Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KEPERAWATAN BENCANA

ANALISIS PERSIAPAN, MITIGSI, DAN KESIAPSIAGAAN BENCANA

SAMALINA ELIZABETH MANETDE

C1118072

VII.C KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES BINA USADA BALI

TAHUN 2021
ANALISIS

A. Persiapan

Persiapan dilakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan latihan

kesiapsiagaan. Dalam persiapan ini yang terutama dilakukan adalah :

Briefng-briefng untuk mematangkan perencanaan latihan. Pihak-pihak yang perlu

melakukan briefng antara lain tim perencana, peserta simulasi, dan tim

evaluator/observer. Informasi penting yang harus disampaikan selama kegiatan ini,

yakni:

Waktu: alur waktu dan durasi waktu simulasi yang ditentukan sesuai PROTAP/

SOP simulasi.

1. Batasan simulasi: batasan-batasan yang ditentukan selama simulasi, berupa apa

yang dapat dan tidak dapat dilakukan selama simulasi. Lokasi: tempat di mana

simulasi akan dilakukan. Keamanan: hal-hal yang harus dilakukan untuk

keamanan simulasi dan prosedur darurat selama simulasi.

2. Memberikan poster, leafet, atau surat edaran kepada siapa saja yang terlibat

latihan kesiapsiagaan.

3. Menyiapkan gedung dan beberapa peralatan pendukung, khususnya yang

berkaitan dengan keselamatan masyarakat. Misalnya, gedung dan fasilitas medis,

persediaan barang-barang untuk kondisi darurat, dan lain-lain. Memasang peta

lokasi dan jalur evakuasi di tempat umum yang mudah dilihat semua orang.

Contoh kegiatan nyata yang termasuk dalam persiapan bencana adalah


1. Merancang Darurat Bencana

Bicarakan rencana pencegahan serta penanggulangan bencana yang rentan

mengancam daerah tempat tinggal Anda. Dimulai dengan mengumpulkan sumber

peringatan bencana, jika ada, misalnya dari akses sosial media, media elektronik,

akun resmi pengamatan potensi bencana (BNPB). Kemudian, perkirakan lokasi

dan bagaimana Anda akan mengevakuasi diri sekeluarga. Serta, sarana atau jalur

komunikasi di antara Anda secara internal dan kepada pihak eksternal untuk

mencari bantuan.

2. Mempersiapkan Tas Siaga Bencana

Tidak ada yang tahu pasti waktu spesifik bencana akan terjadi hingga ke

detik terkecil. Bisa saja bencana menyerang ketika Anda sekeluarga tengah

terlelap atau sendirian di rumah. Pastikan Anda menyiapkan tas siaga bencana

yang berisi peralatan dan perlengkapan bertahan hidup setidaknya untuk beberapa

hari ke depan hingga tim penyelamatan tiba. Tas ini biasanya berbentuk ransel,

berukuran besar (namun masih mudah dibawa), dan terbuat dari bahan kuat serta

tahan air. Isi dari tas siaga bencana ini di antaranya adalah :

a) Perbekalan, terdiri atas air minum dalam kemasan ukuran besar, makanan

instan dan makanan kalengan, pakaian ganti, obat-obatan pribadi, peralatan

mandi dan kebersihan diri (termasuk popok bayi dan pembalut wanita),

selimut atau jaket untuk penghangat badan, serta jas hujan.

b) Peralatan penunjang keselamatan, terdiri atas senter, pisau lipat, peluit, peta,

dan ponsel dengan charger atau powerbank.


c) Uang tunai dan dokumen-dokumen penting, seperti kartu identitas, fotokopi

Kartu Keluarga, surat atau sertifikat berharga, dan buku tabungan,

seluruhnya disimpan dalam wadah kedap air.

3. Mengamankan Harta, Asset, dan Barang Berharga

Duplikasi dokumen penting dan surat berharga dengan membuat versi

digitalnya, lalu kirim ke dalam surel atau penyimpanan digital, seperti Google

Drive atau Cloud. Manfaatkan fasilitas safe deposit box di bank terpercaya untuk

menjadi tempat pengamanan harta, aset, dan surat berharga. Simpan sejumlah

uang tunai di tempat tersembunyi, namun mudah Anda akses, sebagai cadangan

dana darurat sewaktu-waktu bencana datang.

4. Memastikan Ketersediaan Tempat Perlindungan Pasca Bencana

Mengingat rentannya Indonesia akan serangan bencana alam, maka ada

baiknya Anda memberikan perlindungan ekstra berupa asuransi bencana pada

kediaman, baik bencana alam maupun bencana kelalaian dan kejahatan manusia.

Buat juga semacam perencanaan, jika Anda tidak punya tempat tinggal, di mana

Anda akan mengungsi ke luar dari area bencana?

5. Membuat Daftar Pihak Atau Lembaga Yang Peduli Jika Bencana Terjadi

Mencatat dan mengumpulkan informasi institusi atau lembaga terpercaya

yang peduli fokus pada penanganan bencana. Simpan daftar kontak institusi

tersebut seperti badan penanggulangan bencana (BPBD) terdekat di daerah Anda


atau badan kemanusiaan yang nantinya dapat membantu Anda saat bencana

terjadi.

B. Mitigasi

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui

pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi

ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana).

Tujuan mitigasi bencana :

1. Mengurangi dampak yang ditimbulkan, khususnya bagi penduduk

2. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi

dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan

aman.

Beberapa kegiatan mitigasi bencana di antaranya:

1. Pengenalan dan pemantauan risiko bencana;

2. Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana;

3. Pengembangan budaya sadar bencana;

4. Penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana;


5. Identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana;

6. Pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;

7. Pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;

8. Pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup

Robot sebagai perangkat bantu manusia, dapat dikembangkan untuk turut

melakukan mitigasi bencana. Robot mitigasi bencana bekerja untuk mengurangi resiko

terjadinya bencana.

Contoh robot mitigasi bencana diantaranya:

1. Robot pencegah kebakaran

2. Robot pendeteksi tsunami

3. Robot patroli/pemantau rumah atau gedung

Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi 4 kategori:

1. Kegiatan sebelum bencana terjadi (mitigasi)

2. Kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi)

3. Kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan)

4. Kegiatan pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan perbaikan/rehabilitasi)

Contoh upaya dalam mitigasi bencana


a) Mitigasi Bencana Tsunami

Adalah sistem untuk mendeteksi tsunami dan memberi peringatan

untuk mencegah jatuhnya korban.

Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami, yaitu:

1) Sistem peringatan tsunami internasional

2) Sistem peringatan tsunami regional

b) Mitigasi Bencana Gunung Berapi

1) Pemantauan aktivitas gunung api. Data hasil pemantauan dikirim ke

Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di

Bandung dengan radio komunikasi SSB.

2) Tanggap darurat

3) Pemetaan, peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat

menjelaskan jenis dan sifat bahaya, daerah rawan bencana, arah

penyelamatan diri, pengungsian, dan pos penanggulangan bencana

gunung berapi.

4) Penyelidikan gunung berapi menggukanan metode geologi, geofisika,

dan geokimia

5) Sosialisasi, yang dilakukan pada pemerintah daerah dan masyarakat


c) Mitigasi Bencana Gempa Bumi

1) Sebelum Gempa

(a) Mendirikan bangunan sesuai aturan baku (tahan gempa)

(b) Kenali lokasi bangunan tempat Anda tinggal

(c) Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional

(d) Siapkan peralatan seperti senter, P3K, makanan instan, dll

(e) Periksa penggunaan listrik dan gas

(f) Catat nomor telepon penting

(g) Kenali jalure evakuasi

(h) Ikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa

2) Ketika Gempa

(a) Tetap tenang

(b) Hindari sesuatu yang kemungkinan akan roboh, kalau bisa ke

tanah lapang

(c) Perhatikan tempat Anda berdiri, kemungkinan ada retakan tanah

(d) Turun dari kendaraan dan jauhi pantai.


3) Setelah Gempa

(a) Cepat keluar dari bangunan. Gunakan tangga biasa

(b) Periksa sekitar Anda. Jika ada yang terluka, lakukan pertolongan

pertama.

(c) Hindari banugnan yang berpotensi roboh.

d) Mitigasi Tanah Longsor

1. Hindari daerah rawan bencana untuk membangun pemukiman

2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng

3. Terasering dengan sistem drainase yang tepat

4. Penghijauan dengan tanaman berakar dalam

5. Mendirikan bangunan berpondasi kuat

6. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air cepat masuk

7. Relokasi (dalam beberapa kasus)

e) Mitigasi Banjir

1)  Sebelum Banjir

(a) Penataan daerah aliran sungai

(b) Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan banjir

(c) Tidak membangun bangunan di bantaran sungai


(d) Buang sampah di tempat sampah

(e) Pengerukan sungai

(f) Penghijauan hulu sungai

2)  Saat Banjir

(a) Matikan listrik

(b) Mengungsi ke daerah aman

(c) Jangan berjalan dekat saluran air

(d) Hubungi instansi yang berhubungan dengan penanggulangan

bencana

3) Setelah Banjir

(a) Bersihkan rumah

(b) Siapkan air bersih untuk menghindari diare

(c) Waspada terhadap binatang berbisa atau penyebar penyakit yang

mungkin ada

(d) Selalu waspada terhadap banjir susulan


C. Kesiapsiagaan Bencana

Kesiapsiagaan merupakan hal yang penting dan harus dibangun pada setiap

tingkat kelompok di masyarakat. Pengalaman menunjukkan bahwa kehancuran akibat

bencana dapat secara drastis dikurangi jika semua orang lebih siap menghadapi

bencana.

Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat

guna dan berdaya guna. dan mengharapkan partisipasi anda dan semua pihak untuk

melakukan latihan kesiapsiagaan.

Contoh kegiatan nyata kesiapsiagaan adalah kegiatan utama pada

Hari Kesiapsiagaan Bencana yang dimana dilaksanakannya latihan atau simulasi

serentak di seluruh wilayah Indonesia, seperti latihan evakuasi mandiri, simulasi

kebencanaan, uji sirine peringatan dini, uji shelter dan lainnya.

Kesiapsiasiagaan bencana bertujuan untuk “Meningkatkan kesadaran dan

kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dengan cara membangun partisipasi

semua pihak”.  Momentum ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

Indonesia mulai lingkup  terkecil yaitu lingkungan keluarga, komunitas, sekolah/

madrasah/ kampus, lembaga (pemerintah/ swasta/ Lembaga usaha), untuk melakukan

upaya kesiapsiagaan bencana seperti edukasi kebencanaan, simulasi evakuasi mandiri,

geladi lapang, uji sirine, dan lain-lain yang dilaksanakan secara serentak pada

Hari Kesiapsiagaan Bencana .
PERBEDAAN PADA PERSIAPAN, MITIGASI, DAN KESIAPSIAGAAN

BENCANA

Persiapan adalah kegiatan yang dilakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan

kegiatan latihan kesiapsiagaan. Dalam persiapan ini yang terutama dilakukan adalah

briefng-briefng untuk mematangkan perencanaan latihan. Pihak-pihak yang perlu

melakukan briefng antara lain tim perencana, peserta simulasi, dan tim

evaluator/observer.

Mitigasi adalah landasan (pedoman) perencanaan pembangunan untuk

mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan

peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Kesiapsiagaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat

guna dan berdaya guna. dan mengharapkan partisipasi anda dan semua pihak untuk

melakukan latihan kesiapsiagaan. Mulai dari lingkup  terkecil yaitu lingkungan

keluarga, komunitas, sekolah/ madrasah/ kampus, lembaga (pemerintah/ swasta/

Lembaga usaha).

Anda mungkin juga menyukai