Arti Mitigasi adalah Adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana, baik
secara fisik struktural melalui pembuatan bangunan-bangunan fisik, maupun non fisik-struktural melalui
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
– Bencana Alam
Bencana alam adalah suatu bencana yang disebabkan oleh faktor alam. Seperti gempa bumi, Tsunami,
banjir, gunung meletus, angin puting beliung, tanah longsor dan lain-lain.
– Bencana Sosial
Bencana sosial adalah suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia. Seperti penyakit masyarakat,
konflik dan teror.
Mitigasi bencana terbagi menjadi dua macam, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.
berikut penjelasannya,
a) Mitigasi Struktural
Mitigasi strukural adalah serangkaian upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan melalui
pembuatan bangunan-bangunan fisik serta dengan menggunakan pendekatan teknologi.
Contoh dari mitigasi struktural adalah pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat
pendeteksi akitivitas gunung yang masih aktif, bangunan yang tahan gempa, dan juga alat pendeteksi
dan peringatan jika terjadinya gelombang Tsunami.
b) Mitigasi Non-Struktural
Mitigasi non –struktural adalah serangkaian upaya mengurangi dampak bencana selain dari mitigasi
struktural. Seperti upaya pembuatan kebijakan dan pembuatan suatu peraturan.
Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan Bantal Bulu Angsa serta Cara Perawatannya
Contoh dari mitigasi non struktural adalah pembuatan Undang-Undang Penanggulangan Bencana,
pembuatan tata ruang kota yang baik, capacity building masyarakat, ataupun menghidupkan berbagai
aktivitas lain yang berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat.
Berdasarkan pengertian bencana alam diatas, di Dunia ini banyak sekali bencana-bencana yang
diakibatkan oleh alam. berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mitigasi bencana, agar
resiko dari bencana tersebut dapat diminimalisir
tce-live2.s3.amazonaws.com
Mitigasi bencana alam banjir dapat dilakukan dengan cara:
Melakukan pengawasan penggunaan lahan serta perencanaan lokasi tepat untuk menempatkan
fasilitas-fasilitas vital yang rentan terhadap banjir kepada daerah yang aman
Menyesuaikan desain bangunan di daerah banjir. didesain harus tahan terhadap banjir dan dibuat
bertingkat
Membuat tanggul atau tembok penahan disepanjang sungai serta membuat tembok laut sepanjang
pantai yang rawan badai atau tsunami. Karena Tanggul atau tembok penahan akan sangat membantu
ketika bencana banjir datang
Mendesain bangunan rumah yang tahan banjir (mengunakan material tahan air, membuat pondasi yang
kuat)
Membuat pelatihan tentang kewaspadaan banjir, seperti cara penyimpanan perbekalan, tempat
istirahat atau tidur di tempat yang aman (daerah yang tinggi)
beritadaerah.co.id
Membuat permukiman dan fasilitas utama lainnya yang mendukung di daerah rawan bencana
Menyarankan untuk merelokasi tempat tinggal ke tempat yang lebih aman dan jauh dari tebing.
Menyarankan pembangunan pondasi tiang pancang di setiap bangunan untuk menghindari bahaya
liquefation
Menyarankan pembangunan pondasi yang menyatu di setiap bangunan, untuk menghindari penurunan
yang tidak seragam (differential settlement)
Menyarankan pembangunan utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel
1. Membuat perencanaan lokasi terhadap pemanfaatan lahan untuk aktivitas harus jauh atau di luar dari
kawasan rawan bencana
4. Mendesain bangunan menjadi bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu gunung
api
5. Membuat titik pengungsian yang permanen, terutama di sekitar gunung api yang sering meletus,
misalnya Gunung Merapi (DIY, Jateng), Gunung Semeru (Jatim), Gunung Sinabung (Sumatra Utara) dan
lain sebagainya
6. Meberikan sosialisasi, berupa penyuluhan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api,
untuk mengetahui posisi tempat tinggalnya pada peta kawasan rawan bencana gunung api
7. Mensosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api, tentang cara menghindar
serta tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunung api
8. Mensosialisasikan kepada masyarakat, tentang arti dari peringatan dini yang diberikan oleh petugas
atau pengamat gunung api
9. Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan koordinasi dengan petugas atau Pengamat
Gunung api
Baca Juga : Stop kebodohan! Ini Bahaya Skip Challenge yang Tengah Tren
ssl.cf2.rackcdn.com
2. Mengikuti standard kualitas bangunan untuk Memastikan bangunan kuat terhadap getaran atau
gempa
pappiptek.lipi.go.id
4. Membangun tembok penahan tsunami pada garis pantai yang berpotensi mengakibatkan bahaya
5. Melakukan Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai yang dapat meredam
ombak tsunami
6. Membuat bangunan tempat untuk evakuasi yang aman di sekitar daerah pemukiman. Tempat atau
bangunan ini harus cukup tinggi dan mudah diakses untuk menghidari ketinggian tsunami
mmc.tirto.id
3. Membentuk pasukan pemadaman kebakaran khususnya untuk penanganan kebakaran secara dini
4. Membuat waduk-waduk kecil, Bak penampungan air serta Hydran untuk pemadaman api
5. Melakukan pengawasan terhadap pembakaran lahan serta memperketat perizinan bagi yang ingin
pembukaan lahan baru.
6. Melakukan reboisasi terhadap daerah yang telah terbakar dengan tanaman yang beragam
7. Meningkatkan kesiapsiagaan serta partisipasi aktif dalam pemadaman awal kebakaran di daerahnya
newsth.com
1. Melakukan pengelolaan air secara bijaksana, yaitu dengan mengganti penggunaan air tanah dengan
penggunaan air permukaan, dengan cara pembuatan waduk serta pembuatan saluran distribusi yang
efisien
2. Mengkonservasi tanah dan mengurangai tingkat erosi dengan pembuatan check dam ataupun
reboisasi
3. Mengganti penggunaan bahan bakar kayu menjadi bahan bakar minyak untuk menghindari
penebangan hutan atau tanaman
5. Memperbaiki daerah yang tandus dengan memaksimalkan pengelolaan Iahan, pengelolaan hutan,
waduk peresapan dan irigasi
Baca Juga : Berikut nama Daerah Istimewa Di Indonesia yang Pernah Ada
i.ytimg.com
1. Memastikan struktur bangunan kuat serta memenuhi syarat teknis agar mampu bertahan terhadap
gaya angin yang kencang.
2. Memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin topan dengan cara menerapan
aturan standar bangunan yang ada
3. Menempatkan lokasi pembangunan pada daerah yang terlindung agar terhindar dari serangan angin
puting beliung atau topan
4. Melakuakan Penghijauan dengan cara menanam pohon untuk meredam gaya angin
mmc.tirto.id
2. Memberikan penyuluhan serta sosialisasi mendukung upaya-upaya pencegahan, respon cepat serta
penanganan bila wabah terjadi
3. Mengupayakan tindak penanganan, seperti sumberdaya manusia yang profesional, sarana pelayanan
kesehatan, sarana transportasi, komunikasi, logistik serta pembiayaan operasional
4. Upaya penguatan surveilans epidemiologi untuk mengidentifikasi risiko dan menentukan strategi
intervensi dan penanganan maupun respon dini di semua jajaran
1. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta memelihara stabilitas ketentraman dan
ketertiban
3. Mengembangkan supremasi hukum dengan menegakkan hukum secara konsisten, berkeadilan dan
kejujuran
5. Meningkatkan kinerja aparatur negara, dalam rangka mewujudkan aparatur negara yang berfungsi
melayani masyarakat, profesional, berdayaguna, produktif, transparan, bebas dari KKN