Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH EDUKASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN TINGKAT

EFIKASI DIRI IBU DALAM MERAWAT BBLR

Suyami1), Yeni Rustina2) Nur Agustini 3)


1
S1 Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Klaten
email: suyamiragil@yahoo.co.id
2
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia
3
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

Abstrak
Kelahiran BBLR menuntut penyesuaian orang tua terhadap pengasuhan bayinya. Keyakinan
terhadap kemampuan diri mencakup kepercayaan diri, harga diri, dan kompetensi. Ibu yang
mempunyai keyakinan terhadap kemampuan diri yang tinggi berdampak positif terhadap interaksi
antara ibu dan bayi prematur. Perawatan BBLR di NICU berdampak perpisahan antara ibu dengan
bayinya, sehingga kesempatan ibu untuk kontak dengan bayinya menjadi terbatas. Ibu merasa
bersalah, sedih, frustasi, marah, dan cemas dengan kondisi bayinya yang dapat memburuk sewaktu-
waktu. Edukasi yang diberikan kepada ibu sebelum bayi dipulangkan efektif dalam meningkatkan
pengetahuan, mengubah perilaku ibu sehingga mengurangi kecemasan dan meningkatkan efikasi
diri. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh edukasi dalam perencanaan pulang
terhadap kecemasan dan efikasi ibu merawat BBLR. Desain penelitian quasi experiment, pretest
posttest with control group. Sampel penelitian 44 ibu BBLR dibagi dua kelompok, 22 kelompok
intervensi, dan 22 kelompok kontrol secara consecutive sampling dengan kuesioner Hamilton
Anxiety Rating Scale (HRSA) dan Perceived Maternal Parenting Self Efficacy (PMP-SE). Edukasi
diberikan dengan media leaflet, video dan phantom bayi. Hasil penelitian menunjukkan sesudah
diberikan edukasi 86,4% responden mengalami penurunan kecemasan dan 18,2% responden
mengalami peningkatan efikasi diri. Tingkat kecemasan dan efikasi diri pada kelompok intervensi
terdapat perbedaan yang bermakna; sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan
yang bermakna. Kecemasan berhubungan dengan pendapatan dan pengalaman (p<0,05);
sedangkan efikasi diri berhubungan dengan pendapatan, pengalaman, dan jumlah anak (p<0,05).
Kesimpulan bahwa edukasi memandikan dan perawatan metode kanguru efektif menurunkan
kecemasan dan meningkatkan efikasi diri. Rekomendasi edukasi dapat diberikan pada ibu dengan
bayi berat lahir rendah.
.

Kata kunci: BBLR ,edukasi, tingkat kecemasan, tingkat efikasi diri

penyebab utama kematian. Target Millennium


1. PENDAHULUAN Development Goals (MDGs) tahun 2015
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah menurunkan AKB kelahiran hidup
merupakan penyumbang utama angka menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup;
kematian pada neonatus. World Health sedangkan hasil Survei Demografi dan
Organization (WHO) tahun 2007 melaporkan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,
bahwa 27% kematian neonatus disebabkan AKB masih 34/1000 kelahiran hidup
oleh BBLR. Namun demikian, sebenarnya (Bapenas, 2010).
jumlah ini diperkirakan lebih tinggi karena Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh
sebenarnya kematian yang disebabkan oleh lahir sebelum waktunya (prematur), dan
sepsis, asfiksia, dan kelainan kongenital sebagian oleh karena mengalami gangguan
sebagian juga adalah BBLR. pertumbuhan selama masih dalam
Angka Kematian Bayi (AKB) di kandungan atau Pertumbuhan Janin
Indonesia masih tinggi, sekitar 56% kematian Terhambat (PJT). Bayi berat lahir rendah di
terjadi pada periode yang sangat dini yaitu di negara berkembang banyak dikaitkan dengan
masa neonatal. Kematian neonatal sebagian tingkat kemiskinan. Prevalensi kelahiran
besar terjadi pada 0 sampai 6 hari (78,5%) BBLR di Indonesia tahun 2010 sebesar 11%
dan prematuritas merupakan salah satu (Badan Penelitian dan Pengembangan

242
Kesehatan. , 2010). Kelahiran BBLR diri merawat bayinya, meningkatkan
disebabkan oleh multi faktor. Faktor-faktor kemandirian orang tua saat kembali ke rumah
tesebut dapat berasal dari ibu, janin, plasenta setelah mengikuti program (Prentice, 2006).
maupun lingkungan.
Kelahiran bayi berisiko tinggi termasuk
BBLR, menuntut penyesuaian orang tua 2. METODE PENELITIAN
terhadap pengasuhan bayinya. Keyakinan Desain penelitian ini adalah quasi
terhadap kemampuan diri ibu (self efficacy) experimental pretest-posttest with control
untuk menjadi berhasil dalam menjalankan group. Jumlah sampel dalam penelitian
perannya sebagai orang tua dipengaruhi oleh ini sebanyak 44 responden ibu dengan
umur ibu status kesehatan, usia kehamilan, BBLR yang terdiri dari 22 responden
berat lahir, APGAR skor dan lama rawat di kelompok intervensi dan 22 responden
rumah sakit (McGrath, 2006). Keyakinan kelompok kontrol, dengan pengambilan
terhadap kemampuan diri mencakup sampel secara consecutive sampling.
kepercayaan diri, harga diri, dan
kompetensi.tingkat kecemasan dan tingkat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
efikasi diri ibu dalam merawat BBLR.
Perawatan BBLR di NICU berdampak Analisis hasil penelitian mengidentifikasi
perpisahan antara ibu dengan bayinya, bahwa pendapatan dan pengalaman
sehingga kesempatan ibu untuk kontak dengan berhubungan dengan tingkat kecemasan;
bayinya menjadi terbatas. Ibu merasa bersalah, sedangkan pendapatan, pengalaman dan
sedih, frustasi, marah, dan cemas dengan jumlah anak berhubungan dengan tingkat
kondisi bayinya yang dapat memburuk efikasidiri. Umur tidak berhubungan dengan
sewaktu-waktu (Pillitteri, 2005). Orang tua tingkat kecemasan dan tingkat efikasi diri.
yang bayinya dirawat di NICU tidak hanya Umur bukan merupakan faktor tunggal
menyesuaikan dengan komplikasi yang tidak penyebab kelahiran BBLR, namun oleh karena
terduga pada bayinya, tetapi juga dengan
lingkungan NICU (Rapacki, 2005). multi faktor.
Hasil penelitian diidentifikasi lingkungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
NICU meliputi lingkungan fisik (suara, besar ibu yang melahirkan BBLR berumur
cahaya, penanganan, peralatan), lingkungan lebih atau sama dengan 20 tahun. Ibu pada
psikologis (perkembangan bayi, stres pemberi umur ini memiliki fungsi organ reproduksi
asuhan), dan dukungan tenaga kesehatan di yang sudah matang
NICU (keterlibatan pemberi asuhan, peran Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
perawat) (Hunt, 2011). keseluruhan karakteristik responden hanya
Orang tua dengan BBLR yang dirawat di pendapatan dan pengalaman yang mempunyai
NICU juga mengalami kecemasan tinggi dan
perasaan tidak berdaya, kurang pengetahuan hubungan yang bermakna dengan tingkat
bagaimana berinteraksi dengan bayinya selama kecemasan (p value<0,05). dan siap untuk
dalam perawatan (Cusson, 2005; Melnyk, bereproduksi. Ibu termasuk dalam rentang usia
2006; Pinelli, 2006) Hal ini ditunjukkan dewasa muda, dimana pada usia ini kondisi
dengan orang tua kesulitan berinteraksi, kepribadiannya belum matang dan masih
depresi, kecemasan, dan disfungsi pola dalam kondisi labil dalam mengatasi atau
pengasuhan (Miles,2005; Singer, 2006; memecahkan masalah yang dihadapi,
Wereszczak, 2005). demikian juga kemampuannya dalam
Sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa
mekanisme koping belum sesuai. Tahap
ibu dengan BBLR yang dirawat di NICU
mengalami depresi, kecemasan, stres, penerimaanya lebih lama apabila dibandingkan
kehilangan kontrol terhadap perawatan dengan usia tua, sehingga pada umur ini ibu
kesehatan untuk bayinya (Obeidat, 2009). rentan terhadap kecemasan.
Hasil penelitian kualitatif yang menjelaskan Hasil penelitian ini didukung dengan hasil
tentang keuntungan program pengembangan penelitian tentang hubungan antara
perilaku individual tentang perawatan di NICU pengetahuan ibu tentang perawatan bayi berat
misalnya pemberdayaan orang tua untuk lahir rendah dengan tingkat kecemasan di RS
merawat bayinya, pengajaran orang tua tentang PKU Muhammadiyah Surakarta yang
isyarat bayi, pemecahan masalah, dan belajar
bagaimana berinteraksi dengan bayinya, mengatakan bahwa ibu yang mengalami
berdampak pada kepuasan bagi orang tua kecemasan sebagian besar pada usia 21-28
(Wielenga, 2006; Lawhon, 2 0 0 6 ; Prentice, tahun; sedangkan dari hasil analisis regresi
2006). Orang tua juga mengatakan bahwa menunjukkan bahwa semakin tinggi umur
kecemasan menjadi menurun, lebih percaya semakin rendah tingkat kecemasannya

243
Individu pada usia dewasa muda perawatan bayinya, sehingga tidak yakin
mempunyai efikasi diri yang tinggi karena terhadap kemampuannya.
kemampuanya dalam menerima, mengolah Pegalaman berhubungan dengan tingkat
informasi, membentuk dan mengembangkan kecemasan maupun dengan tingkat efikasi
efikasi diri melalui proses kognitif. Ibu yang diri. Hasil penelitian ini didukung dengan
telah mencapai usia dewasa muda diharapkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang
mampu melakukan mekanisme koping yang mempengaruhi efikasi ibu yang menyatakan
adaptif ketika menghadapi masalah maupun bahwa pengalaman ibu yang dimiliki
situasi sulit seperti melahirkan bayi dengan sebelumnya berdampak pada tingkat efikasi
berat lahir rendah, dan mempunyai keyakinan diri ibu (Drake, et all, 2007).
yang tinggi terhadap kemampuannya dalam Orang tua yang memiliki pengalaman
memberikan perawatan pada bayinya. Ibu yang menyenangkan selama kehamilan,
dengan pribadi yang matang akan kelahiran dan pengalaman tentang perawatan
mempermudah dalam mencapai perannya BBLR sebelumnya menjadikan ibu belajar
sebagai orang tua untuk memberikan dari pengalaman dirinya sendiri. Orang
pengasuhan pada bayinya. tua dengan pengalaman yang dimilikinya
Pendidikan tidak berhubungan dengan berdampak positif terhadap psikologis
tingkat kecemasan dan tingkat efikasi diri. orang tua. Dampak positif psikologis
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil diantaranya orang tua merasa lebih tenang,
penelitian yang menyatakan bahwa percaya diri terhadap kompetensi yang
pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat dimiliki, sehingga kecemasan menurun;
kecemasan (Fitria, N.F. 2007) Namun sedangkan orang tua yang tidak memiliki
beberapa penelitian memberikan hasil yang pengalaman sebelumnya tentang perawatan
berbeda, seperti penelitian yang meneliti BBLR menjadikan orang tua tidak percaya
tentang hubungan efikasi diri orang tua diri dan tidak yakin akan kemampuannya
dengan pengetahuan ibu tentang dalam melakukan tugas- tugas pengasuhan
perkembangan bayi dan kompetensi ibu dalam bayinya, seperti menyusui, memandikan,
pengasuhan bayi berisiko tinggi menyatakan menggendong, membaca isyarat-isyarat bayi,
bahwa tingkat efikasi diri orang tua dan menjaga dan sebagainya sebagai peran orang
kompetensi pengasuhan bayi berhubungan tua.
positif dengan tingkat pendidikan orang tua Jumlah anak berhubungan dengan tingkat
yang tinggi (Teti, D.M., Hess, C.R., & efikasi diri, namun hasil penelitian ini
O’Connell, M. ,2005). menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
Pendapatan berhubungan dengan tingkat yang melahirkan BBLR memiliki anak lebih
kecemasan maupun dengan tingkat efikasi diri. dari satu, namun efikasi dirinya rendah
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian maupun cukup. Hal ini dimungkinkan karena
sebelumnya yang menyatakan bahwa kelahiran anak sebelumnya terlahir dengan
pendapatan keluarga berhubungan dengan berat badan normal, sehingga kelahiran
tingkat kecemasan (Fitria, N.F. 2007) Bayi BBLR merupakan pengalaman yang baru
berat lahir rendah membutuhkan perawatan bagi orang tua. Kelahiran BBLR menuntut
yang intensif di rumah sakit dalam waktu yang penyesuaian orang tua terhadap pengasuhan
cukup lama dan membutuhkan biaya perawatan bayinya, sehingga hal ini berdampak pada
yang tidak sedikit. Orang tua yang mampu psikologis ibu berupa kecemasan dan kurang
dalam pembiayaan perawatan selama bayi percaya diri terhadap kemampuannya dalam
dirawat di rumah sakit berdampak positif merawat bayinya dan berdampak pada
pada psikologis orang tua yaitu orang tua terhambatnya pencapaian peran ibu sebagai
menjadi lebih tenang, berkurangnya gejala- orang tua.
gejala kecemasan dan peningkatan Jenis persalinan tidak berhubungan
keyakinan diri orang tua terhadap dengan tingkat kecemasan maupun dengan
kemampuannya melakukan perawatan lebih tingkat efikasi diri. Hasil penelitian ini tidak
lanjut pada bayinya sepulang dari rumah sakit; sejalan dengan sebuah pendapat yang
sedangkan keluarga yang memiliki pendapatan menyatakan bahwa ibu yang melahirkan
yang kurang berdampak negatif pada spontan, pada hari ke 2 pasca melahirkan
psikologis orang tua, diantaranya orang tua sudah memulai fase aktifnya (fase taking
menjadi cemas, tidak bisa konsentrasi terhadap hold), pada fase ini ibu sudah mulai tertarik

244
melakukan merawat bayinya (Rubin,2005). memotivasi pada diri sendiri dan melakukan
Pada saat ibu merawat bayinya terjadi kontak tindakan yang bertujuan didasari oleh kognitif
antara ibu dan bayi. Kontak antara ibu dan (Bandura, 2005). Perilaku seseorang
bayi melalui proses menyusui dan perawatan berpengaruh terhadap motivasi individu.
metode kanguru akan berdampak positif Kemampuan seseorang mempengaruhi dirinya
terhadap psikologis ibu diantaranya ibu lebih sendiri dengan cara mengevaluasi penampilan
percaya diri dalam merawat bayi, rasa pribadinya sebagai sumber utama motivasi.
kompetensi, hubungan lekat antara ibu dan Efikasi diri seseorang mempengaruhi tingkatan
bayi lebih baik. Hal ini didukung dengan pencapaian tujuan, seberapa besar usaha yang
hasil penelitian tentang manfaat perawatan dilakukan dan bagaimana usaha tersebut
metode kanguru menyatakan bahwa dengan ditingkatkan ketika individu merasa bahwa
melakukan perawatan metode kanguru ibu motivasi yang dimilikinya mulai menurun.
merasa lebih sayang kepada bayinya, ibu Individu dengan efikasi diri yang tinggi dapat
merasa lebih puas, dan kecemasan berkurang menurunkan tingkat kecemasan.
(Conde, et all, 2006). Penelitian ini belum mengidentifikasi
Dukungan keluarga tidak berhubungan bentuk motivasi yang dimiliki ibu, karena
dengan tingkat kecemasan maupun dengan motivasi yang dimiliki ibu hanya sebatas
dengan tingkat efikasi diri. Hasil ini tidak pernyataan bahwa ibu mempunyai keinginan
sejalan dengan pendapat yang mengatakan untuk merawat BBLR di rumaah. Peneliti
bahwa dengan adanya dukungan keluarga berpendapat bahwa ibu yang mempunyai
memungkinkan ibu membentuk lingkungan motivasi merawat BBLR di rumah mudah
yang dapat membantu mencari upaya dilibatkan dalam asuhan bayinya selama di
bagaimana mempertahankannya, dengan rumah sakit. Ibu merasa menjadi orang
memilih lingkungan yang sesuai ibu dapat penting bagi kehidupan bayinya, ibu ikut
mencapai tujuan (Bandura, 2005). bertanggung jawab terhadap perawatan
Lingkungan yang dimaksud adalah
bayinya, ibu mendapatkan pengalaman
lingkungan yang dapat membantu ibu untuk
tentang merawat bayi sehingga ibu
mengembangkan keyakinannya dalam
mempunyai keyakinan diri yang tinggi bahwa
memberikan perawatan pada bayinya sebagai
ibu mampu merawat bayinya di rumah
peran orang tua.
sepulang dari rumah sakit. Ibu yang memiliki
Penelitian ini belum mengidentifikasi
keinginan yang tinggi terhadap pengasuhan
bentuk dukungan keluarga yang diberikan
bayinya setelah pulang dari rumah sakit
kepada ibu, karena dukungan yang diberikan
hanya berupa pernyataan ibu bahwa ada berdampak pada peningkatan usaha dan
dukungan keluarga untuk merawat BBLR di motivasi ibu untuk berhasil melewati masa
rumah. Peneliti berpendapat bahwa dukungan sulitnya seperti dengan kelahiran BBLR dan
keluarga merupakan sumber personal yang tercapainya peran ibu.
diberikan untuk ibu dapat berupa dukungan Perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan
emosional dan dukungan fisik. Dukungan sesudah diberikan intervensi pada kelompok
emosional diperlukan karena banyak ibu yang kontrol dan kelompok intervensi: Hasil
mengalami keraguan yang sangat besar saat penelitian menunjukkan bahwa kelompok
melakukan perawatan BBLR, sehingga ibu kontrol ada perbedaan yang bermakna pada
membutuhkan dukungan dari keluarga. tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
Dukungan fisik diperlukan terutama selama diberikan edukasi (p value<0,05); sedangkan
beberapa minggu pertama, merawat BBLR pada kelompok intervensi tidak ada perbedaan
akan sangat menyita waktu dan perhatian yang bermakna pada tingkat kecemasan
ibu. Istirahat dan tidur yang cukup sangat sebelum dan sesudah diberikan edukasi (p
penting bagi ibu untuk kesehatanya, oleh value>0,05).
karenanya ibu memerlukan dukungan untuk Hasil penelitian ini tidak didukung oleh
membantu menyelesaikan tugas-tugas rumah penelitian yang meneliti tentang intervensi
dan membantu ibu mencapai perannya untuk menurunkan kecemasan dan
sebagai orang tua. meningkatkan perkembangan BBLR
Motivasi tidak berhubungan dengan tingkat menyatakan bahwa edukasi tentang
kecemasan maupun dengan tingkat efiksi diri. isyarat-isyarat bayi dan perawatan bayi yang
Hal ini tidak sejalan dengan pernyataan yang diberikan kepada ibu dapat menurunkan
mengatakan bahwa kemampuan untuk kecemasan dan meningkatkan perkembangan

245
bayi berat lahir sangat rendah (Zelkowitz, et all 4. KESIMPULAN
, 2008). Edukasi dalam perencanaan pulang dapat
Ibu semakin cemas setelah ibu menurunkan kecemasan dan meningkatkan
mendapatkan edukasi tentang BBLR dan efikasi diri ibu dalam merawat BBLR. Faktor
permasalahannya. Ibu semakin mengerti yang berhubungan dengan tingkat kecemasan
tentang kondisi bayinya dan masalah-masalah adalah pendapatan dan pengalaman; sedangkan
kesehatan yang mungkin dialami pada faktor yang berhubungan dengan tingkat
efikasi diri dalah pendapatan, pengalaman, dan
bayinya. Hal ini didukung dengan hasil
jumlah anakKesimpulan berisi rangkuman
penelitian yang menyatakan bahwa semakin singkat atas hasil
tinggi pengetahuan ibu tentang kondisi Berdasarkan hasil penelitian dapat
bayinya, ibu semakin cemas (Fitria, N.F., disarankan agar
2007). perawat memberikan kesempatan kepada
Perbedaan tingkat efikasi diri ibu sebelum ibu untuk mendapatkan informasi yang
dan sesudah intervensi pada kelompok kontrol dibutuhkan dalam perawatan bayinya di
dan kelompok intervensi: Hasil penelitian rumah, yang berdampak pada peningkatan
menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol pengetahuan, peningkatan kompetensi,
peningkatan rasa percaya diri, menurunkan
tidak terdapat perbedaan yang bermakna tingkat kecemasan, dan peningkatan
tingkat efikasi diri sebelum dan sesudah keterlibatan ibu dalam perawatan BBLR.
diberikan edukasi (p value>0,05); sedangkan Perawat mendukung dan melibatkan orang tua
pada kelompok intervensi ada perbedaan yang dalam proses perencanaan pulang sebagai
bermakna tingkat efikasi sebelum dan sesudah salah satu upaya pelaksanaan prinsip Family
diberikan edukasi (p value<0,05). Centered Care (FCC), sehingga orang tua
Hasil penelitian ini didukung dengan teori merasa dibutuhkan, dihargai, dan ikut
konsep efikasi diri yang menyatakan bertanggung jawab penuh dalam perawatan
bahwa efikasi diri berpusat pada teori sosial bayinya. Ibu hendaknya mencari informasi
yang benar tentang perawatan bayinya di
kognitif, dimana keyakinan diri sendiri rumah, dan segera mencari pertolongan ke
sebagai penentu bagaimana individu pelayanan kesehatan apabila bayi
berfikir, berperilaku, dan berkeyakinan menunjukkan adanya tanda-tanda bahaya.
(Bandura, 2005). Individu yang mempunyai Perlu dikembangkan kuesioner yang dapat
efikasi diri yang tinggi akan memandang menggali lebih dalam bentuk dukungan
masalah yang menantang sebagai tugas yang keluarga yang diberikan kepada ibu dan
harus dikuasai dan diselesaikan. Individu motivasi apa yang mendorong ibu mau
dengan efikasi diri tinggi akan berusaha merawat bayinya di rumah serta penelitian
mencari cara bagaimana memecahkan lebih lanjut untuk mengidentifikasi
kekuatan hubungan antara karakteristik
masalah, dan mempertahankan upaya yang responden dengan tingkat kecemasan dan
lebih besar untuk berhasil menyelesaikan tingkat efikasi diri.
tugas- tugasnya. Individu yang mempunyai 5. REFERENSI
efikasi diri yang rendah cenderung berfokus
Badan Perencanaan Pembangunan
pada kegagalan pribadii yang pernah dialami
Nasional.
dan hasil yang tidak memuaskan, mudah
(2010). Laporan pencapaian tujuan
kehilangan kepercayaan diri bahwa mereka
pembangunan millennium di Indonesia.
mempunyai kemampuan, ketrampilan dan
Jakarta: Kementerian Perencanaan
menghindari tugas-tugas yang menantang.
Pembangunan Nasional.
Kelahiran bayi berat lahir rendah
Badan Penelitian dan Pengembangan
merupakan kelahiran yang tidak diharapkan
Kesehatan. (2010). Riset kesehatan
oleh orang tua. Bayi berat lahir rendah dengan
dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan
tampilan tubuh bayi yang kecil dan fungsi
Republik Indonesia.
organ yang belum matang berdampak negatif
Bandura, A. (2005). Self efficacy mechanisms
terhadap psikologis ibu yaitu kecemasan dan
in human agency. American
efikasi diri yang rendah. Hal ini juga didukung
Psychologist, 37, 122-147.
dengan hasil penelitian yang mengatakan
Coleman, P.K., & Karraker, K.H. (2006).
bahwa ibu yang mempunyai bayi risiko tinggi,
Self efficacy and parenting quality:
seperti BBLR mempunyai efikasi diri yang
Findings and future application.
rendah (Gross, 2006).
Developmental Review, 18, 47-85.

246
Conde, A., Rossello, J.L.D., & Balizan, intensive care unit program: A
J.M. (2006). Kangaroo mother care to randomized controlled trial. Pediatrics,
reduce morbidy and mortality in low birth 118, 1414-1437.
weight infants. Cochrane Database Miles, M.S., Davis, H.D., Burchinal, P., &
System Review, 20(4), 43-47. Nelson, D. (2005). Distress and growth
Cusson, R.M. (2005). Factors influencing outcomes in mother of medically fragile
language development in preterm infants. infants.Nursing Research Health, 48, 129-
Journal Obstetric Gynecology Neonatal 140.
Nursing, 32, 402-409. Obeidat, H.M., Bond, E., & Callister, L.C.
Drake, E.E., Humenick, S.S., Amankwaa, (2009).The parental experience of having
L., Younger, J., & Roux, G. (2007). an infant in the newborn intensive care
Predictors of maternal responsiveness. unit. The Journal of Perinatal Education,
Journal of Nursing Scholarship, 39(2), 18(3), 23-29.
119-125. Padovani, F.H.P., Linhares, M.B.M.,
Fitria, N.F. (2007). Hubungan antara Carvalho, A.E.V., Duarte, G., & Martinez,
pengetahuan ibu tentang perawatan bayi F.E. (2006). Anxiety and depression
berat lahir rendah dengan tingkat symptoms assessment in preterm
kecemasan di rumah sakit PKU neonates’ mothers during and after
Muhammadiyah Surakarta. Tidak hospitalization in neonatal intensive care
dipublikasikan. unit. Rev Bras Psiquiatr, 26(4), 251-254.
Gross, D., Rocissano, L., & Roncoli, M. Pillitteri, A. (2005). Maternal & child health
(2006). Maternal confidence during nursing: Care of childbearing &
toddlerhood: Comparing preterm and childbearing family. Philadelphia:
full-term groups. Research in Nursing Lippincot Williams & Wilkins.
and Health, 12(1), 1-9. Pinelli, J. (2006). Effects of family coping
Hunt, K.N. (2011). The neonatal intensive and resources on family adjustment and
care unit: Environmental effects of the parental stress in the acute phase of the
neonatal intensive care unit on infants and neonatal intensive care unit experience.
caregivers. Research Papers, 71-75. Neonatal Network, 19(6), 27-37.
Lam, J., Spence, K., & Halliday, R. Prentice, M., & Stainton, M.C. (2006). The
(2007). Parent’s perception of nursing effects of developmental care of preterm
support in the neonatal intensive care infants on women’s health and family life.
unit. Neonatal Pediatric and Child Neonatal Pediatric Child Health Nursing,
Health, 10(3), 19-25. 7, 4-12.
Lawhon, G. (2006). Facilitation of parenting Rapacki, J.D. (2005). The neonatal intensive
the premature infant within the newborn care experience. Children’s Health Care,
intensive care unit. Journal Perinatologi 20(1), 15-18.
Neonatal Nursing, 16,71-82. Rubin, R. (2005). Maternal & child
McGrath, M., Boukydis, C.F.Z., & Lester, health nursing: Care of the childbearing
B.M. (2006). Determinants of maternal & child bearing family. USA: Lippincott
self esteem in the neonatal period. Infant & Williams Inc.
Mental Health Journal,14(1), 35-48. Singer, L.T., Salvator, A., Guo, S., Collin,
Melnyk, B.M., Alpert, G.L., & Feinstein, N.F. M.L., & Baley, J. (2006). Maternal
(2006). Improving cognitive development psychological distress and parenting stress
of low birth weight premature infants with after the birth of a very low birth weight
the “cope” program: A pilot study of the infant. JAMA, 281, 799-805.
benefit of early neonatal intensive care Teti, D.M., Hess, C.R., & O’Connell, M.
unit intervention with mothers. Nursing (2005). Parental perceptions of infants
Research Health, 24, 373-389. vulnerability in a preterm sample:
Melnyk, B.M., Crean, H.F., Fischbeck, F.N., Prediction from maternal adaption to
Fairbank, E., Alpert, G., Sinkin, R.A., parenthood during the neonatal period.
Stone, P.W., Small, L., & Gross, S.J. Journal of Developmental and Behavioral
(2006). Reducing premature infants length Pediatrics, 26, 282-292.
of stay and improving parent’s mental Weiss, M., Johnson, N.L., Malin, S., Jerofke,
health outcomes with the “cope” neonatal T., Lang, C., & Sherburne, E. (2008).

247
Readiness for discharge in parents of
hospitalized children. Journal of
Pediatrics Nursing, 23(4), 282-295.
Wereszczak, J., Milles, M.S., & Holditch,
D.D. (2005). Maternal recall of the
neonatal intensive care unit. Neonatal
Network, 16(4), 33-40.
Wielenga, J., Smith, B., & Unk, L. (2006).
How satisfied are parents supported by
nurses with the “nidcap” model of care for
their preterm infant. Journal Nursing Care
Qual, 21, 41-48.
Zelkowitz, P., Feeley, N., Shrier, I., Stremler,
R., Westreich, R., Dunkley, D., Steele, R.,
Rosberger, Z., Lefebvre, F., &
Papageorgiou. (2008). The cues and care
trial: A randomized controlled trial of an
intervention to reduce maternal anxiety
and improve developmental outcomes in
very low birth weight infants. Bio Med
Central Pediatrics, 8(38),1-10.

248

Anda mungkin juga menyukai