Anda di halaman 1dari 3

Andi Azizah Lathifa XII MIPA 6

"Moderasi beragama sebagai alat pemersatu bangsa"

‫ا ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذيْ َأ ْن َع َمنَا بِنِ ْع َم ِة ْاِإل ْي َما ِن َو ْاِإل ْسالَم‬


ٰ ‫اۤل‬ ‫هّٰللا‬
َّ ِ‫ اَل نَب‬،ُ‫ َو اَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّم ًد َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫ك لَه‬
ُ‫ي بَ ْع َده‬ ِ ‫ اَ ْشهَ ُد اَ ْن اِلهَ اِاَّل هللاُ َواحْ َدهُ اَل ش‬، ُ ‫ي لَوْ اَل َأ ْن هَدَانَا‬
َ ‫َر ْي‬ َ ‫ َو َما ُكنَّا لِنَ ْهتَ ِد‬.

Yang terhormat Dewan juri yang arif dan bijaksana, hadirin wal hadirat seiman, seagama
rohimakumullah.

pertama dan paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji serta syukur kepada Allah swt yang telah
memberikan kita nikmat, kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang
penuh mubarokah ini.

Yang kedua shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita tercinta siapa lagi kalau
bukan ya habibina wa syafi'i na wa maulana muhammad saw. Yang telah membimbing kita semua dari
zaman tradisional yang penuh dengan kejahiliyaan menuju zaman modern yang serba canggih dan
penuh ilmu pengetahuan.

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Indonesia merupakan negara kesatuan yang penuh dengan keberagaman, terdiri dari keberagaman
budaya, suku, ras, dan agama. di satu sisi hadirin keberagaman ini menjadikan Indonesia negeri yang
unik dan menarik, sementara di sisi lain kalau tidak dijaga dan dikelola dengan baik bisa menjadi sumber
potensi konflik munculnya fanatisme fanatisme buta, persaingan yang tidak sehat, pertikaian,
perselisihan, bahkan bentrokan yang dapat meruntuhkan falsafah negara Bhinneka Tunggal Ika.
pertanyaannya saudaraku, Apakah kita Rela bangsa yang besar ini, bangsa yang dibangun dengan susah
payah ini, cucuran keringat, linangan air mata, bahkan genangan darah para syuhada harus roboh
karena kepentingan pribadi atau golongan jawabannya tentu tidak saudaraku oleh karena itu izinkanlah
saya membawakan sebuah pidato yang berjudul "moderasi beragama sebagai alat pemersatu bangsa" .

Dewan juri yang saya hormati dan teman-teman yang berbahagia.

Sebelumnya kita berbicara tentang moderasi, tentunya kita harus tahu dulu apakah arti moderasi.
moderasi ialah Jalan Tengah diantara dua hal yang mengalami kesenjangan sosial atau gesekan sosial.
Lalu Apakah arti moderasi beragama? moderasi beragama merupakan Bagaimana cara kita bersikap
memandang berperilaku melalui jalan tengah dalam beragama supaya kita tidak berlebihan atau tidak
ekstrem dalam menjalankan agama Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mencapai moderasi beragama
tadi jawabannya ada dua yaitu :
1. Kita harus menjadi umat yang mau mosotia itu umat yang berada di tengah-tengah umat yang
moderat dan tidak berlebihan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Alquran surah al-baqarah
ayat 143 yang berbunyi :
ِ ‫َوك َٰذلِكَ َج َع ْل ٰن ُك ْم اُ َّمةً َّو َسطًا لِّتَ ُکوْ نُوْ ا ُشهَدَٓا َء َعلَى النَّا‬
ٌ‫س َويَ ُكوْ نَ ال َّرسُوْ ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِه ْيدًا‬
"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat pertengahan" agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu.(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)

Ahmad Mustofa Al-Maraghi dalam karyanya tafsir Al-Maraghi juz 2 halaman 93 menjelaskan bahwa
ummataw wasatho merupakan sikap umat Islam yang berada di tengah-tengah atau sebagai penengah
di antara dua kubu. kata ummataw wasatho dalam bahasa Indonesia bisa kita Artikan sebagai umat yang
moderat, umat yang berada di tengah-tengah, tidak berlebihan, tidak ekstrem dan radikal dalam
menjalankan agama. Ibn Abbas berkata :rasulullah Saw bersabda : wahai manusia hindarilah sikap
berlebihan (melampaui batas), sebab umat-umat terdahulu binasa karena sikap melampaui batas dalam
beragama. (HR NASA'I DAN IBJU MAJAH)

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Kemudian cara untuk mencapai moderasi beragama yang kedua ialah dengan bersikap tasamuh atau
toleransi yaitu saling menghormati dan menghargai antar sesama, lebih khusus lagi perbedaan agama.
lalu di manakah titik batas toleransi tersebut menurut agama? jawabannya ada di dalam Alquran surah
alkafirun ayat 4-6.

‫ واَل ۤ اَن َۡا عَا ِب ٌد َّما َعبَ ْد ُّت ْم‬


َ

‫ و اَل ۤ اَ ْنـتُ ْم ٰعبِ ُدوْ نَ َم ۤا اَ ْعبُ ُد‬


َ

‫لَـ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ َي ِدي ِْن‬

Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku. (QS. Al-Kafirun
109: Ayat 4-6)

Itu adalah prinsip toleransi yang langsung Allah Sebutkan. Tleransi itu saling menghargai dan
menghormati antar sesama, tapi bukan merupakan masalah akidah dan keyakinan. Dengan adanya sikap
toleransi, konflik dan perpecahan antar individu maupun kelompok tidak akan terjadi banyak orang
menyebut toleransi sebagai kunci utama perdamaian yang patut dijaga. kita sebagai seorang pelajar
akan memegang peranan yang sangat besar untuk mencapai persatuan umat melalui moderasi
beragama.

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Sebagai kesimpulan kita sebagai umat Islam harus melaksanakan dua prinsip dari tegaknya moderasi
beragama yaitu :
1. Kita harus menjadi umat yang mau mosotia itu umat yang berada di tengah-tengah umat yang
moderat dan tidak berlebihan.
2. Kita harus bersikap toleransi dimanapun kapanpun dan kepada siapapun selama itu bukan
merupakan masalah aqidah dan keyakinan agar terciptanya negara yang damai.
Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghofur.
Mungkin inilah pidato yang saya sempat sampaikan. Sebelum saya menutup pidato ini Izinkanlah saya
membawakan sebuah pantun.
Umat Islam merayakan lebaran
Umat Kristiani bernatal sebentar lagi
Moderasi beragama kita laksanakan
Agar damai Bumi Pertiwi ini
Cukup Sekian dan terima kasih kurang lebihnya mohon maaf.
Unzur Maqola Wala Tanjur Manqala, perhatikan apa yang saya sampaikan dan jangan perhatikan siapa
yang saya sampaikan dan jangan perhatikan Siapa yang menyampaikannya.
Wabillahi taufik walhidayah
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai