NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
KIKI OLGAVIANITA
J410110043
kikiolga80@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu masalah yang harus diperhatikan dalam perkembangan remaja adalah kesehatan
reproduksinya yang meliputi sistem, fungsi, dan proses reproduksi agar selalu sehat. PIK-
KRR merupakan suatu wadah bagi para remaja, yang bertujuan untuk memberikan informasi
terkait dengan kesehatan reproduksi remaja.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
perbedaan pengetahuan kesehatan reproduksi berdasarkan pemanfaatan PIK-KRR di SMA N
1 Nguter di Kabupaten Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode obervasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Nguter. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak 386, dengan jumlah sampel sebanyak 120 siswa.
Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Analisis data menggunakan
Man Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan kesehatan
reproduksi berdasarkan pemanfaatan PIK-KRR di SMA N 1 Nguter (p=0,000).
Kata kunci : Pengetahuan, Kesehatan Reproduksi, PIK-KRR.
ABSTRACK
One of the problems that must be considered in the development of the reproductive health of
adolescent is covering systems, functions, and processes of reproduction to keep healthy.
PIK-KRR has become an institution for the youth, which aims to provide information related
to adolescent reproductive health. The purpose of this study was to determine differences in
reproductive health knowledge gaps based on the utilization of PIK-KRR in SMA N 1 Nguter
in Sukoharjo. This study uses observasional analytic with cross sectional approach. This
study was conducted in SMA N 1 Nguter. The population in this study is 386 students, with a
total sample of 120 students. Sampling using stratified random sampling. Data analysis
using man whitney. The result showed no difference In reproductive heath knowledge is
based on the utilization of PIK-KRR in SMA N 1 Nguter (p=0,000).
Keyword: Knowledge. Reproduction health. PIK-KRR
responden baik karena pelaksanaan Trias reproduksi, akan tetapi guru pembimbing
UKS di lokasi penelitian sudah juga selalu menambahkan materi tentang
dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kesehatan reproduksi pada saat pelajaran
sekolah juga mengadakan kegiatan BK (Bimbingan Konseling) di kelas,
pelatihan kader kesehatan (PMR) oleh sehingga memungkinkan siswa untuk
tenaga kesehatan (puskesmas) sehingga mendapatkan informasi tentang kesehatan
dibentuk kader yang bertugas reproduksi di setiap waktu.
menyampaikan ke semua murid. Sekolah
tersebut juga menyediakan media promosi Tujuan dilaksanakan kegiatan PIK-
di UKS berupa, poster, leaflet, flip chart, KRR di sekolah adalah untuk memberikan
buku-buku terkait kesehatan reproduksi. informasi tentang kesehatan reproduksi
yang dapat mengembangkan kegiatan di
C. Pemanfaatan PIK-KRR (Pusat PIK-KRR untuk mewujudkan remaja yang
Informasi Konseling Kesehatan berperilaku sehat. Pentingnya kegiatan
Reproduksi Remaja) PIK-KRR bagi siswa adalah untuk
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengakomodir kebutuhan remaja serta
jumlah siswa yang memanfaatkan PIK- mendapatkan informasi secara lengkap
KRR di SMAN 1 Nguter sebanyak 59 tentang kesehatan organ reproduksi serta
responden (46,8%) dan yang tidak sopan santun dalam bertingkah laku.
memanfaatkan PIK-KRR sebanyak 67
(53,2%). Hal ini menunjukkan bahwa Penelitian dari Nunung dan Firman
responden baru sebagian saja yang (2013) tentang hubungan persepsi dengan
memanfaatkan PIK-KRR di sekolah peranan siswa dalam pelaksanaan program
walaupun hanya selisih 6,4 %. Responden PIK-KRR di SMP N 2 Pariaman
yang memanfaatkan PIK-KRR di sekolah menyimpulkan bahwa, secara keseluruhan
lebih banyak untuk berkonsultasi dengan siswa yang memiliki peranan dalam
guru dan membaca buku tentang kesehatan mengikuti kegiatan PIK-KRR dalam
reproduksi. Sedangkan dari 67 responden kategori baik sebesar 28,56 %. Sedangkan
yang tidak memanfaatkan PIK-KRR, peranan siswa yang menyatakan cukup
responden menjelaskan bahwa mencari dalam mengikuti kegiatan PIK-KRR
informasi kesehatan reproduksi dengan sebanyak 40,47 % dan siswa yang
mengakses internet, yaitu sejumlah 58 memiliki peranan kurang dalam mengikuti
responden, 2 responden dari mengikuti kegiatan PIK-KRR sebanyak 30.94 %.
penyuluhan bidan desa dan 7 lainya dari
Remaja perlu mendapatkan informasi
orang tua mereka. yang benar dari sumber yang terpercaya
PIK-KRR di SMA N 1 Nguter dapat sehingga mendapatkan informasi yang
terlaksana karena adanya ketersediaan benar tentang kesehatan reproduksi.
ruangan, sarana dan prasarana yang Mengingat remaja hampir menghabiskan
mewadahi. Berdasarkan hasil observasi waktu kurang lebih 8 jam di sekolah, PIK-
dengan ruangan yang cukup luas dan KRR sekolah sangat berguna bagi remaja
terdapat buku-buku tentang kesehatan untuk mendapatkan informasi yang benar
reproduksi akan memudahkan dan tentang kesehatan reproduksi. Hal ini
memberi kenyamanan bagi siswa yang dapat menghindari perilaku negatif secara
ingin datang untuk melakukan kegiatan langsung terutama di era globalisasi seperti
PIK-KRR sekolah. Kegiatan PIK-KRR di sekarang ini yang mana informasi dapat
SMA N 1 Nguter tidak hanya mendorong masuk dengan mudahnya.
siswa untuk datang berkonsultasi ataupun
Menurut BKKBN (2008),
membaca buku tentang kesehatan
arah kebijakan dari PIK-KRR ( Program
Fakultas Ilmu Kesehatan 9
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Perbedaan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan
ARTIKEL PENELITIAN Pemanfaatan PIK-KRR di SMA N 1 Nguter