Anda di halaman 1dari 2

Merawat Indonesia dengan Islam Wasathiyah

ِ ‫اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة‬


ُ‫هللا َو َب َر َكا ُته‬

ِ ‫الحمد هلل الذى جعلن ا ُأ َّمةً َو َس طًا و َوأ َمرنَ ا بِال َع ْد ِل َواإلحْ َس‬
ْ ‫ان‬
‫أش هد أن الال ه إال هللا وح ده الش ريك ل ه وأش هد أن محم دا عب ده‬

،‫ اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين وسلم تسليما كث يرا‬.‫ورسوله الموصوف بأكمل صفات األشخاص‬

‫أما بعد‬.

Yang terhormat Dewan Juri yang arif nan bijaksana

Panitia lomba yang semangatnya luar biasa!

Serta teman-teman peserta lomba MAPSI yang berbahagia

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat kepada kita, dari nikmat yang paling kecil, sampai nikmat yang paling
besar, yaitu nikmat Iman dan Islam.

Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Revolusioner
Islam, pendobrak kebathilan, penghancur kemunkaran, pembawa rahmat seluruh alam, yang
telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah, yang penuh dengan kegelapan menuju alam
islamiyah yang penuh dengan nuur cahaya kedamaian, yaitu baginda alam, habiibana
wanabiyyanaa wamaulaanaa Muhammad SAW.

Hadirin hadirat rakhimakulullah

Islam adalah agama damai, sesuai dengan namanya seorang muslim ialah orang yang harus
berusaha untuk menebarkan salam, ketentraman dan kedamaian. Rosulullah bersabda :
“Almuslimu man salimal muslimuna min lisanihi wayadihi.” orang islam itu, ialah orang yang
berusaha memberikan rasa aman kepada orang lain atas ucapan dan perbuatannya. Pantang
seorang muslim menjadi beang kerok permusuhan antar umat beragama.

Ingat saudara! Kita adalah rakyat indonesia negara yang sangat luar biasa memiliki keberagaman
agama, budaya, bahasa dan suku bangsa, betul? Seharusnya dengan keberagaman dan kekayaan
ini mampu menjadikan kita berfikir dan bertindak profesional untuk menjadikan negara
Indonesia negara yang baldatun tayyibatun wa rabbun ghofur.

Namun menurut hasil penelitian SETARA Institut, pelanggaran kebebasan beragam pada tahun
2021 terjadi sebanyak 171 kasus dan mungkin masih banyak peristiwa-peristiwa yang tidak
terliput dan lebih tinggi daripada data yang dilaporkan. Sedangkan kasus kekerasan beragama
lebih banyak didominasi oleh kalangan non-negara seperti kelompok warga, individu, dan
ormas. Kebebasan beragama ini meliputi penolakan, penyegelan tempat ibadah, pembubaran
ibadah, hingga ujaran kebencian.

Tak sedikit kita lihat di internet, berbagai macam tulisan-tulisan bernada kebencian. Mereka
saling menyerang dengan dalih kebebasan berpendapat dan berekspresi. Namun dengan dalih
apapun memposting tanpa memikirkan efeknya tentu tak dibenarkan.

Pertanyaanya, apakah kita akan seperti ini saudara? Tentu tidak. Oleh karena itu, pada
kesempatan yang berbahagia ini. Perkenalkan saya.. akan menyampaikan pidato yang berjudul
Merawat Indonesia dengan Islam Wasathiyah.

‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ ِا َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر‬
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti (QS. Al Hujurat Ayat 13).

Dewan juri yang saya hormati dan teman-teman yang berbahagia

Berdasarkan ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa, adanya perbedaan di suatu negara, agar kita
saling melengkapi dengan saling kenal-mengenal. Dalam konteks kehidupan di Indonesia,
bersikap moderat adalah mampu menempatkan diri pada situasi perbedaan dan keberagaman
yang sudah menjadi sunnatullah.

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

ِ َّ‫ك َج َع ْلنَا ُك ْم ُأ َّمةً َو َسطًا لِتَ ُكونُوا ُشهَدَا َء َعلَى الن‬


‫اس َويَ ُكونَ ال َّرسُو ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِهيدًا‬ َ ِ‫َو َك َذل‬

“Dan demikian (pula) kami menjadikan kalian (umat Islam), umat penengah (adil dan pilihan),
agar kamu menjadi saksi atas seluruh manusia dan agar Rasul (Muhammad SAW) menjadi saksi
atas kamu.” (QS. Al-Baqarah;143).

Kata ‫ َو َسطًا‬dalam firman Allah di atas bermakna adil atau menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Ayat tersebut memperjelas bahwa wasathiyah / moderat merupakan karakter esensial ajaran
Islam. Islam menjunjung tinggi sikap “tengah-tengah” dalam pengertian adil, proporsional dan
berimbang.

Persoalan Wasathaniyah / moderasi beragama bukan sekedar urusan atau kepentingan orang
perorang, melainkan juga urusan dan kepentingan setiap kelompok, masyarakat dan negara.

Lalu bagaimana kita menerapkan islam wasathaniyah? yaitu dengan tiga hal :

Pertama terus menambah pengetahuan yakni terus belajar dan memahami esensi dari beragama
dengan melihat situasi dan kondisi masyarakat. Dengan memahami ajaran agama dan bersikap
fleksibel dalam kehidupan di masyarakat.

Kedua, dalam beragama, kita juga harus mengganti emosi keagamaan dengan cinta keagamaan.
Emosi dan terlalu semangat dalam beragama tanpa dilandasi dengan pengetahuan ilmu yang
memadai, malah akan menjadikan seseorang bisa melanggar tuntunan agamanya sendiri.

Dan yang ketiga, terbuka sikap serta pemikirannya. Tidak akan mengubah atau menyalahkan
yang lainnya.

Mari kita taat dalam beragama agar menjadi manusia yang bermoral, tapi mari kita juga
merangkul budaya Indonesia untuk membimbing identitas bangsa.

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita
semua yang mendengarkan, dan bermanfaat bagi saya pada khususnya. Jika ada kebenaran dari
apa yang saya sampaikan, itu semata-mata dari Allah SWT yang Maha Benar. Tetapi jika ada
kata-kata yang salah, itu semata berasal dari kelemahan saya sebagai seorang manusia.

Billahi taufiq walhidaayah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai