1
5
DIMANAKAH POSISI KITA JIKA DIBANDINGKAN MEREKA
Pendahuluan
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad
shallallahu alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau dan para
shahabatnya seluruhnya, amma ba`du:
3
SAAT-SAAT YANG MENENTRAMKAN
Pendahuluan
Segala puji bagi Allah yang berfirman:
اخر اب ليناكفم او اتكاا فثر وف لالام او و و
ال او لالا لو الد ل ي ل ب او ال ل يو او وزينا ية او ات اف ف ي ا لع ال فموا اأن احم ل ا
ال ايا فة الدا لن ايا الع ي
4
sebagian ungkapan yang berlebihan dan ekstrem pada sebagian
makhluq, demikian juga ada penyimpangan dan berita
dusta/khurafat dari kalangan sufi dan selain dari mereka. Aku pun
berusaha untuk mengumpulkan kumpulan-kumpulan ini dari
kitab-kitab induknya, kemudian aku kembalikan ke sumber
aslinya, (dilakukan) dalam rangka menjaga keontetikannya, dan
sebagai bentuk bantuan bagi siapa saja yang menginginkan
tambahan informasi darinya.
ال اع نل اأ لن اأن ااال وبو لم اش افا اع له... ي او ال لست ومن فله لم ال ا فأ وحب الص و
ا ح
اصااا اوإو لن فكنحا اس اواء وف ا للبو اضا اع له او اأك الر فه ام لن و ات اار فت فه اللا اع و
5
bagian dari mereka
mudah-mudahan aku dapat menggapai syafa`at karena sebab
kecintaanku kepada mereka
Dan aku pun tidak suka dengan orang-orang yang bisnisnya
berupa kemaksiatan
meskipun sebenarnya kami sama dalam hal barang
dagangan/sama berbuat kemaksiatan.1
6
Topik Yang Pertama
KEMATIAN
7
KEMATIAN
الش اها اد وة اف فينا نب فئك لفم بو ام ون ومنل فه افإو حن فه فم ال وقيك لفم فث حم ت افر اد ا
ون إو ال اع و
الو ا لل اغ لي و
ب او ح فق لل إو حن اللا لو ات ا حل وذي ت واف ار ا
فكنلت لفم ات لع ام فل ا
ون
9
3. Firman-Nya:
و
اف ال لو ال إو اذا اب ال اغت ل ف
ال لل فقو ام
1
At Tadzkirah li akhwaali al maut wa umuuri al akhirah hal 20.
2
HR. Bukhari: 1044, Muslim: 426.
3
Dikeluarkan oleh At Thabrani dan Ibn `Asakir dalam kitabnya ta`ziyatu al muslim
10
Ayat dan hadits masalah itu begitu banyak dan terkenal.
Sesungguhnya kematian merupakan fenomena yang sangat
mengerikan, suatu peristiwa yang sangat menyeramkan, ibarat
kematian itu suatu gelas yang baunya paling tidak enak dan
teramat busuk.
11
melihat ular mendekatinya sedangkan ia tidak terkejut dengan
kedatangannya, di pihak lainnya seorang yang sudah tua renta itu
akan melihat rayapan kematian dalam anggota tubuhnya, karena
telah keluar/berkurang kekuatan dalam tubuhnya dan dia (pun)
menempati sisi kelemahan dalam tubuhnya, dan warna hitam
rambutnya telah berubah menjadi putih, kemudian dalam setiap
hari yang ia lalui semakin bertambahlah kekuranganya
(lemahnya).1
12
بو ام فكنلت لفم ات لع ام فل ا
ون
1
Al Ihya jilid 4 hal 477.
2
Al bidayah wan Nihayah 13/129 maktab syamila
13
Sungguh kematian selainmu telah memperlihatkan kepadamu,
yang itu semua mengingatkanmu, bahwa kelak juga akan
mengalami kematian, begitu pula tempat pembaringan orang lain
telah menampakkan kepadamu sebelum orang-orang meninggal
dunia, itu semua menampakkan kepadamu tempat pembaringanmu
(kelak), akan tetapi perbuatanmu (itu) telah menyibukkanmu
dalam hal meraih kelezatan-kelezatan nafsu, sehingga engkau lupa
dari sesuatu yang menghancurkan jiwamu,
14
قد استعددت للموت منذ ثلثي سنة فلو أتان ما أحببت تأخي شء عن شء
ك إنrrال وال إنrrيا أبا سعيد كيف نصنع نجالس أقواما يوفونا حتى تكاد قلوبنا تطي فق
تىrrك حrrتالط أقواما يوفونك حتى يدركك أمن خي لك من أن تصحب أقواما يؤمنون
يدركك الوف
1
Ihya `ulumu ad diin 4/456 maktab syamila
2
Ihya `ulumu ad diin 4/162 maktab syamila
15
Jika engkau tidak mengingat-ingatnya pada hari ini, (niscaya)
kematian itu akan mengejutkanmu pada hari besok, sementara
engkau dalam keadaan lalai terhadap urusan akhiratmu. Ambillah
pelajaran dengan orang yang melakukan persiapan dalam
menyambut datangnya kematian dan orang-orang yang telah
melakukan perjalanan menuju alam kubur, meninggalkan dirimu.
Hasan rahimahullah berkata:
16
penuh dengan keimanan dan pembenaran terhadap wahyu yang
dibawa oleh para rasul, kemudian (seperti) inilah keadaan mereka,
tenggelam dalam kelalaian akan datangnya kematian, dalam
keadaan sebagaimana orang yang sedang mabuk yang mereka (itu)
terus-menerus dalam suasana main-main saja!”.
Kemudian ia berkata:
يrك للفrول ذلrrما ولrن ال عليهrة مrوأيم ال ما تلك الغفلة إل رحة من ال لم ونعم
شrrوت بعيrrالؤمنون طائشة عقولم طائرة أفئدتم منخلقة علوبم ل ينتفعون مع ذكر ال
أبدا
1
Shifat ash shafwah 2/209 Maktab Syamila
17
Jalan setiap makhluq itu seluruhnya berakhir kepada kematian
maka tidak ada seorang pun yang terus menerus dalam
keabadian
Waktu shubuh mendekatkan kita kepada kematian
dan waktu sore itu semakin menjadikan kita dekat kepada
kematian
Maka janganlah engkau terus-menerus menunggangi hawa
nafsumu, namun hendaklah engkau menjadi orang yang
senantiasa bersiap-siap menyambut kematianmu
tidaklah setiap sesuatu yang engkau inginkan itu akan
ditaqdirkan untukmu
Engkau melihatnya seolah bagaikan pohon yang hijau lagi
penuh kesegaran
lalu tak lama kemudian ia menjadi hitam bagaikan sampah di
tepi lautan
Apakah engkau berangan-angan untuk terus merasakan
nikmatnya kehidupan
sementara ranting manapun seiring berjalannya hari, ranting itu
pun tua dan tidak ada padanya kemanfaatan.1
Iya demi Allah sampai pun malaikat maut, yang ditugasi untuk
mencabut ruh-ruh ia (pun) akan mengalami kematian, Allah
berfirman:
ال ال ول او ل و
(27) الك الرا وم ( او اي لب اقى او لج فه ار نب اك فذو ل ا26) ك افل ام لن اع ال لي اها افان
18
teman-temannya:
ونحن معه ف،اتكأ مالك بن دينار ليلة من أول الليل إل آخره ل يسجد فيها ول يركع فيها
، فبكى: قال، لقد طالت ليلتك ل مصليا ول داعيا، يا مالك: فلم أصبحنا قلت له،البحر
تrrا رأيrr ل-وال- إن،داrrش أبrrذوا بعيrr لو يعلم اللئق ماذا يستقبلون غدا ما ل:ثم قال
ذrrل امريء يومئrr وك،كrrر هنالrr ذكرت به الوقف وشدة الم،الليل وهوله وشدة سواده
مrr ثم شهق شهقة فل، ل يغني والد عن ولد ول مولود هو جاز عن والده شيئا،تمه نفسه
ا
هrr أنت تعلم أن: وقالوا،عل أصحابنا ف الركب
فحمل ح، ثم هدأ،يزل يضطرب ما شاء ال
ل يمل ن
فكنت بعد ذلك ل أكاد أذكر له شيئا:الذكر فلم تيجه؟ قال
19
temanku justru mencelaku di kapal itu, sembari berkata: "Engkau
itu tahu bahwasanya Malik itu amatlah mudah tersentuh dengan
suatu peringatan dan nasihat, lalu mengapa engkau itu justru
mengganggu jiwanya"?
Ia pun berkata: "Aku pun setelah kejadian itu hampir-hampir
tidak menyampaikan sebuah peringatan apapun kepadanya".1
رب ار وجع و
(99) ون ا ن ل ف
20
(sedang) dalam keadaan sehat? Kemudian (yang menjadi
pertanyaan adalah) belumkah dekat malaikat maut darimu setelah
itu?
21
umurnya dan tidaklah dikurangi dari jatah umurnya melainkan
itu semua telah tercatat di kitab lauhul mahfudz, sungguh hal
yang demikian itu amatlah mudah bagi Allah”.
QS Fathir (35): 11.
من دان نفسه وعمل لا بعد الوت والازم من بادر بالعمل قبل حلول الفوت والسلم من
استسلم للقضاء والقدر والؤمن من تيقن بصبه الثواب عل الصائب والضرا
22
mengherankan/aneh, bagi orang yang tahu bahwasanya kematian
itu benar adanya, bagaimana seorang merasa senang? Suatu yang
mengherankan, bagi yang mengetahui bahwasanya neraka itu pasti
datang, bagaimana seorang tertawa-tawa? Suatu yang
mengherankan, bagi orang yang melihat berbolak-baliknya dunia
terhadap penghuninya, bagaimana seorang merasa tentram
terhadap dunia? Dan suatu hal yang aneh pula bagi orang yang
tahu bahwasanya ketetapan itu benar adanya, bagaimana seorang
terlalu percaya diri/merasa pasti akan selamat?” 1
الوت باب وكل الناس داخلهااا يا ليت شعري بعد الوت ما الدار
ت فالنار الدار جنة خلد إن عملت بمااا يرر الله وإن ق
1
Mukaasyafat al Qulub hal 157.
2
Dhiwan Abi al Atahiyah hal 868.
23
نrrا ادة اومr اط ا لل وع ابrrمن اأكثر ذكر اللا لوت أكلرم بو اث ال اثة اأ لش اياء ات لع وجيل الت لحو ابة وقناعة ا للقلب ونش
الر اضا بالكفاف والتكاسل وف ا لل وع ابا ادة ب بو اث ال اثة اأ لش اياء تسويف الت لحو ابة اوترك ن
و
نس اللا لوت فعوق ا
24
ج فع اها ااا الو لن اأ لر او فح الو لن اأ لغدف الو لن الو ونالو لن فأ لث وم فر اأ لم او وال او اأ ل ا
الذ لق ون تكفنوي ااا ا لت ات ال حث ارى ت وار اب ل
الادح لي ون او ح لدي او اي ل ف
وقع وب ا و
ل
و
ال لن اس في ف
و
25
neraka yang seorang akan berpulang pada akhirnya.
ش وه وميزا فن فه
ال ات فك لن وم ح لن اي لف اض فح فه اي لو ام ام لوتو وه وميا فث فه او اي لو ام اح ل و
Karena rasa takut yang besar inilah dan rasa khawatir yang
1
Ihya `Ulumu ad Diin 4/448 Maktab syamila.
2
Hilyat al Auliya 10/63 Maktab Syamila
26
terus menerus, adalah Muhammad bin Nadhar, jika beliau
diingatkan tentang kematian, bergoncanglah sendi-sendi tubuhnya,
hingga goncangannya itu tampak jelas padanya.
27
Apakah karena semata sebuah kesehatan mereka kemudian
tertipu? Ataukah karena panjangnya angan-angan kemudian
mereka merasa aman? Ataukah kalian berani berbuat lancang
dengan perihal kematian (kalian tidak takut dengannya, seolah
kalian terus akan hidup dan tidak pernah akan mati) ?"
28
Kita itu banyak berangan-angan dan kita juga berharap akan
hasilnya
namun kebinasaan/kematian itu lebih dekat keadaanya dari
angan-angan yang kita semua berharap darinya
ت إو حل فر وئ اي اذلو اك وف اع ام ول وه
ت وما اأ لك اثر اعبدي وذكلر اللاو و
ا ل ا ل
و و
فطو ابى ال لن اذك اار اسا اع اة اللا لو ا ا
29
mendatanginya, sebagai pembenar dari firman Allah Ta`ala:
30
pendekatan diri kepada Allah, kelak ia akan berada dalam
kebahagiaan dan penuh suka cita di saat ia berpindah menuju
negeri Akhirat.
1
Hilyah al Auliya jilid 5 hal 210.
2
Mukasyafat al Qulub hal 158.
31
يبيت ويضحي كل يوم وليلةااابعيدا عن الدنيا قريبا إل القب
32
pencarian surga itu".1
1
Al Aqibah hal 95.
2
Jami` al Ulum wal Hikam hal 464.
3
Tasliyat Ahli al Mashaib hal 233.
33
Amar bin Yasir pernah berkata: "Cukuplah kematian sebagai
sebuah pemberi peringatan, cukuplah keyakinan sebagai sesuatu
hal yang mencukupi seorang, dan cukup pulalah peribadahan
sebagai hal yang menyibukkan seseorang".1
Jika sekiranya jiwa ini saja tahu, karena sebenarnya aku ini
tidaklah tahu
hari manakah yang merupakan hari terakhir dari umurku
Negeri manakah akan dicabutnya ruhku
dan di negeri mana pulakah akan digalikan untuk kuburku2
1
Jami` al Ulum wal Hikam hal 353, dan Zuhd hal 257.
2
Diwan Abi al Atahiyah hal 172.
34
Betapa panjangnya kelalaian itu! mereka banyak tidur di
setiap malamnya, kemudian pada waktu siangnya mereka banyak
berlibur, seolah tidak ada tugas sama sekali sebagaimana yang
telah dikatakan oleh Ibrahim bin Adham: "Hati-hati kita telah
ditutupi dengan tiga penutup, maka sekali-kali seorang hamba itu
tidak dapat menyingkap keyakinan hingga bila penutup-penutup
ini terangkat darinya: "Terlalu senang dengan sesuatu yang telah
ada/berbangga dengan hasil upayanya, sedih berlebihan atas
sesuatu yang luput darinya, dan gila hormat/suka dengan pujian".
35
memasuki waktu pagi dalam keadaan mudah ataukah kesulitan
dalam hal kehidupan dunia".
Maka seorang itu semenjak keluar dari perut ibunya, ada sisi
lain dari hal itu yang malaikat maut telah menunggu ajalnya,
kapan ajal itu tiba, sampai (waktu) nantinya (maka) ialah yang
akan mencabut ruhnya, oleh karenanya Aun bin Abdillah pernah
berkata: "Tidaklah seorang dianggap menempatkan kedudukan
kematian/menghormati bila suatu ketika ia ditanya tentang ajalnya
maka ia dengan gampangnya menjawab ajalku besok, berapa
banyak orang yang menghadapi suatu hari namun disayangkan ia
1
Shifat ash Shafwah jilid 3 hal 141.
36
tidak menyempurnakan harinya itu, berapa banyak orang yang
berangan-angan untuk dapat berjumpa hari esok, namun ia tidak
mendapatinya, sungguh seandainya saja kalian mau melihat ajal
dan perjalanannya, niscaya kalian tidak suka dengan angan-angan
dan hal-hal yang dapat menipunya".1
Pedang ini tidaklah samar atas kita, karena sungguh kita telah
melihatnya pada setiap keseharian kita, dalam keadaan pedang itu
telah menebas banyak dari orang-orang yang kita cintai, kerabat
1
Jami` al Ulum wal Hikam hal 465, Shifat ash Shafwah jilid 3 hal 103 dan Syarh ash Shudur hal
21.
2
Siyar al A`lam an Nubala` jilid 2 hal 353.
3
Al Ihya jilid 4 hal 483.
37
dan teman-teman, untuk memutus hubungannya dari kehidupan
dunia dan menjauhkannya dari orang-orang yang dicintainya dan
sahabatnya, sementara Allah telah memberikan waktu untuk kita
di dalam pemberian umur, akan tetapi pelonggaran waktu itu
hingga waktu tertentu saja, jika sudah tiba saatnya kematian itu
datang, maka waktu itu tidak akan dapat dimajukan dan tidak pula
diakhirkan.
38
mengambil bekal untuk meniti perjalanan ini?, Kematian itu demi
Allah, merupakan peristiwa yang sangat agung dan suatu perkara
yang mengerikan. Barangsiapa yang kematian itu dekat pada
hatinya niscaya ia tidak menganggap banyak apa yang ada di
kedua tangannya -merasa cukup dengannya-.1
39
atas lembah itu akan tiba kematianmu ataukah justru (ajallah)
yang akan menjemputmu
40
Masruq berkata: "Tidaklah aku cemburu kepada sesuatu
seperti (keadaan) orang beriman yang sudah ada di liang
kuburnya, (karena) orang sudah mati itu jika dia seorang yang
beriman (dalam lisan, hati dan amalan) niscaya akan selamat dari
azab Allah, dan ia pun istirahat (terhenti) dari gangguan yang ada
di kehidupan dunia ini".1
41
kita sendiri merasa tidak senang, merasakan khawatir dengannya,
rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sabdakan tentangnya:
"Barangsiapa yang beruban dalam keadaan ia sebagai seorang
muslim, maka ubannya itu akan menjadi cahaya baginya pada hari
kiamat kelak"1, karena (itulah) siapa saja yang Allah panjangkan
umurnya hingga ia dapat menyaksikan putih rambut dan
jenggotnya, hendaknya dia memuji Allah, dan kembali kepada
Allah dengan kepulangan yang terpuji.
عند الصباح يمد القوم السى وعند المت يمد القوم التقى
1
Shahih dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dan an Nasai dari Ka`ab bin Murrah..
2
At Tadzkirah hal 46.
42
"Pada waktu pagi orang-orang memuji suksesnya perjalanan
di waktu malam, dan di waktu kematian orang-orang pun memuji
ketaqwaan seseorang".1
43
beramal untuk menggapai kenikmatannya, kita yakin akan neraka
(dan siksaannya) namun kita tidak melihat (di kebanyakan) orang
merasa takut terhadap neraka.
44
pembesar, orang terpandang, yang di antara mereka ini semua
sudah tidak tersisa lagi seorang pun, siapa saja yang berjalan
(lahir) di atas muka bumi, niscaya di hari esoknya akan berada di
perut bumi.
45
Wahai orang yang tidur di malam hari dalam keadaan gembira
di awalnya, sesungguhnya kecelakaan itu dapat menimpamu di
akhir malamnya,
Janganlah engkau terlalu bergembira dengan malam yang
engkau merasa senang di bagian awalnya
betapa seringnya akhir malam justru ketika itu dinyalakan
apinya,
Kembali menjadi tanah sementara ia mengambil alat-alat yang
melalaikannya
dan sungguh seakan-akan engkau menggerakkan kecapi dan
senarnya1
1
Thabaqat al Hanabilah jilid 4 hal 192.
46
Mutharrif bin Abdillah asy Syikhir berkata: "Sungguh
kematian ini dapat membuat lupa orang yang sedang tenggelam
pada kenikmatannya, maka carilah suatu kenikmatan yang tidak
ada kematian di dalamnya, maka bagaimana lagi dengan suatu
kenikmatan yang dibalik itu ada suatu hari yang akan lenyap pada
hari itu jawaban (tidak ada lagi jawaban), dan goncanglah hati-hati
manusia (keadaan kebingungan), habislah untuk menjelaskan pada
hari itu pena dan buku-buku, dan telah meninggalkan pandangan
terhadapnya yaitu para wali dan orang-orang yang disenangi dan
dicintai.1
47
perhatian), akan tetapi (hatinya) disibukkan dengan kesenangan
dunia, maka mengingatnya tentang kematian tidak dapat
menyembuhkan hatinya (yang sakit).
48
sebagai bentuk kasih sayang dari-Nya, oleh sebab itu Allah
ingatkan orang yang lupa, Allah ingatkan orang yang lalai.
Wahai orang yang lupa, orang yang lalai dengan apa yang
dimaksudkan
kematian itu dekat, lantas perbekalan apakah yang sudah kamu
siapkan
Engkau menyangka akan hidup selama-lamanya
mustahil, boleh jadi di esok hari engkau termasuk orang yang
telah tergadaikan amalannya1
49
(rusak), kerajaan dunia akan sirna, kemuliaan yang ada padanya
akan berujung kepada kerendahan, sesuatu yang banyak akan
menjadi sedikit, kasih sayang di dunia akan punah, kebaikan yang
ada padanya akan berlalu, maka sadarlah kalian -semoga Allah
merahmati kalian- dari tidur kalian, sebelum dikatakan; "Fulan
sakit atau kondisinya sudah kritis, maka adakah bimbingan untuk
mengobatinya?
50
Maka berhati-hatilah wahai saudaraku,
Akan tetapi apa yang sudah kita persiapkan untuk hari ini?
Bagaimana persiapan kita untuk perjalanan ini? Apakah persiapan
kita sebagaimana persiapan Hausyab di sisi Malik bin Dinar ketika
beliau berkata: "Aku mendengar seorang penyeru yang
memanggil": "Wahai manusia, "Perjalanan jauh-perjalan jauh",
tidaklah aku lihat seruan/perkataan itu kecuali Muhammad bin
Wasiqlah yang antusias menyambutnya, kemudian Malik pun
menangis sampai hampir hampir jatuh.2
51
seandainya saja kematian itu datang kepadaku niscaya aku tidak
akan memerintahkan sesuatu apapun, tidak juga aku melarangnya
dari sesuatu apapun, aku juga tidak mau ada seorang pun ada
urusan denganku, aku tidak ingin ada hak seorang pun (yang
belum tertunaikan).
52
akan berpuasa untukmu”, wahai Yazid; “Siapakah yang kelak akan
mau loyal kepadamu dengan tunduk beribadah kepada Allah
sepeninggalmu”?, “Siapa yang berdoa memohonkan ampun atas
dosa-dosamu?”.1
(األ كل اح ّي اهالك اوا لبن اهالك ااا او فذو نسب وف الالكي عريق
(افقل لغريب الدح ار اأنحك راحل ااا إو ال منزل نأى اللحل سحيق
(هلها ااا شوان حريق اأو فدخان حريق او اما تعدم الدا لن ايا الدنبة اأ ا
(يها اهالكا فقد اهالك ااا وتشجى فريقا ومن فلهم بفريق و
ترع ف ا
(اف ال تسب الدا لن ايا إوذا اما سكنتها ااا قرارا اف ام دنياك غي اط وريق
(إوذا امتحن الدا لن ايا البويب تكشفت ال فه ااا اعن اعدو وف ثو اياب صديق
Ketahuilah, setiap yang hidup pasti mati dan anak yang akan
mati
orang yang mulia itu pun pada akhirnya akan berkeringat di
antara orang-orang yang binasa (mati)
Maka katakanlah kepada orang yang asing di negeri ini, kamu
nanti akan pindah kepada suatu tempat yang tidak menarik,
tempat yang jauh
Dunia yang rendah ini tidak akan merasa kehilangan
penduduknya, karena api yang membakar atau asap yang
meliputinya
Perlahan orang-orang pun binasa di dalamnya dan sebagian
orang
berduka cita atas berpisahnya di antara mereka
Janganlah kamu mengira dunia ini ketika engkau tidak
menempatinya akan terus menerus ada, kecuali sebuah jalan
1
Shifat ash Shafwah jilid 3 hal 290.
53
Seandaianya orang yang cerdas mau menguji dunia, niscaya ia
akan tersingkap baginya, ternyata dunia itu memang musuh
yang memakai baju kawan,
Hendaknya engkau berkonsentrasi kepada suatu negeri yang
tidak akan bergeser bayangannya, tidak akan merasa kesusahan
penduduknya sebagaimana kehidupan dunianya
Maka orang yang puas itu tidak akan pernah sampai kepada
kepuasannya dengan perbekalan yang ada pada dirinya
(sedikitnya perbekalan) dan orang yang berburu tidak akan
mengambil (banyak) manfaat dari buruannya semata dengan
keringatnya.1
54
kita akan menjadikan amalan kita senantiasa berkesinambungan
yang tidak mengenal futur dan rasa bosan di dalamnya, hingga
kita pun sebagaimana keadaan yang dikatakan oleh Sufyan, yang
dahulu pernah diungkapkan: "Kematian itulah saat istirahat bagi
setiap hamba".1
1
Syarh ash Shudur hal 18.
55
Adapun yang engkau usangkan dari masa mudamu,
kesehatanmu, dan usiamu dalam pengumpulan harta, maka kalau
saja harta yang telah dikumpulkan itu tidak dibelanjakan dalam
amalan shalih sungguh keadaannya sebagaimana yang dikatakan
oleh Yahya bin Mu`adz: "Dua musibah yang belum pernah
didengar oleh orang-orang yang terdahulu dan yang belakangan
semisal musibah itu bagi seorang hamba dalam hal hartanya di
saat kematian (menghampirinya), ditanyakan: Musibah apakah
keduanya itu? Beliau menjawab: " Diambil semua hartanya, dan
akan ditanyakan semua hartanya yang ia habiskan di dunia.". 1
1
Al Ihya jilid 3 hal 248.
2
Syarh ash Shudur hal 17.
56
ون بو اأم ورناا لاحا صبوا وكاانفوا بوآياتوناا ي و و و
وقن ا
(24 فون ا ف ا اف ا او اج اع للناا من فله لم اأئ حمة ا ليدف ا ل
57
bersegeralah-bersegeralah (untuk beramal), sesungguhnya di
belakang kalian ada penuntut yang cepat yaitu kubur, hendaknya
kalian itu waspada darinya, himpitannya, kegelapannya, dan
kesepian yang ada di kubur.
58
Semoga Allah jadikan kami dan kalian termasuk orang-orang yang
bertaqwa, dan menyelamatkan kita dan juga kalian dari azab yang
pedih.1
Ada apa aku melihat manusia, sementara dunia itu akan pergi
semua yang dilkumpulkan di dunia ini akan hilang dan tercerai
berai
Mereka tidaklah sadar ketika agamanya rusak, sekalipun sehari
1
Al Bidayah wan Nihayah jilid 7 hal 149.
2
Al Aqibah hal 91.
3
Al Aqibah hal 40.
59
tapi kalau dunia mereka yang berkurang, mereka pun sadar diri 1
60
(sebelum tidur), dan aku pun tidur, kemudian aku bangun
sementara fajr telah terbit, kemudian aku lihat di waktu itu alat
untuk bersuci (ciduknya) berada di tangan kanannya, sementara
tangan kirinya (tetap) berada di pipinya, kemudian aku katakan:
"Wahai Abu Abdillah, sekarang ini fajar telah terbit", ia berkata:
"Aku senantiasa terus dalam keadaan seperti ini sejak engkau
berikan kepadaku ciduk itu, aku memikirkan kehidupan akhirat
hingga hari kiamat itu".1
ايا اأ ا ايا ا حل وذي ان آ امنفوا ا حت فقوا الحا او لل اتنل فظ لر ان لف يس اما اقدح ام لت لو اغد اوا حت فقوا الحا إو حن الحا اخبو يي بو ام ات لع ام فل ا
ون
(18
1
Shifat ash Shafwah jilid 3 hal 148.
2
Hilyat al Auliya jilid 2 hal 114.
61
Hasan Al Basri menghasung kita dengan berucap: "Wahai
anak adam, juallah kesenanganmu sekarang dengan kesenangan
yang akan datang, niscaya kamu akan dapatkan dunia dan akhirat,
janganlah jual akhiratmu dengan kehidupan duniamu sehingga
engkau pun akan merugi keduanya sekaligus (dunia dan akhirat),
tinggal dunia ini sementara saja, sungguh telah dipercepat
(diwafatkan) orang-orang yang terbaik di antara kalian, lalu apa
yang hendak kalian tunggu? Inginnya melihat kematian secara
langsung (di saat kematian datang baru beramal), seolah kematian
itu demi Allah telah terjadi, hanyalah orang yang terdahulu dari
kalian itu menunggu-nunggu, orang yang terakhir di antara kalian
akan menyusul mereka.1
مثل وقوفك يوم العرض عريانا ااا مستوحشا قلق الحشاء حيانا
والنار تلهب من غيظ ومن حنق ااا عل العصاة ورب العرو غضبانا
اقرأ كتابك ياعبدي عل مهل ااا فهل ترى فيه حرفا غي ما كانا
لا قرات ول تنكر قراءته ااا إقرار من عرف الشياء عرفانا
للنار عطشانا خذوه يا ملئكتي ااا وامضوا بعبد ع:نادى الليل
1
At Tabsyirah jilid 1 hal 368.
2
At Tadzkirah hal 385.
62
الشكون غدا ف النار يلتهبوا ااا والؤمنون بدار اللد سكانا
63
Peristiwa kematian ini, Allah jadikan sebagai penghujung
akhir dari semua yang hidup, kematian itu juga merupakan salah
satu tanda kebesaran Allah, yang itu menunjukkan kemahakuatan-
Nya, kebesaran-Nya, dan keperkasaan-Nya, maka segala puji bagi
Allah, dengan kematian itu Allah patahkan leher-leher orang yang
suka menindas/orang-orang kejam/para diktator, Allah pecahkan
dengan kematian itu para penguasa (yang cinta dengan
kekuasaannya), dengan kematian Allah patahkan pula angan-
angan para kaisar, yang mereka itu cinta pada kekuasaan, yang
senantiasa hatinya lari dari mengingat kematian, hingga janji yang
benar itu datang (tiba-tiba) kepada mereka dan melemparkan
mereka ke dalam liang kubur, maka dengan datangnya kematian
itu dipindahlah mereka dari istana menuju liang kubur, dan dari
terangnya kehidupan (buaian) menuju gelapnya liang lahat. 1
1
Al Ihya jilid 4 hal 475.
64
Petunjuk Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam Seputar Merawat
Jenazah1
1
Zadul Ma`ad jilid 1 hal 498 dan halaman berikutnya
65
Awal dalam hal ini (kehidupan dunia) yaitu mengunjunginya
ketika masih sakit, mengingatkan tentang perkara akhirat,
memerintahkan kepada yang sakit (hendak meninggal) agar
berwasiat, bertaubat, dan memerintahkan kepada orang yang hadir
di hadapannya untuk mentalqinkan syahadat laa ilaaha illallah,
supaya laa ilaha illallah sebagai ucapan terakhirnya.
1
Dikeluarkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad dari Anas radhiyallahu anhu .
2
Tiada tulisan yang sempurna selain Kitabullah, kami memohon maaf atas kesalahan yang terjadi
di dalam terjemahan ini, kami mengucapkan selamat menyimak serta mengambil faedah yang ada
pada buku ini, dan begitu juga kami memohon kepada Allah agar menjadikan amal ini hanya untuk
mengharap wajah-Nya dan sebagai simpanan kebaikan kami (semua yang membantu selesainya
terjemahan ini) di kehidupan akhirat kelak.
Alhamdulillahilladzi bini`matihi tatimmush shalihaat
(Segala puji bagi Allah, dengan kenikmatan-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna).
66