Anda di halaman 1dari 22

RANGKUMAN MODUL XI DAN XII

KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI

Disusun Oleh :
HASANAH 825495637
KASINAH 825502155
MARYATIN 825504879

UPBJ PGTK SEMESTER 2


UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR PESAWARAN
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Karena berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Rangkuman
Buku Keterampilan Musik dan Tari (Modul 11 dan 12) ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini banyak sekali


mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bantuan yang diberikan, semoga mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka pada kesempatan ini penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
dari segenap pembaca.

Akhir kata penulis do’akan semoga semua amal yang diberikan mendapat imbalan
Allah SWT, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan khususnya
mahasiswa mahasiswi BJ PGTK Semester 7 Universitas Terbuka Pokjar
Pesawaran. Amin ya Rabbal Alamin.

Pringsewu, 11 April 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASA
A. Penciptaan Karya Gerak Dan Musik Usia Dini ...................................... 3
B. Penciptaan Gerak Berirama Berdasarkan Musik yang Sudah Ada .......... 6
C. Praktik Penciptaan Gerak Berirama Untuk Anak Usia Dini .................... 14

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan .............................................................................................. 17
B. Saran ....................................................................................................... 17

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

C. Latar Belakang
Mencipta merupakan bentuk aktualisasi diri dalam kreativitas. Dengan
mencipta manusia dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Mencipta gerak
berirama untuk anak usia dini bagi calon pendidik PAUD merupakan
keharusan karena dengan demikian mereka akan memiliki bekal untuk
mengajar.

Melalui gerak berirama, anak usia dini dapat belajar motorik halus dan kasar
dalam bingkai estetika. Fleksibilitas gerak akan lebih terasah sejak dini
melalui gerak-gerak ritmis dan melodis. Gerak juga membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani anak usia dini. Gerak berirama juga dapat
menjadi sarana terapi bagi anak berkebutuhan khusus, seperti anak penderita
autis, keterbelakangan mental, gangguan dalam pertumbuhan, komunikasi,
dan kesulitan belajar. Kegiatan gerak berirama membutuhkan kepekaan tidak
hanya rasa tetapi juga jiwa.

Melalui syair lagu yang dihafalkan oleh anak usia dini, tanpa terasa mereka
telah belajar tentang huruf, suku kata, kata, dan akhirnya semua kalimat,
bahkan paragraf. Melalui ketukan birama, notasi angka, anak usia dini belajar
menghitung dan mengenal angka. Bukan tidak mungkin melalui lagu anak
usia dini dapat belajar menjumlahkan dan membagi, atau bahkan mengalikan.

Mendengarkan perbedaan bunyi yang dihasilkan oleh alat musik perkusi


memberi kepekaan kecerdasan emosionai. Melalui lagu yang dinyanyikan
anak usia dini dapat belajar menghargai karya orang lain, untuk kemudian
menumbuhkan rasa simpati dan empati terhadap tokoh tersebut.

Pengenalan lagu-lagu daerah pada anak usia dini juga dapat menjadi sarana
pembelajaran terhadap lingkungan di mana mereka tinggal. Kegiatan
pengembangan pada anak usia dini seharusnya memupuk dan

1
mengembangkan budaya setempat sebingga mampu menjadi sarana untnk
membentuk konsep diri yang lebih baik. Kini banyak anak usia dini tidak
memiliki determinasi diri cukup baik sehingga kebilangan orientasi dalam
kegiatan pengembangan. Pada sisi lain, sekolah tidak banyak membantu anak
usia dini menemukan determinasi dirinya. Alhasil, banyak anak usia dini
yang bertingkah laku seperti orang dewasa. Lagu-lagu orang dewasa lebih
hafal dibandingkan dengan lagu artak-anak. Anak usia dini lebih menyukai
budaya pop dari pada budaya daerah setempat di mana mereka tinggal. Ini
merupakan sebagian kecil contoh hilangnya determinasi diri anak usia dini.

Pendidik anak usia dini perlu memiliki bekal cukup dalam bidang seni untuk
dapat memberikan kegiatan pengembangan sehingga ada keseimbangan
antara budaya pop dengan budaya daerah setempat. Gerak berirama atau tari
diharapkan dapal menjadi sarana pengembangan berbasis budaya. Melalui
kegiatan seni ini pula pendidik anak usia dini dapat membantu anak untuk
dapat menemukan determinasi dirinya kembali.

D. Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang penciptaan karya gerak dan musik anak usia dini
2. Dapat mengetahui tentang penciptaan karya gerak dan musik yang sudah ada

2
BAB II
PEMBAHASA

D. Penciptaan Karya Gerak Dan Musik Usia Dini


1. Penciptaan Gerak Tari
Gerak Merupakan Unsur Utama Dari tari. Sebelum menciptakan tarian
secara utuh, yang perlu diperhatikan adalah menyusun rangkaian gerak.
Rangkaian gerak ini kemudian disusun menjadi gerak tari. Di bawah ini
adalah contoh ragam gerak tari.
a. Gerak Melompat ke Depan dan ke Belakang

1) Hitungan satu, kaki kanan melangkah ke depan dan kaki kiri


diangkat, kedua tangan silang di depan dada.
2) Hitungan dua, kaki kiri melangkah ke bclakang dan kaki kanan
diangkat, kedua tangan ke samping.
3) Hitungan liga, lima, dan tujuh sama dengan hitungan satu.
4) Hitungan empat, enam, dan delapan sama dengan hitungan dua.

b. Gerak Tangan
1) Hitungan satu, kaki kanan melangkah ke samping kanan diikuti
kaki kiri. Kedua langan ditekuk ke atas dengan telapak tangan
menghadap ke atas.
2) Hitungan dua, kaki kiri melangkah ke samping kiri diikuti kaki
kanan. Kedua tangan di samping badan tnembentuk sudui 45°.
3) Hitungan tiga, lima, dan tujuh sama dengan hitungan satu.

3
4) Hitungan empat, enam, dan delapan sama dengan hitungan dua.

c. Gerak ke Samping dan ke Depan

1) Hitungan satu, badan dihadapkan ke samping kiri dengan kedua


tangan di atas pundak, telapak tangan menghadap ke atas.
2) Hitungan dua, badan menghadap ke depan, posisi tangan sama.

d. Gerak Kesamping
1) Hitungan satu, kaki kanan ke samping kanan. Tangan kiri lurus ke
samping kiri dan tangan kanan ditekuk menyentuh pundak kanan.
2) Hitungan dua, kaki kiri merapat ke kaki kanan, kedua langan di
samping badan,
3) Hitungan tiga, kaki kiri ke samping kiri. Tangan kanan Jurus ke
samping kanan dan tangan kiri ditekuk menyentuh pundak kiri.
4) Hitungan empat, seperti hitungan dua.
5) Hitungan lima, sama dengan hitungan satu.
6) Hitungan enam, sama dengan hitungan dua. Hitungan tujuh, sama
dengan hitungan tiga. Hitungan delapan, sama dengan hitungan
empat.

e. Gerak Melangkah dengan Tangan Keatas


1) Hitungan satu, kaki kiri melangkah ke depan, kecJua tangan
diangkat ke alas,

4
2) Hitungan dua, kaki kiri ke belakang dan rapat dengan kaki kanan,
kedua tangan lurus ke bawah.
3) Hitungan tiga, kaki kanan melangkah ke depan, kedua tangan
diangkat ke atas.
4) Hitungan empat, kaki kanan ke belakang dan rapat dengan kaki
kiri.
5) Hitungan lima, sama dengan hitungan satu
6) Hitungan enam, sama dengan hitungan dua.
7) Hitungan tujub, sama dengan hitungan tiga.
8) Hitungan delapan, sama dengan hitungan empat.

Setelah membuat ragam gerak, langkah selanjutnya adalah membuat


iringan tariannya. Iringan tarian dapat dibuat sendiri dengan bunyi-
bunyian yang harmonis atau dengan musik yang sangat sederhana. Musik
iringan tari yang penting adalah ketukan. Ketukan memiliki arti penting
dalam tari, karena fungsi musik di dalam tari tidak hanya berfungsi untuk
iringan tetapi juga dapat berfungsi sebagai pencipta suasana. Musik
sebagai iringan berarti hiiungan gerakan hams sama dengan hitungan tari.
Musik sebagai pembangun suasana, ketukan musik tidak harus sama
dengan hitungan tari. Tetapi musik pada tari anak usia dini sebaiknya
musik sebagai iringan.

2. Penciptaan Musik Iringan Sesuai Gerakan


Menciptakan iringan tari dengan musik yang sangat sederhana sekali.
Pada waktu melakukan pencarian gerak, maka sebenarnya kita telah
melakukan gerakan bersama dengan musik iringannya. Hitungan atau
ketukan dapat dijadikan iringan gerak. Hitungan atau ketukan bisa berupa
tepukan, suara seperi la li atau lu.
a. Gerak Melompat ke Depan dan ke Belakang
1) Pada hitungan satu diganti dengan kala-kata do-do (prok—)
2) Hitungan dua diganti dengan kata-kata la-la (prok—)
3) Hitungan ketiga diganti dengan kata-kata re-re (dam—)

5
4) Hitungan keempat diganti dengan kata-kata mi-mi (dam—)

1) Pada gerakan hitungan satu cobalah iringi dengan kata tam tam
2) Pada gerakan hitungan dua cobalah iringi dengan kata dam dam
3) Pada gerakan hitungan riga cobalab iringi dengan tepukan
prok_prok_

Prinsip penciptaan musik untuk iringan tari adalah bahwa setiap hitungan
gerakan memiliki ketukan hitungan tari. Ini disebabkan beberapa tarian
tidak memiliki musik yang mengiringi, melainkan musik yang berasal
dari ketukan irama dari dalam tubuh pcnari itu sendiri. Tari "Saman" dari
Aceh merupakan larian yang tidak memiliki iringan eksteraal. Iringannya
berasal dari luar tubuh para penari sebagai ketukan irama internal.
Tepukan pada badan, lantai, nyanyian accapella merupakan iringan
tariannya. Demikian juga dengan tari "Randai" dari Minang,
menggunakan teriakan dan tepukan sebagai iringan.
Sedangkan tarian yang menggunakan ketikan irama atau iringan musik
yang bersifat eksternal dapat kita jumpai pada tarian seperti tari "Pendet"
dari Bali, tari "Doger Amprok" dari Betawi. Pada tari baiet sering
menggunakan kedua irmgati dalam satu tarian, karena biasanya tari baiet
diciptakan bagian dari sebuah opera. Jadi iringan tari lebih
menitikberatkan pada ketukan atau iramanya.

E. Penciptaan Gerak Berirama Berdasarkan Musik yang Sudah Ada


1. Memilih musik Iringan Tari
Anda tentu telah mengetahui bahwa unsur utama tari adalah gerak. Jadi
jika raembicarakan lari tidak terlepas dari gerak. Perbedaan anlara gerak
"keseharian dengan tari adaiab bahwa gerak di dalam tari memiliki unsur
ritmis. Ritmis artinya gerakan itu berulang dengan intensitas sama dan
berirania- Setiap anak usia dini dapat melakukan gerak ritmis. Perhatikan
ketika mereka bennain, gerak yang dilakukan berulang dan merapunyai

6
iraraa. Dari gerak ritmis ini kcmudian diberi sentuhan estetika. Jadilah
gerak tari.

Menciptakan tari dengan menggunakan lagu atau musik yang sudah ada
lebih mudah dibandingkan dengan menciptakan gerakannya dulu baru
musiknya. Jika lagu iringan sudah tersedia, maka gerakan tinggal
menyesuaikan dengan karakter lagu tersebut dan irama serta melodinya
seperti apa. Jadi sebagai pendidik AUD, sebelum menentukan pilihan
terhadap lagu yang akan digunakan, maka perlu mencermati beberapa hal
berikut :
a. Jenis birama lagu
Sebaiknya memilih lagu berbirama 4/4 atau 3/4 karena memudahkan
hitungan gerakan tari. Lagu-lagu ini juga biasanya memiliki ketukan
yang ritmis sehingga memudahkan antara ketukan dengan hitungan
gerakan

b. Tempo lagu
Pilihlah lagu bertempo agak cepat atau sedang. Tempo lagu jangan
terlalu lambat karena jika lagu yang digunakan bertempo lambat
membosankan sehingga anak tidak tertarik.

c. Memungkinkan untuk dijadikan iringan tari atau tidak


Tidak semua lagu yang sudah ada dapat dijadikan iringan tari. Jika
kita salah dalam memilih lagu, maka yang akan terjadi adalah gcrak
dan lagu bukan menjadi gerak tari.

d. Berupa lagu daerah atau lagu anak-anak


Untuk iringan tari ada baiknya menggunakan iagu daerah atau lagu
anak-anak. Penggunaan lagu daerah bertujuan untuk mengenal
keragaman budaya kepada anak sejak dini. Beberapa lagu daerah
dapat dijadikan iringan, seperti; lagu "Sirih Kuning" dari Betawi, lagu
"Tari Payuang" dari Sumatra Barat, lagu "Bungo Jeumpa" dari Aceh,

7
lagu "Janger" dari Bah, lagu "Ampar-Ampar Pisang" dari Kalimantan,
lagu "Saputangan Bapacu Ampat", dari Kalimantan, dan lagu sejenis
lainnya. Lagu-lagu ini memiliki tema untuk diangkat menjadi tema,
seperti lagu "Janger" Anda dapat menciptakan tarian bersumber dari
ragam gerak tari "Janger" yang disesuaikan dengan usia anak.

Sedangkan lagu-lagu anak-anak yang dapat dijadikan tarian seperti;


lagu "Naik Delman", ciptaan Pak Kasur, lagu "Kupu-kupu yang
Lucu", ciptaan Ibu Sud, lagu "Hujan", ciptaan AT. Mahrnud, lagu
"Barisan Musik", ciptaan AT. Mahmud, dan lagu sejenis lainnya.
Lagu-lagu ini memiliki tema untuk dijadikan tarian, seperti lagu "Naik
Delma" dapat dijadikan gerakan tari "Kuda-kuda", lagu "Hujan" dapat
dijadikan iringan tari Payung atau atau Katak, Tari Jamur dan
sebagainya yang menceritakan keadaan pada waktu musim hujan.

e. Apakah mudah menemukan kaset di pasaran


Hal yang penting dalam memilih lagu iringan tari adalah ketersediaan
iringan tersebut. Pilihlah lagu-lagu yang memenuhi empat kriteria
tersebut di atas dan kasetnya sudah banyak dijual di pasaran. Hal ini
bertujuan agar kegiatan pengembangan dapat berlangsung dengan
baik karena medianya tersedia dengan baik pula.

f. Apakah syair lagunya mendidik atau tidak


Anda harus ingat bahwa tidak semua lagu anak-anak memiliki syair
lagu yang mendidik. Lagu anak-anak ciptaan AT. Mahmud, Pak
Kasui, Ibu Sud, tentulah memiliki syair lagu yang mendidik. Lagu
"Hujan" misalnya, melalui syair lagu tersebut anak-anak dapat belajar
manfaat hujan bagi kehidupan di atas bumi. Jadi dalam kegiatan tari
pada anak usia dini, selain belajar menari, anak juga belajar bidang
pengembangan lainnya.

8
2. Musik Dengan Tari Berdasarkan Lagu Anak-Anak Dan Daerah
Dibawah ini ada beberapa musik iringan tari berdasarkan lagu anak-anak.

Lagu ". ciplaan AT. Mahmud ini, dapat Anda gunakan untuk gerakan
tarian berdasarkan gerafcan-gerakan yang dilakukan oleh sekelompok
pembawa bendera pada marching band, Anda dapat mengembangkan idc
tersebut menjadi sebuah garapan tari.

9
Pada lagu "Kunang-kunang" Anda dapal membuat tarian berdasarkan
perilaku kunang-kunang pada malam hari, Pengamatan terhadap kunang-
kunang juga akan berdampak pada pengetahuan di bidang kognitif dan
sains. Kunang-kunang btsa terbang. Kunang-kimang memancarkan
cahaya. Kunang-kunang bcrgeromboJ pada suatu tempat. Dari sinilah
Anda dapat membuat ragam gerakan dan tentu akan menarik minal anak
usia dini.

10
Lagu ini berasal dari daeran Jawa Barat ciptaan Sambas. Lagu ini dapat
dijadikan menjadi iringan tari, misalnya tari Burung. Setiap bait dapat
dijadikan menjadi satu gerakan. Cobalah ide kreatif Anda kembangkan
berdasarkan lagu ini.

3. Penciptaan Gerak Tari


Gerak ritmis pada tarian memiliki persamaan dengan senam ritmik yang
sering dilakukan oleh AUD. Gerakan senam ritmik terkadang menipakan
gerak tari tetapi bukan merupakan kesatuan artinya gerak satu dengan
gerak berikutnya bukan gerakan kelanjutannya, tetapi berbeda. Sedangkan
dalam gerak tari berkeianjutan dan merupakan suaiu rangkaian cerita.
Gerak ritmis dapat membantu membangun pertumbuhan dan
perkembangan otak AUD.

Gerak ritmis dapat juga digunakan sebagai sarana untuk senam. Senam
otak seperti juga halnya dengan jenis senam lain melibatkan aktivitas
fisik. Kebutuhan akan aktivitas fisik pada anak mempunyai peran penting
disebabkan pada masa anak-anak pertumbuhan jasmani dan emosional

11
serta intelektual tidak hanya ditentukan dalam bentuk-bentuk
pembelajaran formal semata, tetapi juga dapat dilakukan melalui aktivitas
fisik. Reneta menyatakan bahwa bagi anak-anak, bergerak tidak hanya
menjadi dasar bagi perkembangan jasmani yang sehal, melainkan juga
menipakan sumber pengalaman yang penting dan sangat berguna. Dengan
dihadapkan dengan keadaan, benda dan orang-orang di sekitarnya,
berkembang pulalah pola perilaku dan pergerakannya. Ini berarti melalui
gerak pun anak-anak akan mendapatkan pengalaman belajar. Pcngalaman
belajar ini member) dampak positif dalam kehidupan dan cara bcrpikir
anak. Dalam melakukan aktivitas gerak, anak tidak hanya dihadapkan
pada benda-benda semata, tetapi juga orang-orang yang kemudian dapat
mengubah benluk perilakunya. Dengan demikian anak tidak hanya
mampu melakukan gerak semata, tetapi juga berlatih untyk bersosialisasi
dan mengembangkan potensi kreatif yang dimilikinya.

Melakukan aktivitas gerak ritmis dapat berupa "dance paper", pada tarian
ini anak diberikan satu lembar kertas koran. Kemudian diberikan iringan
tari dan anak menari di atas koran tersebut. Kemudian iringan dimatikan,
peserta melipat kertas tersebut, demikian seterusnya. Pemenangnya anak
yang mampu menari di atas lipatan kertas koran terkecil. Aktivitas seperti
ini tentu menyenangkan karena gerak yang dilakukan
dieksplorasi sendiri secara spontan oleh anak tersebut. Pada tarian ini
keseimbangan tubuh sangat penting sehingga tidak terjatuh dan keluar
dari kertas koran tersebut.

Sebagai contoh lagu "Manuk Dadali" dari Jawa Barat dijadikan sebagai
musik iringan tari dengan nama "Tari Burung".

12
"Tari Buruag"
a. Gerak Berjalan

1) Hitungan satu, tiga, lima, dan tujuh kaki kanan melangkah jinjit,
tangan kanan memegang selendang lurus ke samping kanan,
tangan kiri memegang selendang ditekuk depan dada.
2) Hitungan dua, empat, enam, dan delapan, kaki kiri melangkah
jinjit, tangan kiri memegang selendang lurus ke samping kiri,
tangan kanan mernegang selendang ditekuk di depan dada,
3) Lakukan gerakan ini 2 X 8 hitungan tari.

Untuk menciptakan tarian yang didahului dengan musik terlebih dahulu


lebih memudahkan karena dalam lagu sudah terdapat temanya Tidak
semua lagu dapat dijadikan sebagai iringan tari karena tidak memenuhi
kriteria terutama tema yang ada di dalam lagu tersebut. Tarian yang
diciptakan berdasarkan lagu-fagu daerah gerakan yang dibuat bersumber
pada asal lagu daerah tersebut. Lagu anak-anak ciptaan AT. Mahrnud, Ibu
Sud, Pak Kasur kaya akan tema dan syaimya mendidik
Pada kegiatan tari anak usia dini tidak hanya belajar estetika tetapi juga
belajar fisik motorik dan juga ilmu pengefaJiuan lain, seperti ilmu aiam
dan ilmu sosial.

13
F. Praktik Penciptaan Gerak Berirama Untuk Anak Usia Dini
1. Perencanaan
a. Latar belakang penciptaan tarian yang berisi tentang paparan alasan
pendidik menciptakan tarian tersebut.
b. Manfaat diciptakannya tarian menjelaskan untuk apa dan harapan apa
yang diinginkan oleh pendidik dengan dibuatnya tarian tersebut,
Contoh:
Diciptakannya tarian 'Si Besar dan si KeciJ' yang dikemas daiam
sebuah tarian yang menceritakan tentang persahabatan beruang
dengan kucing, tujuannya adalah agar selain anak didik dapat
membedakan ukuran besar dan kecil secara fisik melalui gerakan yang
indah, mereka juga dapat mengembangkan kecerdasan intrapersonal
dan interpersonalnya. Tarian ini juga bertujuan mengembangkan
multiple intelligences dan estetika anak, yakni:
1) kecerdasan matematika: anak belajar dan berlatih mengenal
konsep kuantitas yang merupafcan bagian dari bahasa matematika.
Pada tarian ini, anak akan mengenal besar dan kecil, tinggi dan
rendah, lebar dan sempit, cepat dan laznbat, Untuk aktivitas
menghitung, daiam tarian ini anak akan belajar dan berlatih
menghitung langkan-langkah, lompatan-lompatan, atau
menghjtung da)am diam (tidak bergerak).
2) kecerdasan musikal: anak belajar dan berlatih meiigikuti dan
menye-laraskan beat dan irama oiusik pengiring (melodis atau
ritmis) dengan gerakannya.
3) kecerdasan kinesletik: anak belajar dan berlatih melakukan
rangkaian gerakan yang beragam pada tarian 'Si Besar dan si
Kecil'.
4) kecerdasan spasial visual: anak belajar dan berlatih mengenal
pofa gerakan dan pola desain lantai tari 'Si Besar dan si Kecil'.
kecsrdasan natural: anak belajar dan berlatih mengenal tema-tema
kehidupan alam semesta pada tarian 'Si Besar dan si Kecil'.

14
kecerdasan berbahasa: anak belajar dan melatih menyampaikan
pesan-pesannya meiaiui bahasa gerak atau nonverbal. Pesan 'besar'
danpesan ' kecil'melaiui gerak,
5) kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal: anak
belajar mengembangkan simpati, empati, tolong menoiong,
kebersamaan di antara teman-temannya ketika mereka berlatih dan
bermain bersama.

2. Penciptaan
Dapat saja terjadi ketika Anda sedang menyusun konsep gerak bcrirama
ada sebuah proses lain yang menyerlainya yang terjadi dalam benak
Anda. Mungkin saja pada saat itu Anda mulai berimajinasi tentang bentuk
karya Anda walaupun belum sampai pada detailnya atau sebaliknya
detailnya sudah dapat Anda bayangkan namun belum mcnjadi sebuah
rangkaian gerakan yang utuh. Mungkin juga Anda sudah dapat
menggagas tentang jumlah anak yang akan membawakannya, atau musik
yang akan mengiringinya, atau mungkin Anda sudah berencana untuk
mengadopsi beberapa gerakan yang ada pada tarian daerah atau tarian
yang pernah Anda saksikan sebelumnya.

Ada empat tahap dalam penciptaan tari yang harus dilalui oleh seorang
penata tari atau koreografer menurut Hawkins, yakni: tahap eksplorasi,
tahap improvisasi, tahap evaluasi, dan tahap komposisi.

Tahap EKSPLORASI, menipakan tahap di mana pikiran kita bekerja,


berimajinasi, merasakan, dan merespons suatu rangsang untuk
menemukan berbagai gerak dari berbagai sumber dengan mcnggunakan
semua indra kita. Bila kita sudah menentukan tema atau judul tariannya,
maka ekspiorasi akaii lebih terarah dan difokuskan pada tema tersebut.
Ketika kita membuat perencanaan tari, kita sebenarnya juga sudah mulai
melakukan sebagian dart tahap eksplorasi pada tataran konsep, yakni
melalui imajinasi. Kini Anda perlu melengkapinya dengan aktivitas yang

15
lebih nyata, seperti memberikan rangsang kepada indra mulai dari
mengamati, mendengarkan, meraba, mencium, dan mengecap. Sumber
yang dapat Anda gunakan dapat benipa apa saja yang ada di sekitar Anda
(buku, film, benda aslinya, suara/bunyi yang ada di sekitar, atau
perenungan Anda sendiri).

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan
Penciptaan iringan musik untuk tari dapat berupa tepukan, nyanyian
accapella, iringan alat perkusi dan kombinasi antara ketiganya. Jika musik
digunakan untuk iringan tari, maka ketukan pada birama sesuai dengan
hitungan pada gerakan tarinya. Jika musik hanya untuk member: suasana,
maka ketukan pada birama tidak harus sesuai dengan hitungan pada gerakan
larinya. Untuk mencapai dinamika tari, dapat dilakukan dengan melakukan
gerakan cepat dan lambat sesuai dcngan panjang dan pendeknya nada yang
dibaca.

Perencanaan atau pembuatan konsep diawali dengan menguraikan latar


belakang, manfaat, acuan teori, orientasi garapan, metode garapan, dan
komposisi tari, serta dilengkapi dengan daftar pustaka yang digunakan,
Selanjutnya dalam tahap penciptaan tari diperlukan tahap-tahap berikut,
yaitu: eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan komposisi. Setelah itu
mcnciptakan musik pengiringnya.

D. Saran
Untuk dapat Menciptakan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan materi apa
saja. Begitu pula dalam penciptaan tari atau gerak berirama bagi anak usia
dini, pendidik dapat melakukannya. Penciptaan tari dilakukan dalam beberapa
tahap, yaitu perencanaan dan penciptaannya itu sendiri.

17
BAB IV
PENUTUP

Sekian dari kami yang telah membahas tentang modul 11 dan 12 yaitu tentang
Penciptaan Kary Gerak Dan Musik Anak Usia Dini Serta Penciptaan Karya Gerak
Berirama (Utuh) Untuk Anak Usia Dini. Apabia ada kesalahan dalam
penyampaian modul ini kami minta maaf karena kami masih ada dalam tahap
belajar. Terimakasih untuk tutor yang telah membimbing kami dan tak lupa
kepada teman-teman seperjuangan yang telah membantu aktif dalam diskusi ini.
Akhir kata
Wassalamualaikum . Wr. Wb.

18
DAFTAR PUSTAKA

Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran TK.Universitas Terbuka. 2013

19

Anda mungkin juga menyukai