Anda di halaman 1dari 7

‫‪Khutbah I‬‬

‫َا ِهلل اَّلِذى َأ َنا ِبِّرِب اَاْل اِء‬


‫َب‬ ‫َم َر‬ ‫َحْلْم ُد‬

‫اَن اىَل َأْش ُك َلى اىِل الَّن اِء‬


‫ْع َم‬ ‫َاَمْحُد ُه ُس ْبَح ُه َو َتَع َو ُر ُه َع َتَو‬

‫َال ِر َل اِل اَأْل ِض الَّس اِء ‪ -‬ا ًة َتُك ُن َل ا ُذ ا ِل ِم ا اِء‬ ‫ِا ِإ‬
‫َش َه َد ْو َن ْخ ًر َيْو َجلَز‬ ‫َو َأْش َه ُد َأْن َال َلَه َال اُهلل َو ْح َد ُه َش ْيَك ُه َخ ُق ْر َو َم‬

‫ُل َا َق ى اَأْلْتِق اِء‬


‫َي‬ ‫َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَدَنا َو َنِبَّيَنا َحُمَم ًد ا َعْبَد ُه َو َرُسْو ُه ْت‬

‫ِّل َلى ِّيِد َنا َّم ٍد َالًة ِص ا ا ِم ِمَج ِع اَالَفاِت َأ اِع اْل اَل ِء‬
‫َو ْنَو َب‬ ‫َاللُه َّم َص ِّل َو َس ْم َع َس َحُم َص َتْع ُم َن َهِب ْن ْي‬

‫َتِب ِبِإ اٍن ِإىَل اْل ِم الِّلَق اِء‬ ‫ِبِه‬ ‫ِء‬ ‫ِلِه‬
‫َيْو‬ ‫َو َعَلى َا اْلُك َر َم ا َو َأْص َح ا َو َمْن َعُه ْم ْح َس‬

‫ِا‬ ‫ِلِم‬ ‫ِش‬


‫َأَّم ا َبْع ُد ‪َ -‬فَيا َمَعا َر اْلُمْس َنْي َر َمِحُك ُم اُهلل َّتُقوا اَهلل َم ااْس َتَطْع ُتْم َو ِبُّر ْو ا َاَباَءُك ْم َتَّرِبُك ْم َاْبَناَءُك ْم‬

‫‪Jamaah Jumat Rahimakumullah‬‬


‫‪Beruntung siang ini kita masih memiliki takwa sehingga bisa melaksanakan salat Jumat‬‬
‫‪berjamaah. Lantaran takwa tersebut, kita meninggalkan beragam kegiatan duniawi yang‬‬
‫‪sebenarnya demikian menguntungkan. Karena itu marilah rasa takut kepada Allah Swt dengan‬‬
‫‪menjalankan perintah-Nya dan menjauhi yang dilarang-Nya terus dijaga dalam suasana apapun‬‬
‫‪juga.‬‬
Hadirin yang Berbahagia
Di dalam kitab Tanbih al-Ghafilin diceritakan, tiga orang laki-laki terjebak dalam sebuah gua
saat turun hujan deras. Malang nasib mereka karena sesaat kemudian batu besar terjatuh dan
menutup pintu gua, sehingga tidak memungkinkan keluar kecuali ada bantuan. Dalam kepanikan
demikian, mereka bermunajat kepada Allah, karena mereka berpikir hanya Allah dan amal shalih
merekalah yang mampu menolongnya.

Salah seorang dari mereka berdoa dan menyatakan bahwa pernah satu ketika akan terperosok
dalam perbuat zina, namun dia sadar dan segera menghindar serta bertobat. Ia berdoa, jika hal
demikian termasuk amal shalih, maka sudilah kiranya Allah memberinya pertolongan. Lantas
batu besar yang menutup gua tersebut bergeser sedikit.

Orang kedua lantas mengadukan kebaikannya dan berharap batu penutup gua tersebut terbuka.
Dia menyatakan bahwa bekerja keras dan tulus di sebuah ladang. Dia memiliki hasil jerih payah
dalam jumlah yang banyak berupa sapi, kambing, dan kebutuhan lainnya. Lantas dia
memberikan harta tersebut pada orang yang dulu pernah mengadu padanya karena upah yang
diberikan dirasa kurang. Orang tersebut kemudian menyatakan, jika amal tersebut adalah bagian
amal shalih maka ia memohon kepada Allah untuk memberinya pertolongan. Tak lama
kemudian batu bergeser sedikit.

Orang ketiga kemudian menyampaikan amal kebaikannya. Dia menceritakan bahwa memiliki
orang tua yang sudah lanjut usia. Pada suatu malam dia mengirimkan makanan. Namun begitu
sampai di rumah orang tuanya, mereka sedang tertidur pulas. Ia tidak tega membangunkan, dan
tidak beranjak sedikit pun dari rumah tersebut untuk menjaga makanan yang dibawa. Padahal
saat itu, kambing-kambingnya masih berada di tengah lapang dan dapat dimangsa serigala jika
tidak segera diambilnya. Namun dia memilih menjaga makanan yang dia bawa untuk kedua
orang tuanya hingga fajar tiba.
Orang ini lantas mengatakan bahwa jika perbuatan tersebut termasuk amal shalih, hendaklah
Allah menolongnya saat itu. Lantas batu besar yang menutup pintu gua tersebut terbuka hingga
mereka bertiga dapat keluar bebas.

Hadirin yang Dimuliakan Allah


Cerita tersebut memberikan hikmah pada kita bahwa ada tiga amal shalih yang dapat menjadi
wasilah penolong kita saat menghadapi kesulitan atau kesusahan, yakni menghindari zina,
ketulusan sedekah, dan berbuat baik pada kedua orang tua.

Salah satu yang penting dalam peristiwa tersebut adalah amal shalih kepada orang tua yang dapat
menjadi penyelamat mereka. Berbuat baik pada orang tua adalah kewajiban setiap anak.
Kewajiban ini diperintahkan Allah dan Rasulullah dalam berbagai redaksi ayat Alquran ataupun
hadits Nabi. Bahkan kewajiban berbuat baik pada kedua orang tua, dalam Alquran, disebut
setelah kewajiban menyembah atau beribadah kepada-Nya. Dalam surat An-Nisa juz 5 ayat 36
disebutkan:

‫َو اْع ُبُد وا اَهلل َو َالُتْش ِر ُك ْو ا ِبِه َش ْيًئا َو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا‬

Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun,
dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua… (QS an-Nisa, juz 5, ayat 36)

Kalimat “wa bil walidaini ihsana” ini juga diulang dalam Alquran surat Al-Isra juz 15 ayat 23
dan surat Al-An’am ayat juz 8 ayat 151. Dalam surat Al-Isra ayat 23 disebutkan:

‫َو َقَض ى َر ُّبَك َأَّال َتْع ُبُد ْو ا ِإَّال ِإَّياُه َو ِبالَو اِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا‬
Artinya: Dan Tuhanmu memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan
hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tua.

Sementara dalam surat Al-An’am juz 8 ayat 151 dinyatakan sebagai berikut:

‫ُقْل َتَعاَلْو ا ُأْتُل َم ا َح َّر َم َر ُّبُك ْم َعلْيُك ْم َأاَّل ُتْش ِر ُك ْو ا ِبِه َش ْيًئا َو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا‬

Artinya: Katakanlah: Mari aku bacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yakni
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.

Kalimat “wa bil walaidaini ihsana” diulang dalam redaksi yang sama, dan rangkaian perintah
serupa. Hal ini menegaskan bahwa kewajiban menghormati, berbuat santun dan baik kepada
orang tua adalah kemutlakan yang harus dipegang oleh setiap orang. Tentu saja kemampuan kita
berbuat baik pada kedua orang tua akan diganjar oleh Allah dalam berbagai bentuk, baik
kebaikan di dunia ataupun di akhirat kelak.

Di dunia, Allah akan memudahkan hidup kita dan anak-anak kita. Mungkin kita dimudahkan
rezeki, diberi umur yang panjang dan keberkahan, diberikan anak-anak yang shalih dan
shalihah. Rasulullah pernah bersabda:

‫َعْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك رضي اهلل عنه َقاَل َقاَل َرُسْو ُل اِهلل صلى اهلل عليه وسلم َمْن َأَح َّب َأْن ِمُيَّد اُهلل ِبُعْم ِرِه َو َيِز ْيَد يِف‬
‫ِر ْز ِقِه َفْلُيَّرِب َو اِلَد ْيِه َو ْلُيِص ْل َر َمِحُه رواه البيهقي‬

Artinya: Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa
berharap Allah menambah umur dan rezekinya, hendaklah berbakti pada kedua orang tuanya
dan menyambung hubungan sanak famili.” (HR Al-Baihaqi).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Berbuat baik pada orang tua dapat kita wujudkan dalam berbagai bentuk, seperti
menghormatinya, memuliakannya, berkata lembut, tidak melukai perasaannya, mewujudkan cita-
cita luhurnya, memberikan sedekah kepadanya, dan lain sebagainya. Orang tua kita, dalam
berbagai riwayat dan cerita, adalah kunci kehidupan kita baik di dunia ataupun di akhirat kelak.

Dalam kitab Durrah al-Nashihin diceritakan Nabi Musa ingin mencari tahu orang yang akan
menjadi temannya di surga. Lantas dia diperintahkan Allah untuk pergi ke pasar dan menemui
seorang tukang jagal. Nabi Musa keheranan, kenapa menemui tukang jagal miskin? Jawabannya
ia dapatkan setelah mengikuti tukang jagal itu pulang ke rumahnya.

Tukang jagal tersebut adalah orang yang merawat ibunya yang sudah sangat renta dan lumpuh,
dia memasakkan hidangan untuk ibunya dan menyuapinya setiap hari. Saat itu, Nabi Musa
mendengar ibu itu berdoa: “Ya Allah jadikan putraku teman Nabi Musa di Surga”.

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Berbakti kepada orang tua tidak hanya ketika mereka berdua masih hidup, tetapi saat keduanya
telah tiada pun, kita tetap bisa berbakti kepadanya. Bisa dengan harta benda yang kita miliki
ataupun dengan bacaan Alquran dan doa-doa yang kita panjatkan untuk keduanya. Arwah orang
tua kita akan menerimanya sebagai hadiah yang indah ketika di alam barzah. Rasulullah Saw
memberikan cara bagaimana berbakti pada orang tua yang telah meninggal dunia.

Semoga kita menjadi orang-orang yang mampu terus berbakti kepada kedua orang tua, kapanpun
dan di manapun kita berada. Semoga bakti kita kepada orang tua, menjadikan ridha Allah untuk
kebaikan kita baik di dunia ataupun akhirat kelak, amin ya rabbal alamin.

‫ِم ِم‬ ‫ِك‬ ‫ِت‬ ‫ِف ِه ِم‬ ‫ِإ‬ ‫ِن ِظ‬


‫ َو َتَق َّبَل ْيِّن َو ْنُك ْم‬, ‫ َو َنَف َعْيِن َو َّياُك ْم َمِبا ْي َن اآلَيا َو الِّذ ْك ِر اَحْل ْيِم‬, ‫َباَر َك اُهلل ْيِل َو َلُك ْم يِف اْلُقْر آ اْلَع ْيِم‬
‫ِح‬ ‫ِف ِإ‬ ‫ِظ‬ ‫ِف‬ ‫ِم ِل‬ ‫ِإ‬ ‫ِت‬
‫ َّنُه ُه َو اْلَغُفْو ُر الَّر ْيُم‬،‫ َأُقْو ُل َقْو ْيِل َه َذ ا َو اْس َتْغ ُر اَهلل اْلَع ْيَم ْيِل َو َلُك ْم َفاْس َتْغ ُر ْو ُه‬.‫َالَو َتُه َّنُه ُه َو الَّس ْيُع اْلَع ْيُم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َا ُد ِهلل َلى ِإ اِنِه‪ ،‬الُّشْك َل َلى ِف ِقِه ا ِتَناِنِه‬


‫َحْلْم َع ْح َس َو ُر ُه َع َتْو ْي َو ْم‬

‫ُل الَّداِعى ِإىَل ِر ْض اِنِه‬


‫َو‬ ‫َأْش َه ُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال اُهلل َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه‪َ ،‬و َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَدَنا َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُه‬

‫الَّلُه َّم َص ِّل َعَلى َس ِّيِد َنا َحُمَّم ٍد ‪َ ،‬و َعَلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًر ا‬

‫َأَّم ا َبْع ُد ‪َ ،‬فَيا َأُّيَه ا الَّناُس ‪ِ ،‬اَّتُقوا اَهلل َح َّق ُتَق اِتِه‪َ ،‬و اْع َلُمْو ا َأَّن اَهلل َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْف ِس ِه َو ـَثىَّن َمِبآلِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه‪،‬‬
‫َو َقاَل َتَعاىَل ِإَّن اَهلل َو َم آلِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َعَلى الَّنِّيِب َيآَأُّيَه ا اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َعَلْيِه َو َس ِّلُمْو ا َتْس ِلْيًم ا‪ .‬الَّلُه َّم َص ِّل َعَلى‬
‫ٍر‬ ‫ِء ِش ِد‬ ‫َّل‬ ‫ِب‬ ‫ِئ ِت‬ ‫ِل‬ ‫ِب ِئ‬ ‫ٍد‬ ‫ِد‬
‫َس ِّي َنا َحُمَّم َو َعَلى َأْن َيآ َك َو ُرُس َك َو َم آل َك َك اْلُم َقَّر َنْي ‪َ ،‬و اْر َض ال ُه َّم َعِن اُخْلَلَف ا الَّر ا ْيَن َأْيِب َبْك َو ُعَمَر‬
‫ِم‬ ‫ِق‬ ‫ِل‬
‫َو ُعْثَم اَن َو َع ٍّي َو َعْن َب َّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِعَنْي َو َتاِبِعي الَّتاِبِعَنْي ُهَلْم ِبِإْح َس اٍن ِإىَل َيْو الِّد ْيِن ‪َ ،‬و اْر َض َعَّنا َمَعُه ْم ِبَر َمْحِتَك‬
‫ِمِح‬
‫َياَأْر َح َم الَّر ا َنْي‬

‫ِجَم‬ ‫ِت ِإ ِمَس‬ ‫ِء ِم‬ ‫ِل ِت‬ ‫ِلِم‬ ‫ِم ِت‬ ‫ِف ِل ِمِن‬
‫الَّلُه َّم اْغ ْر ْلُم ْؤ َنْي َو اْلُم ْؤ َنا َو اْلُمْس َنْي َو اْلُمْس َم ا اَألْحَيآ ْنُه ْم َو اَألْم َو ا ‪َّ ،‬نَك ْيٌع َقِر ْيٌب ْيُب‬
‫الَّد َعَو اِت ‪ .‬الَّلُه َّم َأِعَّز اِإل ْس َالَم َو اْلُمْس ِلِم َنْي َو َأِذ َّل الِّش ْر َك َو اْلُم ْش ِر ِكَنْي َو اْنُصْر ِعَباَدَك اْلُمَو ِّح ِد ْيَن اْلُم ْخ ِلِص َنْي َو اْخ ُذ ْل‬
‫ِل ِت ِإ ِم‬ ‫ِلِم‬
‫َمْن َخ َذَل اْلُمْس َنْي وَدِّم ْر َأْعَد آَئَنا َو َأْعَد آَء الِّد ْيِن وَأْع ِل َك َم ا َك ىَل َيْو الِّد ْيِن ‪ .‬الَّلُه َّم اْد َفْع َعَّنا اْلَبَالَء َو اْلَو َباَء‬
‫ِلِم‬ ‫ِن‬ ‫ِئ‬ ‫ِن ِس‬ ‫ِد‬ ‫ِم‬ ‫ِف ِة‬ ‫ِم‬
‫َو الَّز َالِز َل َو اْل َح َن َو ُسْو َء اْل ْتَن َم ا َظَه َر ْنَه ا َو َم ا َبَطَن َعْن َبَل نا ِإْنُد ْو ْي َيا َخ آَّص ًة َو َعْن َس ا ِر اْلُبْلَد ا اْلُمْس َنْي‬
‫َعآَّم ًة َيا َر َّب اْلَعاَلِم َنْي اللهم أرنا احلق حقًا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطًال وارزقنا اجتنابه‪َ .‬ر َّبَنا آِتَنا يِف الُّد ْنَيا‬
‫َح َنًة يِف اآلِخ ِة َح َنًة ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر‬
‫َر َس َو‬ ‫َس َو‬
‫ِع‬ ‫ِء‬ ‫ِن ِإ ِء ِذ‬ ‫ِب ِل‬ ‫ِع ِهلل ِإ‬
‫َباَد ا ! َّن اَهلل َيْأُمُر اْلَعْد َو اِإل ْح َس ا َو ْيَتآ ي اْلُقْر ىَب َو َيْنَه ى َعِن اْلَف ْح َش آ َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغِي َي ُظُك ْم َلَعَّلُك ْم‬
‫ِذ ِهلل‬ ‫ِلِه ِط‬ ‫ِم‬ ‫ِن ِمِه ِز‬ ‫ِظ‬
‫َتَذ َّك ُر ْو َن ‪َ ،‬و اْذُك ُر وا اَهلل اْلَع ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُر ْو ُه َعَلى َع َي ْد ُك ْم َو اْسَئُلْو ُه ْن َفْض ُيْع كم‪َ ،‬و َل كُر ا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai