dilakukan oleh
dilakukan oleh Rohmatika (2013) yang Wardiati (2021), hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa penyuluhan menunjukkan bahwa remaja yang tidak
kesehatan di sekolah dapat membuat tergabung dalam PIK – KRR memiliki
pengetahuan siswa terkait kesehatan pengetahuan yang kurang tentang
reproduksi menjadi cukup baik. kesehatan reproduksi sebesar 67,91%.
Berdasarkan hasil penelitian yang Dalam penelitiannya dikatakan bahwa
telah dilakukan di SMPN 3 Sikur, maka pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
peneliti berpendapat bahwa baiknya yang tidak ikut program PIK – KRR
pengetahuan yang dimiliki siswa tentang cenderung kurang, karena informasi yang
kesehatan reproduksi pada siswa yang didapatkan oleh siswa tersebut tidak
mengikuti program PIK – KRR mampu dipahami dengan baik.
disebabkan karena setelah siswa Hasil penelitian ini juga didukung
mengikuti program PIK – KRR, siswa oleh penelitiannya Lani Gumilang (2019)
menjadi lebih mengerti dan memahami tentang : “Pengetahuan Remaja Mengenai
tentang kesehatan reproduksi sehingga apa Kesehatan Reproduksi di SMA Negeri
yang diperoleh dari program PIK – KRR Jatinangor” hasil penelitiannya didapatkan
tentang kesehatan reproduksi mampu bahwa sebanyak 31 remaja laki-laki
diaplikasikan dengan baik dalam memiliki pengetahuan yang cukup
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya mengenai kesehatan reproduksi,
program PIK – KRR siswa mendapatkan sedangkan untuk remaja wanita 23
lebih banyak informasi tentang kesehatan responden (52,3%) berpengetahuan cukup
reproduksi remaja. Salah satu upaya yang mengenai kesehatan reproduksi. Dalam
dapat dilakukan untuk meningkatkan penelitiannya dijelaskan bahwa
pengetahuan siswa tentang kesehatan pengetahuan seseorang dapat berkembang
reproduksi yaitu melalui media promosi karena rasa keingintahuan manusia yang
seperti pemberian tugas tentang kesehatan tinggi.
Menurut teori yang dikemukakn Hasil penelitian ini sejalan dengan
oleh Kamal (2016), bahwa program PIK – penelitian yang dilakukan oleh Ima
KRR merupakan salah satu program yang Juliana (2018) tentang : “Tingkat
dirancang untuk memberikan informasi Pengetahuan dan Sikap Siswa SMP
dan edukasi kepada remaja berkaitan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
dengan kesehatan reproduksi remaja, Berdasarkan Keikutsertaan Pada Program
persiapan memasuki fase kehidupan Pusat Informasi dan Konseling-Remaja
selanjutnya dan hal-hal lain yang dianggap (PIK-R)” dari hasil penelitiannya
perlu untuk tumbuh kembang remaja. diketahui bahwa siswa yang mengikuti
Berdasarkan hasil penelitian yang program PIK - R memiliki sikap yang
telah dilakukan di SMPN 3 Sikur, maka sangat baik berjumlah 16 responden
peneliti berasumsi bahwa kurangnya (69,6%), hal ini terjadi karena sudah
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang
yang tidak mengikuti program PIK – KRR kesehatan reproduksi, sehingga para
tentang kesehatan kesehatan reproduksi siswa sudah memiliki bekal ilmu yang
remaja disebabkan karena informasi yang cukup untuk menentukan sikapnya.
diperoleh oleh siswa tentang kesehatan Hasil penelitian ini juga didukung
reproduksi hanya diperoleh dari sisipan oleh penelitiannya Bilqis Naufi (2021)
mata pelajaran di sekolah sehingga tentang : “Pengetahuan Dan Sikap Remaja
informasi didapatkan tersebut tidak utuh, Anggota Pusat Informasi dan Konseling
hal ini mengakibatkan siswa kurang Remaja Terhadap Tiga Risiko Ancaman
mengerti tentang kesehatan reproduksi Dasar Kesehatan Reproduksi” dari hasil
remaja yang disampaikan tersebut. penelitiannya diketahui bahwa sebagian
Tentunya hal ini mempengaruhi besar responden yang diteliti memiliki
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sikap yang tinggi sebanyak 23 orang
yang tidak mengikuti program PIK – (40,4%). Dalam penelitiannya dijelaskan
KRR. Pada umumnya semakin banyak bahwa sikap remaja direfleksikan dalam
informasi yang didapatkan oleh siswa bentuk tindakan terhadap kesehatan
tentang kesehatan reproduksi remaja, reproduksi.
maka pengetahuannya cenderung akan Menurut teori, sikap merupakan
semakin baik. reaksi atau respon yang masih tertutup
dari seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek. Sikap baru memiliki makna
3. Sikap Siswa Tentang Kesehatan apabila di tampakkan dalam bentuk
Reproduksi Remaja Pada Siswa Yang perilaku baik lisan maupun perilaku
Mengikuti Program PIK – KRR perbuatan. Sikap belum tentu secara
Hasil penelitian terkait dengan otomatis mewujudkan suatu tindakan,
sikap siswa tentang kesehatan reproduksi untuk dapat terwujudnya perilaku nyata
remaja pada siswa yang mengikuti dari suatu sikap diperlukan beberapa
program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur faktor pendukung atau suatu kondisi yang
diketahui bahwa siswa yang memiliki memungkinkan diantaranya adalah
sikap positif lebih banyak yaitu sebanyak fasilitas. Pengetahuan tentang sesuatu
20 orang (74,1%) dibandingkan siswa adalah awal yang mempengaruhi suatu
yang memiliki sikap negatif sebanyak 7 sikap yang mengarah pada perbuatan.
orang (25,9%). Informasi terhadap PIK-KRR yang
diberikan kepada siswa akan membentuk
sikap seseorang dan terwujud dalam suatu “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap
perilaku (Soetjiningsih, 2014). Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang
Berdasarkan hasil penelitian yang Kesehatan Reproduksi di SMA Negeri 1
telah dilakukan di SMPN 3 Sikur, maka Cisarua” . dari hasil penelitiannya didapatkan
peneliti berasumsi bahwa banyaknya bahwa dari 74 responden, sebanyak 22 orang
siswa yang memiliki sikap positif pada (29,7%) mempunyai sikap yang negatif
siswa yang mengikuti program PIK – terhadap kesehatan reproduksi. Sikap
KRR disebabkan karena setelah mengikuti remaja dipengaruhi oleh faktor pendidikan
program PIK – KRR siswa mampu formal dalam hal ini sikap siswa yang baik
merespon dengan baik terkait dengan hal- tentang kesehatan reproduksi mereka
dapatkan melalui pendidikan formal yaitu
hal yang berkaitan dengan kesehatan
pada saat belajar biologi tentang reproduksi
reproduksi remaja. Selain itu, disebabkan
manusia.
karena siswa memilik pengetahuan yang
Menurut pendapat yang
baik juga tentang kesehatan reproduksi
dikemukakan oleh Azwar (2015), bahwa
remaja, dimana pengetahuan merupakan
salah satu aspek yang dapat menunjang
salah satu faktor yang dapat
terbentuknya sikap adalah aspek kognitif
mempengaruhi sikap siswa.
yang merupakan argumentasi mengenai
4. Sikap Siswa Tentang Kesehatan
sesuatu yang diyakini. Pengetahuan
Reproduksi Remaja Pada Siswa Yang
tentang kesehatan reproduksi yang baik,
Tidak Mengikuti Program PIK - KRR
sehingga para remaja sudah memiliki
Hasil penelitian terkait dengan
bekal ilmu yang cukup untuk menentukan
sikap siswa tentang kesehatan reproduksi
sikapnya. Remaja akan lebih bertanggung
remaja pada siswa yang tidak mengikuti
jawab terhadap perilaku dan sikapnya jika
program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur
memiliki pengetahuan yang baik tentang
diketahui bahwa siswa yang memiliki
kesehatan reproduksi remaja.
sikap negatif lebih banyak yaitu sebanyak
Berdasarkan hasil penelitian yang
22 orang (81,5%) dibandingkan siswa
telah peneliti lakukan di SMPN 3 Sikur,
yang memiliki sikap positif sebanyak 5
maka peneliti berasumsi bahwa
orang (18,5%).
banyaknya siswa yang memiliki sikap
Hasil penelitian ini sejalan dengan
negatif pada siswa yang tidak mengikuti
penelitian yang dilakukan oleh Wijaya
program PIK – KRR disebabkan karena
(2014) tentang : “Hubungan Pengetahuan
informasi yang didapatkan oleh siswa
dan Sikap Dengan Kesehatan Reproduksi
terkait dengan kesehatan reproduksi
Pelajar Putri di SMP Negeri 4 Kota
remaja tidak mampu direspon dengan baik
Manado” dari hasil penelitiannya
oleh siswa, sehingga mempengaruhi sikap
diketahui bahwa sikap siswa yang kurang
siswa dalam mengambil keputusan. Oleh
baik tentang kesehatan reproduksi remaja
karena itu, untuk sikap siswa yang tidak
sebanyak 21 pelajar putri (35,6%). Dalam
mengikuti program PIK – KRR perlu
hal ini disebutkan bahwa kurangnya
diberikan bimbingan konseling dan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
tentang kesehatan reproduksi remaja
remaja agar informasi yang didapatkan
menjadi salah satu faktor yang
menjadi lebih banyak sehingga mampu
menyebabkan sikap siswa menjadi kurang
merubah sikap siswa tentnag kesehatan
baik terhadap kesehatan reproduksi
reproduksi remaja.
remaja.
5. Perbedaan Pengetahuan Siswa Tentang
Menurut penelitian yang dilakukan
Kesehatan Reproduksi Remaja Pada
oleh Marini Agustin (2017), tentang :
Siswa Yang Mengikuti Program PIK – 4,017 (lebih dari Z tabel) p value sebesar
KRR dengan Siswa Yang Tidak 0,000 (p kurang dari 0,05), sehingga ada
Mengikuti Program PIK – KRR beda pengetahuan antara siswa yang
Hasil analisis dengan menggunakan mengikuti PIK-KRR dan tidak. Siswa
uji paired t-test (independent sample t- yang mengikuti program PIK-KRR
test) ditemukan adanya perbedaan mempunyai pengetahuan kesehatan
pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja yang lebih tinggi
reproduksi remaja pada siswa yang dibandingkan dengan siswa yang tidak
mengikuti program PIK – KRR dengan mengikuti program PIK-KRR.
siswa yang tidak mengikuti program PIK Hal ini sesuai dengan teori yang
– KRR di SMPN 3 Sikur Tahun 2021 menyatakan bahwa remaja perlu
dengan nilai p value sebesar 0,002 < 0,05. mendapatkan informasi yang benar dari
Hal ini membuktikan bahwa program PIK sumber yang terpercaya sehingga
- KRR (Pusat Informasi Konseling mendapatkan informasi yang benar
Kesehatan Reproduksi Remaja) yang di tentang kesehatan reproduksi. Mengingat
ikuti oleh siswa SMPN 3 Sikur remaja hampir menghabiskan waktu
memberikan pengaruh yang signifikan kurang lebih 8 jam di sekolah. Program
terhadap pengetahuan siswa tentang PIK- KRR yang ada di sekolah sangat
kesehatan reproduksi remaja. berguna bagi remaja untuk mendapatkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan informasi yang benar tentang kesehatan
penelitian yang dilakukan oleh Kiki reproduksi. Hal ini dapat menghindari
Olgavianita (2015) tentang : “Perbedaan perilaku negatif secara langsung terutama
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi di era globalisasi seperti sekarang ini yang
Berdasarkan Pemanfaatan PIK-KRR di mana informasi dapat masuk dengan
SMA NEGERI 1 NGUTER” hasil mudahnya (Budiono, 2012).
penelitiannya menunjukkan adanya Berdasarkan hasil penelitian yang
perbedaan antara pengetahuan kesehatan telah dilakukan di SMPN 3 Sikur, maka
reproduksi berdasarkan pemanfaatan PIK- peneliti berasumsi bahwa Program PIK –
KRR di SMA N 1 Nguter dengan nilai p KRR merupakan suatu wadah atau pusat
value sebesar = 0,000 < 0,05. informasi tentang kesehatan reproduksi di
Menurut penelitian yang dilakukan sekolah yang dapat dimanfaatkan oleh
oleh Lutfi Annarahayu (2018) tentang : siswa di sekolah. Program PIK PIK - KRR
“Perbedaan Pengetahuan Kesehatan yang ada di sekolah memberikan berbagai
Reproduksi Remaja Antara Siswa Yang informasi terkait dengan kesehatan
Mengikuti Pusat Informasi dan Konseling reproduksi remaja dengan cara
Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK- menyediakan berbagai macam literatur
KRR) dan Tidak Di SMA N 1 atau buku tentang kesehatan reproduksi
Cangkringan” dari hasil penelitiannya ataupun berkonsultasi dengan guru di
ditemukan bahwa siswa yang mengikuti sekolah sehingga siswa dapat memperoleh
program PIK-KRR mempunyai rata-rata informasi yang benar dan terpercaya
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja secara efektif.
sebesar 27,90 dan rata-rata pengetahuan 6. Perbedaan Sikap Siswa Tentang
kesehatan reproduksi remaja pada siswa Kesehatan Reproduksi Remaja Pada
yang tidak mengikuti PIK-KRR sebesar Siswa Yang Mengikuti Program PIK –
13,10 (skor maksimal 36). Pada uji KRR dengan Siswa Yang Tidak
statistik didapatkan Z hitung sebesar - Mengikuti Program PIK – KRR
Hasil analisis dengan menggunakan reproduksi mudah diterima siswa serta
uji paired t-test (independent sample t- para siswa kiranya dapat ikut
test) ditemukan adaanya perbedaan sikap berpartisipasi atau mengaktifkan diri
siswa tentang kesehatan reproduksi remaja dalam kegiatan keagamaan, mengontrol
pada siswa yang mengikuti program PIK – diri dalam bergaul di sekolah maupun
KRR dengan siswa yang tidak mengikuti diluar sekolah.
program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur Menurut teori sikap yang
Tahun 2021 dengan nilai p value sebesar mendukung tidak hanya diperlukan
0,001 < 0,05. pengetahuan saja, tetapi dipengaruhi juga
Hasil penelitian ini sejalan dengan oleh faktor emosional, pengalaman
penelitian yang dilakukan Lilik Winarsih pribadi, media massa, lembaga
(2018) tentang : “Perbedaan sikap tentang pendidikan, lembaga agama, pengaruh
kesehatan reproduksi terhadap perilaku orang lain yang dianggap penting dan
seksual beresiko pada siswa siswi SMP kebudayaan. Selain itu, perubahan emosi
dengan PIK-KRR dan Siswa-Siswi SMP pada usia remaja cenderung labil,
Tanpa PIK-KRR di Wilayah Kabupaten sehingga sikap yang mungkin muncul bisa
Blitar” dari hasil penelitiannya dengan berupa pengalihan dari bentuk mekanisme
menggunakan analisis Kruskal Wallis pertahanan ego, sehingga siswa yang
diperoleh nilai p value sebesar 0,000, mendapat informasi yang tepat mengenai
sehingga dapat disimpulkan bahwa kesehatan reproduksi remaja tentu akan
terdapat perbedaan yang signifikan antara memiliki sikap yang positif terhadap hal-
antara sikap dan perilaku pada siswa siswi hal tersebut (Azwar, 2011).
SMP dengan PIK-KRR aktif, siswa siswi Berdasarkan hasil penelitian yang
SMP dengan PIK-KRR tidak aktif, dan telah dilakukan di SMPN 3 Sikur, maka
siswa siswi SMP yang tidak ada PIK- peneliti berasumsi bahwa program PIK –
KRR. KRR yang ada di SMPN 3 Sikur, mampu
Menurut penelitiannya Fahri Hasan meningkatkan pengetahuan siswa tentang
(2017) tentang : “Perbedaan Pengetahuan kesehatan rerpoduksi remaja, dengan
dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi pengetahuan yang dimiliki sehingga
Pada Siswa SMK Kesehatan Bakti mempengaruhi sikap siswa tentang
Nusantara Gorontalo dan Siswa SMA kesehatan reproduksi remaja. Dengan
Negeri 3 Gorontalo” hasil penelitiannya demikian peneliti berpendapat bahwa
diketahui bahwa dari hasil analisis program PIK – KRR memberikan
menggunakan uji Mann Whitney U Test. perbedaan yang signifikan terhadap sikap
Berdasarkan hasil analisis variabel sikap siswa, baik terhadap siswa yang mengikuti
diperoleh Probability Value sebesar program PIK – KRR maupun siswa yang
0,0479, sehingga dapat disimpulkan ada tidak mengikuti program PIK – KRR.
perbedaan sikap tentang kesehatan Dalam hal ini siswa yang mengikuti
reproduksi pada siswa SMK Kesehatan program PIK – KRR cenderung memiliki
Bakti Nusantara Gorontalo dan siswa sikap yang positif jika dibandingkan
SMA Negeri 3 Gorontalo. Dalam dengan siswa yang tidak mengikuti
penelitiannya dijelaskan bahwa pelaksana program PIK – KRR, hal ini disebabkan
pendidikan formal sebaiknya karena siswa yang mengikuti program PIK
memaksimalkan kader siswa yang – KRR memiliki pengetahuan yang lebih
tergabung dalam organisai di sekolah luas tentang kesehatan reproduksi
(PIK-KRR), sehingga informasi kesehatan sehingga mampu mengubah sikap siswa
ke arah yang lebih positif terkait dengan Tahun 2021 dengan nilai p value sebesar
kesehatan reproduksi remaja. Berbeda 0.001.
halnya dengan siswa yang tidak mengikuti
program PIK – KRR, dari penelitian di DAFTAR PUSTAKA
atas dapat dilihat bahwa siswa yang tidka
mengikuti program PIK – KRR cenderung Ali, 2015. Statistik Penelitian Bidang
memiliki sikap yang negatif terkait dengan pendidikan, Psikologi dan Sosial.
kesehatan reproduksi, hal ini diakibatkan Yogyakarta : Parama Publishing.
oleh kurangnya informasi yang mereka
dapatkan tentang kesehatan reproduksi, Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan
sehingga mereka tidak mampu mangubah Analisis Data Statistik di Bidang
sikap mereka ke arah yang lebih baik dan Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan
cenderung melakukan hal-hal yang negatif Ilmu Kesehatan UIN Jakarta:Jakarta.
terkait dengan kesehatan reproduksi
Annarahayu Lutfi, 2018. “Perbedaan
IV. KESIMPULAN Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
1. Dari 27 siswa yang mengikuti program Remaja Antara Siswa Yang Mengikuti
PIK – KRR di SMPN 3 Sikur sebagian Pusat Informasi dan Konseling
besar memiliki memiliki pengetahuan baik Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-
tentang Kesehatan Reproduksi sebanyak KRR) dan Tidak Di SMA N 1
16 orang (59,3%). Cangkringan”
2. Dari 27 siswa yang tidak mengikuti
program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur Arikunto, 2016. Prosedur Penelitian Suatu
yang memiliki pengetahuan baik tentang Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
kesehatan reproduksi sebanyak 2 orang Cipta.
(7,4%).
3. Dari 27 siswa yang mengikuti program Arikunto, 2019. Prosedur Penelitian.
PIK – KRR di SMPN 3 Sikur Sebagian Jakarta: Rineka Cipta.
besar memiliki sikap yang positif
sebanyak 20 orang (74,1%). Azwar, 2013. Sikap Manusia: Teori dan
4. Dari 27 siswa yang tidak mengikuti Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka.
program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur Pelajar.
yang memiliki sikap positif sebanyak 5
orang (18,5%). BKKBN, 2019. Hasil Analisis dan Evaluasi
5. Terdapat perbedaan pengetahuan siswa Program KKBPK-Maret 2019.
tentang kesehatan reproduksi remaja pada
siswa yang mengikuti program PIK – Bilqis Naufi, 2021. “Pengetahuan Dan
KRR dengan Siswa Yang Tidak Sikap Remaja Anggota Pusat
Mengikuti Program PIK – KRR di SMPN Informasi dan Konseling Remaja
3 Sikur Tahun 2021 dengan nilai p value Terhadap Tiga Risiko Ancaman Dasar
sebesar 0.002 Kesehatan Reproduksi”
6. Terdapat perbedaan sikap siswa tentang
kesehatan reproduksi remaja pada siswa Cahya Indra Lukmana, 2017. Gambaran
yang mengikuti program PIK – KRR Tingkat Pengetahuan Tentang
dengan Siswa Yang Tidak Mengikuti Kesehatan Reproduksi Remaja Pada
Program PIK – KRR di SMPN 3 Sikur
Siswa Smp Muhammadiyah 3 Notoatmodjo, 2018. Metodologi Penelitian
Yogyakarta. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Nursalam, 2016. Asuhan Keperawatan Bayi


Timur, 2020. Total Remaja Yang dan Anak (untuk perawat dan bidan)
Mengikuti Program PIK – KRR. Edisi1. Jakarta : Salemba Medika.
Lombok Timur : NTB.
Olgavianita, 2017. “Perbedaan Pengetahuan
Fahri Hasan, 2017. “Perbedaan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan
Pengetahuan dan Sikap Tentang Pemanfaatan PIK-KRR di SMA Negeri
Kesehatan Reproduksi Pada Siswa 1 Nguter”.
SMK Kesehatan Bakti Nusantara
Gorontalo dan Siswa SMA Negeri 3 Potter, & Perry, A 2014. Buku ajar
Gorontalo” fundamental keperawatan; konsep,
proses, dan praktik, vol.2, edisi
Gumilang, 2019. “Pengetahuan Remaja keempat. Jakarta : EGC.
Mengenai Kesehatan Reproduksi di
SMA Negeri Jatinangor” Pratiwi, 2013. Kesehatan Remaja di
Indonesia. Tersedia dalam:
Hidayat, 2017. Metode penelitian http://idai.or.id/public-articles/seputar-
Keperawatan dan Teknik Analisis. kesehatan-anak/kesehatan-remaja-
Data. Jakarta: Salemba Medika. diindonesia.html

Ima Juliana, 2018. “Tingkat Pengetahuan Rinaldi, 2016. Kajian Karakteristik Profil
dan Sikap Siswa SMP Tentang dengan Menggunakan
Kesehatan Reproduksi Remaja Metode Equilibrium Beach Profile di
Berdasarkan Keikutsertaan Pada Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan
Program Pusat Informasi dan Hilir. Jom FTEKNIK Volume 3 No.2
Konseling-Remaja (PIK-R)” Hal 1-7. Oktober 2016. Pekanbaru:
Universitas Riau
Kemenkes RI, 2019. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Pratiwi Rindu, 2012. Gambaran
Kementerian Kesehatan RI. Pengetahuan Remaja Putri Tentang.
Kesehatan Organ Reproduksi Wanita
Marini Agustin, 2017. “Pengaruh Di SMK Penerbangan Angkasa,
Penyuluhan Kesehatan Terhadap Bogor.
Pengetahuan dan Sikap Remaja
Tentang Kesehatan Reproduksi di Riskesdas, 2017. Badan Penelitian dan
SMA Negeri 1 Cisarua” Pengembangan Kesehatan Kementerian
RI tahun 2018.
Mappiare, 2012. Psikologi Remaja. Surabaya:
Usaha Nasional. Sarwono, 2016. Asuhan Kebidanan Pada
Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Persalinan &. Bayi Baru Lahir.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Yogyakarta : PT. Bina Cipta.
SDKI 2012. Survey Demografi dan Pada Remaja SMKN Tandun Kabupaten
Kesehatan Indonesia 2012. Rokan Hulu
http://www.chrl.org/pelatihan-
demografi/SDKI.2012 Suryati, 2015. Manajemen Pemasaran:
Suatau Strategi Dalam meningkatkan.
SDKI 2017. Survey Demografi dan Loyalias Pelanggan. Yogyakarta:
Kesehatan Indonesia 2017. Penerbit Deepublish.
http://www.chrl.org/pelatihan-
demografi/SDKI.2017. Taufan, 2012. Patologi Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Sigit Ambar Widyawati, 2017. Tingkat Tirsa, 2016. Pengetahuan, Sikap, dan
Pengetahuan Dan Sikap Siswa Smp Perilaku Remaja Tentang Kesehatan
Tentang Kesehatan Reproduksi Reproduksi di SMK Negeri 1 Manado
Remaja Berdasarkan Keikutsertaan dan SMK Kristen Getsemani Manado
Pada Program Pusat Informasi Dan
Konseling-Remaja (PIK-R) Widyastuti, 2012.Hubungan Antara Depresi
dengan Kepatuhan MelaksanakanDiit
Silviana, Mona, 2019. Hubungan pada Diabetisi di Pekalongan.Jurnal
Pengetahuan dan Sikap Remaja Ilmiah Kesehatan Vol. IV No. 1 Maret
Tentang Kesehatan Reproduksi 2012.www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id/jo
Dengan Perilakuseksual Pranikah urnal /index.php /jik/article
Siswa di SMPN 10 Batam
Wijaya, 2014. “Hubungan Pengetahuan
Sugiyono, 2019. Metode Penelitian dan Sikap Dengan Kesehatan
Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Reproduksi Pelajar Putri di SMP
Alfabeta. Negeri 4 Kota Manado”

Sri Wulandari, 2015. Hubungan Pengetahuan, Winarsih Lilik, 2018. “Perbedaan sikap
Sikap Dan Perilaku Pencegahan tentang kesehatan reproduksi
Penyakit Menular Seksual (PMS) Dan terhadap perilaku seksual beresiko
HIV/AIDS Dengan Pemanfaatan Pusat pada siswa siswi SMP dengan PIK-
Informasi Konseling Remaja (PIK-R) KRR dan Siswa-Siswi SMP Tanpa
PIK-KRR di Wilayah Kabupaten
Blitar”

Anda mungkin juga menyukai