NAMA : Nazma
NIM :PO7124319056
DOSEN PENGAMPUH : Hadina SST., M.keb
Siti Hadijah Badjo, SST., MPH
JUDUL PENELITIAN : Hubungan kecemasan terhadap kelancaran
pengeluaran ASI pada ibu pasca persalinan
Latar Belakang
ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik bagi bayi.Semua nutrisi yang
dibutuhkan oleh bayi, semua sudah terkandung dalam ASI. Walau begitu, saat ini
masih saja BPS di desa Kerta Timur Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep,
diketahui bahwa ibu menyusui yang di kunjungi pada masa nifas mengeluhkan
bahwa ia tidak bias memberikan ASI nya dikarenakan ASI tidak keluar sama sekali.
(Demirgoren, n.d.)
Kecamatan Dasuk pada tahun 2012 sampai pada tahun 2013 semakin banyak ibu
yang tidak dapat langsung menyusui setelah bayi lahir. Pada tahun 2012 dari 63 ibu
menyusui hanya 28,87% yaitu 18 ibu yang langsung dapat menyusui setelah lahir,
sedangkan pada tahun 2013 dari 61 ibu menyusui hanya 24,59 % yaitu 15 ibu yang
langsung dapat menyusui setelah lahir Produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa
factor antara lain : Salah satu faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam proses
menyusui dapat disebabkan karena tidak keluarnya ASI. Kelancaran ASI sangat
berkurangnya pengeluaran ASI, karena akan menghambat let down reflect. Jika ibu
mengalami stres, pikiran tertekan, tidak tenang, cemas, sedih, dan tegang akan
mempengaruhi kelancaran ASI. Ibu yang cemas akan sedikit mengeluarkan ASI
dibandingkan ibu yang tidak cemas. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
pengeluaran ASI pada masa post partum di RSU Anutapura Palu.(Puji Hastuti1,
n.d.)
ASI. Saat ibu cemas maka perintah dari kedua hormone tersebut tidak akan
diteruskan pada sel alveoli dan sel mioepitelium sehingga duktulus atau sel-sel yang
menghasilkan air susu dan yang berfungsi memeras susu keluar kerjanya akan
terhambat. Oleh karena itu perasaan cemas, tertekan, kurang percaya diri, sedih dan
segala bentuk ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak
memberikan nutrisi yang terbaik di awal kehidupan nya. ASI merupakan makanan
alamiah yang pertama dan utama bagi bayi baru lahir, ka- rena ASI dapat memenuhi
kebutuhan bayi akan energi dan gizi bayi bahkan selama 4-6 bulan pertama
kehidupannya, dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Se- lain sumber
energi dan zat gizi, pemberian ASI juga merupakan media untuk menjalin hubungan
psikologis Antara ibu dan bayin- ya, hubungan ini akan mengantarkan kasih sayang
dan perlindungan ibunya, sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis dan
Nutrisi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengadung
protein, lemak, mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui
pemulihan karena merupa- kan faktor penunjang yang utama produksi ASI sehingga
apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan dapat
mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi baru lahir. Ibu menyusui
memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang terkandung didalam setiap
Pasalnya, program ASI Eksklusif di setiap provinsi, wilayah dan kota di Indonesia
belum berhasil. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian yang lebih besar dari
pemerintah, swasta dan masyarakat melalui rencana promosi pemberian ASI dalam
antara lain perubahan sosial budaya, faktor psikologis, faktor fisik ibu, pertu
mbuhan promosi susu formula, faktor tenaga kesehatan, pola makan ibu, berat
badan lahir bayi, penggunaan alat kontrasepsi. Perubahan sosial dan budaya
membuat ibu bekerja, meniru teman atau tetangga yang menggunakan susu botol,
oleh faktor psikologis, karena perasaan ibu dapat mencegah atau meningkatkan
Fund (UNICEF) dalam Safitri (2016) merekomen- dasikan agar ibu menyusui
bayinya saat satu jam pertama setelah melahirkan dan melan- jutkan hingga usia 6
bulan pertama kehidu- pan bayi. Pengenalan makanan pelengkap dengan nutrisi
yang memadai dan aman diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan damping
setelah 6 bulan, kebutuhan nutrisi, imunologi, dan psikososial dan terpenuhi hingga
Proses menyusui terdapat dua proses penting yaitu proses pembentukan air
susu (the milk production reflex) dan proses pengeluaran air susu (let down reflex)
yang kedua proses tersebut dipengaruhi oleh hormon yang diatur oleh
hypothalamus akan bekerja sesuai dengan perintah otak dan bekerja sesuai emosi
ibu (Aprilia, 2011). Kondisi kejiwaan dan emosi ibu yang tenang sangat
memengaruhi kelancaran ASI. Jika ibu mengalami stres, pikiran tertekan, tidak
Adkha1*, n.d.)
Gejala depresi dan kecemasan selama periode perinatal berdampak negatif
pada ibu dan bayinya yang sedang berkembang. Selama kehamilan, gangguan
depresi memengaruhi 11% ibu hamil. Prevalensi ini meningkat selama periode
postpartum menjadi 13% dan 20% di negara berpenghasilan tinggi dan rendah.
juga umum selama periode perinatal, dengan perkiraan prevalensi 20,7%. 3 Ada
banyak laporan tentang hubungan antara kesehatan mental ibu dan menyusui 4;
durasi menyusui yang lebih pendek.4,5 Wanita yang menunjukkan gejala depresi
selama kehamilan menyapih bayinya *2,3 bulan lebih awal dari wanita yang tidak
dan hal itu juga berkontribusi pada peningkatan gejala ini pada periode
dan depresi tinggi selama kehamilan yang berhenti menyusui lebih awal
persalinan (PPA) dan depresi.(Sri Yunita Suraida Salat1 Emdat Suprayitno2, n.d.)
DAFTAR PUSTAKA
Breastfeeding,.
Dabas, S. (n.d.). Impact of audio assisted relaxation technique on stress, anxiety and
Demirgoren, B. (n.d.). Do mothers with high sodium levels in their breast milk.
Lopez, M. N. (n.d.). Maternal mental health and breastfeeding amidst the Covid-19
pandemi.
Practices.
223–248). https://doi.org/10.2307/j.ctv7xbrjm.41
MANADO.