Pengertian Evakuasi adalah Tindakan untuk membuat orang orang menjauh dari ancaman atau kejadian
yang sangat berbahaya ke tempat yang lebih aman
Ada banyak kondisi ekstrim yang berpotensi mengancam keselamatan manusia sehingga perlu dilakukan
evakuasi. Misalnya wabah penyakit, bencana alam (badai, banjir, tanah longsor, gunung meletus,
tsunami, dan lain-lain), kebakaran, perang, kontaminasi nuklir, dan sebagainya.
Evakuasi korban adalah proses pencarian dan pemindahan korban, baik yang selamat maupun yang
meninggal dunia selama terjadinya bencana.
Tujuan Evakuasi
Untuk mempertemukan korban bencana dengan keluarganya yang sempat terpisah akibat kejadian.
Untuk mengetahui jumlah korban-korban yang terkena bencana agar dapat di data dan di proses lebih
lanjut.
Evakuasi dilakukan tidak hanya untuk menyelamatkan manusia, tapi juga benda-benda yang mengalami
bencana. Misalnya evakuasi kapal laut yang karam atau bangkai pesawat terbang yang jatuh.untuk
mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan.
Siklon
Banjir
Badai
Gempa bumi
Tsunami
Kebakaran Hutan
Kecelakaan industri
Serangan teroris
Pemboman
Kecelakaan nuklir
Pertempuran militer
Kegagalan struktural
Serangan militer
Virus wabah
Urutan Evakuasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, proses evakuasi tersebut dilakukan sebelum, selama, dan setelah
bencana. Berikut ini adalah urutan evakuasi pada umumnya:
Keputusan, yaitu penentuan tindakan yang akan diambil setelah menemukan potensi bahaya
Reaksi, yaitu tindakan atau aksi yang dilakukan setelah mengambil keputusan dan mengeluarkan
peringatan bahaya
Perpindahan ke Area Aman, yaitu proses memindahkan manusia dan benda dari area berbahaya ke zona
aman
Transportasi, perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan mesin atau tenaga manusia.
Macam-macam Evakuasi
Evakuasi berskala kecil merupakan macam evakuasi di mana dalam evakuasi tersebut dilakukan secara
darurat dan menunggu pertolongan atau penyelamatan lebih lanjut. Misalnya jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan di sebuah gedung atau tempat umum lainnya seperti jika terjadi kebakaran atau
reruntuhan struktural bangunan. Dalam evakuasi ini biasanya memanfaatkan kemampuan pergerakan
individual untuk berpindah ke tempat yang aman di dalam gedung dan kemudian tetap di tempat dan
menunggu bantuan datang. Dalam hal ini sebaiknya korban yang telah berlindung di tempat aman
dalam gedung dapat memanfaatkan fasilitas alat komunikasi untuk meminta pertolongan.
Evakuasi berskala besar kadang juga disebut dengan evakuasi distrik. Evakuasi distrik merupakan bagian
dari manajemen sebuah bencana. Contoh evakuasi berskala besar ini misalnya evakuasi menjelang atau
dalam serangan militer di saat perang. Evakuasi berskala besar modern biasanya merupakan hasil dari
bencana alam.
Contoh Evakuasi
Ada banyak sekali contoh evakuasi yang dilakukan atas peristiwa ekstrim di berbagai belahan dunia.
Berikut ini adalah beberapa contoh evakuasi tersebut:
Evakuasi korban bencana alam tsunami yang terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia, Jepang,
Thailand, dan lain-lain.
Proses evakuasi berlangsung selama dan setelah bencana tsunami terjadi. Proses evakuasi korban
tsunami tersebut dilakukan oleh para relawan dari berbagai negara.
Salah satu contoh evakuasi akibat perang adalah yang terjadi di Palestina. Warga negara Indonesia yang
berada di Palestina dievakuasi agar selamat dari bahaya perang di sana. Proses evakuasi WNI di
Palestina dilakukan sebelum, dan selama perang terjadi di sana.
Banjir besar di kota Jakarta pada tahun 2019 ini membuat beberapa daerah terendam air. Warga yang
menjadi korban banjir dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Proses evakuasi tersebut dilakukan setelah
terjadinya bencana banjir.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh
tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan. Wilayah yang
terjadi gempa bumi kadang menyebabkan reruntuhan yang memakan korban jiwa ,evakuasi sangat
diperlukan untuk menghindari dan mencegah timbulnya korban jiwa.Proses evakuasi tersebut dilakukan
sebelum dan setelah terjadinya gempa bumi,dengan cara menyelamatkan manusia dan memberi alokasi
ke tempat yang lebih aman dan menjauhi gedung-gedung tinggi.