Anda di halaman 1dari 6

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN

KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI


BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Dewi Purwanti¹), Fitriasih ²), Isyti’aroh³)


¹Program Studi Ners, STIKes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
email : stikespkj@yahoo.co.id
² Program Studi Ners, STIKes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
email : fitri_threeche@yahoo.com
³Program Studi DIII Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
email : isytiaroh@yahoo.co.id

Abstrak
Ibu yang mempunyai bayi dengan berat badan lahir rendah membutuhkan dukungan sosial orang
sekitarnya. Dukungan sosial yang adekuat berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih
mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga terhadap kecemasan ibu primipara dalam
merawat bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian
menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling
menggunakan quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dukungan
keluarga dan instrumen untuk mengukur kecemasan dengan HARS. Hasil analisa univariat
menunjukkan 23 (46,9%) mendapatkan dukungan sosial keluarga baik dan 26 (53,1%)
mendapatkan dukungan sosial keluarga kurang. Analisa univariat untuk tingkat kecemasan
menunjukkan 36 (73,5%) mengalami kecemasan sedang dan 13 responden (26,5%) mengalami
kecemasan berat. Responden yang mengalami kecemasan ringan dan sangat berat tidak ada.
Analisa bivariat menggunakan uji spearman rank dengan α 5%. Hasil uji statistik menunjukkan
nilai ρ value 0,047. Bila dibandingkan dengan nilai α (0,05) maka ρ value < α berarti ada
hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga terhadap kecemasan ibu primipara
dalam merawat bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Pekalongan. Saran bagi
keluarga hendaknya memberikan dukungan keluarga yang optimal pada ibu primipara yang
merawat bayi berat badan lahir rendah sehingga kecemasannya berkurang.

Kata kunci: dukungan sosial keluarga, primipara, tingkat kecemasan


berpengalaman biasanya mendapat bantuan
1. PENDAHULUAN
dari suami dan ibunya dalam merawat bayi
Kementerian Kesehatan RI (2009) pada periode awal postpartum. Ibu nifas
menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu sangat membutuhkan dukungan dari orang di
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sekitarnya. Hal ini disebabkan karena
merupakan salah satu indikator utama derajat dukungan sosial yang adekuat berhubungan
kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah
mengindikasikan kemampuan dan kualitas sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik dan
pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan emosi (Setiadi 2008, h.23).
kesehatan, kualitas pendidikan dan Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan (Riskesdas) Departemen Kesehatan 2007,
lingkungan, sosial budaya serta hambatan proporsi BBLR mencapai 11,5%. Salah satu
dalam memperoleh akses terhadap pelayanan penyebab bayi BBLR adalah lahir kurang
kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa bulan (prematur). Jumlah bayi BBLR di Jawa
Tengah, 2012). Bayi dengan berat badan lahir Tengah pada tahun 2012 sebanyak 21.573
rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor meningkat banyak apabila dibandingkan
resiko yang mempunyai kontribusi terhadap dengan tahun 2011 sebanyak 21.184 dan
kematian bayi khususnya pada masa perinatal tahun 2010 sebanyak 15.631. Adapun
sehingga membutuhkan perawatan dan persentase BBLR tahun 2012 sebesar 3,75%,
perhatian khusus. Ibu primipara yang belum meningkat bila dibandingkan dengan tahun

249
2011 sebesar 3,73%, dan tahun 2010 sebesar adalah bayi yang lahir dengan berat badan
2,69% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa kurang dari 2.500 gram tanpa memandang
Tengah, 2012). Dari data Dinas Kesehatan masa kehamilan. Bayi BBLR memerlukan
Kabupaten Pekalongan jumlah BBLR perawatan yang khusus karena rentan
padatahun 2012 sebesar 862 dan pada tahun terhadap infeksi. Ibu primipara biasanya
2013 sebesar 670 dari 26 Puskesmas yang mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi
tersebar di 19 kecamatan yang ada di yang bebas dari gangguan, sehingga hal
Kabupaten Pekalongan. Dari hasil studi tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pendahuluan dengan teknik wawancara pengetahuan tentang perawatan maternal.
terhadap 10 ibu primipara yang merawat bayi Ketidaknormalan pada bayi seperti pada bayi
BBLR di Kabupaten Pekalongan pada tanggal BBLR akan memambah kecemasan pada ibu
28 Januari 2014 menunjukkan bahwa ibu post partum, sehingga dukungan dukungan
primipara mengatakan khawatir dengan dari orang sekitarnya sangat dibutuhkan
kondisi bayinya, kurang percaya diri, dan (Proverawati 2010, h.1).
takut saat pertama kali merawat bayi seperti Purwanti (2012, h. 55-56)
memandikan bayi, menyusui dan mengatakan bahwa respon dan dukungan
memakaikan baju pada bayi. sosial keluarga sangat membantu ibu post
Menurut Davies (2009, h.60) partum, apalagi pada ibu yang baru pertama
kecemasan merupakan suatu keadaan kali melahirkan. Ibu yang baru pertama
emosional yang tidak menyenangkan yang melahirkan sangat membutuhkan dukungan
ditandai dengan rasa ketakutan serta gejala orang-orang terdekatnya karena ibu belum
fisik yang menegangkan yang tidak sepenuhnya berada pada kondisi stabil, baik
diinginkan. Kelahiran seorang anak fisik maupun psikologinya. Ia masih sangat
menyebabkan tantangan mendasar terhadap asing dengan perubahan peran barunya yang
struktur interaksi keluarga yang sudah begitu fantastis terjadi dalam waktu yang
terbentuk. Sebagian besar wanita mengalami begitu cepat yaitu peran menjadi seorang ibu.
ganngguan emosional setelah melahirkan. Dukungan sosial keluarga merujuk
Bentuk gangguan postpartum yang umum pada dukungan sosial yang dirasakan oleh
adalah depresi, mudah marah dan mudah anggota keluarga. Anggota keluarga yang
frustasi, serta emosional. Gangguan mood menerima dukungan keluarga merasakan
selama periode postpartum merupakan salah bahwa orang disekitarnya siap memberikan
satu gangguan yang paling sering terjadi pada bantuan dan pertolongan jika dibutuhkan
ibu post partum, baik primipara maupun (Friedman 2010, h.445). Terdapat empat jenis
multipara (Saleha 2009, h. 43) dukungan sosial keluarga yaitu dukungan
Primipara adalah wanita yang baru informasional, instrumental, penilaian dan
pertama kali melahirkan anak yang mampu emosional. Dukungan instrumental yaitu
bertahan hidup (Bobak 2004, h.123). Saleha keluarga merupakan sumber pertolongan
2009 (hh.46-47) menyebutkan bahwa ada praktis dan konkrit, dukungan informasional
beberapa alasan ibu merasa tidak nyaman yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah
dengan bayi baru mereka, misalnya ibu sangat kolektor dan diseminator (penyebar
lelah setelah melahirkan atau sakit dan informasi), dukungan penilaian (apprasial)
mengalami perdarahan hebat. Bisa jadi ibu yaitu keluarga bertindak sebagai pemberi
tidak menginginkan bayi itu atau khawatir umpan balik, membimbing dan menengahi
tidak bisa merawatnya. Beberapa kondisi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan
yang dapat mempengaruhi penerimaan atau validator identitas keluarga. Dukungan
respons ibu terhadap bayinya seperti kurang emosional yaitu keluarga sebagai tempat yang
kasih sayang, persaingan tugas menjadi orang aman dan damai untuk istirahat dan
tua, pengalaman melahirkan, kondisi fisik ibu pemulihan serta membantu penguasaan
setelah melahirkan, cemas tentang biaya, terhadap emosi (Setiadi 2008, hh.21-23).
kelainan pada bayi, penyesuaian diri bayi
pascanatal, tangisan bayi, gelisah tentang 2. METODE PENELITIAN
kelangsungan hidup bayi, dan gelisah tentang Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kenormalan bayi seperti bayi dengan berat deskripsi korelatif dengan pendekatan cross
badan lahir rendah (BBLR). Bayi BBLR sectional. Penelitian bertujuan untuk

250
mengetahui hubungan dukungan sosial dukungan sosial keluarga dengan tingkat
keluarga terhadap tingkat kecemasan ibu kecemasan ibu primipara dalam merawat bayi
primipara dalam merawat bayi berat badan berat badan lahir rendah dan jika nilai p ≤ ά
lahir rendah (BBLR) di Kabupaten maka Ha gagal ditolak berarti ada hubungan
Pekalongan. Hipotesis penelitian signifikan antara dukungan sosial keluarga
menggunakan hipotesis alternatif (Ha) yaitu dengan tingkat kecemasan ibu primipara
ada hubungan dukungan sosial keluarga dalam merawat bayi berat badan lahir rendah.
terhadap tingkat kecemasan ibu primipara
dalam merawat bayi berat badan lahir rendah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
(BBLR). Variabel yang digunakan adalah Hasil analisa univariat variabel dukungan
variabel dukungan sosial keluarga sebagai sosial keluarga dan kecemasan disajikan pada
variabel bebas (independent) dan tingkat tabel .1.
kecemasan ibu primipara dalam merawat bayi Tabel 1
berat badan lahir rendah (BBLR) sebagai Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial
variabel terikat (dependent). Keluarga dan Kecemasan
Definisi operasional variabel kecemasan Variabel Frekuensi( Prosentase
adalah suatu kekhawatiran yang tidak jelas N=49) (%)
dan menyebar, berkaitan dengan Dukungan Sosial
ketidakpastian dan ketidakberdayaan yang Keluarga
dirasakan ibu primipara dalam merawat bayi
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Baik 23 46,9
Definisi operasional variabel dukungan sosial Kurang 26 53,1
keluarga adalah dukungan dari keluarga
berupa dukungan instrumental, informasional, Kecemasan
penilaian, dan emosional. Sedang 36 73,5
Teknik pengambilan sampel dengan cara Berat 13 26,5
quato sampling. Kriteria inklusi dalam 4.
penelitian ini adalah ibu primipara masih Tabel diatas menunjukkan lebih dari
dalam masa nifas yang mempunyai bayi berat seapruh responden mempunyai dukungan
badan lahir rendah (BBLR), ibu primipara kurang yaitu sebanyak 53,1%. Berdasarkan
yang terlibat dalam merawat bayi BBLR dan tingkat kecemasan maka responden hanya
ibu primipara bersedia menjadi responden. mengalami kecemasan sedang dan berat, dan
Kriteria eksklusi yaitu ibu yang melahirkan sebagian besar mengalami kecemasan sedang
bayi BBLR tapi meninggal, bayi tidak (73,5%).
bersama ibunya, dan ibu primipara tidak Analisis bivariat pada penelitian ini
tinggal bersama keluarga. Instrumen menggunakan uji spearman rank. Hasil uji
penelitian menggunakan lembar kuesioner disajikan dalam tabel 2.
yang terdiri kuesioner dukungan sosial
keluarga dan kuesioner kecemasan Hamilton Tabel 2.
Anciety Rating scale (HARS). Instrumen Hubungan Dukungan Sosial Keluarga
HARS tidak dilakukan uji validitas dan Terhadap Kecemasan Ibu Primipara
reliabilitas karena sudah baku. Instrumen Dalam Merawat Bayi Berat Badan Lahir
penelitian dukungan sosial keluarga yang Rendah
dibuat peneliti telah diuji validitas dan Variabel ρ value korelasi
reliabilitasnya denga hasil 18 dari 20
pertanyaan valid dan reliabel. Dari 18 Dukungan sosial 0,047 0,285
keluarga
pertanyaan tersebut sudah mewakili kisi-kisi
kuesioner tentang dukungan sosial keluarga.
Tingkat Kecemasan
Teknik analisis/uji penelitian
menggunakan analisis distribusi frekuensi
untuk univariatnya. Analisis bivariat
menggunakan uji korelasi sperman rank.. Tabel 2 menunjukkan hasil analisa
Keputusan uji, jika nilai p > ά maka Ha dengan menggunakan uji korelasispearman
ditolak, berarti tidak ada hubungan antara rankdi dapatkan nilai ρ value sebesar 0,047

251
berarti < α atau ρ < 0,05 sehingga dapat BBLR karena bimbingan, umpan balik dari
disimpulkan Ha gagal ditolak yang berarti ada keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu yang
hubungan yang signifikan antara dukungan baru pertama kali merawat bayi.
sosial keluarga dan tingkat kecemasan ibu Setiadi (2008, hh.21-23) menyatakan
primipara dalam merawat bayi berat badan bahwa ke empat dukungan ini sangat
lahir rendah (BBLR). Menurut Sugiyono diperlukan oleh ibu pasca persalinan terutama
(2013, h.257) bila nilai koefisien korelasi pada ibu baru yang belum berpengalaman
0,20-0,399 mempunyai kekuatan hubungan dalam merawat bayi. Secara lebih spesifik
rendah. Pada penelitian ini koefisiensi keberadaan dukungan sosial keluarga yang
korelasi spearman rank didapatkan nilai adekuat berhubungan dengan menurunnya
sebesar 0,285 maka dapat dikatakan bahwa mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit,
hubungan dukungan sosial keluarga terhadap fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi.
tingkat kecemasan ibu primipara dalam Disamping itu, pengaruh positif dari
merawat bayi berat badan lahir rendah dukungan sosial keluarga adalah pada
(BBLR) memiliki kekuatan hubungan rendah penyesuaian terhadap kejadian dalam
namun nilai koefisien korelasinya positif kehidupan yang penuh dengan stress.
maka bisa dikatakan semakin tinggi dukungan Menurut Saleha (2009, h.63) periode
sosial keluarga, tingkat kecemasan semakin masa nifas merupakan waktu dimana ibu
rendah. mengalami kecemasan pasca persalinan
Dukungan sosial keluarga merupakan terutama pada ibu primipara. Hal-hal yang
suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu dapat membantu ibu dalam beradaptasi dalam
yang diperoleh dari orang lain yang dapat masa nifas yaitu respon dan dukungan dari
dipercaya, seperti dukungan dari suami, orang keluarga dan teman dekat, riwayat
tua, dan saudara kandung sehingga seorang pengalaman hamil dan melahirkan
akan tahu bahwa ada orang lain yang sebelumnya, dan harapan, keinginan dan
mmemperhatikan, menghargai dan aspirasi ibu saat hamil juga
mencintainya (Setiadi 2008, h.21). Dukungan melahirkan.Kebanyakan wanita merasakan
informasional dapat membantu mengurangi emosi-emosi yang kuat setelah melahirkan.
kecemasan ibu primipara dalam merawat bayi Ini adalah hal yang normal. Beberapa wanita
BBLR. Dukungan informasional ini sangat merasakan sedih dan khawatir selama
dibutuhkan karena ibu belum mempunyai beberapa hari, minggu, atau bulan. Ketika hal
pengalaman merawat bayi sebelumnya. ini terjadi, peran orang terdekat yaitu
Informasi yang diberikan dapat berupa mendengarkan keluh kesah tentang
informasi-informasi yang bermanfaat seperti perasaannya. Jika perasaan sedih ini sangat
memeberikan informasi pada ibu untuk kuat, hal ini dapat menyebabkan depresi.
memberikan imunisasi lengkap, menyusui Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi sulit bagi
bayi yang benar, dan tidak memberikan wanita untuk merawat dirinya atau bayinya.
makanan tambahan sebelum bayi usia lebih Wanita yang mengalami kecemasan pasca
dari 6 bulan. Dukungan instrumental persalinan memerlukan bantuan segera. Dia
diperlukan ibu untuk mempermudah dalam memerlukan bantuan untuk merawat rumah
merawat bayi yang berkaitan dengan dan keluarganya, dan memerlukan bantuan
persoalan-persoalan yang dihadapinya, atau untuk menghentikan perasaan-perasaan
menolong secara langsung kesulitan yang gundahnya. Wanita yang memiliki perasaan
dihadapi, misalnya dengan menyediakan seperti ini setelah melahirkan akan rentan
perlengkapan untuk bayi, menyediakan untuk mengalaminya lagi dalam persalinan
makanan bergizi untuk nutrisi ASI ibu. berikutnya (Saleha 2009, h.89).
Dukungan sosial keluarga dapat juga Orang tua terutama ibu, secara fisik dan
diberikan dalam bentuk perhatian emosional psikologis harus mampu dan siap merawat
dari keluarga seperti menemani dan bayinya di rumah. Ibu harus dapat menguasai
membantu dalam merawat bayi. Dukungan cara memberi ASI dan pendamping ASI
emosional sangat diperlukan bagi ibu post dengan benar, cara memandikan, merawat tali
partum, apalagi pada ibu yang baru pertama pusat, mengganti popok, menjaga kebersihan
kali melahirkan. Dukungan penilaian juga dan lingkungan yang optimal untuk tumbuh
penting bagi ibu primipara yang merawat bayi kembang bayi. Ibu harus percaya diri dan

252
berani merawat bayinya sendiri, karena dari dan kenyamanan, dan memberikan bantuan
situlah akan terjadi kontak untuk menciptakan yang konkrit. Diharapkan dengan adanya
bonding antara ibu dan bayi (Proverawati dukungan sosial keluarga yang baik, ibu
2010, hh.56-57). primipara dapat melewati masa transisinya
Bagi ibu post partum, apalagi pada ibu menjadi seorang ibu dan dapat merawat
yang baru pertama kali melahirkan sangat bayinya dengan baik. Dengan perawatan bayi
membutuhkan dukungan orang-orang yang baik maka bayi akan tumbuh dengan
terdekatnya karena ibu belum sepenuhnya sehat dan dapat menjadi generasi penerus
berada pada kondisi stabil, baik fisik maupun bangsa yang tangguh dan berkualitas (Qorina
psikologisnya. Ia masih sangat asing dengan 2011, hh.3-4).
perubahan peran barunya yang begitu
fantastis terjadi dalam waktu yang begitu
cepat yaitu peran menjadi seorang ibu 5. KESIMPULAN
(Purwanti 2012, h. 55). . Hal tersebut terkait Kesimpulan dari hasil penelitian ini
dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh adalah ada hubungan dukungan sosial
Qorina (2011) bahwa ada hubungan keluarga terhadap tingkat kecemasan ibu
dukungan suami terhadap tingkat kecemasan primipara dalam merawat bayi berat badan
ibu primipara dalam merawat bayi baru lahir. lahir rendah (BBLR) di Kabupaten
Respon dan dukungan sosial keluarga yang Pekalongan. Saran bagi keluarga hendaknya
baik dapat membantu suksesnya masa memberikan dukungan keluarga yang optimal
transisi menjadi seorang ibu pada post partum pada ibu primipara yang merawat bayi berat
dan dapat merawat bayinya dengan baik. badan lahir rendah sehingga kecemasannya
Selain dukungan sosial keluarga, ibu pada berkurang.
masa nifas juga membutuhkan dukungan dari
luar keluarga inti seperti tetangga, teman, dan 6. REFERENSI
tenaga kesehatan. Keluarga yang kurang
dalam memberikan dukungan pada ibu Bobak 2004, Buku Ajar Keperawatan
primipara dalam merawat bayi BBLR akan Maternitas, edk 4, Alih Bahasa Maria A.
mengakibatkan meningkatnya kecemasan, Wijayanti, Peter I. Anugerah, EGC,
minat dalam ketertarikan ibu pada bayi dapat Jakarta.
berkurang dan tidak menunjukkan respon Davies, T 2009, ABC Kesehatan Mental, Alih
yang positif terhadap kehadiran bayi yang Bahasa Alifa Dimanti, EGC,
baru dilahirkannya. Dalam hal ini, ibu tidak Jakarta.
mampu merawat bayinya secara optimal Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
karena ibu merasa tidak berdaya dan kurang 2009, Profil Dinas Kesehatan
percaya diri, sehingga ibu lari dari tanggung Provinsi Jawa Tengah 2009
jawabnya sendiri (Elvira 2006 dalam Qorina (dilihat tanggal 3 Februari 2014,dari
2011, hh.3-4). http://www.dinkesjatengprov.go.id/doku
Dampak negatif yang dapat terjadi pada men/profil/2009/ Profil_2009br.pdf ).
bayi, yaitu tumbuh menjadi anak yang _________________________________,
sensitif, mudah menangis, rewel, dan mudah 2012, Profil Dinas Kesehatan Provinsi
sakit karena kurangnya perawatan dari ibu. Jawa Tengah 2012 (dilihat tanggal 3
Hal tersebut terkait dalam hasil penelitian Februari 2014, dari
yang dilakukan oleh Qorina (2011) http://www.depkes.go.id/downloads/PRO
menyatakan ibu nifas sangat membutuhkan FIL_KES_PROVINSI_2012/13_Profil_K
adanya dukungan dari orang disekitarnya. es.Prov.JawaTengah_2012.pdf).
Orang yang memotivasi, membesarkan hati Friedman, M 2010, Buku Ajar eperawatan
dan orang yang selalu bersamanya serta Keluarga: Riset, Teori dan praktik, Alih
membantu dalam menghadapi perubahan bahasa Achir Yani S. Hamid, EGC,
akibat adanya persalinan. Ibu primipara dalam Jakarta.
merawat bayi harus mendapatkan dukungan Notoatmodjo, S 2010, Metodologi penelitian
yang besar dari keluarga. Dukungan ini dapat kesehatan, Renika Cipta, Jakarta.
ditunjukkan dengan berbagai cara, seperti
memberi bimbingan, memberi ketenangan

253
Proverawati, A 2010, Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), Nuha Medika,
Yogyakarta.
Purwanti, E 2012, Asuhan Kebidanan untuk
Ibu Nifas, Cakrawala Ilmu, Yogyakarta.
Qorina, N 2011, Hubungan Dukungan Suami
Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Nifas
Primipara Dalam erawatan Bayi
Baru Lahir Di RSUD Kraton Kabupaten
Pekalongan, Skripsi STIKES
Muhammadiyah Pekajangan, Tidak
dipublikasikan.
Rohmah, R 2009, Pendidikan Prenatal:
Upaya Promosi Kesehatan Bagi Ibu
Hamil, Gramata Publising, Jakarta.
Saleha, S 2009, Asuhan Kebidanan pada
Masa Nifas, Salemba Medika, Jakarta.
Setiadi 2008, Konsep dan Proses
keperawatan Keluarga, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sugiyono 2013, Metode Penelitian
pendidikan, Alfabeta, Bandung.

254

Anda mungkin juga menyukai