َأْش َهُد َأْن اَل،ِباْلَو اِج َباِت ِفْي ِعَباَد ِتِه َو َتْق َو اْه َو َنُقْو َم،َاْلَحْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي َأَم َر نَا َأْن ُنْص ِلَح َم ِع ْيَش َتَنا ِلَنْيِل الِّر َض ا َو الَّس َع اَد ِة
َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َأْش َرِف.َنِبَّي َبْع َد ُه َم ْن اَل, َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه،ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه
َأّم ا َبْعُد، اَأْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِع ْيَن
Dalam ayat diatas, sebagian ulama tafsir memberika 3 kategori yang harus ditakuti pada
generasi milenial.
1. Lemah Spiritual
2. Lemah Intelektual
3. Lemah Emosional
Kecerdasan Spiritual adalah pondasi bagi kehidupan manusia, akan tetapi harus diimbangi
juga dengan Kecerdasan Intelektual, dimana wawasan akan membuka kebuntuan dalam
beragama dan bernegara, sehingga kita terhindar dari ambisi mabuk agama. Selain spiritual
dan intelektual, kita juga sebagai generasi milenial harus memiliki kecerdasan Emosional,
tingkat kepekaan dan kepedulian kita terhadap kondisi negara saat ini. Kita harus sama-sama
merawatnya dengan bijak, katakan iya jika itu benar dan katakan tidak jika itu salah, mau
berkoalisi ataupun beroposisi, kita tetap harus bijaksana, orang bijak itu biasa tapi bijaksana
itu luar biasa. Dengan demikian kita harus balance diantara ketiga kecerdasan tadi, agar kita
tidak termasuk generasi yang lemah.
Sedikit kita flashback pada masa sebelum kemerdekaan, dimana para cendikiawan dan elit
negara membentuk ormas untuk menghimpun berbagai ide dan gagasan demi terwujudnya
suatu negara yang merdeka, sehingga dari ormas itulah lahir para tokoh yang hebat, tapi lihat
sekarang, mereka berormas hanya untuk mencari kursi mentri bukan membangun negeri.
Oleh karena itu, dari ormas manapun kita, mari luruskan ide dan gagasan kita demi NKRI
yang kita cintai ini, ormas-ormas islam harus meregenerasi kepemimpinan, berikan panggung
kepada para generasi milenial, biarkan mereka berekpresi biarkan mereka berkontastasi,
yang tua sesekali sadar diri, jangan terus menerus menutup generasi yang berpotensi untuk
mengabdi pada negeri.