Anda di halaman 1dari 8

TARI WIRAYUDHA

Nama Kelompok:
1. I Komang Cahyadi (06)
2. Rahmat Salah (11)
3. Guntur Ikbal Kristian Saputra (12)
4. Ahmaddan Zhesqi Fauzy (14)

Kelas: X TKRO

SMK REKAYASA DENPASAR


TAHUN AJARAN
2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena pada akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah mengenai seni Tari Wirayudha ini tepat pada waktunya
Makalah ini kami buat dalam rangka untuk menjalankan tugas dari guru yang bertugas serta
untuk menambah wawasan kami mengenai seni Tari Wirayudha.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kritik
dan saran dari ibu guru yang bertugas untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi murid atau pembaca lainnya. Terima kasih
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................ii
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
1.4 Manfaat............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................2
2.1 Sejarah Tari Wirayudha...................................................................................................2
2.2 Sinobsis Tari Wirayudha..................................................................................................2
BAB III PENUTUP...............................................................................................................4
3.1 Simpulan .........................................................................................................................4
3.2 Saran................................................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Bali merupakan daerah yang kaya dengan budaya. Hal inilah yang yang menjadi aset dan
menjadi ciri khas Pulau Bali di mata dunia. Salah satu budaya Bali adalah seni tari Dilihat
dari asal katanya tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan
gerakan-gerakan tubuh manusia. Dari pengertian tersebut tumpak dengan jelas bahwa
hakekat daripada tari adalah gerak. Gerak ini ditata dengan irama lagu pengiring sesuai
dengan lambang watak dan tema tari Seni tari berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi 2
(dua) yaitu Seni tari Wali/Sakral (religius dunce) dan seni tari profun. Seni tari profan ini
dibagi lagi menjadi (dua) yakni Seni tari Bebali/ceremonial dance, dan seni tari Bali-halian
(secular dance). Salah satu contoh tari profane atau bali-balian adalah Tari Wirayuda, tari ini
menggambarkan sikap kepahlawanan prajurit yang siap maj ke medan perang Para penari
memakai hiasan kepala berupa udeng-udengan dan dilengkapi dengan peralatan senjata
seperti tombak.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.Apa itu tari wirayuda?
2.Bagaimana sejarah Tari Wirayuda?
3.Bagaimana sinobsis Tari Wirayuda?
1.3.TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Tari Wirayuda.
2. Untuk mengetahui sejarah dan sinobsis Tari Wirayuda.
1.4.MANFAAT
1. Sebagai penambah wawasan akan budaya seni tari di Bali.
2. Menambah rasa cinta dan peduli akan budaya sendiri kususnya tari bali.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH TARI WIRAYUDA

Tari wirayuda adalah tari-tarian yang berasal dari Indonesia kususnya dari Bali, tari ini lahir
pada tahun 1979 yang dimana diciptakan oleh I Wayan Dibia, beliau memproduksi Tari
Wirayuda ini di Sanggar Tari Bali Waturenggong Tari ini dipengaruhi dari tari-tarian lain
seperti tari tari Baris Gede (tari Baris upacara) terutama sekali Baris Tumbak atau Baris
Katekok Jago. Ditarikan oleh antara 2 sampai 4 pasang penari pria bersenjatakan tombak, turi
ini menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang gagah perkasa yang sedang
bersiap-siap untuk maju ke medan perang I Wayan Dibia adalah salah satu maestro tari di
Indonesia beliau telah melahirkan beberapa tari lainnya seperti Tari Manuk Rawa, Tari Jaran
Teji, Tari Yudapati dll.
2.2 SINOBSIS
Tari Wirayuda ditarikan oleh dua sampai empat orang berpasangan oleh penari pria dengan
membawa senjata tombak, dengan ekspresi wajah dan mimik dengan penjiwaan yang kuat,
membuat kita paham apa tema yang sedang dipentaskan. Dengan perlengkapan persenjataan
yang dibawa menggambarkan sekelompok prajurit bersiap untuk maju ke medan perang,
yang mengisahkan jaman kerajaan masa lampau.
1. Pola Gerak
a. Pepeson
Dimulai dengan gerak malpal ngeed piles kanan agem kanan seledet tengah seledet
pojok,cegut,agem kanan,tangan kanan di bawa ke tangan kiri,piles kiri,nyegut,angkat kaki
kiri tangan di buka taruh kaki kiri ngoyog dimulai dari kaki kiri ke kanan sebanyak 4 kali
piles kaki kiri,agem kiri,seledet tengah seledet pojok piles kaki kiri agem kiri tangan kiri di
bawa ke tangan kanan,piles kiri,nyegut, angkat kaki kanan,tangan di buka, taruh kaki
kanan,ngoyog.di mulai dari kaki kanan ke kiri sebanyak 4 kali piles kaki kanan,agem kanan
jalan di mulai dari kaki kiri tanjek kiri kanan diangkat kaki kanan tangan di tutup tanjek
kanan,tanjek kiri,kaki kiri diangkat tangan kiri lurus tanjek kiritanjek kanan kaki kanan
diangkat tangan ditutup dan seterusnya sampai hitungan 5 pada hitungan 5 taruh kaki kanan
piles kanan,agem kanan piles kiri jalan di mulai dari kaki kiri putar kanan untuk yang kiri
putar kini,untuk yang dikiri kembali menghadap kanan putar ke kiri,untuk yang di kiri
kembali menghadap kedepan,agem kanan.
b. Pengawak
Agem kanan,piles kiri,ngeliyer,cegut,angkat kaki kiri taruh kaki kiringoyog kekiri,ke kanan
angkat kaki kiri taruh agem kiri,piles kanan ngeliyer,cegut angkat kaki kanan,taruh kaki
kanan,ngoyog ke kanan, kekin sebanyak 4 kali angkat kaki kanan taruh agem kanan jalan di
mulai dari kaki kiri,tanjek kiri kanan, diangkat kaki kanan tangan di tutup,tanjek kanan
kiri,kaki kiri diangkat sampai hitungan ke 6.pada hitungan ke 6 kecog jalan ke belakang 5x
pada hitungan 6 lansung agem kanan gerak nusuk ke samping kiri,kaki kanan silang
kebelakang kipek ke depan tanjek kanan angkat kaki kanan, tanjek kaki kanan angkat kaki
kiri tangan posisi agem jalan di mulai dari kaki kiri hadap-hadapan agem kanan,tusuk ke
kiri,tanjek kanan,angkat kaki kanan, tanjek kanan, tanjek kiri,angkat kaki kiri tangan di buka
jalan berputar menghadap ke depan agem kanan gerakan bergeser ke kiri dan ke kanan
dengan tongkat di tangan lurus ke atas diam di tempat posisi ngeed,pola di getarkan, geser ke
kiri kanan, langsung berjalan berhadapan gerakan bergeser ke kiri kanan, dengan tongkat di
atas tangan lurus ke atas diam di tempat posisi ngeed pada bahu di gerakkan geser kiri kanan
langsung berjalan, putar menghadap ke depan agem Pekaad dari posisi agem kanan berjalan
putar ke kanan untuk yang di kanan putar ke kiri untuk yang di kiri (putar pojok tengah),
hadap-hadapan tenbok di tengah, kaki kanan mengais tombak di bawa ke belakang tombak
lurus di gerakkan kaki bergetar piles kanan tombak naik turun langsung saling tusuk dari
kanan (yang di kiri menangkis) waktu nusuk kaki kiri maju 2x kemudian tombak di atas
silang (kaki kanan di depan), waktu gerakan nangkis(kaki kanan di depan) kemudian tombak
di atas silang tukar tempat (kaki kiri maju,di lanjutkan kakii kanan)kaki kiri kanan di
gerakkan piles kanan,agem kanan piles kiri langsung jalan di mulai dari kaki kiri pindah
tempat agem kanan gerakan sama dengan di atas yaitu kembali gerakan nusuk dan nangkis
langsung menghadap ke depan tusuk 4 kali berbalik dan nusuk ke belakang 5x (lima kali),
Properti
1. Kostum
2. Riasan
3. Senjata tradisonal Tombak
Pola Lantai
1. Pepeson
a. Baru keluar dimulai dengan gerak malpal kedepan
b. Ngagem kanan dan kiri
Setelah gerak malpal kedepan (dengan mencari komposisi, ngeed, piles kanan,
agem kanan, seledet tengah, seledet ojok, cegut, agem kanan, tangan kanan di
bawa ke tangan iri, piles kiri, nyegut, angkat kaki kiri, tangan di buka taruh aki
kiri ngoyog dimulai dari kaki kiri ke kanan sebanyak 4 kali, piles kaki kiri, agem
kiri, seledet tengah, seledet ojok, piles kaki kiri, agem kiri, tangan kiri di bawa ke
tangan kanan, piles kiri,nyegut, angkat kaki kanan, tangan di buka, tarah kaki
kanan, ngoyog, di mulai dari kaki kanan ke kiri sebanyak 4 kali, piles kaki kanan,
agem kanan, jalan di mulai dari kaki kiri, tanjek kiri kanan, diangkat kaki kanan,
tangan di tutup, tanjek kanan, tanjek kiri, kaki kiri diangkat, tangan kiri lurus,
tanjek kiri, tanjek kanan, kaki kanan diangkat, tangan ditutup, dan seterusnya
sampai hitungan 5, pada hitungan 5 taruh kaki kanan, piles kanan, agem kanan,
piles kini, jalan di mulai dari kaki kiri putar kanan untuk yang kini putar kiri,
untuk yang dikiri kembali menghadap kanan putar ke kiri, untuk yang di kiri
kembali menghadap kedepan, agem kanan.
2. Pengawak
A. Ngagem kanan dan kiri, tusuk kesamping, Setelah berputar dan kembali
menghadap kedepan, agem kanan, piles kiri, ngeliyer, cegut, angkat kaki kiri,
taruh kaki kiri, ngoyog kekiri, ke kanan, angkat kaki kiri, taruh, agem kiri
Setelah agem kiri, piles kanan, ngeliyer, cegut, angkat kaki kanan, taruh kaki
kanan, ngoyog ke kanan, kekiri sebanyak 4 kali, angkat kaki kanan, taruh,
agem kanan,
Jalan di mulai dari kaki kiri, tanjek kiri, kanan, diangkat kaki kanan, tangan di
tutup, tanjek kanan, kiri, kaki kiri diangkat, sampai hitungan ke 6, pada
hitungan ke 6 kecog jalan ke belakang 5x, pada hitungan 6 langsung agem
kanan,
Gerak nusuk ke samping kiri, kaki kanan, silang kebelakang, kipek ke depan,
tanjek kanan, angkat kaki kanan, tanjek kaki kanan, angkat kaki kiri, tangan
posisi agem, jalan di mulai dari kaki kiri, hadap-hadapan

B. Berhadapan Dan Nasuk Kesamping


Setelah itu lalu berhadap-hadapan, agem kanan, tusuk ke kiri, tanjek kanan,
angkat kaki kanan, tanjek kanan, tanjek kiri angkat kaki kiri, tangan di buka,
jalan berputar menghadap kedepan,
C. Geser kanan kiri (dengan tangan lurus keatas)
Setelah itu agem kanan, gerakan bergeser ke kiri dan ke kanan, dengan tongkat
di tangan lurus ke atas, diam di tempat posisi ngeed, pola di getarkan, geser ke
kiri, kanan, langsung berjalan berhadapan,
D. Berhadapan Geser Kanan Kiri (Dengan Tangan Lurus Keatas)
Gerakan bergeser ke kiri kanan, dengan tongkat di atas tangan lurus ke atas,
diam di tempat posisi ngeed pada bahu di gerakkan, geser kiri kanan langsung
berjalan, putar menghadap ke depan agem
3.PEKAAD (PENUTUP)
A. Agem Kanan(Putar Kanan/Putar Kiri)
Dari posisi agem kanan, berjalan putar ke kanan untuk yang di kanan, putar ke
kiri untuk yang di kiri (putar pojok, tengah), hadap-hadapan tombak di tengah,
B. Berhadapan-Hadapan Tombak (Pesiat)
Setelah hadap-hadapan tombak di tengah, kaki kanan mengais tombak di bawa
ke belakang, tombak lurus di gerakkan kaki bergetar, piles kanan, tombak naik
turun, langsung saling tusuk dari kanan (yang di kiri menangkis) waktu nusuk
kaki kiri maju 2x, kemudian tombak di atas silang (kaki kanan di depan),
waktu gerakan nangkis(kaki kanan di depan) kemudian tombak di atas silang
tukar tempat (kaki kiri maju, di lanjutkan kakii kanan kaki kiri kanan di
gerakkan, piles kanan, agem kanan, piles kiri, langsung jalan di mulai dari
kaki kiri, pindah tempat, agem kanan, gerakan sama dengan di atas yaitu
kembali gerakan nusuk dan nangkis langsung menghadap ke depan.
B. Nusuk Depan Dan Belakang(Pulang)
setelah menghadap ke depan, tusuk 4 kali, berbalik, dan musuk ke belakang 5
kali
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
1. Seni tari profan adalah tari yang biasanya dipertunjukkan untuk mendapatkan upah atau
disewa, baik ada hubungannya dengan upacara keagamaan ataupun tidak. Umumnya untuk
hiburan, tetapi terkadang karena dipertunjukkan pada waktu karya bisa juga berfungsi sebagai
seni bebali. Adapun contohnya adalah Tari Wirayuda.
2. Tari Wirayuda diciptakan oleh I Wayan Dibia pada tahun 1979 dimana ditarikan oleh 2
atau 6 orang lebih dimana menggunakan hiasan kepala berupa udeng-udengan dan
menggunakan property berupa Tombak.
3.2. Saran
1. Melalui makalah ini diharapkan agar pemerintah lebih memeperhatikan budaya- budaya
Indonesia khususnya di bidang seni tari agar tetap lestari.
2. melalui makalah ini diharapkan agar seluruh rakyat Indonesia khususnya yang ada di Bali
agar tetap melestarikan budaya tari tradisional dan mampu memperkenalkan budaya tari ini
agar lebih dikenal oleh banyak masyarakat local maupun masyarakat asing.

Anda mungkin juga menyukai