I. DESKRIPSI SINGKAT
Bencana ditempat kerja dapat terjadi tanpa direncanakan atau di prediksi yang
bisa datang setiap saat. Untuk mengantisipasi bencana ditempat kerja periu
adanya suatu manajemen untuk menghadapi bencana yang biasa disebut
kesiap siagaan mengantisipasi bencana
Potensi keracunan
Kecelakaan kerja :
Langkah persiapan
Langkah pelaksanaan
Langkah pemulihan
d. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan
gawat atau akan menjadi gawat atau terancam nyawanya atau anggota
badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan
secepatnya.
e. Pasien gawat tidak darurat adalah pasien berada dalam keadaan gawat
tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
Pasien darurat tidak gawat adalah pasien akibat musibah yang datang
tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya,
misalnya luka sayat dangkal.
f. Pasien tidak gawat tidak darurat adalah misalnya pasien dengan ulcus
tropicum, TBC kulit, dan sebagainya.
g. Triage/pemilihan/seleksi adalah suatu sistim seleksi penderita yang
menjamin supaya semua penderita mendapat perawatan medis yang
tepat dan cepat sesuai prioritas kebutuhan medik penderita.
C Kecelakaan Kerja.
Sebagian besar atau umum kejadian kasus darurat di industri disebabkan oleh
2 hal pokok yaitu perilaku manusia dan kondisi/keadaan yang kurang
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Dari hasil-penelitian yang
telah dilakukan ternyata faktor perilaku manusia (80% - 85%) memegang
peranan penting , maka kesiapan siagaan dalam menghadapi masalah
kedaruratan di bidang industri atau Tanggap Darurat Medis di tempat kerja
sangatlah penting
*. Kecelakaan kerja.
*. Keracunan.
*. Kebakaran.
*. Peledakan.
*. Tempat kejadian.
*. Mekanisme kejadian.
*. Waktu kejadian.
Kegagalan komunikasi.
Kurangnya pemeliharaan.
Pencahayaan
1. Membentuk tim
2. Menetapkan kewenangan
3. Menetapkan misi
Menetapkan jaduai kerja dan batas waktu kegiatan yang akan dilakukan
serta mengembangkan budget awal.
a. Personil.
b. Peralatan.
c. Fasilitas.
Tujuan analisis ini adalah untuk menilai kerentanan fasilitas yang ada di
bencana industri.
adalah:
- Kurangnya pemeliharaan
- Ketidak pedulian
- Penyalahgunaan bahan-bahan
Yang berhubungan secara fisik (Apa jenis bencana yang dapat dihasilkan
dari desain dan konstruksi fasilitas? Apakah fasilitas secara fisik
meningkatkan keselamatan?
Pertimbangan:
1. Perencanaan darurat
a. Gambaran umum
b. Tujuan
A
Ibu-ibu rumah tangga.
A
Pelajar
A
Pengemudi
A
Karyawan/buruh
A
dan sebagainya
A
Polisi
A
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran.
A
Petugas SAR
A
Pramuka
A
Karyawan bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
A
dan sebagainya Kemampuan penanggulangan penderita
keadaan darurat (Basic Life Support) yang harus dimiliki oleh orang
awam biasa antara lain :
Untuksistim pernafasan.
Untuk farmakologi/toksikologi.
Untuk organisasi.
dengan kemampuan.
- melakukan rujukan.
ICU (Intensive Care Unit) adalah suatu tempat atau unit tersendiri
umumnya didalam rumah sakit, memiliki staf dan peralatan khusus
yang ditujukan untuk menanggulangi pasien keadaan/gawat darurat
karena penyakit, trauma ataupun komplikasi-komplikasi.
A
Kendaraan pengangkut.
Peralatan medis dan non Kes
medis. Petugas (tenaga adar
medis/paramedis) an.
A
- Obat-obatan Life Saving dan Life Support.
Per
Persyaratan yang harusdipenuhi untuktransportasi penderita
nafa
keadaan/ gawat darurat antara lain :
san.
- Sebelumdiangkat: A
A
Gangguan pernafasan dan kardiovaskulartelah Teka
ditanggulangi. nan
dara
A
Perdarahan telah dihentikan. h.
A
Luka-luka telah ditutup. A
A
Patah tulang telah difiksasi. Den
yut
Selama perjalanan: nadi
.
A
Keadaan luka.
Sesuai dengan keadaan geografis di Indonesia yang terdiri dari ribuan
umumnya adalah :
A
Kendaraan darat.
A
Kendaraan laut.
A
Kendaraan udara
Ambulans yaitu:
A
Ambulans darat.
A
Ambulans air.
A
Ambulans udara.
- Pelatihan tabletop
- Pelatihan walkthrough
- Pelatihan fungsional
- Pelatihan evakuasi
2. LANGKAH PELAKSANAAN.
1. Tujuan
a. Mencegah kematian dan cacat (to save life and limb) pada penderita
gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya.
b. Pernafasan.
c. Kardiovaskuler.
d. Hati.
e. Ginjal.
f. Pankreas.
- Trauma/cedera.
- Infeksi.
- Keracunan (Poisoning).
- Degenerasi (Failure).
- Asfiksi.
- Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar
(Excessive loss of water and electrolyte).
- dan Iain-Iain.
di tempat kejadian ;
dalam perjalanan ke rumah sakit;
pertolongan selanjutnya secara mantap di unit/tempat pelayanan
kesehatan (Poliklinik, Balai Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit, dan
sebagainya).
3. Sistim penanggulangan penderita gawat darurat
a. Tujuan :
Upaya pelayanan penderita gawat darurat di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit.
Komponen Pembiayaan.
Untuk antisipasi terhadap bahaya yang mungkin timbul diperlukan initial/ rapid health
needs assessment selama disaster yang dilakukan oleh petugas medis di daerah
bencana.
i. Pemakaian APD.
- Direkomendasi:
A
Pressure Demand, Full Facepiece SCBAatau Positive Pressure Supplied-
A
Air Respirator with Escape SCBA. Fully Encapsulating Chemical Resistant
A A
Suit. Chemical Resistant Glove. Chemical Resistant Safety Boots. A
Radio Komunikasi dua arah.
- Opsional:
A
Cooling unit. A Caveralls.
A
Long cotton underwear. A Hard hat.
A
Disposable glove and boot covers.
B
Adalah suatu kontrol daerah bahaya saat keadaan darurat terjadi, dimana dapat
dibagi beberapa zona yang harus diketahui oleh regu/ team Medical Emergency
Response saat akan menolong korban, yaitu:
Kontrol
angin.
- Buddy System.
- Penggunaan PPE.
Zona isolasi.
Di tempat kejadian.
1. Tindakan Triage
Adalah pemeriksaan awal untuk menentukan prioritas korban. Pada satu penderita,
kegiatan ini disebut "selection of problems", sedangkan pada korban massal dinamakan
"selection of patient". Triage ditujukan untuk "cenderung melakukan yang baik untuk jumlah
yang besar", korban-korban dipilih agarsegera bisa ditolong sesuai dengan
kebutuhannya. Prioritas harus diberikan kepada korban yang terancam kehidupannya dan
yang mempunyai kemungkinan besar untuk bertahan bila segera ditolong. Pemilihan
dilakukan oleh seorang "Triage Officer" yang akan memberi label berwarna berdasarkan
beratnya cedera. Label warna tersebut antara lain :
Langkah pemulihan didalam tanggap darurat atau respon kegawat daruratan medis pada
pasien keadaan darurat adalah untuk mengupayakan langkah-langkah pemulihan apa dan
bagaimana pasca keadaan darurat. Langkah kegiatan/unsur/komponen yang perlu
diupayakan adalah antisipasi potensi lingkungan berbahaya, pemulihan pasca trauma,
peningkatan kesiapan dan kewaspadaan jaringan pelayanan kesehatan darurat, investigasi.
a. Dekontaminasi lingkungan.
c. Imunisasi/vaksinasi.
a. Konseling
b. Rehabilitasi
- Preplanning emergency
D). Investigasi
a. Membuat pencatatan
b. Membuat pelaporan
c. Dokumentasi
Ilustrasi Kasus Tanggap Darurat Bencana Industri :
A.Puskesmas Badak, Kecamatan Bangunsari, merupakan puskesmas kawasan
industri. Ada sekitar 10 Industri besar petrokimia yang berada di wilayah kerjanya.
Pertanyaan :
1.Jelaskan risiko apa yang dapat terjadi apabila salahsatu Industri tersebut mengalami
peledakan/kebocoran ?
Pertanyaan :
1.Jelaskan risiko apa yang dapat terjadi apabila Industri tersebut mengalami
peledakan/kebocoran ?
2.Apa yang seharusnya dilakukan oleh pihak Puskesmas dalam menghadapi bencana
industri tersebut ?