Khutbah I
َوَأ ْشَهُد َأ ْن لَا ِاَلَه ِإ لَا اللُه َوْحَدُه لَا- َاْح َمُدُه ُسْبَحاَنُه َوَتَعاَلى َوَأ ْش ُكُرُه َعَلى َتَواِلى الَّن ْعَماِء- َاْل َحْمُد للِه اَّلِذى َأ َمَرَنا ِبِبِّر اْلَاَباِء
َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا َوَنِبَّي َنا ُمَحَمًدا َعْبَدُه َوَرُسْوُلُه- َشَهاَدًة َتُكْوُن َلَنا ُذْخًرا ِلَيْوِم الَجَزاِء- َشِرْيَك َلُه َخاِلُق اْلَأ ْرِض َوالَّس َماِء
َوَعَلى َاِلِه- َاللُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َصلَاًة َتْعِص ُمَنا ِبَها ِمْن َجِمْيِع الَاَفاِت َوَأ ْنَواِع اْلَبَلاِء- َاْتَقى اْلَأ ْتِقَياِء
اْل ُكَرَماِء َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى اْلَيْوِم الِّلَقاِء
َفَيا َمَعاِشَر اْلُمْس ِلِمْيَن َرِحَمُكُم اللُه ِاَّت ُقوا اللَه َمااْس َتَطْعُتْم ُّر- َأ َّم ا َبْعُد
َوِب ْوا َاَباَءُكْم َتِبَّر ُكْم َاْبَناَءُكْم
Ma’syiral Muslimin rahimakumullah,
Dalam kitab Tanbih al-Ghafilin diceritakan, tiga orang laki-laki terjebak dalam sebuah gua
saat turun hujan deras. Malang nasib mereka karena sesaat kemudian batu besar terjatuh
dan menutup pintu gua, sehingga tidak memungkinkan mereka keluar kecuali ada bantuan.
Dalam kepanikan demikian, mereka bermunajat kepada Allah, karena mereka berpikir
hanya Allah dan amal shalih merekalah yang mampu menolongnya.
Salah seorang dari mereka berdoa dan menyatakan bahwa pernah satu ketika dia akan
terperosok dalam perbuat zina, namun dia sadar dan segera menghindar serta bertobat. Ia
berdoa, jika hal demikian termasuk amal shalih maka sudilah kiranya Allah memberinya
pertolongan. Lantas batu besar yang menutup gua tersebut bergeser sedikit.
Orang kedua lantas mengadukan kebaikannya dan berharap batu penutup gua tersebut
terbuka. Dia menyatakan bahwa dia bekerja keras dan tulus di sebuah ladang. Dia memiliki
hasil jerih payah dalam jumlah yang banyak berupa sapi, kambing, dan kebutuhan lainnya.
Lantas dia memberikan harta tersebut pada orang yang dulu pernah mengadu padanya
karena upah yang diberikan dirasa kurang. Orang tersebut kemudian menyatakan, jika
amal tersebut adalah bagian amal shalih maka ia memohon kepada Allah untuk
memberinya pertolongan. Tak lama kemudian batu bergeser sedikit.
Orang ketiga kemudian menyampaikan amal kebaikannya. Dia menceritakan bahwa dia
memiliki orang tua yang sudah lanjut usia. Pada suatu malam dia mengirimkan makanan.
Namun begitu sampai di rumah orang tuanya, mereka sedang tertidur pulas. Ia tidak tega
membangunkan, dan tidak beranjak sedikit pun dari rumah tersebut untuk menjaga
makanan yang dia bawa. Padahal saat itu, kambing-kambingnya masih berada di tengah
lapang dan dapat dimangsa serigala jika tidak segera diambilnya. Namun dia memilih
menjaga makanan yang dia bawa untuk kedua orang tuanya hingga fajar tiba.
Orang ini lantas mengatakan bahwa jika perbuatan tersebut termasuk amal shalih,
hendaklah Allah menolongnya saat itu. Lantas batu besar yang menutup pintu gua tersebut
terbuka hingga mereka bertiga dapat keluar bebas.
Salah satu yang penting dalam peristiwa tersebut adalah amal shalih kepada orang tua yang
dapat menjadi penyelamat mereka. Berbuat baik pada orang tua adalah kewajiban setiap
anak. Kewajiban ini diperintahkan Allah dan Rasulullah dalam berbagai redaksi ayat Al-
Qur’an ataupun hadist Nabi. Bahkan kewajiban berbuat baik pada kedua orang tua, dalam
Al-Qu’ran, disebut setelah kewajiban menyembah atau beribadah kepada-Nya.
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun,
dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua…” (QS an-Nisa: 36)
Kalimat “wa bil walidaini ihsana” ini juga diulang dalam Surat Al-Isra ayat 23 dan Surat
Al-An’am ayat 151. Dalam Surat Al-Isra ayat 23 disebutkan:
“Dan Tuhanmu memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan
hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tua.”
Sementara dalam Surat Al-An’am ayat 151:
ُقْل َتَعاَلْوا ُأ ْتُل َما َحَّر َم َرُّب ُكْم َعلْيُكْم َأ َّل ا ُتْشِرُكْوا ِبِه َشْيًئا َوِباْلَواِلَدْيِن ِإ ْح َساًنا
“Katakanlah, mari kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yakni
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.”
Kalimat “wa bil walaidaini ihsana” diulang dalam redaksi yang sama, dan rangkaian
perintah serupa. Hal ini menegaskan bahwa kewajiban menghormati, berbuat santun dan
baik kepada orang tua adalah kemutlakan yang harus dipegang oleh setiap orang. Tentu
saja kemampuan kita berbuat baik pada kedua orang tua akan diganjar oleh Allah dalam
berbagai bentuk, baik kebaikan di dunia ataupun di akhirat kelak. Di dunia, Allah akan
memudahkan hidup kita dan anak-anak kita. Mungkin kita dimudahkan rezeki, diberi
umur yang panjang dan keberkahan, diberikan anak-anak yang shalih dan shalihah.
َعْن َأ َنِس ْبِن َماِلٍك رضي الله عنه َقاَل َقاَل َرُسْوُل اللِه صلى الله عليه وسلم َمْن َأ َحَّب َأ ْن ُيِمَّد اللُه ِبُعْمِرِه َوَيِزْيَد ِفي
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa berharap
Allah menambah umur dan rezekinya, hendaklah berbakti pada kedua orang tuanya dan
menyambung hubungan sanak famili” (HR al-Baihaqi).
Dalam kitab Durrah al-Nashihin diceritakan Nabi Musa ingin mencari tahu orang yang
akan menjadi temannya di surga. Lantas dia diperintahkan Allah untuk pergi ke pasar dan
menemui seorang tukang jagal. Nabi Musa keheranan, kenapa menemui tukang jagal
miskin? Jawabannya ia dapatkan setelah mengikuti tukang jagal itu pulang ke rumahnya.
Tukang jagal tersebut adalah orang yang merawat ibunya yang sudah sangat renta dan
lumpuh, dia memasakkan hidangan untuk ibunya dan menyuapinya setiap hari. Saat itu,
Nabi Musa mendengar ibu itu berdoa, “Ya Allah jadikan putraku teman Nabi Musa di
Surga”.
Semoga kita menjadi orang-orang yang mampu terus berbakti kepada kedua orang tua,
kapanpun dan di manapun kita berada. Semoga bakti kita kepada orang tua, menjadikan
ridha Allah untuk kebaikan kita baik di dunia ataupun akhirat kelak.
َباَرَك اللُه ِلْي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرآِن اْلَعِظْيِمَ ,وَنَفَعِنْي ِإَو َّي اُكْم ِبَما ِفْيِه ِمَن الآَياِت َوالِّذْكِر اْل َحِكْيِمَ ,وَتَقَّب َل ِمِّنْي َوِمْنُكْم ِتلَاَوَتُه
ِ إ َّن ُه ُهَو الَّس ِمْيُع اْلَعِلْيُمَ .أ ُقْوُل َقْوِلْي َهَذا َواْس َتْغِفُر اللَه اْلَعِظْيَم ِلْي َوَلُكْم َفاْس َتْغِفُرْوُهِ ،إ َّن ُه ُهَو اْلَغُفْوُر الَّر ِحْيُم
Khutbah II
َاْل َحْمُد للِه َعَلى ِإ ْح َساِنِهَ ،والُّش ْكُر َلُه َعَلى َتْوِفْيِقِه َواْمِتَناِنِهَ .أ ْشَهُد َأ ْن لَا ِإ َلَه ِإ لَّا اللُه َوْحَدُه لَا َشِرْيَك َلُهَ ،وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا
ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه الَّد اِع ى ِإ َلى ِرْض َواِنِه .الَّل ُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍدَ ،وَعَلى آِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَسِّلْم َتْس ِلْيًما َك ِثْيًراَ .أ َّم ا َبْعُد،
َفَيا َأ ُّي َها الَّن اُس ِ ،اَّت ُقوا اللَه َحَّق ُتَقاِتِهَ ،واْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمُكْم ِبَأ ْمٍر َبَدَأ ِفْيِه ِبَنْفِسِه َو ـَثَّن ى ِبَملآِئَكِتِه ِبُقْدِسِهَ ،وَقاَل َتَعاَلى ِإ َّن
َر
اللَه َوَملآِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى الَّن ِبِّي َيآَأ ُّي َها اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما .الَّل ُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ْنِبَيآِئَك
َوُرُس ِلَك َوَملآِئَكِتَك اْلُمَقَّر ِبْيَنَ ،واْرَض الَّل ُهَّم َعِن اْل ُخَلَفاِء الَّر اِشِدْيَن َأ ِبْي َبْكٍر َوُعَمَر َوُعْثَماَن َوَعِلٍّي َوَعْن َبِقَّي ِة الَّص َحاَبِة
َ.والَّت اِبِعْيَن َوَتاِبِعي الَّت اِبِعْيَن َلُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى َيْوِم الِّدْيِنَ ،واْرَض َعَّن ا َمَعُهْم ِبَرْح َمِتَك َياَأ ْرَحَم الَّر اِحِمْيَن
الَّل ُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت َواْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت الَأ ْح َيآِء ِمْنُهْم َوالَأ ْمَواِت ِ ،إ َّن َك َسِمْيٌع َقِرْيٌب َمِجْيُب الَّد َعَواِت .
الَّل ُهَّم َأ ِعَّز الِإ ْس لَاَم َواْلُمْس ِلِمْيَن َوَأ ِذَّل الِّشْرَك َواْلُمْشِرِكْيَن َواْنُصْر ِعَباَدَك اْلُمَوِّحِدْيَن اْلُمْخِلِص ْيَن َواْخُذْل َمْن َخَذَل
اْلُمْس ِلِمْيَن وَدِّمْر َأ ْعَدآَئَنا َوَأ ْعَدآَء الِّدْيِن وَأ ْعِل َكِلَماِتَك ِإ َلى َيْوِم الِّدْيِن .الَّل ُهَّم اْدَفْع َعَّن ا اْلَبلَاَء َواْلَوَباَء َوالَّز لَاِزَل َواْلِمَحَن
َوُسْوَء اْلِفْتَنِة َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن َبَلِدنا ِإ ْنُدْوِنْيِس َيا َخآَّص ًة َوَعْن َساِئِر اْلُبْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعآَّم ًة َيا َرَّب اْلَعاَلِمْيَن اللهم
أرنا الحق حقًا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلًا وارزقنا اجتنابهَ .رَّب َنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفي الآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا
َّن
َعَذاَب الَّن اِر.
ِعَباَد اللِه! ِإ َّن اللَه َيْأ ُمُر ِباْلَعْدِل َوالِإ ْح َساِن ِإَو ْيَتآِء ِذي اْلُقْرَبى َوَيْنَه ى َعِن اْلَفْح َشآِء َواْلُمْنَكِر َواْلَبْغِي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم
َوَلِذكُر اللِه َأ ْك َبُر، َواْذُكُروا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َواْش ُكُرْوُه َعَلى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم َواْس َئُلْوُه ِمْن َفْض ِلِه ُيْعِطكم،َتَذَّك ُرْوَن
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan
informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
TAGS: