Anda di halaman 1dari 9

Vol. 5 No.

1 (2023) Hal 601-609

Hubungan Peran Tenaga Kesehatan dengan Self Assessment Pemantauan


Gerak Janin Pada Ibu Hamil

Novita Triyuliandari1*, Dian Roza Adila1, Dewi Kurnia Putri1


1
Program Studi S1 llmu Keperawatan, Fakultas kesehatan, Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia

Article Information ABSTRACT


Received: October 2022 Self assessment merupakan penilaian diri dalam proses
Revised: Desember 2022 memandang diri sendiri. Dalam pemantauan gerakkan janin,
Available online: January 2023 self assessment penting dilakukan untuk mengetahui
kesejahteraan janin, sehingga dapat menurunkan kejadian
Keywords IUFD. Perlu adanya peran tenaga kesehatan dalam memotivasi
Gerak Janin, Self Assessment, ibu hamil untuk mendeteksi gerakan janin agar tidak terjadi
komplikasi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk
Tenaga
mengetahui hubungan peran tenaga kesehatan terhadap self
Correspondence assessment pemantauan gerak janin pada ibu hamil. Jenis
Phone: (+62)85274746424 penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatakan cross
E-mail: sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 78 ibu hamil
Novitapekanbaru88@gmail.com trimester III yang berada di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru
dengan teknik sampel yaitu accidental sampling. Pengambilan
data menggunakan kuesioner yang di uji dengan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan 44 responden (56,4%) memiliki
peran tenaga kesehatan yang baik dan 48 responden (61,5%)
memiliki self assessment yang baik dalam pemantauan
gerakkan janin. Terdapat hubungan antara peran terana
kesehatan terhadap self assessment pemantauan gerak janin
pada ibu hamil dengan nilai P value 0,011 (<0,05). Semakin baik
peran tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi terkait
pemantauan gerakkan janin maka semakin baik self assessment
pemantauan gerakkan janin pada ibu hamil. Diharapkan kepada
ibu hamil dapat mempertahankan self assessment pemantauan
gerakkan janin dirumah.

601
PENDAHULUAN Menurut WHO (2020) tingkat kematian
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan neonatal berada diurutan ke-5, dengan
perkembangan janin mulai sejak konsepsi angka kematian sekitar 2,4-2,7 juta pada
dan berakhir sampai persalinan. Selama tahun 2018. Hasil Survei Demografi dan
masa kehamilan akan mengalami Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
perubahan seperti perubahan fisik dan menunjukkan angka kematian neonatal
perubahan psikologis. Masa kehamilan (AKN) sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup
adalah masa yang sangat penting karena (Kemenkes RI, 2018).
masa pertumbuhan dan perkembangan Tahun 2020 AKN mengalami peningkatan
janin, bila tidak ditangani dengan baik dapat dengan angka kejadian yang dilaporkan,
terjadi tanda bahaya kehamilan yang 72,0% (20.266 kematian), penyebab
mungkin terjadi. Pertumbuhan dan kematian neonatal terbanyak adalah
perkembangan janin menentukan derajat komplikasi kejadian bayi berat badan lahir
kesehatan ibu dan janin (Lowdermilk, Perry, rendah (BBLR), kematian lainnya di
Cashion, 2013). antaranya asfiksia, infeksi, kelainan
Program pembangunan kesehatan di kongenital, tetanus neonatorium, dan
Indonesia saat inI masih diprioritaskan pada lainnya (Kemenkes RI, 2021). Di Indonesia
upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, pada tahun 2012 angka kematian janin
terutama pada kelompok yang paling sebanyak 19 janin meninggal per 1000
rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin kelahiran hidup. Menurut Dinas Kesehatan
dan bayi pada masa perinatal. Hal ini Kota Pekanbaru pada tahun 2020, Terdapat
dikarenakan masih tingginya Angka kematian janin dalam rahim (IUFD)
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian sebanyak 73 kematian (Dinas Kesehatan
Bayi (AKB) di Indonesia. Kehamilan dan Kota Pekanbaru, 2020).
kelahiran dianggap sebagai proses fisiologis Faktor penyebab kematian janin dalam
normal dengan hasil sebagian besar rahim adalah disebabkan oleh beberapa
kehamilan adalah baik. Semua kehamilan faktor yaitu faktor maternal, faktor janin
bisa terjadi beberapa risiko baik untuk ibu dan faktor eksternal. Faktor maternal
maupun janin. Penting sekali untuk meliputi penyakit yang diderita oleh ibu
mencegah, mendeteksi, dan menangani selama kehamilan, infeksi, penyakit
komplikasi secara dini. Pemantauan vaskuler, kelainan endokrin, faktor
kesejahteraan janin bisa dilakukan selama imunologis, trauma dan kelaian uterus.
masa kehamilan (Kemenkes RI, 2021). Faktor janin meliputi gangguan
Pemantauan gerakkan janin penting pertumbuhan zigot, embrio, janin atau
dilakukan untuk meningkatkan ikatan batin plasenta. Faktor eksternal meliputi radiasi,
ibu dan janin dan kemampuan ibu untuk obatobatan bagi janin pada kehamilan 9
mengenali tanda-tanda komplikasi pada minggu pertama dapat merusak janin dan
kehamilan. Janin yang bergerak dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan
menunjukkan janin dalam keaadaan sehat kematian dan bahan kimia lainnya.
dan jika gerakkan janin tidak bergerak dapat Banyaknya yang bisa menyebabkan IUFD
merupakan tanda dan bahaya pada janin. maka untuk mencegah terjadinya kematian
Persepsi ibu tentang gerakkan janin janin adalah dengan penanganan komplikasi
berkurang bisa mengidentifikasikan dan secara dini (Sastrawinata, Martaadisoebrata
segera kepelayanan kesehatan untuk & Wirakusumah, 2005).
mecegah terjadinya komplikasi kehamilan Pemeriksaan ibu hamil dan janinnya
atau kematian janin dalam rahim (IUFD/Intra meliputi pemeriksaan berat badan ibu,
Uterine Fetal Death) (Vasra & Noviyanti, tekanan darah ibu, tinggi puncak rahim dan
2021). gerakan janin dalam rahim. Ibu hamil
dianjurkan untuk memeriksa diri sendiri

602
mencakup hitung gerakan janin, untuk karakteristik responden yaitu usia,
perawatan dirumah dengan sering pendidikan, pekerjaan dan gravida dalam
melakukan pemantaun janin secara mandiri, bentuk tabel distribusi dan frekuensi serta
hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi disajikan dalam bentuk presentase. analisa
pertumbuhan dan perkembangan janin bivariat pada penelitian ini analisa uji
(Kurniasari & Evayanti, 2020). statistik uji chi square dengan nilai α=0,05,
Peran tenaga kesehatan (Bidan, Perawat dan nilai P<0,005. Hasil penelitian ini
dan Dokter) dalam kehamilan itu sangat hipotesis diterima (Ha) berati terdapat
penting. Menurut penelitian Ismawati, hubungan antara peran tenaga kesehatan
Fatoni dan Nigrum (2020), tenaga dengan self assessment.
kesehatan dalam pelayanan antenatal care
sangat penting, tenaga kesehatan sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN
pendamping ibu hamil yang harus Tabel 4.1 Karakteristik responden
memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan
kehamilannya serta mendukung ibu hamil dan gravida
baik secara moril sehingga ibu dapat melalui Karakteristik Frekuensi (f)
Persentase
kehamilannya dengan baik. Peran tenaga (%)
kesehatan dalam deteksi gerak janin Usia:
Remaja akhir (17-25 22 28,2%
memotivasi ibu hamil untuk melakukan tahun)
deteksi gerak janin untuk mencegah Dewasa awal (26- 50 64,1%
terjadinya komplikasi dan tanda bahaya 35 tahun)
pada kehamilan dan memberikan informasi Dewasa akhir (36- 6 7,7%
kesehatan. Peran tenaga kesehatan dalam 45 tahun)
Pendidikan:
hal ini sebagai komunikator, motivator, Rendah (SD-SMP) 0 0%
fasilitator, konselor dan aducator. Menengah (SMA) 48 61,5%
Self assessment adalah penilaian diri dalam Tinggi (D3-S3) 30 38,5%
proses memandang diri sendiri untuk Pekerjaan :
menilai aspek-aspek yang penting bagi PNS 7 9%
Wiraswasta 11 14,1%
identitas seseorang. Self assessment dalam Swasta 9 11,5%
gerak janin merupakan perhitungan gerak IRT 51 65.4%
janin dan penilaian gerakan janin yang Gravida:
dirakasan ibu hamil. Pemantauan gerak Primigravida 28 35,9%
janin dapat mengetahui kesehatan janin dan Multigravida 50 64,1%
Total 78 100%
mencegak terjadinya efek samping dari
kemahilan (Khalil & Shahin, 2020).
Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan
METODE bahwa karakteristik responden dari 78
Penelitian ini menggunakan metode responden berdasarkan usia yaitu usia
penelitian kuantitatif dengan desain dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 50
deskriptif korelasi pendekatan cross responden (65,1%). Berdasarkan tingkat
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di pendidikan yaitu pendidikan menengah
Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru dengan sebanyak 48 responden (38,5%).
populasi ibu hamil trimester III dengan Karakteristik responden berdasarkan
jumlah responden 78 orang. Teknik pekerjaan yaitu IRT sebanyak 51 responden
pengambilan sampel yaitu accidental (65,4%). Karakteristik responden
sampling, pengambilan data dilakukan di berdasarkan gravida yaitu multigravida
bulan Juni dengan menggunakan Kuesioner sebanyak 50 responden (64,1%).
peran tenaga kesehatan & Kuesioner self
assessment. Analisa univariat meliputi

603
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi peran tenaga Analisa Univariat untuk karakteristik
kesehatan dan self assessment pemantauan Responden
gerak janin pada ibu hamil Usia
Frekuensi Persentase Hasil penelitian ini didapatkan bahwa
No Variabel
(f) (%) mayoritas responden berusia 26-35 tahun
1 Peran tenaga yang tergolong dewasa awal. Hasil
kesehatan penelitian Yani (2019), Seseorang yang telah
Baik 44 56,4% dewasa awal yaitu usia 20-40 tahun akan
Kurang 34 43,6%
lebih dipercaya dari orang yang belum
2 Self assessment
dewasa, dikarenakan orang yang lebih
pemantauan
gerak janin dewasa dipandang memiliki pengetahuan
pada ibu hamil lebih. Usia ibu dewasa awal mempunyai
Tinggi 48 61,5% cara berfikir dengan baik, serta
Kurang 30 38,5% mengaplikasikannya dengan baik. Sehingga
Total 78 100% proses untuk memperoleh pengetahuan
tentang informasi dan teknologi kesehatan
Distribusi frekuensi variabel penelitian sangat mudah bagaimana cara
berdasarkan tabel 4.2, dapat disimpulkan mendapatkan informasi kesehatan
bahwa 44 responden (56,4%) memiliki peran terutama tentang pemantauan gerakkan
tenaga kesehatan yang baik. Pada variabel janin.
self assessment pemantauan gerak janin Peneliti berpendapat bahwa pada usia
pada ibu hamil terdapat 48 responden dewasa awal merupakan Usia yang sudah
(61,5%) memiliki self assessment yang tinggi matang dalam pola pikir dan berperilaku
dalam pemantauan gerakkan janin. dalam mengambil keputusan yang tepat
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan terutama dalam menjaga kehamilan,
bahwa pada 78 responden yang memiliki sehingga dapat diharapkan memiliki self
peran tenaga kesehatan yang baik dengan assessment yang baik dalam memantau
self assessment pemantauan gerak janin gerakkan janin untuk mencegah terjadinya
yang tinggi sebanyak 33 responden (75%). kematian janin dalam Rahim (IUFD).
Sedangkan peran tenaga kesehatan yang
kurang dengan self assessment
pemantauan gerak janin yang kurang
sebayak 15 responden (44,1%). Hasil uji
statistic dengan Chi Square didapatkan hasil
bahwa nilai P value 0,011 < 0.05. Sehingga,
dapat disumpulkan bahwa hipotesis Ha
diterima yaitu terdapat hubungan antara
peran tenaga kesehatan terhadap self
assessment pemantauan gerak janin pada
ibu hamil.

Tabel 4.3 Hubungan peran tenaga


kesehatan terhadap self assessment pemantauan gerak janin pada ibu hamil
Peran tenaga Self assessment pemantauan gerak
kesehatan janin Total P value
Tinggi Kurang
N % N % N %
Baik 33 75 11 25 44 100 0,01
Kurang 15 44,1 19 55,9 34 100
604
Pendidikan (2019) Ibu yang bekerja akan memiliki sedikit
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa waktu untuk memeriksakan kehamilannya
mayoritas responden berpendidikan dan lebih banyak menghabiskan waktu
menengah (SMA). Hasil penelitian Rinata bekerja. Sedangkan ibu yang tidak bekerja,
dan Andayani (2018), Tingkat pendidikan akan memiliki banyak waktu untuk
seseorang menentukan mudah atau memeriksakan kehamilan.
tidaknya menyerap dan memahami Peneliti mengemukakan bahwa ibu hamil
pengetahuan dan informasi tentang yang tidak bekerja akan lebih memiliki
kehamilan yang mereka peroleh, dengan banyak waktu untuk melakukan
demikian semakin bertambahnya usia pemantauan gerakkan janin dirumah dan
kehamilan mendekati proses persalinan ibu memiliki partisipasi baik dalam menilai
dapat mempersiapkan psikologi yang gerakkan janinnya, dibandingkan dengan ibu
matang sehingga dapat mengurangi beban hamil yang bekerja. Ibu hamil yang bekerja
fikiran ibu. Semakin tinggi pendidikan memiliki sedikit waktu untuk memantau
seseorang, maka akan semakin berkualitas gerakkan janinya dikarenakan lebih banyak
pengetahuannya dan semakin matang menghabiskan waktu untuk bekerja.
intelektualnya mereka cenderung lebih
memperhatikan kesehatan ibu dan Gravida
kesehatan janinnya. Dari hasil penelitian, didapatkan mayoritas
Peneliti berpendapat bahwa pada status gravida responden yaitu multigravida. Hasil
pendidikan menengah sudah dikatakan baik penelitian Daryanti (2019) Pada ibu
untuk menerima informasi tentang multigravida, mereka sudah mempunyai
kesehatan kehamilan dari media atau tenaga pengalaman memeriksakan kehamilan dan
kesehatan, dengan informasi tersebut riwayat melahirkan, mereka menganggap
pengetahuan ibu hamil meningkat dan sudah pernah memilki pengalaman sehingga
prilaku ibu dalam menjaga kesehatan kurang termotivasi untuk melakukan
kehamilan baik terutama dalam pemantauan pemeriksaan kehamilan yang berikutnya.
gerakkan janin. Tingkat pendidikan Pada ibu primigravida kehamilan merupakan
seseorang menentukan mudah atau hal yang pertama bagi mereka, sehingga
tidaknya menyerap informasi, ibu yang secara tidak langsung lebih memperhatikan
berpendidikan menengah tidak berarti kehamilannya, mereka menganggap kalau
mutlak secara keseluruhan berpengetahuan pemeriksaan kehamilan merupakan suatu
kurang karenakan daya tangkap dan hal yang baru.
kemampuan seseorang dalam menerima Peneliti berpendapat pada umumnya ibu
informasi berbeda-beda. multigravida yang pernah hamil akan
mengetahui tentang bagaimana cara
Pekerjaan menjaga kesehatan selama kehamilan dan
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa mengetahui informasi tentang kehamilan
mayoritas responden memiliki pekerjaan berdasarkan pengalaman. Adanya
sebagai IRT. Hasil penelitian Yani (2019), Ibu perbedaan antara primigravida dan
yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga multigravida dikarenakan primigravida baru
memiliki waktu untuk melakukkan mengalami kehamilan yang pertama dan
pemantauan gerakkan janin dirumah. Ibu masih kurang pengetahuan tentang tanda
bisa untuk memantau gerakkan janin tanpa bahaya kehamilan dan pemantauan
harus memikirkan pekerjaan lain selain gerakkan janin, sedangkan pada
pekerjaan rumah, dan ibu bisa melakukan multigravida sudah mempunyai pengalaman
pemantauan gerakkan janin minimal satu hamil yang sebelumnya.
jam. Hasil penelitian Inayah dan Fitriahadi,

605
Peran Tenaga Kesehatan mengidentifikasikan dan segera kepelayanan
Pada penelitian ini dijumpai bahwa 56,4% kesehatan untuk mecegah terjadinya
peran tenaga kesehatan memiliki peran yang komplikasi kehamilan atau kematian janin
baik terhadap pemeriksaan kehamilan dalam rahim (IUFD/Intra Uterine Fetal Death).
terutama dalam pemantauan gerakkan janin. Penelitian Thistle dan Briyant (2022)
Menurut teori Potter dan Perry (2010) menjelaskan bahwa penyedia pelayanan
Tenaga kesehatan merupakan kunci utama kesehatan menganjurkan untuk ibu
dalam keberhasilan pencapaian tujuan memantau pergerakan janin, terutama
pembangunan bidang kesehatan. trimester akhir karena dapat mengetahui
Keterampilan yang dimiliki oleh tenaga Kesehatan janin, sehingga dapat mencegah
kesehatan sangatlah penting, itu sebabnya komplikasi yang bisa terjadi terhadap hasil
peran yang diberikan oleh tenaga kesehatan keluaran janin. Ditambahkan oleh Khalil dan
merupakan faktor yang bisa menjamin Shahin (2020) Selama trimester terakhir
keberhasilan pelayanan kesehatan. Peran kehamilan, gerakan janin mungkin tampak
tenaga kesehatan adalah sebagai berkurang karena janin yang membesar dan
komunikator, sebagai motivator, sebagai penurunan cairan ketuban. Aktivitas yang
fasilitator, sebagai konselor dan edukator. berkurang mengingatkan ibu akan kondisi
Peneliti berpendapat bahwa tenaga janin yang memburuk, dan kemudian dapat
kesehatan memiliki peran penting dalam membawa ke pelayanan tenaga kesehatan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang tersedia dan kemudian dapat menilai
agar ibu hamil mampu mengingkatkan dan melakukan intervensi untuk mencegah
derajat kesehatannya, jika peran tenaga kematian janin jika diperlukan.
kesehatan baik terhadap ibu hamil dalam Peneliti berpendapat bahwa melakukkan
pemantauan gerakkan janin, maka ibu hamil pemantauan gerakkan janin penting
akan dapat mendeteksi tanda bahaya pada dilakukkan untuk menilai kondisi janin,
kehamilan dan dapat mengurangi resiko sehingga kejadian kematian janin dalam
terjadinya kematian pada janin. Peran rahim dapat menurun. Kesadaran ibu dalam
tenaga kesehatan yang baik pada penelitian memantau gerak janin sendiri dipengaruhi
ini bisa di dukung oleh karakteristik juga oleh karakteristik responden, dimana
responden yang juga mendukung yaitu dari pada penelitian ini dengan status ibu
usia, pendidikan dan status gravida pada ibu multigravida, ibu memmiliki pengalaman
hamil. kehamilan yang sebelumnya, sehingga tau
apa yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu
Self Assessment Pemantauan Gerak Janin yang tidak pernah terjadi pada kehamilan
Pada Ibu Hamil sebelumnya, usia ibu baik dalam menerima
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti informasi dari tenaga kesehatan dan
dijumpai bahwa (61,5%) partisipasi ibu baik didukung oleh pendidikan ibu yang
dalam melakukan self assessment tergolong menengah, dimana sudah bisa
pemantauan gerak janin. Hasil penelitian dengan baik dalam menanggapi informasi
Vasra dan Noviyanti (2021), Pemantauan yang diberikan.
gerakkan janin penting dilakukan untuk
meningkatkan ikatan batin ibu dan janin dan Hubungan peran tenaga kesehatan
kemampuan ibu untuk mengenali tanda- terhadap self assessment pemantauan gerak
tanda komplikasi pada kehamilan. Janin janin pada ibu hamil
yang bergerak menunjukkan janin dalam Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
keadaan sehat dan jika gerakkan janin tidak oleh peneliti di Puskesmas Sidomulyo
bergerak dapat merupakan tanda dan Pekanbaru dengan responden yang
bahaya pada janin. Persepsi ibu tentang berjumlah 78 or ang didapatkan hasil bahwa
gerakkan janin berkurang bisa nilai P value 0,011 dari uji Pearson Chi-Square

606
<0.05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dan monitoring sistematis akan
hipotesis diterima (Ha) yaitu terdapat meningkatkan kesadaran ibu tentang
hubungan antara peran tenaga kesehatan pentingnya pemantauan gerakan janin.
terhadap self assessment pemantauan gerak Kesadaran ini akan mempengaruhi
janin pada ibu hamil. kepatuhan ibu untuk terus melakukkan
Hasil pada penelitian ini sejalan dengan penilaian gerakan janin selama kehamilan.
penelitian yang dilakukan oleh Sari, Mardiani Hasil penelitian Gunay dan Ucar (2019),
dan Asmawati (2020) dengan nilai P value Merasakan gerakkan janin selama kehamilan
0,000 yang diartikan bahwa ada pengaruh membantu ibu untuk terikat kuat dengan
pendampingan deteksi gerak janin terhadap anaknya yang belum lahir. Janin yang
partisipasi ibu dalam self assessment gerak bergerak menunjukkan janin dalam keadaan
janin. Pendampingan ibu hamil dalam sehat dan jika gerakkan janin tidak bergerak
deteksi gerak janin dapat meningkatkan dapat merupakan tanda dan bahaya pada
partisipasi ibu dalam self assessment gerak janin. Persepsi ibu tentang gerakkan janin
janin. Partisipasi tersebut dapat terjadi berkurang bisa mengidentifikasikan dan
dikarenakan bahwa sebelum seseorang segera kepelayanan kesehatan untuk
mengadopsi perilaku baru, di dalam diri mecegah terjadinya komplikasi kehamilan.
orang tersebut terjadi proses yang Menghitung gerakan janin merupakan cara
berurutan, yaitu: awareness, yaitu orang sederhana untuk mengukur pergerakan
tersebut menyadari arti pentingnya janin pada ibu hamil. Janin yang sehat
informasi kesehatan, interest, yaitu orang bergerak sedikitnya 10 kali dalam 12 jam. Ibu
mulai tertarik pada informasi yang diterima, dapat berkomunikasi dengan janin sambil
evaluation yaitu meninbang-nimbang menghitung gerakan janin. Saat ibu
infrormasi tersebut bermanfaat atau tidak menghitung gerakan janin pada waktu
bagi dirinya, trial, subjek mulai melakukan tertentu dalam sehari, titik fokus ibu menjadi
sesuatu sesuai yang dikehendaki stimulus. ke janin mereka. Oleh karena itu, penilaian
Hasil penelitian Harun (2021), Peran tenaga gerakan janin oleh ibu juga memiliki efek
kesehatan yang baik yaitu memberikan positif pada perlekatan ibu dan janin.
informasi saat pemeriksaan kehamilan yang Teori Lowdermilk, Perry dan Cashion (2013)
diberikan oleh petugas kesehatan seperti Pemeriksaan aktivitas janin merupakan
informasi untuk mengkonsumsi vitamin, metode yang sederhana yang bisa dilakukan
makanan tambahan pada ibu untuk dirumah untuk memonitor kondisi janin.
meningkatkan nutrisi selama kehamilan, Hitung gerak janin sering kali digunakan
pendidikan kesehatan tentang merawat untuk melihat kondisi janin selama
kehamilan saat berada dirumah seperti kehamilan dan jika adanya gerakkan pada
pemantauan gerakkan janin. janin merupakan janin dalam keadaan sehat.
Hasil penelitian Samutri dan Endriyani (2021), Salah satu cara dengan menghitung
Penyedia layanan kesehatan harus gerakkan sebanyak 2-3 kali sehari selama 1
memberikan pendidikan bagaimana jam, gerakkan janin kurang dari 3 salam 1 jam
pemantauan gerakkan gerakan janin yang mengharuskan pemeriksaan lebih lanjut. Ibu
komprehensif dan untuk mendukung hamil harus diajarkan mengenai pentingnya
kesehatan ibu hamil ibu hamil. Edukasi pemantauan gerakkan janin dan kapan harus
gerakan janin harus diberikan pada setiap melaporkan kondisi janin ke tenaga
kunjungan antenatal care dan ketika ibu kesehatan. pemantauan gerakkan janin
melaporkan penurunan gerakan janin. sudah lama dilakukan dan banyak tata cara
Edukasi menghitung gerakan janin telah yang diperkenalkan tetapi tidak semua ibu
meningkatkan pengetahuan ibu hamil hamil melakukkan pemantauan gerakkan
tentang menghitung gerakan janin. janin.
Memberikan informasi yang efektif, jelas

607
Hasil penelitian diperolah bahwa adanya KESIMPULAN DAN SARAN
hubungan peran tenaga kesehatan terhadap Kesimpulan dari penelitian ini adalah
self assessment pemantauan gerakkan janin, Terdapat hubungan yang signifikan antara
dikarenakan tenaga kesehatan memiliki peran tenaga kesehatan dengan self
peranan yang penting dalam meningkatkan assessment pemantauan gerak janin pada
derajat kesehatan terutama ibu hamil dalam ibu hamil. Penelitian ini menyarankan ibu
pemantauan gerakkan janin. Peran tenaga hamil untuk mempertahankan pemantauan
kesehatan yang baik pada ibu hamil dalam gerak janin di rumah, serta menghitung
pemantauan gerakan janin dapat jumlah gerak janin perharinya agar
meningkatkan self assessment pada ibu mengetahui status kesejahteraan janin di
dalam mendeteksi tanda bahaya pada dalam kandungan, dan bagi tenaga
kehamilan sehingga kejadian kematian janin kesehatan tetap mempertahankan dan
dalam rahim (IUFD) dapat menurun. Pada mengingatkan ibu untuk terus memantau
penelitian ini, Selain peran tenaga kesehatan gerakan janin untuk mencegah terjadinya
yang baik, ada beberapa faktor yang komplikasi dalam kehamilan.
mendukung partisipasi ibu dalam
pemantauan gerakkan janin yaitu DAFTAR PUSTAKA
karakteristik usia yang tergolong dewasa Daryanti, M. S. (2019). Paritas Berhubungan
awal, dimana ibu memiliki kemampuan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care
untuk mengolah informasi yang baik. Selain Pada Ibu Hamil Di Bidan Praktek Mandiri
itu faktor pendidikan juga berperan penting Yogyakarta. Jurnal Kebidanan, 8(1), 56.
dimana pendidikan bisa mempengaruhi https://doi.org/10.26714/jk.8.1.2019.56-60
pengetahuan ibu. Faktor pekerjaan juga Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2020).
berperan sebagai ibu rumah tangga yang Data IUFD di Puskesmas Kota
memiliki banyak waktu luang untuk Pekanbaru. Pekanbaru.
memantau gerak janin. Faktor terakhir yang Güney, E., & Uçar, T. (2019). Effect of the
mempengaruhi adalah gravida, pada ibu fetal movement count on maternal–
multigravida lebih memiliki mengetahui fetal attachment. Japan Journal of
tentang bagaimana cara menjaga kesehatan Nursing Science, 16(1), 71–79.
selama kehamilan dan mengetahui informasi https://doi.org/10.1111/jjns.12214
tentang kehamilan berdasarkan Harun, A. (2021). Hubungan Dukungan
pengalaman. Tenaga Kesehatan terhadap Kunjungan
Antenatal Care pada Ibu Hamil masa
DISKUSI Pandemi Covid-19 di Puskesmas
Pemantauan gerak janin bertujuan untuk Pattingalloang Makassar. Jurnal
memantau kesehatan janin didalam Kesehatan Delima Pelamonia, 5(1), 1-7.
kandungan dan bisa mempererat hubungan https://doi.org/10.37337/jkdp.v5i1.210
batin ibu dan janin. Dalam pemantaun gerak Inayah, N., & Fitriahadi, E. (2019). Hubungan
janin di rumah, diperlukan kesadaran ibu pendidikan, pekerjaan dan dukungan
untuk akan pentingnya memantau gerakan suami terhadap keteraturan kunjungan
janin agar terhindar dari komplikasi ANC pada ibu hamil trimester III. JHeS
kehamilan, hal ini tidak terlepas dari peran (Journal of Health Studies), 3(1), 64–70.
tenaga. Selain ibu, kehamilan, pendidikan, https://doi.org/10.31101/jhes.842
pekerjaan dan usia ibu bisa menjadi variabel Ismawati, Fantoni, I, & Ningrum, N. M.
penting dalam partisipasi ibu dalam (2020). Hubungan peran kader
memantau gerakan janin. pendamping ibu hamil risiko tinggi
dengan kepatuhan pemeriksaan
kehamilan pada ibu hamil risiko tinggi di
Puskesmas Mejuwet Bojonegoro.

608
http://repo.stikesicme- Surakarta. Kebidanan, 02(02), 21–32.
jbg.ac.id/id/eprint/4352 https://doi.org/10.35872/jurkeb.v5i2.119
Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Sari, S. P., Mardiani, M., & Asmawati, A.
Indoesia 2018. Kementrian Kesehatan (2020). Pengaruh pendampingan
Republik Indonesia deteksi gerak janin terhadap partisipasi
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan ibu dalam self assessment gerak janin.
Indonesia 2020. In Kementrian Jurnal Penelitian Terapan Kesehatan,
Kesehatan Republik Indonesia. 7(2), 202–208.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources Sastrawinata, S., Martaadisoebrata, D.,
/download/pusdatin/profil-kesehatan- Wirakusumah F, F. (2005). Ilmu
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia- kesehatan reproduksi: Obstetri Patologi.
Tahun-2020.pdf Jakarta: EGC
Khalil, A. K., & Shahin, H. E. (2020). Effect of Thistle., J. B. R. T. J. J. (2022). Fetal
nursing clinical pathway on self- Movement.
assessment of fetal well-being among https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NB
high risk pregnant women. International K470566/
Journal of Novel Research in Healthcare Vasra, E., & Noviyanti, A. (2021). Membangun
and Nursing 7(1), 729–741. Body Image Ibu Hamil Terintegrasi
Kurniasari, D, & Evayanti, Y. (2020). Hypnosis Dalam Upaya Pemantauan
Penyuluhan tentang kartu pantau gerak Kesejahteraan Janin. Journal of
janin bagi ibu hamil di Kelurahan Community Engagement in Health, 4(1),
Sumbersari Bantul Kota Metro Tahun 167–174.
2019. Jurnal Perak Malahayati, 2(1), 20- https://jceh.org/index.php/JCEH/article/v
24. iew/137
https://doi.org/10.33024/jpm.v2i1.2696 World Health Organization (WHO). (2020).
Lowdermilk, DL., Perry, SE., & Cashion, K. World Health Statistics 2020.
(2013). Keperawatan Maternitas. Edisi 8. https://apps.who.int/iris/bitstream/handl
Elsevier (Singapure) Pte Ltd : PT e/10665/332070/9789240005105-eng.pdf
Salemba Emban Sari Yani, F. (2019). Tingkat Pengetahuan Ibu
Potter, P & Perry, A. G. (2010). Fundamentals Tentang Pemantauan Gerakkan Janin
of Nursing. Jakarta : Selemba Medika Pada Ibu Hamil Dengan Preeklampsia.
Rinata, C., & Andayani, G. A. (2018). Jurnal Cakrawala Promkes, 3(1), 33-41.
Karakteristik ibu (usia, paritas, https://doi.org/10.12928/promkes.v3i1.28
pendidikan) dan dukungan keluarga 48
dengan kecemasan ibu hamil trimester
iii. Jurnal Ilmuah Imu Kesehatan. 16(1),
14–
20.http://dx.doi.org/10.30595/medisains.
v16i1.2063
Samutri, C., & Endriyanti, L. (2021). Apakah
Aktifitas Hitung Gerak janin Memicu
Kecemasan Ibu Hamil?. Jurnal
Kesehatan,9(1), 30-40.
https://doi.org/10.35913/jk.v9i1.210
Sari, D. N. &Wijayanti. (2013). Hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang perkembangan janin dengan
stimulasi kecerdasan janin dalam
kandungan di BPM Sri Lumintu

609

Anda mungkin juga menyukai