PENANGGULANGAN BENCANA
(DISASTER PLAN)
A. Tujuan Umum
Meminimalkan / mengurangi kerugian yang di alami RS PUSRI apabila terjadi
bencana masal baik itu eksternal maupun internal.
B. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya kemampuan karyawan RS PUSRI dalam penanggulangan bencana.
2. Terbentuknya tim code red dengan segala alurnya.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok :
1. Identifikasi Bencana Internal dan Eksternal
2. Pembentukan Tim Tanggap Bencana beserta pembagian tugas
3. Penyusunan Disaster Plan
4. Pelatihan dan Simulasi Disaster Plan
5. Memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan / staf RS PUSRI tentang
penanggulangan bencana yang terjadi di dalam maupun di luar RS PUSRI
agar semua karyawan / staf tanggap dan berkompeten dalam
penanggulangan bencana yang akan terjadi
6. Monitoring Kesiapan Menghadapi Bencana di Unit Independen
7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana
B. Rincian Kegiatan :
1. Identifikasi Bencana Internal dan Eksternal
Bencana Internal meliputi:
a) Kebakaran/Korsleting listrik
Kebakaran gedung terkait dengan kecerobohan manusia diantaranya
pembangunan gedung/rumah yang tidak mengikuti standard keamanan
bangunan serta perilaku manusia. Hubungan arus pendek listrik,
meledaknya kompor serta kobaran api akibat lilin/lentera untuk
penerangan merupakan sebab umum kejadian kebakaran
permukiman/gedung.
b) Gedung runtuh
Gedung rumah sakit yang runtuh bisa terjadi karena gempa bumi dan
d) Banjir
Indonesia daerah rawan bencana, baik karena alam maupun ulah manusia.
Hampir semua jenis bencana terjadi di Indonesia, yang paling dominan adalah
banjir tanah longsor dan kekeringan. Banjir sebagai fenomena alam terkait
dengan ulah manusia terjadi sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu :
hujan, kondisi sungai, kondisi daerah
hulu, kondisi daerah budidaya dan pasang surut air laut.
e) Angin Ribut
Mengingat seringnya cuaca yang ekstrem disertai angina ribut da putting
panic.
b. Gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar
c. Usahakan mengetahui tempat evakuasi agar anda bisa langsung
ledakan
f. Segera lapor pihak yang berwajib
6) Kerusuhan Masal
a. Menghimbau masa agar aspirasinya disampaikan melalui perwakilan
b. Melakukan penjagaan jangan sampai massa menjadi bringas / brutal
c. Mengatasi gerak masa agar tidak mendekat ke obyek vital
d. Mencegah peluang timbulnya kerusuhan
e. Mengisolasi massa agar tidak bergabung dengan massa penonton
7) Angin Ribut / Putting Beliung
a. Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan
(bunker)
b. Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin sambil tetap
darurat kebakaran
c) Penyusunan Disaster Plan
Disaster Plan disusun dengan cara:
1) Menetapkan jenis kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya jenis
alternative
5) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian termasuk alternative
tempat pelayanan
6) Identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada saat
kejadian
7) Peroses untuk mengelola keadaan darurat bila terjadi pertentangan
antara staf secara pribadai dengan tanggung jawabnya dalam hal
penugasan pelayanan pasien.
d) Pelatihan dan Simulasi Disaster Plan
e) Monitoring Kesiapan Menghadapi Bencana di Unit Independen
Mengadakan simulasi berkala tentang kesiapan disaster plan
1) Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan:
a. Call center (Radiophone)
b. Obat-obatan
c. Emergency kit
d. APD (sepatu, kacamata, helm, sarung tangan, baju anti
kebakaran)
ALUR PENANGGULANGAN BENCANA
BAB IV
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Terciptanya Rumah sakit beserta karyawan didalamnya yang siap dan sigap
dalam menghadapi kejadian bencana internal maupun eksternal rumah sakit.
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Laporan dan Alur pelaporan bencana dikolektif dari seluruh aspek yang terlibat pada
saat bencana terjadi kemudian diberikan kepada Komandan bencana dan dilaporkan kepada
Direksi RS PUSRI.
BAB IX
PENUTUP
Dengan adanya program kerja yang telah dibuat ini diharapkan terkontrolnya dan
terawasinya kinerja keselamatan dan keamanan di RS PUSRI dan program kerja ini dibuat
sebagai acuan dalam pelaksanaan program kerja.
Mengetahui,
Wakil Direktur Ka. Instalasi Gawat Darurat