Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bentuk gerak tari tanggai.......................................................................................3

B. Jenis gerak tari tanggai..........................................................................................3

C. Pola lantai tari tanggai...........................................................................................5

D. Kostum dan tata busana tari tanggai.....................................................................6

E. Property pada tari tanggai......................................................................................7

F. Pose lantai tari tanggai...........................................................................................9

BAB III PENUTUP

i
A. Kesimpulan............................................................................................................11

B. Saran……..............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Palembang adalah salah satu kota di Indonesia yang merupakan


ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Menurut sejarah, kota Pelembang merupakan
kota tertua di Indonesia. Banyak ikon-ikon dari Kota Palembang. Salah satunya
adalah tari Tanggai. Dalam penyusunan makalah kali ini kami memilih topik
“Kesenian Tari Tanggai dipalembang” karena keunikan keunikan dari tarian
tersebut.

Kebudayaan ialah salah  satu aspek yang terpenting dalan kehidupan


manusia. Salah satu unsur kebudayaan yaitu kesenian. Kesenian pada masyarakat
Jawa, Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara merupakan satu kompleks
unsur yang tampak amat digemari oleh warga masyarakatnya, sehingga tampak
seolah-olah mendominasi seluruh kehidupan masyarakatnya. Seni tari
penyambutan tamu pada daerah-daerah tersebut ialah salah satu asset yang
dimiliki oleh masyarakat itu karena merupakan seni tari yang khas dan asli dari
daerah tersebut.

Palembang juga memiliki banyak ragam seni tari. Dari imajinasi dan
khyalan terhadap zaman keraton kerajaan Sriwijaya pada abad VI SM, yang sangat
tersohor dengan ekspansi  wilayah dan pusat Agama Budha sampai zaman
keemasan kesultanan palembang Darussalam. Tahapan sejarah masa lalu itu
sampai kini memberikan banyak inspirasi bagi masyarakat.

Tari tanggai adalah sebuah tarian yang disajikan untuk menyambut tamu
yang telah memenuhi undangan. Pada zaman sekarang, tari tanggai selain
dipertontonkan dalam acara-acara pernikahan masyarakat palembang, tari ini juga
dipertontonkan dalam acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni disekolah-
sekolah.

1
Antropologi memang sejak lama menaruh perhatian terhadap kesenian
tradisional. Namun keseni bagi cabang ilmu pengetahuan ini tidak hanya diartikan
sebagai tari-tarian, tetapi terutama seni pembuatan tekstil (termasuk batik, ikat,
dan songket). Dalam hal ini, arti, kedudukan, dan simbolik dari motif-motif yang 
tempat yang penting dalam antropologi. Namun, disamping itu hampir semua
cabang kesenian tradisional pun mendapat perhatian yang mendalam dari
antropologi

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk gerak tari tanggai ?
2. Bagaimana jenis gerak tari tanggai ?
3. Bagaimana pola lantai pada tari tanggai ?
4. Bagaimana kostum atau tata busana pada tari tanggai ?
5. Apa saja property yang digunakan pada tari tanggai ?
6. Bagaimana pose yang dilakukan pada tari tanggai ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui bentuk gerak tari tanggai
2. Dapat mengetahui jenis gerak tari tanggai
3. Dapat mengetahui pola lantai pada tari tanggai
4. Dapat mengetahui kostum atau tata busana pada tari tanggai
5. Dapat mengetahui property yang digunakan pada tari tanggai
6. Dapat mengetahui pose yang dilakukan pada tari tanggai

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk Gerak Tari Tanggai


1. Gerak borobudur, yaitu gerak yang dilakukan penari dengan duduk

dan berdiri.

2.Golongan gerak sembah, yaitu gerakan layaknya menyembah yang

diimplementasikan dengan berdiri dan duduk.

3. Gerak tabur, yaitu gerak yang dilakukan dengan duduk ke bagian kiri

dan kanan.

4. Gerak kecubung, yaitu gerak yang ditampilkan dengan berdiri kiri

dan kanan, kemudian duduk kiri dan kanan.

5. Golongan gerak mendengar, yaitu gerakan seperti mendengarkan

sesuatu yang terbagi menjadi bagian kanan dan kiri.

6. Gerak siguntang mahameru, yaitu gerakan yang dilakukan dengan

duduk ke dua bagian posisi.

7. Gerak tutur sabda, yaitu gerakan yang dilakukan setiap satu kali.

8. Golongan gerak jalan jinjit, yaitu gerakan dengan cara berjalan

secara berjinjit pada bagian kaki.

9. Selain itu, ada juga gerakan tumpang tali, nyumping, memohon kaki

tunjang, kaki ambar, duduk momjong, duduk tafakur, jalan keset, elang

terbang, dan gerak tolak balak.

B. Jenis Gerak Tari Tanggai


Tari tanggai mempunyai bentuk atau wujud yang tersusun dari rangkaian-
rangkaian gerak atau motif gerak yang dikembangkan dan divariasikan menjadi satu
kesatuan yang utuh sehingga membentuk struktur tari. Dalam tanggai ini terdapat
3
bermacam-macam gerakan. Antara lain: gerakan tangan, gerakan badan, gerakan
badan, gerakan kaki, dan gerakan kepala.

Gerakan tangan terdiri dari kecubung atas, kecubung bawah, tolak arus,


mahameru, menaburkan, borobudur, saksi luhur, elang terbang, lambing, tolak kana,
tolak kiri, mendengarkan dan sembah. Gerakan badan terdiri dari turun duduk, tutur
sabda rebah kayu, dan tegak. Gerakan kaki terdiri dari kaki kedepan, tutup, kaki
tunjang, dan jalan keset. Dan gerakan kepala umumnya mengikuti arah gerakan
tangan dan pandang mata.

Jika diurutkan struktur gerak-gerak Tari Tanggai terbagai dalam:

a. Gerakan Tari Awal


1) Gerak masuk posisi sembah
2) Borobudur hormat
3) Sembah berdiri
4) Jalan ngeset
5) Kecubung berdiri bawah kanan
6) Kecubung berdiri bawah kiri
7) Kecubung berdiri atas kanan
8) Kecubung berdiri atas kiri
9) Elang terbang berdiri
b. Gerakan Tari Pokok
1) Elang terbang duduk
2) Tutur sabda
3) Sembah duduk
4) Tabur bunga duduk kanan
5) Tabur bunga duduk kiri
6) Memohon duduk kanan
7) Memohon duduk kiri
8) Tafakur kanan
9) Tafakur kiri
10) Seguntang mahameru kanan

4
11) Seguntang mahameru kiri
12) Kecubung duduk kanan kecubung duduk kiri
13) Stupa kanan
14) Stupa kiri
15) Mendengar duduk kanan
16) Mendengar duduk kiri
17) Tutur sabda
18) Borobudur duduk elang terbang berdiri
c. Gerakan Tari Akhir
1) Tolak bala berdiri kanan
2) Tolak bala berdiri kiri
3) Nyumping berdiri kanan
4) Nyumping berdiri kiri
5) Mendengar berdiri kanan
6) Mendengar berdiri kiri
7) Tumpang tali atau ulur benang berdiri kanan
8) Tumpang tali atau ulur benang berdiri kiri
9) Sembah berdiri
10) Borobudur berdiri

C. Pola Lantai Tari Tanggai

5
Jika berbicara mengenai pola lantainya, maka penari akan memakai tiga
pola lantai utama. Pertama ada pola lantai garis lurus horizontal, kemudian,
melingkar, dan yang terakhir pola seperti garis V.

Semua pola ini akan ditampilkan dalam tariannya secara lengkap dengan
berbagai susunan gerak yang berbeda. Penggunaan beragam pola lantai ini
tentunya akan memudahkan penari untuk membentuk perpindahan dalam setiap
gerakan.

Hal ini juga bisa membuat tarian menjadi lebih dari dari segi susunannya.
Dengan demikian, penonton juga bisa melihat tariannya dengan lebih baik dan
lebih terarah.

D. Kostum dan Tata Busana Tari Tanggai


Aspek-aspek dalam tata rias dan busana antara lain meliputi tata rias wajah, tata
tias rambut, dan tata rias busana termasuk di dalam aksesoris yang digunakannya
dapat mendukung penampilannya. Aksesoris antara lain :

1. Gandik adalah yang terlatak di kening dan diikat dibelakang kepala


2. Gelang gepeng (berbentuk pipih)
3. Gelang sempuru (berduri menyerupai kulit durian)
4. Gelang kano ( berbentuk bulat berukir-ukir dengan uuran lebih besar dari gelang
biasa
5. Gelang burung (berbentuk burung bersayap)
6. Beringin adalah hiasan kepala yang terletak diatas sanggul
7. Teratai adalah penutup dada yang terbuat dari kain bludru yang ditabur dengan
hiasan manik-manik atau payet
8. Pending adalah ikat pinggang yang terbuat dari lempengan perak atau tembaga
yang diberi hiasan atau motif tumbuh-tumbuhan atau binatang
9. Rumbai melati letaknya disisi kiri-kanan wajah yang dikaitkan pada karsuhun.
10. Kalung kebo minggah-munggah melambangkan tingkatan pada masyarakat
palembang (strata).

6
11. Kalung ronce (ronce melati hidup kalau ada) melati, melambangkan niat yang
suci dari tuan rumah.
12. Selempang terbuat dari kain bludru yang dibuat seperti selempang selebar kurang
15cm dengan panjang 150cm dan diberi hiasan dari lempeng kuning yang diukir
13. Kain songket lepus
14. Kain songket limar
15. Baju Angkinan
16. Kuku tanggai
17. Tepak

E. Property Tari Tanggai

Komponen properti tentunya penting untuk sebuah tarian. Secara khusus, ada
beberapa jenis properti yang muncul dalam tarian ini.

7
Dengan adanya properti yang lengkap, maka penyuguhan Tari Tanggai akan
lebih baik lagi. Penasaran apa saja properti yang muncul dalam tariannya? Simak
daftarnya di bagian bawah ini:

1. Kain Songket
Properti pertama yang akan dipakai adalah kain songket khas Melayu. Penggunaan
kain ini sangat penting karena bisa menampilkan unsur budaya wilayah asalnya secara
menyeluruh. Uniknya, motif dari kain songket ini sangat indah sehingga bisa
mempercantik tampilan. Oleh sebab itu, kain songket ini akan sangat diperlukan.

2. Kembang Goyang
Komponen kembang goyang adalah suatu hiasan berbentuk bunga yang akan
disematkan dalam sanggul penari. Saat gerakan tarian dilakukan, maka hiasan ini juga
akan ikut bergerak. Oleh sebab itu, komponen ini dinamai dengan kembang goyang
yang memberikan kesan cantik dan unik pada setiap penari.

3. Kalung
Kalung juga dimanfaatkan dalam tarian ini sebagai salah satu perhiasan utama.
Uniknya, kalung yang akan dipakai penari tidak akan sama dengan kalung biasa.
Kalung yang dipakai penari dalam tarian ini memiliki bentuk yang sedikit besar
dengan ornamen dan ukiran yang unik. Selain itu, warnanya sendiri juga menarik
dengan warna emas yang mendominasi.

4. Kuku Palsu
Kuku palsu atau tanggai adalah properti utama yang harus ada dalam tarian ini.
Jika tidak ada tanggai, maka tarian ini tidak akan bisa ditampilkan secara menyeluruh.
Dengan memakai tanggai ini, maka tampilan penari akan jauh lebih menarik. Oleh
sebab itu, tarian ini pasti akan memanfaatkan tanggai sebagai komponen utamanya.

5. Tepak
Tepak atau kotak persegi panjang ini juga termasuk penting dalam tarian.
Secara khusus, tepak ini akan diisi dengan gambir, sirih, pinang, kapur, dan tembakau.
Nantinya, kotak ini akan dipakai bergerak selama tarian berlangsung. Hal ini

8
dilakukan sebagai lambang masyarakat dulu yang juga memakai tepak dan segala isi
di dalamnya.

6. Alat Musik
Komponen alat musik juga masuk jajaran yang terpenting dalam tarian ini.
Dengan adanya alat musik, maka akan dihasilkan iringan musik yang menarik untuk
tariannya. Jika sudah ada iringan musik, maka tiap penari akan mudah dalam bergerak
karena memiliki acuan dasarnya. Oleh sebab itu, alat musik ini penting untuk
dihadirkan.

F. Pose Tari Tanggai

9
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tari tepak atau tari tanggai yang biasa digelarkan untuk menyambut tamu-
tamu terhormat. Tarian ini memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya.
Perbedaannya pada jumlah penari dan busananya. Tari tepak atau tanggai
dibawakan oleh 5 penari sedangkan tari Gending Sriwijaya 9 penari. Busana
penari tepak atau tanggai ini tidak selengkap busana dan asesoris penari Gending.
Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa tulusnya tuan
rumah memberikan penghormatan kepada tamu. Perpaduan gerak gemulai penari

11
dengan harmoni lagu pengiring yang berjudul enam bersaudara melambangkan
keharmonisan hidup masyarakat Palembang.

Tari Tanggai sering dipergunakan dalam acara pernikahan masyarakat


Sumatera Selatan, acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-
sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan jasa
pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatera
Selatan.

B. Saran
Penulis ini berharap dengan adanya keanekaragam budaya yang dimiliki
Indonesia khususnya Kota Palembang dapat terus dipertahankan dan dijaga
kelestariannya. Sehingga kebudayaan asli yang kita miliki tetap terjaga utuh dan
menjadi warisan budaya yang tidak mati oleh karena kemajuan jaman arus
globalisasi. Karena kebudayaan asli yang kita miliki merupakan identitas diri
Negara kita sebagai bangsa Indonesia. Dengan kebudayaan yang kita miliki kita
dapat memperkuat hubungan antar sesama bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Sartono, Vebri Al Lintani, Yuli Sudartati. 2007 “Tari Tanggai Selayang


Pandang”. Palembang: Dewan Kesenian Palembang.

Suryanegara Erwan. 2009 “Kerajaan Sriwijaya”. Palembang: Dinas Pendidikan Provinsi


Sumatra Selatan.

https://www.romadecade.org/tari-tanggai/#!

12
13

Anda mungkin juga menyukai