Anda di halaman 1dari 3

Assalamua’alaikum wr, wb.

Maff adek-adek dan teman-teman sekalian, bukan ingin menggurui atau


mengajarkan, namun hanya sebatas berbagi dan melestarikan sebuah ungkapan
nabi kita Muhammad Saw sebagai berikut :
Dizaman era globalisasi pada saat ini kita banyak melihat relitas kehidupan
yang penuh corak dan ragam serta bentuk dan rupa yang bisa dikatakan
kemunduran, atau keterbelakangan, baik dari sisi kepribadian moral maupun
akhlak, juga rasional berfikir yang cenderung berpihak pada kemaksiatan, yang
mungkin hal tersebut dianggap tidak tabu lagi alias sudah biasa hanya sebatas
lintas lalu semata dan mengaggap remeh dan temeh, sedangkan kita semua
mengetahui bahwa umat dari masa kemasa menjalani kehidupan ini berdasarkan
asas Muthlaq yakni UUD-nya Allah swt dalam agama islam melalui Rasulnya,
walau tidak/belum kaffah dalam pengamalannya namun semaksimal mungkin.
Semua kultur yang telah terjadi dilapangan pada dewasa ini adalah sebuah
pertanyaan yang besar yang mesti kita renungkan dalam benak hati sanubari kita
terdalam, adakah kita, keluarga, sanak saudara, rekan dan teman-teman serta
sejawat dan sealmamater, muda dan tua, laki-laki dan perempuan, telah benar-
benar ikut andil dalam memperjuangkan kehidupan yang dikehendaki oleh allah
swt dan rasulnya atau tidak, jika ia sudah mencoba, maka jaganlah berhenti dan
terus tingkatkan serta istiqamah, namun jika belum, maka jangan berputus asa,
oleh karena itu gapailah selagi hayat dikandung badan, nafas terhembus berulang-
ulang, raga terkhithab dengan keistimewaannya, maka kesempatan pun masih tetap
ada, teruntuk muda mudi yang menjadi tombak dari dua pilar, apakah itu tombak
kerusakan dan kehancur atau kemajuan dan keniscayaan, mari sama-sama kita
introspeksi diri dengan nilay evaluasi pribadi dan family, tujukan semua anggota
tubuh menjadi saksi pengabdian kita kepada allah swt diakhir zaman kelak, baik itu
anggota (Khamsatu Khumuz atau Sab’atul ‘a’dha’). Dan semoga kita semua
tergolong dalam golongan yang disebutkan oleh nabi kita Muhammad saw sebagai
brikut :

‫اْلِق ا ِة يِف ِظ ِّلِه اَل ِظ َّل ِإاَّل ِظ ُّل ِإ ا اِد ٌل َش اٌّب َنَش َأ يِف ِع ا ِة الَّل ِه‬ ‫ِظ‬
‫َب َد‬ ‫ُه َم ٌم َع َو‬ ‫َيْو َم‬ ‫َس ْبَعٌة ُي ُّلُه ْم الَّلُه َيْو َم َي َم‬
‫ْل َّل يِف اْل ِج ِد اَل ِن اَّبا يِف الَّل ِه‬ ‫ٍء‬
‫َو َرُج ٌل َذَك َر الَّلَه يِف َخ اَل َفَف اَضْت َعْيَناُه َو َرُج ٌل َق ُبُه ُمَع ٌق َمْس َو َرُج َحَت‬
‫َت َّد َق ِب َد َقٍة‬ ‫ِس‬ ‫َدَعْت ا َأٌة َذاُت ْنِص ٍب َمَجاٍل‬
‫ِإىَل َنْف َه ا َقاَل ِإيِّن َأَخ اُف الَّل َه َو َر ُج ٌل َص َص‬ ‫َو‬ ‫َم‬ ‫َو َرُج ٌل ُه ْم َر‬
‫ وان أعماله‬،‫ فان هلكه فتهلكه الدنيا واألخراة‬،‫ِمَييُن ُه‬ ‫َفَأْخ َف اَه ا َح ىَّت اَل َتْع َلَم َمِشاُلُه َم ا َص َنَعْت‬
.‫فتكسري خرياة الدنيا واألخراة‬
Artinya : Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh dibawah
naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla
(yaitu) :
1. Imam yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla.
3. Seorang laki-laki yang mengingat Allâh dalam kesunyian (kesendirian)
kemudian dia menangis (karena takut kepada adzab Allâh).
4. Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid
Allâh.
5. Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena
Allâh Azza wa Jalla.
6. Dan seorang laki-laki yang ketika diajak berzina oleh seorang permpuan
yang memiliki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata,
Sesungguhnya aku taku kepada Allâh swt.
7. Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia
sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
diinfakkan oleh tangan kanannya.
Maka jika rusak para pemuda niscaya kerusakan dunia dan akhirat telah
nyata, namun sebaliknya jika mengamalkan sebagaimana aturan insya allah
dunia ini terpancar akan segala kebaikan dunia akhirat. (HR. Al-Bukhâri dan
Muslim) dalam Kitab al-Adzan, no. 660, dan Muslim, kitab Zakat, no. 1031.
Semoga hal ini bermanfaat bagi kita semua kepada abang-abang, adek-adek, dan
teman-teman sekalian, terkhusus bagi saya sang faqier, dan terus majukan grub ini
dan tingkan elektabilitas kegiatan keagamaanya baik secara tersirat maupun
tersurat.
Hadirkan soal jawab dan proses pengembangan dan pengevaluasian grub ini,
dengan edukasi, agar kultur pengembangan bisa trus dijalankan, terkusus bagi
remaja mesjid/mushalla SAMBAS.
Insya allah lain waktu kita lanjutkan dan terus berbagi.

Anda mungkin juga menyukai