Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KERJA

PENANGGULANGAN BENCANA
(DISASTER PLAN)

INSTALASI GAWAT DARURAT

Jalan Mayor Zen Komplek PT Pusri, Palembang 30118


Telp. 0711-712222, 721313 ext. 3351, 3359 Fax. 0711-712071
E-Mail : rspusri.gpm@gmail.com, kominfo.rspusri.com
BAB I
PENDAHULUAN

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
factor alam dan atau factor non alam maupun factor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Ada bencana internal dan bencana ekternal.
Berdasarkan UU RI no 24 tahun 2007, tentang penanggulangan bencana, maka
RS PUSRI berkewajiban melaksanakan program penanggulangan bencana. Maka RS
PUSRI juga harus menaati yang peraturan yang sudah ada. Serta terlibat dalam
menanggulangi bencana dan membantu korban pasca terjadinya
bencana baik dalam lingkup RS PUSRI maupun masyarakat sekitar.
Pelaksanaan Program Penanggulangan Bencana (Disaster Plan) masuk dalam
program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di RS PUSRI. Program ini
dilaksanakan secara bertahap dan terus menerus dengan menitik beratkan pada aspek
peningkatan kesiapan dan kesigapan rumah sakit beserta seluruh karyawan/staff
dalam menanggulangi bencana yang terjadi, baik bencana di dalam rumah sakit
maupun di luar rumah sakit.
Program disaster plan ini berisikan agenda yang terdapat dalam kurun waktu
satu tahun yang dilakukan Tim K3RS di rumah sakit. Dengan adanya program
tahunan Disaster Plan di RS PUSRI dalam menanggapi bencana selalu dalam
keadaan siap dan sigap.
BAB II
LATAR
BELAKANG

Program Disaster Plan di RS PUSRI tahun 2021 belum terlaksana sepenuhnya,


masih ada kegiatan yang belum terlaksana di antaranya adalah pelatihan dan simulasi
Disaster Management dan Emergency Response dan pembentukan tim tanggap
bencana. Dari hal tersebut dibuatlah program yang sama di tahun 2022 untuk
mengelola SDM yang ada di RS PUSRI dalam hal menangani bencana yang
mungkin akan terjadi serta mengadakan pelatihan ulang untuk simulasi pengamanan
kebakaran.
Diharapkan jika ada bencana masal yang terjadi baik itu internal maupun
eksternal maka yang perlu diperhatikan adalah kesigapan seluruh lini di RS PUSRI,
dapat memahami peranan apa saja yang bisa dilakukan dan komunikasi yang baik
antara manajemen maupun direksi kepada korban, keluarga korban, polisi, media
massa atau siapapun yang ingin mendapatkan keterangan lebih jelas tentang kejadian
tersebut.
BAB III
TUJUAN

A. Tujuan Umum
Meminimalkan / mengurangi kerugian yang di alami RS PUSRI apabila terjadi
bencana masal baik itu eksternal maupun internal.
B. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya kemampuan karyawan RS PUSRI dalam penanggulangan bencana.
2. Terbentuknya tim code red dengan segala alurnya.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok :
1. Identifikasi Bencana Internal dan Eksternal
2. Pembentukan Tim Tanggap Bencana beserta pembagian tugas
3. Penyusunan Disaster Plan
4. Pelatihan dan Simulasi Disaster Plan
5. Memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan / staf RS PUSRI tentang
penanggulangan bencana yang terjadi di dalam maupun di luar RS PUSRI
agar semua karyawan / staf tanggap dan berkompeten dalam
penanggulangan bencana yang akan terjadi
6. Monitoring Kesiapan Menghadapi Bencana di Unit Independen
7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana
B. Rincian Kegiatan :
1. Identifikasi Bencana Internal dan Eksternal
Bencana Internal meliputi:
a) Kebakaran/Korsleting listrik
Kebakaran gedung terkait dengan kecerobohan manusia diantaranya
pembangunan gedung/rumah yang tidak mengikuti standard keamanan
bangunan serta perilaku manusia. Hubungan arus pendek listrik,
meledaknya kompor serta kobaran api akibat lilin/lentera untuk
penerangan merupakan sebab umum kejadian kebakaran
permukiman/gedung.
b) Gedung runtuh
Gedung rumah sakit yang runtuh bisa terjadi karena gempa bumi dan

struktur bangunan yang kurang diperhitungkan.


Bencana eksternal meliputi :
a) Kecelakaan lalu lintas massal
Kecelakaan yang terjadi membawa banyak korban mengharuskan rumah
sakit harus siap dan sigap untuk menangani hal tersebut. Rumah sakit
harus bisa menangani korban dan mempersiapkan tempat untuk
menampung semua korban.
b) Korban keracunan makanan massal
Korban keracunan makanan missal memerlukan banyak tempat untuk
perawatan dan tindakan medis yang cepat. Untuk menangani hal tersebut
rumah sakit harus siap dan sigap untuk menanganinya dari tenaga medis.
c) Gempa Bumi
Bencana yang dapat timbul oleh gempa bumi ialah berupa kerusakan atau
kehancuran bangunan (rumah, sekolah, rumah sakit dan bangunan umum lain),
dan konstruksi prasarana fisik (jalan, jembatan, bendungan, pelabuhan
laut/udara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dll), serta bencana sekunder
yaitu kebakaran dan korban akibat timbulnya kepanikan.

d) Banjir
Indonesia daerah rawan bencana, baik karena alam maupun ulah manusia.
Hampir semua jenis bencana terjadi di Indonesia, yang paling dominan adalah
banjir tanah longsor dan kekeringan. Banjir sebagai fenomena alam terkait
dengan ulah manusia terjadi sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu :
hujan, kondisi sungai, kondisi daerah
hulu, kondisi daerah budidaya dan pasang surut air laut.
e) Angin Ribut
Mengingat seringnya cuaca yang ekstrem disertai angina ribut da putting

beliung banyak bangunan atau pepohonan yang tumbang.


2. Pembentukan Tim Tanggap Bencana beserta pembagian tugas
a) Tim pelaksana intern
Tim yang dibentuk untuk penanggulangan bencana yang ada di dalam
lingkungan RS PUSRI yang sudah dibekali dengan keahlian melalui pelatihan
tanggap bencana. Kegiatan pada saat bencana:
1) Bila Terjadi Gempa Bumi / Gedung Runtuh:
a. Jika berada dalam bangunan, usahakan tetap tenang dan tidak

panic.
b. Gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar
c. Usahakan mengetahui tempat evakuasi agar anda bisa langsung

tahu tempat untuk menyelamatkan diri ketika gempa bumi terjadi.


d. Anda bisa berlindung dibawah meja dan lindungi kepala dengan tas
atau tangan, usahakan untuk tidak berada dekat dengan lemari atau
barang pecah belah dan segera keluar dari gedung begitu getaran
gempa selesai.
e. Berusahalah untuk tetap tenang dan lihat daerah sekitar untuk

menemukan jalur evakuasi


f. Tutupi kepala dan wajah dengan jaket, selimut, koran atau kardus

untuk melindungi diri dari barang dan kaca yang berhamburan


g. Jika ada yang terluka bawalah oarng tersebut ketempat yang aman
dan berikan pertolongan pertama
h. Mengevakuasi pasien dan pengunjung menuju titik kumpul dan

memberikan himbauan untuk menjauhi bangunan


2) Kebakaran: Terprogram sendiri dilakukan simulasi
3) Banjir
a. Jangan panik
b. Mengevakuasi pasien, pengunjung, dan selamatkan dokumen, alat –

alat ketempat yang lebih tinggi


c. Menjauhi kabel atau instalasi kistrik lainnya / mematikan peralatan
listrik / sumber listrik
d. Apabila terjebak dalam bangunan, raih benda yang bisa mengapung
e. Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman

missal bangunan yang rusak atau pohon yang miring


4) Keracunan Masal
a. Bantu untuk posisi yang nyaman
b. Berikan air mineral
c. Bekerja sama dengan paramedis untuk memberikan perawatan dan jika
perlu bekerja sama dengan pelayanan kesehatan diluar rumah
sakit
5) Ancaman Peledakan
a. Jangan panik
b. Segeralah telungkupkan badan ditanah dan lindungi diri anda
c. Lindungi bagian disekitar dada seperti paru – paru dan jantung, tutup
telinga, dan kepala dengan tangan serta lindungi bagian leher dan
punggung
d. Jangan menggunakan lift atau escalator dan gunakan tangga darurat
e. Disarankan untuk mematikan alat elektronik yang dapat memicu

ledakan
f. Segera lapor pihak yang berwajib
6) Kerusuhan Masal
a. Menghimbau masa agar aspirasinya disampaikan melalui perwakilan
b. Melakukan penjagaan jangan sampai massa menjadi bringas / brutal
c. Mengatasi gerak masa agar tidak mendekat ke obyek vital
d. Mencegah peluang timbulnya kerusuhan
e. Mengisolasi massa agar tidak bergabung dengan massa penonton
7) Angin Ribut / Putting Beliung
a. Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan

(bunker)
b. Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin sambil tetap

melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan anda


c. Jangan berlindung dibawah jembatan, jalan laying atau sejenisnya
d. Jangan pernah melarikan diri dengan kendaraan bermobil
e. Hati – hati terhadap benda – benda yang diterbangkan oleh angin
putting beliung karena dapat menyebabkan cidera serius dan
kematian
8) Wabah
a. Mematuhi tindakan pencegahan berupa isolasi terhadap kontak
(menggunakan sarung tangan dan pakaian yang menutupi seluruh
tubuh)
b. Mengisolasi pasien yang terinfeksi
c. Larangan bekerja terhadap petugas yang memiliki gejala infeksi
d. Sering melakukan pembersihan dan penyedotan debu pada tempat

kontruksi dan area yang berdekatan dengan tempat kontruksi


9) Korsleting listrik
a. Melepas semua kabel listrik yang masih terhubung di stop kontak
b. Mematika tombol on off semua lampu yang pada saat itu dalam
keadaan menyala
c. Jangan panik, fokus dan selalu waspada
d. Mencari sumber penyebab konsleting

b) Tim pelaksana lapangan


Tim yang dibentuk untuk menanggulangi bencana yang ada di luar RSIA
IBI Surabaya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Daerah (BNPBD) untuk bencana-bencana di luar rumah sakit dan
berkoordinasi dengan Dinas terkait (PMK, PMI, Dinas Kesehatan Kota).
Pelatihan dan simulasi Penanggulangan bencana.
1) Penanggulangan bencana eksternal : Pelatihan disaster management

dan emergency response


2) Penanggulangan bencana internal : Pelatihan dan simulasi tanggap

darurat kebakaran
c) Penyusunan Disaster Plan
Disaster Plan disusun dengan cara:
1) Menetapkan jenis kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya jenis

bencana. Lihat identifikasi eksternal dan internal.


2) Menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tersebut
3) Strategi komunikasi dalam kejadian
4) Pengelolaan sumber daya dalam kejadian, termasuk sumber daya

alternative
5) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian termasuk alternative

tempat pelayanan
6) Identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada saat

kejadian
7) Peroses untuk mengelola keadaan darurat bila terjadi pertentangan
antara staf secara pribadai dengan tanggung jawabnya dalam hal
penugasan pelayanan pasien.
d) Pelatihan dan Simulasi Disaster Plan
e) Monitoring Kesiapan Menghadapi Bencana di Unit Independen
Mengadakan simulasi berkala tentang kesiapan disaster plan
1) Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan:
a. Call center (Radiophone)
b. Obat-obatan
c. Emergency kit
d. APD (sepatu, kacamata, helm, sarung tangan, baju anti
kebakaran)
ALUR PENANGGULANGAN BENCANA
BAB IV
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Pembentukan Tim Tanggap Bencana


1) Tim Pelaksana Intern
Menentukan tim pelaksana intern yang terdiri dari :
a) Penanggung Jawab : Direktur RS PUSRI
b) Ketua : Kepala Instalasi Gawat Darurat
c) Anggota :
(1) Dokter Jaga IGD
(2) Perawat IGD
(3) Sopir Ambulan
(4) Security
(5) Kepala Instalasi Kamar Operasi
(6) Spv Laboratorium
(7) Ka Instalasi Farmasi
(8) Manajer Keperawatan
(9) Dokter Spesialis Konsulan
2) Tim Pelaksana Lapangan
Menentukan tim pelaksana Lapangan yang terdiri dari :
a) Ketua : Kepala Instalasi Prasarana Rumah Sakit
b) Anggota : Dokter IGD, Perawat IGD, Sopir Ambulance, security
B. Pelatihan Penanggulangan Bencana
1) Penanggulangan bencana eksternal : Pelatihan disaster management dan
emergency response
2) Mengadakan sosialisasi, pelatihan dan simulasi disaster management dan
emergency response untuk semua karyawan medis maupun non medis bekerja
sama dengan pihak ke tiga. Materi pelatihan meliputi :
a) Strategi komunikasi pada kejadian bencana
b) Pengelolaan sumber daya pada saat bencana, termasuk sumber daya
alternatif
c) Tugas dan tanggung jawab petugas tanggap darurat
d) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian
3) Penanggulangan bencana internal : Pelatihan dan simulasi tanggap daruat
kebakaran. Mengadakan sosialisasi, pelatihan dan simulasi penanganan
kebakaran mulai dari cara penanggulangan kebakaran sampai dengan evakuasi
korban dan inventaris dengan pihak ke tiga.
Materi Pelatihan meliputi :
a) Cara menanggulangi kebakaran
b) Evakuasi korban, dokumen dan alat medis
c) Strategi komunikasi pada kejadian bencana
d) Pengelolaan sumber daya pada saat bencana, termasuk sumber daya
alternatif
e) Tugas dan tanggung jawab petugas tanggap darurat
f) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian
C. Strategi Informasi Pada Saat Kejadian
Tim tanggap bencana berkomunikasi melalui Handy talkie dan sarana komunikasi

intercom dengan nomor khusus yang terhubung dengan Security


D. Sumber Daya Manusia
1) Kepala Bidang Keperawatan mempunyai tanggung jawab untuk mengerahkan
tenaga alternative untuk petugas keperawatan
2) Kepala Bidang Pelayanan Medis bertanggung jawab untuk mengerahkan
tenaga medis
3) Kepala Bagian Umum bertanggung jawab untuk mengadakan tempat dan sarana
rawat inap
4) Ketua Tim Tanggap Bencana bertanggung jawab menghubungi unit terkait di
luar RS PUSRI seperti PMK, BPBD, Dinkes.
BAB V
SASARAN

Terciptanya Rumah sakit beserta karyawan didalamnya yang siap dan sigap
dalam menghadapi kejadian bencana internal maupun eksternal rumah sakit.
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO KEGIATAN JADWAL ANGGARAN


1 Pelatihan disaster management dan
emergency renponse
2 Pelatihan dan simulasi tanggap darurat
kebakaran
BAB VII
MONITORING DAN
EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilakukan periodik setiap 1 tahun sekali kepada


seluruh karyawan rumah sakit, diberikan baik itu pelatihan dan pemberian materi
ulang untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan.
BAB VIII
LAPORAN DAN ALUR PELAPORAN

Laporan dan Alur pelaporan bencana dikolektif dari seluruh aspek yang terlibat pada
saat bencana terjadi kemudian diberikan kepada Komandan bencana dan dilaporkan kepada
Direksi RS PUSRI.
BAB IX
PENUTUP

Dengan adanya program kerja yang telah dibuat ini diharapkan terkontrolnya dan
terawasinya kinerja keselamatan dan keamanan di RS PUSRI dan program kerja ini dibuat
sebagai acuan dalam pelaksanaan program kerja.

Mengetahui,
Wakil Direktur Ka. Instalasi Gawat Darurat

dr. Cahyani Indah Puspita dr. Sherli Tri Jayanti

Anda mungkin juga menyukai