MAKALAH
Kustono
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tanggap
Darurat” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Djoko Kustono pada mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tanggap darurat bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Djoko Kustono selaku dosen
mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja mata kuliah Kependidikan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana merupakan suatu hal yang tidak bisa sepenuhnya diprediksi bahkan dengan
menggunakan teknologi yang baik sekalipun. Peradaban secara bertahun-tahun berusaha untuk
menyelamatkan umat manusia dari sebuah bencana dengan menggunakan teknologi seperti
prediksi cuaca, alat pendeteksi gempa, dan lain-lain. Namun, semua itu hanyalah sebatas alat
untuk meminimalisir sebuah bencana
Letak geografi Indonesia di daerah khatulistiwa dengan morfologi yang beragam dari
dataran sampai pegunungan tinggi menyebabkan Indonesia termasuk Negara yang paling
rawan terhadap bencana. Berdasarkan data Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk strategi
internasional pengurangan resiko bencana (UN-ISDR), Indonesia menduduki peringkat
tertinggi untuk ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, dan letusan gunung berapi. Tentu saja
dari jejeran bencana itu sudah memakan korban yang tidak sedikit yang membuat banyak
orang sengsara, dan bukan hanya itu saja, sarana prasarana vital di daerah yang terkena
bencana juga membuat kegiatan di suatu daerah atau kota menjadi tidak berfungsi.
Bencana dan resikonya merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dengan melihat kejadian-kejadian akhir-akhir ini, diperlukan upaya
tanggap darurat. Tanggap darurat merupakan upaya sistematis dan komperhensif untuk
menagnggulangi semua kejadian secara cepat, tepat, dan akurat untuk menekan korban dan
kerugian yang ditimbulkan
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tanggap darurat
2. Bagaimana standar prosedur dari tanggap darurat
3. Bagaimana tanggap darurat di tempat kerja
4. Bagaimana tanggap darurat baham beracun dan bencana alam
5. Apa penaggulangan kebakaran menurut kepmenaker No. : KEP.186/MEN/1999
6. Siapa saja pihak yang terlibat dalam tanggap darurat
C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari tanggap darurat
2. Mahasiswa diharapkan paham tentang SOP tanggap darurat
3. Mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dasar mengenai tanggap darurat
4. Mahasiswa mengetahui isi dari kepmenaker No. : KEP.186/MEN/1999
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tanggap Darurat
1. Pengertian
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan . Ini meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsian dan pemulihan sarana prasarana.
2. Perencanaan
Buat rencana tanggap darurat: Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat
setelah keadaan darurat dan mekanisme tanggapan mereka diidentifikasi. Ini akan
mencakup prosedur untuk menangani keadaan darurat, lokasi dan instruksi untuk
fasilitas darurat, prosedur evakuasi, alarm dan fasilitas darurat.
Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat: Prosedur tanggap darurat harus
dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat dihadapi. Jika perlu, prosedur
darurat ini harus diubah atau direvisi berdasarkan hasil pengujian atau latihan.
6
3. Pelaksanaan
2. Evakuasi Tim tanggap darurat akan membunyikan tanda bahaya dan mengevakuasi
para pegawai bila kemungkinan akan mengancam keselamatan jiwa. Keputusan untuk
mengevakuasi para pegawai dilakukan oleh tim tanggap darurat lapangan yang
dibentuk. Para pegawai dievakuasi ke titik pertemuan secara teratur melalui rute yang
telah ditentukan pada peta evakuasi.
3. Penghitungan pegawai pada titik pertemuan (assembly point) Tim tanggap darurat
bertanggung jawab menghitung pegawai pada titik pertemuan, termasuk pegawai yang
sakit dan cuti. Bila ada pekerja yang hilang, ketua tim tanggap darurat diberi tahu
mengenai nama dan lokasi terakhir pegawai tersebut. Para pegawai dilarang kembali
ke tempat kerja sebelum ada pemberitahuan/perintah secara resmi dari ketua tim
tanggap darurat atau dari otoritas yang berwenang
4. Penilaian keadaan darurat Tim tanggap darurat akan mengenakan alat pelindung diri
dan memeriksa area untuk memastikan semua pegawai telah keluar dari gedung/tempat
kerja dan membuat penilaian mengenai keadaan darurat tersebut termasuk
mengidentifikasi penyebab kejadian.
6. Memindahkan pegawai yang cedera Bila terdapat pegawai yang cedera, maka tim
K3 Proyek akan memindahkan korban ke lokasi yang aman dan memberikan
pertolongan sesuai kemampuan sambil menunggu tim medis datang (jika korban
membutuhkan perawatan lebih lanjut)
7
8. Penghentian sarana dan kegiatan tertentu Selama keadaan darurat mungkin perlu
untuk menghentikan saluran gas, listrik, air, peralatan/mesin dan sarana lainnya yang
memungkinkan dapat memperburuk upaya penyelesaian keadaan darurat.
10. Menghentikan sumber/potensi bahaya Sumber bahaya harus segera dihentikan bila
hal tersebut dapat dilakukan dengan aman, misalnya menutup lubang kebocoran bahan
kimia berbahaya dan lain-lain.
13. Pegawai dapat kembali bekerja Setelah dilakukan penilaian dan tim tanggap
darurat menyatakan bahwa keadaan telah aman, maka ketua tim akan memberikan
instruksi/ijin kepada para pegawai untuk memasuki gedung dan bekerja kembali.
Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat
dihadapi. Jika perlu, prosedur darurat ini harus diubah atau direvisi berdasarkan hasil
pengujian atau latihan. Semua ini dilakukan agar segala sesuatu sesuai prosedur dan
tidak ada atau setidaknya meminimalisir kesalahan.
1. Laporan dari masyarakat dan unsure Relawan atau pengamatan langsung TIM TRC/Staf
BPBD di lapangan kepada Posko siaga BPBD
2. Penerima laporan (Petugas Posko) melaporkan secara berjenjang kepada Kasi Darurat,
Kabid Kedaruratan dan Logistik atau langsung pada Kalak
3. Kepala BPBD/Kepala Pelaksana BPBD menugaskan TRC/TIM kaji cepat. Tugas Tim Kaji
Cepat : melakukan pengkajian antara lain
a. cakupan lokasi bencana;
b. jumlah korban bencana;
c. kerusakan prasarana dan sarana;
d. gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan; dan
e. kemampuan sumber daya alam maupun buatan.
8
4. Tim Kembali dengan Hasil Kajian : Hasil Kajian : Bencana skala kecil, sedang dan besar
5. Rekomendasi TIM untuk penentuan Status Keadaan Darurat.. Ya/Tidak - Bencana dengan
skala kecil tidak ditetapkan Status darurat - Bencana dengan skala sedang dan besar dapat
diusulkan Status Keadaan Darurat.
6. Bila tidak ….. hanya dapat diberikan bantuan dengan sumberdaya yang ada
7. Bila Ya… Kepala Pelaksana BPBD melaporkan dan mengajukan SK Penetapan Status
Darurat kepada Walikota Bima - Masa tanggap Darurat : Bencana skala sedang 7 hari,
bencana besar 14 hari dan bisa diperpanjang bila diperlukan - Melaporkan kejadian Bencana
ke BPBD Propinsi dan BNPB oleh BPBD Kota bima yang dikoordinir oleh Bidang
Kedaruratan.
10. Pengajuan dan Penggunaa Dana Tanggap Darurat Pengajuan Dana Tanggap Darurat dapat
menggunakan Dana Tak Terduga dengan mengacu pada Perwali no. 16 Tahun 2015 dan atau
pengajuan Dana Siap Pakai pada BNPB dengan mengacu pada PERKA BNPB No. 6.A Tahun
2011. - Syarat – syarat pengajuan dan penggunaan Dana Tak terduga sesuai dengan Perwali
No. 16 tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Tak terduga Pemerintah Kota Bima
pasal 7 - Syarat – syarat pengajuan dan penggunaan Dana Siap Pakai (BNPB) sesuai dengan
Perka BNPB No 6.A tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada Status
Keadaan Darurat Bencana.
I. Langkah Persiapan
a) Pembentukan tim perencana
b) Analisa kemampuan dan bahaya
c) Pengembangan rencana
d) Implementasi rencana
Penanggulangan kebakaran menurut Kepmenaker No Kep 186 MEN 1999 ialah segala upaya
untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian setiap perwujudan
energi, pengadaan sarana proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta pembentukan
organisasi tanggap darurat untuk memberantas kebakaran.
Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan nomor 186 tahun 1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran, seorang pemimpin wajib mencegah, melakukan
mitigasi kebakaran dan memadamkannya, serta melakukan latihan
penanggulanggan kebakaran di tempat kerja.
Peringatan dini dan evakuasi darurat terhadap kebakaran adalah sebagai berikut :
11
Petugas Tanggap Darurat Lantai melaksanakan absensi untuk mengetahui orang-
orang yang turun bersamanya.
Petugas Pelayanan Kesehatan melaksanakan Triage (pemilahan kondisi
kesehatan pejabat/pegawai yang dievakuasi) berdasarkan kondisi kesehatan korban
danmemberikan pertolongan kesehatan.
Koordinator Tanggap Darurat memberitahukan kepada seluruh penghuni gedung
tentang situasi keamanan Gedung
Dalam hal menyimpan B3 dan melakukan kegiatan yang memakai B3, persyaratan-
persyaratan K3 dan tanggap darurat adalah sebagai berikut:
Tanggap Darurat Bencana Alam merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
12
dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana. Untuk contoh bencana alam yang kita bahas disini adalah gempa bumi.
Peringatan dini dan evakuasi darurat terhadap gempa bumi adalah sebagai berikut :
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Hal ini meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsian dan pemulihan sarana prasarana. Tanggap Darurat bertujuan untuk
memberikan perlindungan untuk masyarakat dari berbagai macam ancaman, menjamin
terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan
menyeluruh.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud
dengan tanggap darurat, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program tanggap darurat
sehingga dapat mengurangi resiko dari ancaman berbagai bencana
14
DAFTAR PUSTAKA
https://yogyakartakota.kemenag.go.id/prosedur-peringatan-dini-dan-prosedur-evakuasi-keadaan-
darurat/
https://belajark3.com/ruang-baca/pengendalian-B3.html
http://damkar.depok.go.id/wp-content/uploads/2013/10/Keputusan-Menteri-Tenaga-Kerja-no.-
186-thn-1999-ttg-unit-penaggulangan-kebakaran.pdf
https://pa-kaimana.go.id/prosedur-evakuasi/
https://bpbd.bogorkab.go.id/bencana-dan-manajemen-bencana/#:~:text=Tanggap%20darurat
%20adalah%20serangkaian%20kegiatan,pengungsian%20dan%20pemulihan%20sarana
%20prasarana.
https://bpbd.bogorkab.go.id/bencana-dan-manajemen-bencana/#:~:text=Tanggap%20darurat
%20adalah%20serangkaian%20kegiatan,pengungsian%20dan%20pemulihan%20sarana
%20prasarana.
http://bencanapedia.id/Tanggap_Darurat_Bencana
15