Anda di halaman 1dari 5

Khutbah tentang berbakti kepada kedua orang tua

‫ َو َأْش َه ُد َأْن اَل ِإلَه ِإاَّل ُهللا َقَض ى ِبِعَب اَد ِتِه َو ِبُّر‬،‫ َو ٱْع ُبُد و۟ا ٱَهَّلل َو اَل ُتْش ِر ُك و۟ا ِبِهۦ َش ْئًـاۖ َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْي ِن ِإْح َٰس ًن ا‬: ‫َاْلَح ْمُد ِهلل اْلَقاِئُل‬

‫ اْلَو اِلَد ْي ِن‬.


‫َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا‬

‫ َأَّما َب ْع ُد‬. ‫ َص ًّلى ُهللا َع َلْيِه َو َع َلى َاِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِعْي َن‬. ‫ُم َح َّم ًد ا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه َخ ْيُر َم ْن َاْر َش َد الَّن اَس ِإَلى اْلِبِّر َو ُحْس ُن اْلُخ ُلِق‬

‫َف َي ا ِع َب اَد ِهللا ِاَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َت ُمْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬

Hadirin jama’ah sholat jum’at yang dirahmati Allah Swt

Orang tua menjadi sebab hidup dan wujudnya seorang anak di dunia. Peran orang tua
sangat besar dalam mewarnai hidup seorang anak.

Kita diperintahkan oleh Allah untuk berbuat baik dan berbakti kepada keduanya. Hal ini
berlandaskan dari al-Qur’an, Allah Swt berfirman:

‫ِاۡح َس اًنا‌ؕ ِاَّما َي ـۡب ُلَغ َّن ِع ۡن َد َك اۡل ِكَبَر َاَح ُد ُه َم ۤا َاۡو ِك ٰل ُهَم ا َفاَل َت ُقْل َّلُهَم ۤا ُاٍّف َّو اَل َت ۡن َه ۡر ُه َم ا‬
‫ۡل‬ ‫ۤۡو ۤاَّل‬
‫َو َقٰض ى َر ُّبَك َااَّل َتۡع ُبُد ا ِا ِاَّياُه َو ِبا َو اِلَد ۡي ِن‬
‫َو ُقْل َّلُهَم ا َق ۡو اًل َك ِر ۡي ًما‬

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik.” (QS. Al-Isro: 23)
Dalam ayat di atas juga dijelaskan agar kita tidak diperbolehkan untuk berbuat buruk
dan durhaka kepada mereka. Karena berbuat buruk kepada mereka merupakan
dosa yang sangat besar. Tendensi ini berdasarkan hadis Rasulullah Saw:

“ ‫ َو َقْت ُل الَّنْف ِس‬، ‫ َو ُع ُقوُق الَو اِلَد ْي ِن‬،‫ اِإلْش َر اُك ِباِهَّلل‬:‫ ” الَك َب اِئُر‬: ‫ َع ِن الَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل‬،‫َع ْن َعْبِد ِهَّللا ْب ِن َع ْم ٍر و‬،

‫َو الَي ِميُن الَغ ُموُس‬

Dari Abdullah bin Amru dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dosa besar
ialah menyekutukan Allah, durhaka kepada orangtua, membunuh, dan bersumpah
palsu.”[1] (HR. Bukhari: 6675)

Hadirin jama’ah Jum’at rohimakumulloh.

Menyayangi, melayani, dan berbakti kepada kedua orangtua merupakan salah satu
jalan terbaik yang bisa dilakukan seorang hamba untuk mendapat ridha dan
ampunan Allah SWT. Karena ridha orangtua termasuk ridha Allah SWT.

Dengan birrul walidain juga akan dimudahkan dibukaknya jalan menuju surga.
Sesungguhnya Allah sangat mencintai jalan seorang hamba yang mau berbakti
kepada kedua orang tua. Dalam Kitab Al-Adab al-Mufrad karangan Imam Bukhari
dijelaskan:

– ‫ ِمَن اْلَج َّن ِة‬:‫ ِإاَّل َفْت َح َل ُه ُهَّللا َب اَب ْي ِن – َي ْع ِني‬،‫ َم ا ِمْن ُمْس ِلٍم َل ُه َو اِل َد اِن ُمْس ِلَم اِن ُيْص ِبُح ِإَلْي ِه َم ا ُمْح َت ِس ًبا‬: ‫َع ِن اْب ِن َع َّباٍس َق اَل‬
‫َو ِإْن‬

‫ َو ِإْن َأْغ َضَب َأَح َد ُه َم ا َلْم َي ْر َض ُهَّللا َع ْن ُه َح َّت ى َي ْر َض ى َع ْن ُه‬، ‫َك اَن َو اِحًد ا َفَو اِحٌد‬

Dari Ibnu ‘Abbâs, ia berkata:

Tidaklah seorang Muslim yang memiliki dua orang tua (muslim), kemudian
mengunjungi keduanya di pagi hari karena mengharap ridha Allah, kecuali Allah
akan membukakan baginya dua pintu – yakni dua pintu surga – jika hanya ada satu
(salah satunya telah meninggal dunia), maka (dibukakan baginya) satu (pintu). Jika
dia membuat salah satunya marah, Allah tidak akan ridha kepadanya sampai ia
(salah satu orang tua yang marah) ridha kepadanya.”
Hadirin jama’ah sholat jum’at yang dirahmati Allah SWT.

Sosok ibu adalah orang yang lebih kita utamakan dan kita perlakukan dengan baik
daripada sosok ayah. Hal ini karena berdasarkan hadis Nabi, Rasulullah bersabda
ketika ditanya oleh salah seorang dari laki-laki:

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW
dan bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku
perlakukan dengan baik?” Rasullullah menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’.
‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.[2] (HR. Bukhari: 5971)

Dalam hadis tersebut nama ibu disebutkan tiga kali dan sosok ayah hanya
disebutkan satu kali. Sosok ayah memang memiliki andil yang sangat besar, yaitu
memberikan pendidikan dan nafkah bersama dengan ibu. Namun sosok ibu lebih
diutamakan memandang ibu telah melewati tiga fase kesulitan, di mana ia
merasakan penderitaan yang sangat berat dan perasaan susah payah dalam
wujudnya seorang anak. Di antaranya melahirkan, mengandung dan menyusui.

Peran dari kedua orang tua ini dipuji oleh Allah dalam al-Qur’an, khususnya sosok
ibu, sebagaimana dituliskan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15:
‫َن ًۙة‬
‫َو َو َّصْي َن ا اِاْلْن َس اَن ِبَو اِلَد ْيِه ِاْح َس اًن اۗ َح َم َلْت ُه ُاُّمٗه ُك ْر ًها َّو َو َضَع ْت ُه ُك ْر ًهاۗ َو َح ْم ُلٗه َو ِفٰص ُلٗه َث ٰل ُثْو َن َش ْهًر اۗ َح ّٰت ٓى ِاَذ ا َب َلَغ َاُشَّدٗه َو َب َلَغ َاْر َب ِعْي َن َس‬

‫َق اَل َر ِّب َاْو ِز ْع ِنْٓي َاْن َاْشُك َر ِنْع َم َت َك اَّلِتْٓي َاْن َع ْمَت َع َلَّي َو َع ٰل ى َو اِلَدَّي َو َاْن َاْع َمَل َص اِلًح ا َت ْر ٰض ىُه َو َاْص ِلْح ِلْي ِفْي ُذ ِّر َّيِتْۗي ِاِّن ْي ُتْب ُت ِاَلْي َك َو ِاِّن ْي‬

‫ِمَن اْلُمْس ِلِمْي َن‬

“ Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga
puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai
empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua
orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah
aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang Muslim.” (QS. Al-Ahqaf:
15)

Air susu ibu merupakan saripati makanan untuk putra-putranya. Seorang anak tidak
akan pernah bisa membeli air susu ibunya. Hutang air susu kepada ibu tidak akan
pernah terbayar oleh perbuatan seorang anak sampai kapanpun. Malamnya menjadi
siang dan siangnya menjadi malam hanya karena untuk melayani anaknya. Ia lebih
mengutamakan anaknya daripada dirinya sendiri. Dengan begitu menjadi jelas
bahwa hak seorang ibu harus didahulukan.

Hadirin sidang Jumat yang kami muliakan.

Berbuat baik kepada kedua orang tua tidak hanya ketika mereka hidup di dunia.
Ketika mereka sudah wafat, kita diharuskan juga untuk berbuat baik kepada mereka.
Berbuat baik dengan sepenuh hati sebagaimana mereka menyayangi kita di waktu
kecil.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua
telah mendidikku pada waktu kecil.” (QS. Al-Isro: 24)

Hadirin jama’ah Jum’at rohimakumulloh

Lantas bagaimana caranya berbakti kepada orang tua yang telah meninggal?

Dalam Sunan Ibnu Majah Nabi Muhammad Saw bersabda:

‫ َي ا َر ُسوَل‬: ‫ َب ْي َن َم ا َن ْح ُن ِع ْن َد الَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِإْذ َج اَء ُه َر ُجٌل ِمْن َب ِني َس َلَم َة َفَقاَل‬: ‫َع ْن َأِبي ُأَس ْيٍد َماِلِك ْب ِن َر ِبيَع َة َقاَل‬

‫ َو ِإيَفاٌء ِبُعُهوِدِهَم ا ِمْن‬،‫ َو ااِل ْس ِتْغ َفاُر َلُهَم ا‬،‫ الَّص اَل ُة َع َلْي ِه َم ا‬، ‫ َن َع ْم‬: ‫ َأَبِقَي ِمْن ِبِّر َأَبَو َّي َش ْي ٌء َأَبُّر ُه َم ا ِبِه ِمْن َب ْع ِد َم ْو ِتِه َم ا؟ َقاَل‬،‫ِهَّللا‬

‫ َو ِص َلُة الَّر ِح ِم اَّلِتي اَل ُتوَص ُل ِإاَّل ِبِه َم ا‬،‫ َو ِإْك َر اُم َصِدْيِقِه َم ا‬،‫َب ْع ِد َم ْو ِتِه َم ا‬

Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah berkata:

Ketika kami berada di samping Nabi Saw, tiba-tiba seorang laki-laki dari Bani
Salamah datang kepada beliau dan bertanya:

“Wahai Rasulullah, apakah masih tersisa sesuatu untuk berbakti kepada kedua
orang tuaku setelah keduanya meninggal?” Beliau menjawab: “Ya, yaitu berdo’a
kepada keduanya, meminta ampun untuk keduanya, melaksanakan janji-janji
keduanya setelah keduanya meninggal, memuliakan teman keduanya dan tidak
menyambung silaturrahim kecuali karena keduanya.” (HR. Sunan Ibnu Majah:
3664) [3]
Tidak ada yang dibutuhkan bagi orang yang telah meninggal dunia kecuali amal baik
yang dikhususkan pahalanya untuk mereka. Dengan mengirimkan do’a dan
memintakan ampun, amal yang kita kirimkan tersebut akan menjadi teman bagi
mereka di alam barzah sana, menjadi penenang dan penyelamat.

Semoga kita bisa terus istiqamah berbakti kepada orang tua, dan diberikan
anugerah keturunan yang dapat menjadi permata dalam hati kita. Aamiin

‫َالَّلُهَّم َو َفَقَن ا ِلِبِّر اْلَو اِلَد ْي ِن َو اْج َع ْلَن ا ِمَن اْلُم ِحِّبْي َن ِلِص َلِة اَأْلْر َح اِم َو اْك ُتْب َلَن ا الَّسَع اَد َة ِفي الُّد ْن َي ا َو اآْل ِخَر ِة‬

‫ ِإَّن ُه َت َع اَلى َج َّو اٌد َك ِر يٌم َمِلٌك َبٌّر َر ُءْو ٌف َر ِحيْم‬. ‫َب اَر َك ُهللا ِلي َو َلُك ْم ِفي اْل ُقْر آِن اْلَع ِظ يِم َو َنَفَع َن ا َو ِإَّياُك ْم ِباآْل َياِت َو الِّذ ْك ِر الَح ِكْي ِم‬

Anda mungkin juga menyukai