Anda di halaman 1dari 10

IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No.

3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

PEMANFATAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING


REMAJA (PIK-R) OLEH REMAJA DI SMK KOTA PADANG
TAHUN 2020

Dien Gusta Anggraini Nursal1,*, Makhrifatul Mardatillah2, Suci Desirman Pratiwi3,


Suci Rahmadona4
1,2,3,4Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Indonesia
*Email: diennursal@ph.unand.ac.id

ABSTRAK

Berdasarkan laporan dari PKBI dan BKKBN hampir semua remaja (94,55%) membutuh layanan
kesehatan reproduksi. Namun dilaporkan pemanfaatan layanan kesehatan reproduksi remaja di
Indonesia masih rendah (23,4%). Sementara kejadian permasalahan remaja berupa Triad KRR
(seksualitas, HIV/AIDS, dan Napza) semakin meningkat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui pemanfaatan PIK-R oleh remaja di SMKN Kota Padang. Jenis
peneltian ini merupakan survey analitik dengan desain cross sectional. Pada penelitian ini
terpilih 3 SMKN yaitu SMKN nomor 3, 4, dan 7 Padang. Populasi adalah siswa kelas XI dan XII
dengan jumlah sampel 264 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara sistematik
random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan google form berupa pemanfaatan
PIK-R oleh siswa, tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, dukungan guru, dan dukungan teman
sebaya menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data
meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Didapatkan lebih dari setengah responden
(52,3%) tidak pernah berkunjung atau dikategorikan tidak memanfaatkan PIK-R. Terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,001), motivasi
(p=0,007), dukungan guru (p=0,000), dan dukungan teman sebaya (p=0,000) terhadap
pemanfaatan PIK-R. Faktor yang paling berhubungan dengan pemanfaatan PIK-R adalah
dukungan teman sebaya. Tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, dukungan guru serta
dukungan teman sebaya memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan PIK-R oleh
remaja dengan variabel yang paling mempengaruhi yaitu dukungan teman sebaya. Diharapkan
setiap SMK dapat mengaktifkan kembali PIK-R dan kepada Dinas Kesehatan dan BKKBN dapat
memberikan pelatihan konselor remaja secara reguler setiap tahunnya.

Kata kunci: Guru, Pemanfaatan PIK-R, Pengetahuan, Sikap, SMK, Teman

ABSTRACT

According to reports from PKBI and BKKBN, almost all adolescents (94.55%) need reproductive health
services. However, it is reported that the utilization of adolescent reproductive health services in Indonesia
is still low (23.4%). While the incidence of adolescent problems in the form of the Triad KRR (sexuality,

DOI: https://doi.org/10.46366/ijkmi.1.3.111-120
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

HIV/AIDS, and drugs) is increasing. Therefore, this research was carried out to know the utilization of
adolescent reproductive health services by adolescents in public vocational schools in Padang city. This
type of research is an analytic survey with a cross-sectional design. In this research, 3 public vocational
schools were selected, public vocational schools 3, 4, and 7 in Padang city. The population was students of
class XI and XII with a sample size of 264 respondents. Sampling was done by systematic random
sampling. Data were collected using google form in the form of the utilization of adolescent reproductive
health services by students, level of knowledge, attitudes, motivation, teacher support, and peer support
using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Data analysis included univariate,
bivariate, and multivariate analyzes. It was found that more than half of the respondents (52.3%) had
never visited or were categorized as not utilizing adolescent reproductive health services. There is a
significant relationship between the level of knowledge (p = 0.001), attitude (p = 0.001), motivation (p =
0.007), teacher support (p = 0.000), and peer support (p = 0.000) on the use of adolescent reproductive
health services. The factor most related to the utilization of adolescent reproductive health services was
peer support. The level of knowledge, attitudes, motivation, teacher support, and peer support have a
significant relationship with the utilization of adolescent reproductive health services by adolescents with
the most influencing variable is peer support. It is hoped that each SMK can reactivate adolescent
reproductive health services and the Health Office and BKKBN can provide regular youth counselor
training every year.

Keywords: Teacher, Utilization of Adolecents Reproductive Health Service, Knowledge, Attitude, SMK,
Friend

1. PENDAHULUAN banyak ditemui yaitu masalah seksualitas,


penggunaan obat-obatan terlarang yakni
Data demografi menunjukkan terjadinya TRIAD kesehatan reproduksi remaja
peningkatan jumlah penduduk remaja setiap (seksualitas, HIV/AIDS, Napza), pernikahan
tahunnya. Menurut data United Nations dini dan juga rendahnya pengetahuan
Children’s Fund (UNICEF) tahun 2018, 16% mengenai kesehatan reproduksi (3).
dari total penduduk dunia merupakan
Salah satu upaya yang dilakukan untuk
kelompok umur remaja usia 10-19 tahun (1).
mengatasi setiap permasalahan yang terjadi
Besarnya jumlah proporsi remaja maka remaja
pada remaja Pemerintah membentuk Program
perlu dipersiapkan menjadi pribadi yang
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
sehat baik secara fisik, mental dan spiritual.
Program KRR ini merupakan suatu pelayanan
Kelompok remaja atau generasi millenial yang dibentuk guna meningkatkan
sangat rentan terpapar perilaku berisiko. Pada pengetahuan remaja yang bertujuan untuk
tahapannya, masa remaja terjadi setelah masa memiliki derajat kesehatan reproduksi yang
anak dan sebelum masa dewasa. Terjadinya lebih baik dan diharapkan dari program KRR
perubahan yang besar baik dari segi ini dapat membantu remaja untuk terhindar
perkembangan fisik maupun psikisnya, dari resiko TRIAD KRR. Untuk meningkatkan
menyebabkan remaja mempunyai psikologi keefektifan program KRR, BKKBN
yang sedikit labil dan bergejolak. Hal ini membentuk suatu program yang bernama
menjadikan masa remaja penting untuk Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) (4).
diperhatikan (2). Masalah yang timbul pada
Pada umumnya remaja sangat
masa remaja begitu kompleks, hal ini terkait
membutuhkan informasi dan pelayanan
dengan proses transisi yang sedang remaja
terkait kesehatan reproduksi mereka. Menurut
alami. Permasalahan pada remaja yang paling
survey, sekitar (94,55%) remaja membutuhkan

112
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

pelayanan kesehatan reproduksi dan hanya motivasi, dan dukungan guru BK (8).
(23,42%) remaja yang pernah menggunakan Penelitian ini dilakukan karena melihat
pusat layanan remaja. Hal ini membuktikan banyaknya permasalahan remaja yang
pemanfaatan pusat informasi dan konseling berkaitan dengan TRIAD KRR. Sesuai dengan
remaja di Indonesia masih tergolong rendah himbauan WHO untuk mengembangkan
(5). Pengadaan suatu wadah konseling penelitian tentang pemanfaatan dan
menjadi solusi untuk memfasilasi remaja pelayanan program kesehatan reproduksi
menjadi tegar dalam menghadapi masalah remaja sebagai pengembangan kapasitas
dan pengambilan keputusan. Menjadi acuan penelitian berkelanjutan dan sumber
bagi remaja dalam memperoleh pengetahuan informasi bagi pihak yang membutuhkan (9).
serta pemahaman mengenai kesehatan
reproduksi (6).
2. METODE PENELITIAN
PIK-R merupakan suatu wadah yang
Penelitian ini merupakan penelitian
dikembangkan dalam program GenRe yang
dikelola dari, oleh, dan untuk remaja. Tujuan survey analitik dengan pendekatan cross-
PIK-R yakni untuk memberikan sebuah sectional dengan teknik systematic random
informasi seputar kesehatan reproduksi sampling. Penelitian ini dilaksanakan di
remaja (KRR), pendewasaan usia perkawinan, SMKN 3,4,7 Kota Padang tahun 2020. Populasi
meningkatkan pemahaman, sikap, perilaku adalah siswa kelas XI dan XII dengan jumlah
positif remaja tentang TRIAD KRR, melatih sampel 264 responden. Pengambilan data
life skills, pelayanan konseling, dan rujukan dengan angket. Analisis data meliputi
KRR (7). Pada penelitian yang dilalukan oleh univariat, bivariat dengan uji Chi-squre
Satiti dkk di Pati menyatakan bahwa faktor- dengan derajat kepercayaan (CI-95%), dan
faktor yang berhubungan dengan multivariat dengan regresi logistik.
pemanfaatan PIK-R yakni pengetahuan, sikap,

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Univariat

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik f %
Umur
15 9 3,4
16 74 28
17 106 40,2
18 69 26,1
19 5 1,9
20 1 0,4
Jenis Kelamin
Perempuan 196 74,2
Laki-laki 68 25,8
Mendapatkan Informasi
Tidak Pernah 11 4.2
Pernah 253 95,8
Sumber Informasi

113
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

PIK-R 125 47,3


Majalah/Koran 35 13,3
Televisi 69 26,1
Radio 25 9,5
Internet 141 53,4
Petugas Kesehatan 96 36,4
Poster 26 9,8
Teman Sebaya 49 18,6
Guru 134 50,8
Orang Tua 97 36,7
Lainnya 15 5,7

Berdasarkan Tabel 1 diketahui dari 264 seputar kesehatan reproduksi (95,8%). Lebih
responden sebesar 106 responden (40,2%) dari setengah responden (53,4%) menyatakan
yang berumur 17 tahun. Lebih dari setengah mendapatkan informasi tentang kesehatan
(74,2%) responden berjenis kelamin reproduksi dari internet, serta hampir
perempuan. Sebagian besar dari responden sebagian responden (47,3%) menyatakan
menyatakan pernah mendapatkan informasi mendapatkan informasi dari PIK-R.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan PIK-R oleh Siswa SMK N 3,4,7 Padang

Karakteristik f %
Berkunjung ke PIK-R
Tidak 138 52,3
Pernah
Pernah 126 47,7
Tingkat Pengetahuan
Rendah 171 64,8
Tinggi 93 35,2
Sikap
Negatif 153 58
Positif 11 42
Motivasi
Rendah 133 50,4
Tinggi 131 49,6
Teman Sebaya
Rendah 141 53,4
Tinggi 123 46,6
Dukungan Guru
Rendah 177 67
Tinggi 87 33

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui sebanyak (52,3%) tidak pernah berkunjung


bahwa lebih dari setengah responden atau dikategorikan tidak memanfaatkan PIK-

114
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

R. Lebih dari setengah responden dengan sebanyak (50,4%). Dukungan teman sebaya
tingkat pendidikan rendah sebanyak (64,8%). rendah sebanyak (53,4%). Dukungan guru
Responden dengan sikap negatif sebanyak rendah sebanyak (67%).
(58%). Responden dengan motivasi rendah

Analisis Bivariat

Tabel 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Motivasi, Dukungan Teman Sebaya, dan
Dukungan Guru dengan Pemanfaatan PIK-R 0leh Remaja di SMK N 3,4,7 Padang Tahun 2020

Pemanfaatan PIK-R POR p-


Tidak Memanfaat Total 95% value
Karakteristik Meman kan CI
faatkan
f % f % f %
Tingkat
Pengetahuan
Rendah 103 60,2 68 39,8 171 100 2,510 0,001
Tinggi 35 37,8 58 62,4 93 100 (1,493
-
4,219)
Sikap
Negatif 94 61,4 59 38,6 153 100 2,426 0,001
Positif 44 39,6 67 60,4 111 100 (1,471
-
4,002)
Motivasi
Rendah 81 60,9 52 39,1 133 100 2,022 0,007
Tinggi 57 43,5 74 56,5 131 100 (1,238
-
3,303)
Dukungan
Teman Sebaya
Rendah 92 65,2 49 34,8 141 100 3,143 0,000
Tinggi 46 37,4 77 62,6 123 100 (1,900
-
5,200)
Dukungan
Guru
Rendah 107 60,5 70 39,5 177 100 2,761 0,000
Tinggi 31 35,6 56 64,4 87 100 (1,622
-
4,702)

115
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa Pada tabel di atas dapat diketahui
setengah dari responden tidak memanfaatkan bahwa responden yang tidak memanfaatkan
cenderung memiliki pengetahuan rendah PIK-R dengan dukungan teman sebaya yang
(60,2%), Berdasarkan hasil dari uji statistik rendah sebesar (65,2%). Berdasarkan dari
didapatkan nilai p-value (0,001) berarti bahwa hasil uji statistik yang dilakukan didapatkan
terdapat hubungan antara tingkat nilai p-value (0,000) berarti terdapat
pengetahuan dengan pemanfaatan PIK-R. hubungan antara dukungan teman sebaya
Nilai POR (2,510) yang artinya responden dengan pemanfaatan PIK-R. Nilai POR (3,143)
yang memiliki pengetahuan rendah memiliki artinya responden yang memiliki dukungan
peluang sebanyak (2,510) kali lebih besar teman sebaya rendah (3,143) kali lebih besar
tidak memanfaatkan PIK-R dari pada tidak akan memanfaatkan PIK-R dari pada
responden yang memiliki pengetahuan tinggi. responden yang memiliki dukungan teman
Pada tabel di atas diketahui bahwa sebaya yang tinggi.
responden yang tidak memanfaatkan PIK-R Pada tabel diatas dapat diketahui
mempunyai sikap negatif terhadap PIK-R bahwa responden yang memiliki dukungan
(61,4%). Berdasarkan hasil uji statistik guru rendah cenderung tidak akan
didapatkan nilai p-value (0,001), sehingga memanfaatkan PIK-R (60,5%). Berdasarkan
terdapat hubungan antara sikap dengan dari hasil uji statistik didapatkan nilai p-value
pemanfaatan PIK-R. Nilai POR (2,426) artinya sebesar (0,000) berarti terdapat hubungan
responden yang memiliki sikap negatif antara dukungan guru dengan pemanfaatkan
memiliki peluang sebanyak (2,426) kali lebih PIK-R. Nilai POR (2,761) diartikan responden
besar tidak akan memanfaatkan PIK-R. yang berpendapat rendahnya dukungan guru
Pada tabel di atas dapat diketahui (2,761) kali tidak akan memanfaatkan PIK-R.
bahwa responden yang tidak memanfaatkan
PIK-R cenderung memiliki motivasi rendah Analisis Multivariat
terhadap PIK-R (60,9%). Berdasarkan dari Berdasarkan analisis multivariat,
hasil uji statistik didapatkan nilai p-value variabel yang akan dimasukkan kedalam
(0,007), sehingga terdapat hubungan antara analisis regresi logistik adalah variabel yang
motivasi dengan pemanfaatan PIK-R dengan pada saat analisis bivariat memperoleh hasil
nilai POR (2,022), artinya responden yang p-value < 0,25. Berikut ini adalah variabel
memiliki motivasi yang rendah 2,022 kali yang dijadikan sebagai kandidat untuk diikut
tidak akan memanfaatkan PIK-R. sertakan kedalam analisis multivariat ini
adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Variabel Kandidat Analisis Multivariat


Variabel p-value Keterangan
Tingkat 0,001 Kandidat
pengetahuan
Sikap 0,001 Kandidat
Motivasi 0,007 Kandidat
Dukungan 0,000 Kandidat
teman sebaya
Dukungan 0,000 Kandidat
guru

DOI: https://doi.org/10.46366/ijkmi.1.3.111-120
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

Berdasarkan Tabel 4 didapatkan lima Selanjutnya setelah didapatkan variabel


variabel kandidat, yaitu tingkat pengetahuan, kandidat maka akan dilakukan analisis
sikap, motivasi, dukungan teman sebaya, dan regresi logistik untuk mendapatkan variabel
dukungan guru yang dimana ke lima variabel yang paling dominan.
tersebut memiliki nilai p-value < 0,25.

Tabel 5. Full Model Analisis Multivariat Variabel yang Paling Mempengaruhi Pemanfaatan
PIK-R
Variabel p- POR 95% CI
value Lower Upper
Tingkat 0,024 1,926 1,091 3,402
Pengetahuan
sikap 0,258 1,403 0,780 2,526
Motivasi 0,199 1,445 0,824 2,533
Dukungan 0,000 2,678 1,570 4,567
teman
sebaya
Dukungan 0,007 2,243 1,252 4,019
guru

Berdasarkan tabel 5, full model memiliki nilai p-value yang paling besar
multivariat, variabel sikap merupakan yakni (0,258). Setelah sikap dikeluarkan maka
variabel pertama yang dikeluarkan karena dilakukan kembali analisis regresi logistik.

Tabel 6. Pemodelan Multivariat

Variabel Variabel p- POR 95% CI


Dikeluar value Lower Upper
kan
Pemodelan
Pertama
Tingkat 0,011 2,060 1,181 3,591
Pengetahuan Sikap
Motivasi 0,084 1,599 0,939 2,722
Dukungan 0,000 2,690 1,579 4,582
teman
sebaya
Dukungan 0,002 2,413 1,366 4,264
Guru

Berdasarkan Tabel 6, setelah variabel dukungan teman sebaya yang merupakan


sikap dikeluarkan maka dilakukan kembali variabel yang paling berpengaruh terhadap
analisis uji regresi logistik, didapatkan hasil pemanfaatan PIK-R dibandingkan variabel
dari analisis multivariat, yakni variabel lainnya dengan nilai p-value (0,000) dan nilai

DOI: https://doi.org/10.46366/ijkmi.1.3.111-120
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

POR (2,690) yang artinya dukungan teman pembahasan kesehatan reproduksi dan
sebaya terhadap PIK-R memiliki peluang menganggap hal tersebut kurang penting
sebesar (2,690) menentukan pemanfaatan PIK- untuk dimengerti. Hasil uji statistik
R oleh remaja di SMKN 3 Padang, SMKN 4 menyimpulkan bahwa motivasi berhubungan
Padang, dan SMKN 7 Padang. dengan pemanfaatan PIK-R oleh siswa di
Hasil uji statistik memberikan sekolah dengan nilai (p=0,007). Rendahnya
kesimpulan bahwa adanya hubungan antara motivasi yang dimiliki siswa membuat
tingkat pengetahuan dengan pemanfaatan kurangnya minat mereka untuk
PIK-R oleh siswa dengan (p=0,001). Siswa memanfaatkan PIK-R.
yang memiliki tingkat pengetahuan rendah Pada dasarnya setiap orang mempunyai
sebagian besar belum memanfaatkan PIK-R. kebutuhan dan keinginan akan objek luar
Lokasi penelitian merupakan sekolah yang kemudian akan berusaha untuk
kejuruan yang mana secara pengetahuan, menyambungkan diri. Maka dari itu motivasi
dirasa siswa minim terpapar informasi dibutuhkan sebagai alasan seseorang untuk
mengenai kesehatan termasuk kesehatan bertindak (10). Peningkatan motivasi juga
reproduksi. Pengetahuan merupakan salah dapat dipengaruhi oleh dukungan dari
satu faktor domain untuk pembentuk lingkungan sekitar. Semakin tinggi motivasi
tindakkan seseorang (10). Semakin tinggi siswa dalam memanfaatkan PIK-R untuk
pengetahuan seseorang maka semakin besar mengakses pengetahuan tentang kesehatan
pula peluang mereka untuk bertindak. reproduksi semakin banyak keilmuan yang
Perilaku yang didasari oleh pengetahuan dimiliki sehingga diharapkan dapat menjaga
cenderung bertahan lebih lama karena diri dari hal yang dapat menghancurkan masa
responden menyadari alasan dari suatu remajanya. Hasil uji statistik menunjukkan
perbuatan (11). adanya hubungan antara dukungan teman
Hasil penelitian Rustika (2014), sebaya dengan pemanfaatan PIK-R dengan
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang nilai (p=0,000). Dapat disimpilkan bahwa
berhubungan dengan pemanfaatan PIK-R teman sebaya mempengaruhi perilaku siswa
meliputi pengetahuan, sikap, motivasi, dan dalam bertindak termasuk dalam
pengelolaan PIK-R. Hasil uji statistik pemanfaatan PIK-R di sekolah.
menunjukkan adanya hubungan sikap Keberadaan teman sebaya menjadi
dengan pemanfaatan PIK-R oleh siswa suatu hal yang penting bagi remaja dan bisa
dengan nilai (p=0,001). Siswa yang memiliki menjadi pengaruh bagi masa depan remaja.
sikap negatif cendrung untuk menjauhi PIK-R Kelompok sebaya juga bisa menjadi wadah
dan informasi tentang kesehatan reproduksi. belajar tentang bersosial karena remaja
Sikap tentang kesehatan merupakan salah cendrung membentuk peran didalamnya (13).
satu faktor predisposisi yang dapat Maka penting bagi remaja untuk selektif
mempengaruhi perilaku seseorang dalam dalam menentukan pertemanan, kritis dalam
memanfaatakan pelayanan kesehatan. berpendapat dan sertakan nalar setiap ingin
Persepsi tentang pentingnya menjaga bertindak. Hasil uji statistik menunjukkan
kesehatan akan membuat seseorang secara adanya hubungan dukungan guru dengan
rutin mengunjungi pelayanan kesehatan (12). pemanfaatan PIK-R oleh siswa dengan nilai
Sikap positif yang ditunjukkan (p=0,000). Guru berperan dalam
berdasarkan pada keyakinan akan pentingnya pembentukan karakter siswa di sekolah
memahami informasi kesehatan reproduksi karena banyak melakukan interaksi.
dalam kehidupan remaja mereka. Sikap Dukungan guru dapat berupa kepedulian,
negatif timbul karena masih memandang tabu penghargaan, perhatian, dan bantuan yang

118
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

diberikan kepada siswa. Termasuk juga 12. Faktor yang paling berhubungan
informasi yang berkaitan dengan kesehatan dengan pemanfaatan PIK-R adalah
reproduksi remaja. Melihat dari hasil variabel dukungan teman sebaya
penelitian menunjukkan bahwa dukungan dengan nilai.
dari guru akan menimbulkan dorongan dari
alam diri siswa untuk bertindak DAFTAR PUSTAKA
memanfaatkan PIK-R. Diduga adanya rasa [1] UNICEF. Adolescent Demographics-
penasaran dan termotivasi oleh dukungan UNICEF DATA. 2016.
yang didapat, karena berasal dari sumber [2] Nessi M, Follona W, Maryanah.
yang mereka percayai yaitu guru mereka Kesehatan reproduksi Remaja :
sendiri. Implementasi PKPR dalam Teman
Sebaya. Malang: Wineka Media; 2018.
4. KESIMPULAN [3] Juliana I, Rahmayanti D, Astika E.
Tingkat pengetahuan dan sikap siswa
Dari hasil penelitian yang dilakukan smp tentang kesehatan reproduksi
pada 264 responden di SMKN 3,4,7 Kota remaja berdasarkan keikutsertaan
Padang, didapatkan kesimpulan sebagai pada program pusat informasi dan
berikut : konseling-remaja (PIK-R). Dunia
1. Lebih dari sebagian responden belum Keperawatan. 2018;6(2).
memanfaatkan PIK-R [4] Khoirot M. Program Pusat Informasi
2. Lebih dari setengah responden Dan Konseling Remaja (Pik-R) Mekar
memiliki tingkat pengetahuan rendah, Dalam Peningkatan Pengetahuan
3. Lebih dari setengah responden Kesehatan Reproduksi Remaja Di
memiliki sikap negatif, Jomegatan Ngestiharjo Kasihan
4. Lebih dari setengah responden Bantul. Jurnal Elektronik Mahasiswa
memiliki motivasi rendah, Pend Luar Sekolah-S1. 2018;7(5):615-
5. Lebih dari setengah responden 28.
memiliki dukungan guru rendah, [5] PKBI. Kebutuhan Akan Informasi dan
6. Lebih dari setengah memiliki Pelayanan Kesehatan Reproduksi
dukungan teman sebaya rendah. Remaja. Jakarta: PKBI UNFPA dan
7. Adanya hubungan yang signifikan BKKBN; 2011.
antara pemanfaatan PIK-R dengan
[6] Nursal DGA. Buku Panduan
tingkat pengetahuan,
Kurikulum (Modul Pelatihan Konselor
8. Adanya hubungan yang signifikan
Sebaya Tentang Perilaku Seksual
antara pemanfaatan PIK-R dengan
Remaja). Padang: Fakultas Kesehatan
sikap,
Masyarakat Unand; 2018.
9. Adanya hubungan yang signifikan
[7] Pendoman Pengelolaan Pusat
antara pemanfaatan PIK-R dengan
Informasi dan Konseling Remaja dan
motivasi,
Mahasiswa (PIK-R/M). Jakarta: Badan
10. Adanya hubungan yang signifikan
Kependudukan dan Keluarga
antara pemanfaatan PIK-R dengan
Berencana Nasional (BKKBN); 2012.
dukungan guru,
[8] Satiti OP. Faktor–Faktor Yang
11. Adanya hubungan yang signifikan
Berhubungan Dengan Pemanfaatan
antara pemanfaatan PIK-R dengan
PIK KRR (Studi Pada SMA/SMK/MA
dukungan teman sebaya,
Se Kabupaten Pati) [Doctoral
dissertation]. Universitas

119
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 1, No. 3, Desember 2020
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)

Muhammadiyah Semarang2017. [12] Anderson, R.1995.A Behavioral Model


[9] WHO. 2004. Adolescent Friendly of Families Use of Health Services,
Health Service in The South East Asia Chicago, United States: Center for
Region. Report of Consultation 9-14 Health Administration Studies,
Februari 2014. Bali, Indonesia. New Universiy of Chicago.
Delhi : World Health Organization [13] Marmi. Kesehatan Reproduksi.
Regional Office for South East Asia. Jakarta: Pustaka Pelajar; 2014.
[10] Notoatmodjo. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.
[11] Green. (1980). Health Education
Planning: a Diagnostic
Approach.Mayfield Publish Company.

120

Anda mungkin juga menyukai