Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya
manusia. Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Jika status gizi ibu sebelum dan
selama hamil normal maka kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang
sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Sehingga dapat disimpulkan
kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum
dan selama hamil.
Jika status gizi ibu selama hamil tidak mencukupi maka akan berpengaruh
bagi bayinya yaitu berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR mempunyai risiko
kematian, gizi kurang,gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan
anak. Untuk menanggulangi serta mengurangi kelahiran bayi dengan BBLR
perlu langkah yang lebih dini. Salah satu caranya adalah mendeteksi secara
dini wanita usia subur (WUS) dengan risiko Kurang Energi Kronis (KEK)
(Depkes,2013).
Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk memprediksi
kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan lahir rendah. Ibu
hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA. Pengukuran
LILA digunakan karena pengukurannya sangat mudah dan cepat. Apabila
ukuran LILA < 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita
tersebut mempunyai risiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi
lahir rendah (BBLR). Apabila ukuran LILA ≥ 23,5 cm berarti tidak berisiko
KEK.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari KEK?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi KEK?
c. Apa pengaruh KEK pada ibu hamil?
d. Bagaimana Penatalaksanaan KEK pada ibu hamil?
3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari KEK
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi KEK
3. Mengetahui pengaruh KEK pada ibu hamil
4. Dapat melakukan penatalaksanaan KEK pada ibu hamil

4. Manfaat
4.1 Manfaat Praktis
Laporan ilmiah ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka
mencegah kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil khususnya di
instansi terkait.
4.2 Bagi Peneliti
Laporan ilmiah ini dapat digunakan untuk memberikan informasi
(pengetahuan) pada masyarakat terutama pada ibu hamil akan masalah
KEK pada ibu hamil.
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Tinjauan Teori Medis

A. Pengertian KEK

Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan


malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi
(Helena, 2013).

Menurut Depkes RI (2002) menyatakan bahwa kurang energi kronis


merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang
berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang
gizi akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang
cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu
periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk
melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi lainnya.

Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan


dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun
waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang
cukup, atau disebabkan menderita muntaber atau penyakit kronis lainnya.

B. Faktor yang mempengaruhi KEK

1. Usia
Bahwa ada pengaruh antara usia terhadap kejadian KEK. Semakin
muda (< 20 tahun) atau semakin tua (> 35 tahun) seorang ibu yang
sedang hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang
diperlukan. Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga
harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk
umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang
makin melemah maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna
mendukung kehamilan yang sedang berlangsung.
2. Paritas
Paritas adalah status seorang wanita sehubungan dengan jumlah
anak yang pernah dilahirkan (Rustam Mochtar, 2002). Paritas yang
termasuk dalam faktor resiko tinggi dalam kehamilan adalah
grademultipara, dimana hal ini dapat menimbulkan keadaan
mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang
dihadapi. Dapat disimpulkan kalau paritas yang tidak lebih dari 4 tidak
beresiko mengalami gangguan (I.G.B. Manuaba, 2010), sehingga
dalam penelitian ini penulis menyimpulkan nullipara dan primipara
tidak termasuk dalam resiko tinggi kehamilan.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Efrinita (2010) yang
menyatakan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara paritas dengan KEK. Hal ini dapat dilihat dengan hasil
paling banyak yaitu ibu primigravida atau pertama kali hamil, sehingga
tidak beresiko mengalami KEK.
3. Jarak Kelahiran
Jarak melahirkan yang terlalu dekat (< 2 tahun) akan menyebabkan
kualitas janin atau anak yang rendah dan juga akan merugikan
kesehatan ibu. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan
ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri
dimana ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan
setelah melahirkan anaknya (Baliwati, 2004). Ibu juga masih dalam
masa menyusui dan harus memenuhi kebutuhan gizi selama menyusui,
dimana saat menyusui ibu membutuhkan tambahan kalori setiap hari
untuk memenuhi gizinya dan produksi ASI (Atika dan Siti, 2009),
dengan hamil kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan
janin atau bayi berikut yang dikandung (Baliwati, 2004). Jarak antara
kehamilan yang baik untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya
tidak kurang dari 2 tahun.
4. Pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat (Notoatmodjo,
2003). Pendidikan formal dari ibu sering kali mempunyai asosiasi yang
positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam
keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin baik
pengetahuan gizi dan semakin diperhitungkan jenis serta jumlah
makanan yang dipilih untuk dikonsumsi (Sediaoetama, 2002). Ibu yang
mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih
bergizi daripada yang kurang bergizi (Mulyono Joyomartono, 2004).
5. Beban Pekerjaan
Kegiatan fisik atau beban pekerjaan dibagi menjadi 4 derajat yaitu:
kegiatan ringan, sedang, berat dan sangat berat . Kegiatan ringan
meliputi ibu rumah tangga dan kegiatan sedang, berat dan sangat berat
terdiri dari ibu yang bekerja (Arisman,2007).
Seseorang yang bekerja dapat meningkatkan pengetahuan karena
pergaulan dan berinteraksi sosial serta mempunyai pengalaman yang
luas (Notoatmodjo,2007), dan seseorang yang kehidupannya tidak
disibukkan dengan pekerjaan mempunyai kesempatan lebih untuk
mendapatkan informasi baik melalui tenaga kesehatan atau media
informasi
6. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan yang dimiliki
oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan
gizi yang baik kemungkinan akan memberikan gizi yang memenuhi
kebutuhan dirinya dan juga bayinya.

Menurut Paryanto (2002), salah satu faktor yang mempengaruhi gizi


ibu hamil adalah pengetahuan gizi, kurangnya pengetahuan dan salah
persepsi tentang kebutuhan pangan dan nilai pangan juga dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.

C. Dampak KEK

1. Dampak pada Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan


komplikasi pada ibu, antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Sehingga
akan meningkatkan angka kematian ibu.

2. Dampak pada Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat


mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan premature atau
sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan
tindakan operasi caesar cenderung meningkat.

3. Dampak pada Janin

Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses


pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan dan lahir dengan BBLR.

D. Penatalaksanaan kebutuhan pada ibu hamil

Kebutuhan gizi ibu hamil menurut Arisman (2004) adalah: cukup kalori,
protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta.
1. Makan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh tetapi
bukan lemak.
2. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat badan
selama hamil.
3. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk
memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan
potensi fisik dan mental yang baik.
4. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang
tidak diinginkan seperti mual dan muntah.
5. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi
selama kehamilan misalnya diabetes mellitus, hipertensi.
6. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan
kebiasaan makan yang baik (gizi seimbang).
BAB III
KASUS

PENGKAJIAN
Tanggal : 4 Desember 2018 Jam : 09:00 WIB
IDENTITAS PASIEN:
Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny.K 1. Nama : Tn.A
2. Umur : 26 Tahun 2. Umur : 27 Tahun
3. Agama :Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMP 4. Pendidikan : SMK
5. Pekerjaan :Ibu rumah tangga 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku Bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Puspowarno rt 3/6 7. Alamat : Puspowarno rt 3/6

I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG:
Pasien datang pada hari Selasa di Puskesmas Karangayu mengatakan bahwa ingin
pemeriksa kehamilan

2. KELUHAN UTAMA :
Ibu mengatakan akhir akhir ini merasa lemas

URAIAN KELUHAN UTAMA :


Ibu mengatakan bahwa nafsu makannya menurun, sering mual dan muntah, frekuensi
muntah sehari 3 kali

RIWAYAT KESEHATAN:
PENYAKIT/KONDISI YANG PERNAH ATAU SEDANG DIDERITA :
Ibu mengatakan tidak pernah ataupun sedang menderita penyakit berat seperti
hipertensi, penyakit jantung, ataupun diabetes mellitus.
RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA (MENULAR MAUPUN
KETURUNAN) Ibu mengatakan bahwa bahwa dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit menular ataupun penyakit yang berpotensi diturunkan

3. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 Tahun
Nyeri Haid :-
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Warna darah : merah
Leukhorea :-
Banyaknya : 3x ganti pembalut
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) Hamil ke 1 usia 23 minggu
2) HPHT : 6 Juni 2018
3) HPL : 13 Maret 2019
4) Gerak janin :
 Pertama kali : juli 2018
 Frekuensi dalam 12 jam : 11 kali
5) Tanda bahaya : Kehamilan dengan KEK
6) Kekhawatiran khusus : IUGR
7) ImunisasiTT : lengkap
c. ANC : 3x
d. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu: -

4. RIWAYAT KB : tidak pernah


a. Jika pernah :-
b. Rencana Setelah Melahirkan : suntik

5. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI:


Sebelum hamil :
a. Nutrisi
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
b) Komposisi :
 Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang)
 Lauk : 3 x @ 1potong (sedang) jenisnya tahu, tempe, telur, ikan, ayam
 Sayuran: 3x @ 1 mangkuk sayur ; jenis sayuran bayam, sawi, kangkung, kol,
wortel, kacang panjang
 Buah : 2x / minggu ; jenis buah jeruk, pisang, apel
 Camilan : 1-3 x sehari; jenis biscuit, keripik
c) Pantangan : -
2) Minum
a) Jumlah total 5-6 gelas perhari; jenis air putih, teh
b) Susu : ibu tidak minum susu
3) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan selama hamil lebih memperbanyak asupan sayur dan buah. Ibu
juga mengkonsumsi susu untuk ibu hamil namun akhir-akhir ini ibu kurang nafsu
makan sehingga frekuensi makan berkurang

b. Eliminasi
1) Sebelum hamil
a) Buang air kecil :
 Frekuensi perhari : 3-4 x ; warna kuning jernih
 Keluhan/masalah : tidak ada
b) Buang air besar :
 Frekuensi perhari : 1x ; warna kuning, konsistensi agak lembek
 Keluhan/masalah : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan selama hamil menjadi lebih sering ingin BAK , dan terkadang
BAB terganggu/ tidak teratur
c. Personal hygiene
1) Sebelum hamil :
 Mandi 2 x sehari
 Keramas 2 x seminggu
 Gosok gigi 2 x sehari
 Ganti pakaian 2 x sehari; celana dalam2-3x sehari
 Kebiasaan memakai alas kaki : ibu mengatakan selalu menggunakan alas kaki
jika keluar dari rumah.
2) Perubahan selama hamil ini : menjadi lebih sering mengganti celana dalam.
d. Hubungan seksual
1) Sebelum hamil :
 Frekuensi : 2 x seminggu
 Contact bleeding (perdarahan yang terjadi setelah senggama) : tidak ada
 Keluhan lain : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini : frekuensi berkurang menjadi 1x dalam seminggu
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil :
 Tidur malam 7-8 jam
 Tidur siang 1-2 jam
 Keluhan/masalah : tidak ada
f. Perubahan selama hamil ini : tidur malam kadang terganggu karena sering BAK
Aktivitas fisik dan olah raga
1) Sebelum hamil :
 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) :mengerjakan pekerjaan rumah, seperti
memasak, mencuci, menyapu, menyetrika, mengepel dll.
 Olah raga : -
2) Perubahan selama hamil ini : sedikit mengurangi pekerjaan rumah, dibantu oleh
suami dan orang tua.
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
1) Merokok : ibu mengatakan tidak pernah merokok
2) Minuman beralkohol : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi
alkohol
3) Obat-obatan : ibu mengatakan tidak minum obat-obat
selain dari resep dokter/bidan
4) Jamu : ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu

h. Riwayat Psikososial-spiritual
a) Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah umur waktu menikah : 25th.
2) Pernikahan ini yang ke 1 sah lamanya 1 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik
b) Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : suami dan orang tua sangat
mendukung dan menunggu kehamilan ini
c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : dengan cara berdiskusi bersama
keluarga, terutama suami
d) Ibu tinggal serumah dengan : suami dan ibu
e) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
f) Orang terdekat ibu : suami .
Yang menemani ibu saat diperiksa pada kunjungan ANC suami
g) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada
h) Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : di bidan
i) Penghasilan perbulan: Cukup
j) Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini : tidak
2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan : ibu dapat menerima segala bentuk
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes wanita maupun pria
k) Tingkat pengetahuan ibu
Hal-hal yang sudah diketahui ibu :
Ibu sudah mengetahui tentang kehamilannya, sekarang ibu lebih mengurangi aktifitas
fisik yang berat agar tidak mudah lelah.
Hal-hal yang ingin diketahui ibu :
 Ibu ingin mengetahui penyebab mual muntah yang dialami dan bagaimana cara
mengatasi nafsu makan yang menurun agar kebutuhan gizi ibu tetap terpenuhi.

II. DATA OBYEKTIF:


1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Tensi : 110/80 mmHg
4) Nadi : 82 x/menit
5) Suhu : 36,80C
6) RR : 20 x/menit
7) BB Sebelum/ Sekarang :56 kg/57,5 kg
8) TB : 150 cm
9) LILA : 22 cm
10) IMT : 18 kg

b. Status present
Kepala : kepala bersih, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe, tidak ada
benjolan
Mata : sklera jernih, conjungtiva anemis
Hidung : bersih, tidak ada luka, tidak ada benjolan
Mulut : bibir lembab, tidak ada sariawan, tidak ada karies gigi
Telinga : telinga bersih, simetris
Leher : bersih tidak ada pembengkakan, tidak ada luka
Ketiak : bersih tidak ada luka ataupun pembengkakan
Dada : simetris, saat bernapas gerakan dada kanan dan kiri sama
Perut : tampak pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan
Lipat paha : tidak ada varises
Vulva : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : tidak ada odema, tidak ada varises
Punggung : tidak ada kelainan tulang punggung
Refleks patella : + / +
Anus : tidak dilakukan pemeriksaan

c. Status Obstetrik
1) Inspeksi:
 Muka : tampak pucat, tidak nampak cloasma gravidarum.
 Mamae : payudara tampak besar, puting susu menonjol, areola
menghitam
 Abdomen : nampak sedikit striae gravidarum, tidak ada bekas luka operasi
 Vulva : tidak dilakukan pemeriksaan
2) Palpasi
 Leoplod I : TFU 3 jari diatas pusat, pada fundus teraba bagian
besar, bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)
 Leoplod II :-
 Leoplod III :-
 Leoplod IV :-
2) TFU : 16 cm
3) TBJ : 775 gram
4) Auskultasi :
5) DJJ :136 x/menit Frekuensi : 11-11-12
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hb : 10,9 gr%
Gol. Darah :A
Protein urine :+
Urin reduksi :-

III. ANALISIS
Diagnosa Kebidanan : Ny D umur 23 tahun G1P0A0 hamil 23 mg fisiologis dengan
defisit knowledge tentang nafsu makan yang berkurang
Masalah :-
Kebutuhan :-

IV. PELAKSANAAN
Tanggal : 4 Desember 2018 Jam : 09:20 WIB
1. Memberitahuan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
Hasil : ibu mengetahui hasilnya dan merasa puas
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai keluhan yang dirasakan
Hasil : ibu mengerti penjelasan yang diberikan
3. Memberikan solusi nafsu makan ibu yang berkurang dengan menganjurkan ibu
untuk makan sedikit tapi sering
Hasil : ibu bersedia melakukannya
4. Meminta ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu yang akan datang
Hasil : ibu bersedia untuk melakuka kunjungan berikutnya
V.

Anda mungkin juga menyukai