Anda di halaman 1dari 7

‫)‪(Peringatan Hari Ibu‬‬

‫‪IBU ADALAH RABBATUL BAIT‬‬


‫‪Oleh:‬‬
‫‪Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si‬‬

‫َّشيْ َع ّة النذ ّ ّ ٰب‬‫الس ََلم۞ َو َأفْهَ َم َنا ب َ ّ‬ ‫الْ َح ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل الْ َح ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل ذ ّاَّل ْي هَدَ اَنَ ُس ُب َل ذ‬
‫يك َٰلُ‪ُ ،‬ذوالْ َج ََللّ َو ْ إاَل ْكرام۞‬ ‫ش َ‬ ‫هللا َو ْحدَ ُه ََل َ ّ‬ ‫الْ َك ّر ْ ّي۞ َأ ْشهَدُ َأ ْن ََل ا ه َٰل ا ذَل ُ‬
‫ِ ِ‬
‫َو َأ ْشهَدُ َأ ذن َس ٰيّدَ َنَ َون َ ّبيذنَا ُم َح ذمدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْو ُٰل۞ َال هلٰهُ ذم َص ّ ٰل و َس ّ ٰ ّْل َواب ّركْ‬
‫عَ ََل َس ّ ٰي ّدَن ُم َحـ ذم ٍد َوعَ ََل ها ّ ّٰل َو َأ ْْصَا ّب ّه َوالتذا ّب ّع ْ َْي ّاب ْح َس ٍان ا ََل ي َ ْو ّم ٰ ّال ْي ّن۞‬
‫ذ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ِس ّبتَ ْق َوى هللا َوطا َ ته ل َعلُك تُفل ُح ْو َن۞‬
‫ع‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َأ ذما ب َ ْعدُ ‪ ،‬فَيَا َأُّيه َا ْاَلخ َْوان‪ُ ،‬أ ْو ّص ْي ُ ُْك َو ن َ ْف ّ ْ‬
‫ِ‬
‫الش ْي َط ّان ذالرجّ ْ ّْي‪،‬‬ ‫هللا تَ َع َاَل ِّف الْ ُق ْرأ ّن الْ َك ّر ْ ّي‪َ :‬أع ُْو ُذ ّاب ّهلل ّم َن ذ‬ ‫قَا َل ُ‬
‫هللا َوقُ ْولُ ْوا قَ ْو ًَل َس ّديدً ا‪ ،‬يُ ْص ّل ْح‬ ‫هللا ذالر ْ هْح ّن ذالر ّح ْ ّْي‪ََ :‬ي َأُّيه َا ذ ّاَّل َين ها َمنُوا ات ذ ُقوا َ‬
‫ب ّْس ّم ّ‬
‫هللا َو َر ُس ْو َ ُٰل فَقَدْ فَ َاز فَ ْو ًزا َع ّظ ْي ًما۞‬ ‫لَ ُ ُْك َأ ْ َْعالَ ُ ُْك َوي َ ْغ ّف ْر لَ ُ ُْك ُذنُوبَ ُ ُْك َو َم ْن يُ ّطع ّ َ‬
‫َوقَا َل تَ َع َاَل‪َ :‬و َو ذص ْينَا ْاَلن ْ َس َان ب َّو ّ َاليْ ّه َ َْحلَ ْت ُه ُأ هم ُه َو ْهنًا عَ َ هَل َوه ٍْن َو ّف َص ُ ُاٰل ِّف عَا َم ْ ّْي‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬
‫ّ‬ ‫َأ ّن ْاش ُك ْر ِّل َو ّل َو ّ َاليْ َك ا ذِل ال َمص ُري‪َ .‬صدَ َق ُ‬
‫هللا ال َعظ ْ ُْي‬ ‫ّ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫‪Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah‬‬
‫‪Pada saat yang istimewa ini saya selaku khatib mengajak kepada‬‬
‫‪hadirin sekalian untuk selalu memanjatkan puji dan syukur ke-‬‬
‫‪Hadirat Allah Swt., atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya‬‬
‫‪kepada kita sekalian, terutama nikmat iman dan Islam sampai kepada‬‬
‫‪nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kita masih mau dan‬‬
mampu menunaikan kewajiban, memenuhi panggilan Allah Swt.
menunaikan ibadah shalat Jum’at.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah Saw., keluarga, sahabat
dan pengikutnya. Kemudian wasiat takwa untuk kita semua, marilah
kita berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
Swt., dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi
semua larangan-Nya.
Hadirin jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Pemerintah kita telah menetapkan bahwa setiap tanggal 22
Desember adalah Hari Ibu. Bahkan di negara-negara Timur Tengah
maupun negara-negara Eropa dan Amerika mempunyai suatu hari
yang diistimewakan yakni Hari Ibu, hanya saja tanggal dan bulan
penetapannya berbeda. Adapun di Indonesia ditetapkan setiap tanggal
22 Desember.
Adanya peringatan Hari Ibu, adalah sebagai pertanda dan
menunjukan bahwa masyarakat dunia memandang bahwa peringatan
dan ditetapkannya hari ibu adalah sebagai bentuk penghargaan,
penghormatan terhadap jasa-jasa seorang ibu. Khususnya di dalam
pandangan Islam, jauh-jauh hari atau beberapa abad yang silam
Rasulullah Saw., bersabda dengan tegas bahwa:
ّ ‫اجلَنذ ُة َ َْت َت َأ ْقدَ ا ّم ا ُأل ذمه‬
‫َات‬
Surga itu di bawah telapak kaki ibu.
Tegas! Rasulullah memandang bahwa seorang ibu itu memiliki
tugas mulia, sehingga di simbolkan bahwa keindahan dan nikmat
surga yang begitu indah dan menyenangkan ternyata tidak lebih
tinggi dari pada seorang ibu, karena diumpamakan surga berada di
bawah telapak kakinya.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kita memahami bahwa telapak kaki adalah bagian dari anggota
tubuh kita yang paling bawah. Maka pemaknaan yang lebih dalam
lagi adalah bahwa tidak mungkin seorang anak, dan ingatlah, bahwa
kita semua adalah anak dari seorang ibu yang telah melahirkan kita,
tidak akan mungkin akan meraih surga tanpa adanya restu dan
kedudukan mulia ibu kita.
Terdapat hadits yang sangat populer yang menggambarkan
kedudukan mulia seorang ibu. Seperrti hadits riwayat Imam Muslim
dari Abu Hurairah Ra:
:‫ قَا َل‬،‫ ُأ هم َك‬: ‫ ُ ذُث َم ْن؟ قَا َل‬:‫ قَا َل‬،‫ ُأ هم َك‬: ‫َم ْن أ َح هق النذ ّاس ّ ُِب ْس ّن َْصَاب َ ِّت؟ قَا َل‬
َ‫ أبُ ْوك‬: ‫ ُ ذُث َم ْن؟ قَا َل‬: ‫ قَا َل‬،‫ ُأ هم َك‬: ‫ُ ذُث َم ْن؟ قَا َل‬
Suatu hari datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah Saw.,
orang itu bertanya kepada Rasulullah, siapakah di antara manusia
yang paling berhak kami sikapi dengan baik. Nabi menjawab, ibumu.
Orang itu bertanya lagi, siapa lagi setelah itu. Nabi menjawab,
ibumu. Orang itu bertanya lagi, siapa lagi setelah itu. Nabi
menjawab, ibumu. Orang itu bertanya lagi. Nabi kemudian
menjawab, kemudian ayahmu.
Di dalam al-Qur’an dengan tegas bahwa kita diwajibkan agar
berbuat baik kepada orang tua, terlebih lagi kepada ibu kita, sehingga
kedudukan berbuat baik kepada kedua orang tua menjadi ranking
kedua setelah Allah Swt.
Ayat al-Qur’at tersebut adalah sebagai berikut:
‫َو َو ذص ْي َنا ْاَلن ْ َس َان ب َّو ّ َاليْ ّه َ َْحلَ ْت ُه ُأ هم ُه َو ْهنًا عَ َ هَل َوه ٍْن َو ّف َص ُ ُاٰل ِّف عَا َم ْ ّْي َأ ّن‬
‫ْاش ُك ْر ِّل ِ َو ّل َو ّ َاليْ َك ا َ ذِل الْ َم ّص ُري‬
ِ
Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik
kepada ibu-bapa; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
susah payah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah
kepadaku dan kepada ibu-bapakmu. Hanya kepada-Ku lah
kembalimu. (QS. Luqman: 14)
Kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah,
Mengapa kita harus berbuat baik kepada orang tua, terutama
kepada ibu kita, setidak-tidaknya ada delapan poin yang harus kita
perhatikan mengapa kita wajib berbuat baik kepada ibu kita.
Seorang ibu mengandung dengan susah payah, kemudian
berjuang melahirkan antara hidup dan mati, lalu ibu menyusui selama
dua tahun dengan ikhlas dan penuh kasih sayang. Ayah dan ibu
memelihara kita sejak dari kandungan sampai anak siap hidup
mandiri. Ayah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
ayah dan ibu selalu mendidik dan memberi bekal untuk pendidikan
anaknya. Ayah dan ibu memberi kasih sayang dengan ikhlas tanpa
meminta balasan orang tua merupakan pintu surga pertengahan
menjadi amaliah di Jalan Allah
Kaum muslimin rahimakumullah,
Mari kitra simak sabda Rasulullah Saw., dalam hadits riwayat
Imam Ahmad dan Tirmizi. Dari Abu Hurairah:
َ ‫ فَا ْن ّشئْ َت فَأَ ّض ْع َذ ّ َِل ال َب‬،‫َالو ّ ُال َأ ْو َسطُ َأبْ َو ّاب اجلَنذ ّة‬
‫اب َأ ْو ْاح َف ْظ ُه‬
ِ
Orang tua merupakan pintu surga paling pertengahan, jika
engkau mampu maka tetapilah atau jagalah pintu tersebut.
Berbakti kepada orang tua adalah amalan di jalan Allah atau fi
sabilillah. Begitu agung, luhur dan mulianya kedudukan orang tua tak
akan menjadi hilang meski orang tuanya berbeda keyakinan. Ikutilah
petunjuk bagaimana cara berbuat baik keoada orang tua. Diantaranya
menghormati dan memperlakukan mereka dengan sopan. Patuhilah
mereka selama tidak bertentangan dengan ajaran agama. Bantulah
pekerjaan mereka dan bahagiakanlah kedua orang tua kalian.
Kemudian hargailah usaha orang tuamu apapun usaha mereka.
Do’akanlah mereka, nisacaya mereka juga akan mendo’akan kalian:
Perhatikan sabda Nabi Saw.:
،‫ َو َدع َْو ُة الْ ُم َسا ّف ّر‬،‫ َدع َْو ُة الْ َم ْظلُو ّم‬:‫ ََل َش ذك ّف ّهي ذن‬،‫اب لَه ذُن‬
ُ ‫ثَ ََل ُث َد َع َو ٍات ي ُْس َت َج‬
‫َو َدع َْو ُة الْ َو ّ ّال ّل َو َ ّل ّه‬
Ada tiga do'a yang mustajab, tidak ada keraguan akan hal itu,
pertama do’a orang yang terdzalimi, lalu do'a musafir, dan ketiga
do'a orang tua untuk (kebaikan) anaknya. (HR. Ibnu Majah)
Kaum musimin rahimakumullah
Orang tua adalah figur yang paling berjasa dalam hidup kita.
Tanpa adanya orang tua, seorang anak tidak akan terlahir di dunia ini.
Cinta orang tua sangat besar terhadap buah hatinya dan tidak
akan pernah terbalaskan dengan cara apa pun. Cinta orang
tua memang tak tergantikan.
Hati seorang ibu itu ibarat sebuah pintu rahasia tempat di mana
cinta bersemayam, kasih sayang yang abadi, dan bukan untuk
disakiti, akan tetapi untuk kebahagiaan sejati.
Seorang ibu adalah wanita yang paling cantik, wanita yang
paling tangguh, wanita yang paling hebat, dan merupakan makhluk
Tuhan yang paling agung dalam ciptaan-Nya.
Semoga kita dapat merengkuh ridha Ilahi melalui keridhaan
orang tua kita. Aamiin.
‫هللا ِّل َولَ ُ ُْك ّف الْ ُق ْر َأ ّن الْ َك ّر ْ ّي َون َ َف َع ّ ْن َوّا ذَي َ ْك ّب َما ّف ْي ّه ّم َن ْا ََل َاَي ّت َو ّ ٰ ّاَّل ْك ّر‬ُ َ‫َاب َرك‬
‫الس ّم ْي ُع الْ َع ّل ْ ُْي‬
‫الْ َح ّك ْ ّْي َوتَقَبذ َل ّم ّ ٰ ْن َو ّمنْ ُ ُْك تّ ََل َوتَ ُه ّان ذ ُه ُه َو ذ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫الْ َح ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل الْ َح ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل ذ ّاَّل ْي َأ ْك َر َمنَا ّب ّد ْي ّن الْ َح ٰ ّق الْ ُمب ْ ّّْي۞ َو َأفْضَ لَ َنا ب َ ّ‬
‫َّشيْ َع ّة‬
‫ِل الْ َح هق‬ ‫شيْ َك َٰلُ‪ ،‬الْ َم ّ ُ‬ ‫هللا َو ْحدَ ُه ََل َ ّ‬ ‫النذ ّ ّ ٰب الْ َك ّر ْ ّي۞ َأ ْشهَدُ َأ ْن ََل ا ه َٰل ا ذَل ُ‬
‫ِ ِ‬
‫الْ ُمب ْ ُّْي۞ َو َأ ْشهَدُ َأ ذن َس ٰيّدَ َنَ َون َ ّبيذنَا ُم َح ذمدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْو ُٰلُ‪َ ،‬س ٰيّدُ ْ َاألنْ ّب َيا ّء‬
‫َوالْ ُم ْر َس ّل ْ َْي۞‬
‫ْص ّب ّه َوالتذا ّب ّع ْ َْي َو َم ْن تَ ّب َعه ُْم‬ ‫َال هلٰهُ ذم َص ّ ٰل َو َس ّ ٰ ّْل َو َاب ّركْ عَ ََل ن َ ّب ّيٰنَا ُم َح ذم ٍد َوعَ ََل ها ّ ّٰل َو َ ْ‬
‫ّاب ْح َس ٍان ا ََل ي َ ْو ّم ٰ ّال ْي ّن۞‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ات‪،‬‬ ‫الس ّيٰئَ ّ‬ ‫هللا‪َ ،‬وافْ َعلُوا الْخ ْ ََري ّات َوا ْجتَنّ ُبوا َع ّن ذ‬ ‫َ ذما ب َ ْعدُ ‪ :‬فَيَا َأُّيه َا النذ ُاس ات ذ ُقوا َ‬
‫هللا يَأْ ُم ُرُ ْك ّبأَ ْم ٍر بَدَ َأ ّف ْي ّه ّب َن ْف ّس ّه۞‬ ‫َوا ْعلَ ُموا َأ ذن َ‬
‫هللا َو َم ََلئّ َك َت ُه يُ َصل ه ْو َن عَ ََل النذ ّ ّ ٰب‪ ،‬هيأَ ُّيه ا ذ ّاَّل ْي َن ها َمنُ ْوا َصل ه ْوا‬ ‫فَقَا َل َع ذز َو َج ذل‪ :‬ا ذن َ‬
‫ِ‬
‫َال هلٰهُ ذم عَلَ ْي ّه َو َس ّلٰ ُم ْوا ت َ ْس ّل ْي ًما‪َ .‬ال هلٰهُ ذم َص ّ ٰل عَ ََل َس ّ ٰي ّدَنَ ُم َح ذم ٍد َوعَ ََل هالّ َس ّ ٰيدَ َنَ ُم َح ذم ٍد‬
‫ات‪َ ،‬ا ْ َأل ْحيا ّء ّمْنْ ُ ْم َو ْا َأل ْم َو ّات۞‬ ‫ات َو ْامل ُ ْس ّل ّم ْ َْي َو ْامل ُ ْس ّل َم ّ‬ ‫ا ْغ ّف ْر لّلْ ُم ْؤ ّم ّن ْ َْي َو ْامل ُ ْؤ ّمنَ ّ‬
‫َال هلٰهُ ذم ا ْدفَ ْع َعنذا ْال َب ََل َء َو ْا َلو َاب َء وال ُق ُر ْو َن َو ذالز ََل ّز َل َو ْا ّمل َح َن َو ُس ْو َء ْال ّف َ َّت َما َظه ََر ّمْنْ َا‬
‫َو َما ب َ َط َن َع ْن ب َ َ َّلَنَ انْدُ وّني ّْس ذيا خَأ ذص ًة َو َسائّ ّر بُ ْ ََل ّان ْامل ُ ْس ّل ّم ْ َْي عا ذم ًة ََي َر ذب ْال َعالَ ّم ْ َْي‪.‬‬
‫ِ‬
‫َال هلٰهُ ذم َأ ّرَنَ الْ َح ذق َحقًّا َو ْار ُز ْقنَا اتّٰ َباعَ ُه َو َأ ّرَنَ الْ َبا ّط َل َاب ّط ًَل َو ْار ُز ْقنَا ا ْج ّتنَابَهُ‪َ .‬ربذنَا أتّن َا‬
‫ّف اله نْ َيا َح َس نَ ًة َو ّف ْاأل ّخ َر ّة َح َس نَ ًة َو ّقنَا عَ َذ َاب النذ ّار‪َ .‬و َالْ َح ْمدُ ّ ه ٰ ّلِل َر ّ ٰب الْ هعلَ ّم ْ َْي‬
‫هللا يَأْ ُم ُر ّ ْابل َعدْ لّ َو ْاَل ْح َس ّان َوايْتا ّء ّذي ْال ُق ْر َىب َويَْنْ َى َع ّن ْال َف ْحشا ّء‬ ‫هللا‪ ،‬ا ذن َ‬ ‫ٍع َبا َد ّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫هللا ْال َع ّظ ْ َْي ي َ ْذ ُك ْرُ ْك‪َ ،‬و ْاش ُك ُر ْو ُه عَ ََل‬ ‫َو ْامل ُ ْن َك ّر َو ْال َب ْغ ّي ي َ ّع ُظ ُ ُْك لَ َعلذ ُ ُْك ت ََذكذ ُر ْو َن‪َ ،‬و ْاذ ُك ُر ِوا َ‬
‫هللا َأ ْك َ ُب‬
‫ّن َع ّم ّه يَ ّزد ُ ْْك‪َ ،‬و َ َّّل ْك ُر ّ‬

Anda mungkin juga menyukai