Anda di halaman 1dari 4

Nama NPM Jurusan Email

: Akhmad Zaini :30610D5003 :Pendidikan Seni Tari : akhmad_zaini@ymail.com

TARI BALIAN
1. Sejarah Tari Balian Sebelum islam masuk di Kalimantan Selatan warga di Kecamatan Kintab Kabupaten Tanah Laut memeluk kepercayaan kaharingan yang percaya akan adanya roh-roh leluhur dalam kehidupan mereka. Menurut kepercayaan mereka sebelum melakukan kegiatan mereka melakukan kegiatan ritual memanggil roh-roh leluhur untuk membantu kegiatan tersebut begitu pula saat masyarak melakukan kegiatan batanam. Suku dayak bajuin dari Desa Riam Adungan melakukan ritual memanggil roh-roh leluhur untuk membantu mereka menjaga padi yang akan ditanam agar dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari serangan hama dan penyakit, sehingga nantinya mendapatkan hasil panen yang memuaskan. 2. Pencipta Tari Balian Tari Balian ini tercipta oleh kebiasaan Suku Dayak saat melakukan ritual sebelum batanam dan digarap kembali menjadi sebuah tarian di sanggar Anggrek Harivi pada tahun 1989.

3. Sinopsis Tarian ini menceritakan tentang kegiatan Suku Dayak Bajuin dari Desa Riam Adungan yang menganut keyakinan kaharingan. Guna dari tarian ini adalah untuk memanggil roh-roh leluhur untuk membantu mereka menjaga padi-padi yang mereka tanam agar dapat tumbuh subur dengan baik dan tidak diserang hama penyakit sehingga mereka bisa mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan nantinya. Tarian balian ini juga merupakan ciri khas dari Suku Dayak Bajuin dalam melakuakan upara ritual tersebut. Inilah salah satu pembeda Suku Dayak Bajuin dengan Suku yang lain.tarian ini ditarikan oleh laki-laki dan perempuan yang mana ragam gerak tarian ini disebutkan seperti dibawah ini :

Gerak perempuan Kijik, tangan di depan , jari ngruji, limbai ke kanan dan ke kiri. Kijik, tangan ke samping kanan atas lurus kanan dan kiri bergantian. Di tempat (duduk), tangan di silang samping kanan, kiri, depan, dengan jari lurus kemudian buang ke atas (lurus). Di tempat (duduk), tangan di depan, kemudian ke samping atas dan pergelangan tangan ditepuk, kemudian turun ke samping bawah kiri, badan mengikuti arah tangan. Di tempat (duduk), tangan di depan perut, didorong ke kanan, kiri, dan balik ke asal. Di tempat (duduk), tangan ke samping kanan atas, turun ke bawah kiri, badan mengikuti arah tangan. Berdiri di tempat, kaki jumanang, tangan di depan ke kanan dank e kiri, jari mengepal, badan mengikuti arah tangan.

Tahtung, kaki kanan melangkah ke samping 2 langkah dan kaki kiri tarik ke samping kanan, kemudian kaki kanan kiri loncat kembali ke tempat, badan mengikuti arah kaki, tangan merentang, jari ngruji.

Step 4, tangan rentang, dan jari mengepal. Kaki sama dengan tahtung, tangan samping kanan kiri, telapak tangan ke atas ke bawah, badan mengikuti arah tangan. Step 4, ke kanan dan ke kiri, tangan merentang, jari mengepal. Kijik, tangan siku-siku arah depan, telapak tangan arah atas, kemudian dilambaikan ke belakang. Di tempat (duduk), telapak tangan buka tutup samping kanan kiri, sambil berdiri perlahan-lahan. Di tempat (duduk), tangan direntangkan ke kanan ke kiri, badan mengikuti selendang. Kijik terbang. Kijik, tangan ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Kijik, tangan rentang, jari ngruji. Kijik, lontang setengah, jari ngruji. Step 4, tangan rentang, jari ngruji. Step 2, kanan kiri tapung tali atas bawah.

Gerak laki-laki Langkah maju step 4, tangan ke depan sesuai dengan langkah kaki badan tegap. Persembahan, kedua tangan ke depan, setelah itu tangan ditarik mengikuti badan miring ke belakang. Di tempat, posisi kaki jumanang, dan badan mengikuti arah tangan ke depan dan belakang kanan kiri.

Tahtung, kaki kanan melangkah ke samping 2 langkah dan kaki kiri tarik ke samping kanan, kemudian kaki kanan kiri loncat kembali ke tempat, badan mengikuti arah kaki, tangan merentang.

Jalan di tempat, dengan hitungan 3 dan 4, loncat di tempat. Kijik, di tempat tangan lontang atas dan bawah. Kijik terbang. Kijik di tempat, tangan kiri memegang selendang lurus ke belakang, tangan kanan menekuk di depan sejajar wajah, dengan jari mengepal. Kijik, Terbang memegang selendang, kemudian tangan lurus ke depan. Di tempat, kijik, tangan lontang. Improfisasi. Step 2, tangan samping kanan dan kiri, badan mengikuti arah tangan

Nilai-nilai budaya luhur yang bisa kita petik didalam tarian balian ini, kita bisa merasakan dan menggali makna dibalik pelaksanakannya, diantaranya adalah kegotong-royongan, kekeluaragaan, kejujuran, kebanggaan terhadap warisan budaya leluhur, dan ketulusan. Tarian balian ini juga merupakan asset budaya Indonesia yang perlu kita pelihara agar tarian ini didak punah dimakan zaman.

Sumber rujukan:

Dokumentasi Narasumber Ibu Hj. Henny Hastuty, S.sos Bulletin BANDARMASIN, nomor 28 vol I tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai