b.
Data Pengetahuan 1. Karakteristik Sampel
Data pengetahuan dikumpulkan dengan Sampel pada penelitian ini merupakan
menggunakan 20 pertanyaan. Setiap wanita pranikah yang sudah terdaftar di KUA
pertanyaan diberikan skor 1 untuk jawaban Kecamatan Batang Kuis. Karakteristik sampel
benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. meliputi usia, tingkat pendidikan, dan status
Nilai pengetahuan kemudian diklasifikasikan Lingkar Lengan Atas (LILA), disajikan dalam
menjadi nilai pengetahuan tabel berikut : Tabel 1. Gambaran
Karakterisktik
Sampel
kategorikal dimana menurut Arikunto
(2006) yaitu :
No Variabel Jumlah
Baik : hasil persentase 76 – 100%
Cukup : hasil persentase 56 – 75% N %
Kurang : hasil persentase < 56%
c. Data Sikap 1 Kategori Usia
Sampel
Data sikap dikumpulkan dengan
menggunakan 10 pertanyaan, yang terbagi
menjadi 6 pertanyaan positif (favorable), yaitu ≤ 20 3 10
pertanyaan pada nomor 1, 2, 5, 6, 8, 9 dan 4
pertanyaan negatif 21-35 25 83.3
(unfavorable), yakni pada nomor 3, 4, 7
dan 10. Pada pertanyaan positif, > 35 2 6.7
diberikan skor 3 untuk jawaban setuju dan
skor 1 untuk setiap jawaban tidak setuju. 2 Pendidikan
Sedangkan pada pertanyaan negatif, Sampel
diberikan skor 3 untuk jawaban tidak
setuju dan skor 1 untuk jawaban setuju. SD 1 3,3
Dan untuk jawaban ragu-ragu diberikan
skor 2 pada setiap jenis pertanyaan. Nilai SMP 5 16,7
sikap kemudian diklasifikasikan (Arikunto,
2006) : SMA 20 66,7
Penge
Nilai dengan peningkatan nilai minimum yang
tahuan
didapat sampel yaitu 11 dan nilai maksimum
Mean SD Min Max 18. Rata-rata nilai pengetahuan meningkat
sesudah konseling sebesar 3,37. Sedangkan
Sebelum 12,60 ± 2,17 8 11 tingkat pengetahuan sampel berdasarkan
Konseling jawaban yang diberikan adalah sebagai berikut
:
Sesudah 15,97 ± 1,62 11 18
Konseling Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Sebelum
dan Sesudah Konseling
Selisih 3,37*
nPengetahua
Tingkat
Sebelum Sesudah
menikah bukan pada usia yang Pengetahuan Konseling Konseling
seharusnya, yaitu sebanyak 10% sampel
wanita menikah lebih muda dari kategori usia N % n %
ideal dan reproduksi (21-25 tahun) dan 6,7%
lebih tua dari kategori usia ideal dan Baik 1 3,3 21 70,0
reproduksi (>35 tahun).
Karakteristik sampel menurut tingkat Cukup 16 53,3 8 26,7
pendidikan menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan sampel yang paling rendah adalah Kurang 13 43,3 1 3,3
SD, yakni sebesar 3,3% dan tertinggi adalah
S1 sebesar 3,3%.
Total 30 100 30 100
Karakteristik sampel menurut status
LILA menunjukkan bahwa masih ada wanita
Kategori pengetahuan sampel sebelum
pranikah yang mengalami KEK, yaitu sebesar
diberikan konseling yang paling banyak
36,7%
adalah kategori cukup sebesar 53,3% dan
kategori kurang sebesar 43,3% sementara
2. Pengetahuan dan Sikap Wanita
kategori baik hanya sebesar 3,3%. Setelah
Pranikah
diberikan konseling, 70,0% sampel memiliki
a. Pengetahuan
pengetahuan kategori baik dan hanya tersisa
Setelah dilakukan intervensi berupa
3,3% sampel yang memiliki pengetahuan
konseling, diperoleh hasil bahwa nilai rata-
dengan kategori kurang.
rata pengetahuan sampel sebagai berikut :
b. Sikap
Tabel 2. Rata-rata Nilai Pengetahuan Setelah dilakukan intervensi berupa
Sampel Sebelum dan konseling, diperoleh hasil bahwa nilai rata-
Sesudah Konseling rata sikap sampel sebagai berikut : Tabel 4.
Rata-rata nilai Sikap Sebelum
Tabel 2 menunjukkan rata-rata nilai dan Sesudah Konseling
pengetahuan sampel sebelum diberikan
intervensi berupa konseling adalah 12,60 dari Sikap Nilai
total skor 20. Hal ini berarti persentase
pertanyaan pengetahuan yang dapat dijawab Mean SD Min Max
benar oleh sampel adalah sebesar 63%.
Sebelum intervensi nilai minimum yang Sebelum 23,70 ± 18 24
didapat sampel adalah 8 dan nilai maksimum Konseling 2,60
11. Sementara itu setelah diberikan intervensi
berupa konseling terjadi pengingkatan rata- Sesudah 27,00 ± 30 30
rata nilai menjadi 15,97. Dengan persentase Konseling 1,46
pertanyaan yang dapat dijawab oleh sampel
menjadi sebesar 79,8%. Peningkatan ini
Selisih Sikap 3,30*
sejalan juga
68
Lusyana Gloria Doloksaribu dan Abdul Malik Simatupang : Pengaruh Konseling Gizi
b. Sikap
Sebelum
32,70 ± 2,60 0,001 Setelah dilakukan intervensi berupa
Konseling
Sesudah
27,00 ± 1,46 Tingkatan Sebelum Sesudah
Konseling Sikap Konseling Konseling
N % n %
Selisih Sikap 3,30*
tingkatan sikap sampel berdasarkan jawaban Baik 18 60,0 30 100
yang diberikan adalah sebagai berikut:
Cukup 12 40,0 0 0,00
Tabel 5. Tingkatan Sikap Sampel
Sebelum dan Sesudah Kurang 0 0,00 0 0,00
Konseling
Total 30 100 30 100
Hasil penelitian menunjukkan, peran konsepsi (nomor 3), wanita prakonsepsi tidak
konseling gizi prakonsepsi selama satu perlu makan makanan tinggi asam folat dan
minggu dengan tiga kali pengulangan materi zat besi saat sebelum kehamilan (nomor 4),
mampu meningkatkan wanita prakonsepsi boleh mengonsumsi fast
pengetahuan sampel secara signifikan. food (nomor 7) dan bayi BBLR adalah bayi
Berdasarkan uji Wilcoxon Signed Ranks yang lahir dengan berat badan <2500 gram
Test didapatkan hasil bahwa ada perbedaan (nomor 9).
pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian 53% sampel tidak setuju atau ragu- ragu
intervensi berupa konseling. Hasil analisis bahwa wanita prakonsepsi perlu menonsumsi
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata- makanan beragam. 60% sampel setuju bahwa
rata pengetahuan sampel sebelum dan sesudah wanita prakonsepsi tidak perlu mengonsumsi
diberikan konseling. Dengan nilai signifikan asam folat 3 bulan sebelum konsepsi. 80%
diperoleh p = 0,001<0,05 yang artinya ada sampel setuju bahwa wanita prakonsepsi tidak
pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap perlu makan makanan tinggi asam folat dan
pengetahuan sampel. zat besi sebelum kehamilan. 60% sampel
Hal ini sejalan dengan penelitian yang setuju wanita prakonsepsi boleh mengonsumsi
dilakukan oleh Fauziyah (2012) bahwa fast food dan 63% tidak setuju atau ragu-ragu
pemberian intervensi berupa pendidikan bayi BBLR adalah bayi dengan berat lahir
kesehatan dapat <2500 gram.
meningkatkan pengetahuan wanita pranikah Setelah diberikan konseling, terjadi
mengenai gizi prakonsepsi, dengan hasil yang peningkatan dimana sampel sudah mampu
signifikan p=0,001. Penelitian ini juga menguasai 90% dari total semua pertanyaan
menghasilkan kesimpulan yang sama dengan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan
Azzahra (2015) bahwa metode konseling kategori sikap sampel meningkat menjadi baik
dapat meningkatkan pengetahuan ibu terhadap dengan persentase mencapai 100%. Setelah
pemberian MP-ASI. diberikan konseling diperoleh hasil bahwa
sikap sampel meningkat mengenai pertanyaan
3. Pengaruh Konseling Gizi tersebut, dengan tidak ditemukannya lagi
Prakonsepsi Terhadap Sikap persentase sampel menjawab salah diatas
Wanita Pranikah 50%. Hal ini membuktikan bahwa dengan
Hasil penelitian menunjukkan, terjadi pemberian intervensi berupa konseling gizi
peningkatan sikap pada sampel. Dimana prakonsepsi selama seminggu dengan tiga kali
sebelum diberikan konseling rata-rata nilai pengulangan materi dapat meningkatkan atau
sikap yang didapat sampel sebesar 23,70 merubah sikap wanita pranikah tentang gizi
dengan nilai terendah 18 dan nilai tertinggi prakonsepsi. Selain itu, perubahan sikap
30 dari total nilai 30. Dan setelah diberikan sampel setelah diberikan konseling
konseling rata-rata nilai sikap yang didapat dikarenakan media pendidikan berupa leaflet
sampel sebesar 27,00 dengan nilai terendah 25 yang mudah dimengerti tidak hanya berguna
dan nilai tertinggi 30. untuk menambah pengetahuan, tetapi juga
berpengaruh pada sikap sampel yang akan
Sebelum diberikan konseling, sampel termotivasi untuk bersikap mendukung
sudah mampu menguasai 79% dari total pemenuhuan gizi pada masa prakonsepsi.
semua pertanyaan yang diberikan. Kategori Seseorang yang berpengetahuan baik
sikap sampel tentang Gizi Prakonsepsi adalah tidak menjamin akan mempunyai sikap yang
cukup. Sebelum diberikan konseling tentang positif. Sampel harus mampu menyerap,
gizi prakonsepsi, ada 5 pertanyaan tentang mengolah dan memahami informasi yang
sikap yang ≥50% disikapi secara negatif oleh diperoleh. Sikap positif yang dimaksud adalah
sampel, yaitu pertanyaan tentang wanita adanya keselarasan antara pengetahuan
prakonsepsi perlu mengonsumsi makanan dengan sikap sampel itu sendiri. Sampel yang
beragam (nomor 1), wanita prakonsepsi tidak masih memiliki sikap negatif terhadap
perlu mengonsumsi suplemen asam folat 3 pernyataan tertentu pada akhir penelitian dapat
bulan sebelum disebabkan karena interpretasi
71
Lusyana Gloria Doloksaribu dan Abdul Malik Simatupang : Pengaruh Konseling Gizi
yang salah atau kurang tepat terhadap Agama agar setiap wanita pranikah yang
pernyataan sikap tersebut. mendaftarkan diri agar mendapatkan
Hasil penelitian menunjukkan, peran konseling tentang gizi prakonsepsi.
konseling gizi prakonsepsi dalam penelitian 2. Agar pihak KUA membuat unit konseling
ini signifikan meningkatkan sikap sampel. mengenai gizi prakonsepsi di setiap
Berdasarkan uji T- Dependent didapatkan konseling pranikah.
hasil bahwa ada perbedaan sebelum dan
sesudah pemberian intervensi. Hasil analisis
menunjukkan, terjadi peningkatan rata- rata
nilai sikap sampel sebelum dan sesudah
diberikan konseling. Dengan nilai signifikan DAFTAR PUSTAKA
diperoleh p = 0,001<0,05 yang artinya ada
pengaruh konseling gizi prakonsepsi terhadap Azzahra Margareta Fatimah dan Lailatul
sikap sampel. Muniroh. 2015. Pengaruh Konseling
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
KESIMPULAN DAN SARAN Pemberian Mp-Asi. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Kesimpulan
Azwar, Saifuddin. 2002. Sikap Manusia, Teori
1. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik dan Pengukurannya. Yogyakarta:
sampel didapatkan bahwa masih Pustaka Pelajar.
ditemukan wanita yang menikah diusia
≤20 (10%) tahun dan diatas >35 tahun Baker, PN.;S.J. Wheeler; Sanders, TA.;
(6,7%). Rata-rata tingkat pendidikan Thomas, JE.; Hutchinson, Cj,; Clarke,
wanita pranikah di Kecamatan Batang K.; et al. 2009. A Prospective Study of
Kuis adalah Sekolah Menengah Atas Micronutrient Status in Adolescent
(SMA). Terdapat 11 wanita pranikah yang Pregnancy. American Journal of Clinical
mengalami KEK dari total 30 sampel Nutrition, Vol. 89 (4); 1114-1124.
wanita pranikah.
2. Selisih peningkatan pengetahuan sampel Cornelia, Edith Sumedi dan Irfanny Anwar.
sebesar 3,37 sehingga rata- rata skor 2013. Konseling Gizi. Jakarta: Penerbit
pengetahuan sampel sebelum dan sesudah Plus.
pemberian intervensi berupa konseling gizi
prakonsepsi meningkat dari 12,60 menjadi Dinkes Deli Serdang. (2016). Profil Kesehatan
15,97. Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016.
3. Selisih peningkatan sikap sampel sebesar Deli Serdang : Tidak dipublikasikan.
3,30 sehingga rata-rata skor sikap sampel
sebelum dan sesudah pemberian intervensi Fauziyah, Anny. 2012. Pengaruh Pendidikan
berupa konseling gizi prakonsepsi Kesehatan Tentang Nutrisi Prakonsepsi
meningkat dari 23,70 menjadi 27,00. Terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap
4. Konseling yang dilakukan dengan tiga kali dan Praktik Konsumsi Makanan Sehat
pengulangan dalam waktu satu minggu Wanita Pranikah di Kota Tegal. Tesis.
memberikan pengaruh yang signifikan Jakarta: Universitas Indonesia.
(p=0,001) terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap wanita pranikah Fikawati, Sandra, Ahmad Syafiq dan Khaula
tentang gizi prakonsepsi di Kecamatan Karima. 2015. Gizi Ibu dan Bayi.
Batang Kuis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Asupan Zat Gizi Anak Stunting Usia 1-2 Rahim Rahmiyati, A.Razak Thaha dan
Tahun Di Kecamatan Semarang Timur. Citrakesumasari. 2013. Pengetahuan dan
Journal of Nutrition College, Volume 3, sikap wanita prakonsepsi tentang gizi
Nomor 1, Tahun 2014, dan kesehatan reproduksi sebelum dan
Halaman 17 – 25. setelah suscatin di kecamatan ujung
tanah. Makassar: Universitas Hasanudin.