Anda di halaman 1dari 4

KEINDONESIAAN

A. Pengertian

Indonesia merupakan Negara yang besar,luas dan majemuk yang terdiri dari 1128 suku bangsa dan
bahasa,Beragam agama dan keyakinan.terdiri dari 13466 pulau, 258 juta jiwa pada tahun 2016,34
provinsi, 216 kabupaten, 98 kota, 7024 kecamatan dan 81626 desa atau kelurahan. Yang terangkum
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-
beda namun tetap satu jua).

Indonesia adalah Negara yang pluralistic (beraneka ragam), multicultural (beraneka budaya), multietnik
(beraneka etnis) dan multiagam (beranega agama). Menurut gus dur, tugas kita semua terutama Negara
adalah menjamin kehidupan yang multi ini agar tetap rukun, damai, dan tidak terjadi konflik. Pancasila
dan undang-undang dasar 1945 adalah asas tunggal yang menjadi landasan bersam untuk itu. Negara ini
bukan Negara agama tetapi juga bukan Negara atheis. Artinya agama melandasi kehidupan berbangsa
dan bernegara bukan dalam pengertian formalisme agama tetapi agama menjadi roh kehidupan
berbangsa dan bernegara

B. Sejarah Indonesia

Sejarah bangsa Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penumuan fosil manusia jawa
yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Kemudian periode sejarah bangsa Indonesia dapat diklasifikasikan
dalam lima periode yaitu :

1. Prakolonial (Zaman Kerajaan Hindu, Budha, dan Islam) Pada masa ini diberbagai wilayah Indonesia
muncul kerajaan-kerajaan yang bercorak berdasarkan keyakinan/agama yang silih berganti kekuasaan
mulai abad ke 2 sampai abad ke 15

2. Zaman Kolonial (Penjajahan) Masa penjajahan di wilayah Indonesia oleh bangsa asing dimulai pada
awal abad 15 M sampai pada abad 19 M oleh beberapa negara asing. Dari penjajahan bangsa asing ini
terciptalah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia secara bersama-sama untuk mengusir penjajah
dengan tujuan Kemerdekaan Indonesia.

3. Zaman Kemerdekaan Indonesia merdeka bertepatan pada hari jumat tanggal 17 Agustus 1945 yang
dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di Jakarta setelah melalui rentetan perjuangan bangsa
Indonesia dari berbagai elemen masyarakat terutama peran Ulama dan cendikiawan yang banyak
mengorbankan harta dan nyawa.

4. Zaman Orde baru Zaman orde baru adalah pada waktu masa kepemimpinan presiden Soeharto yang
berlangsung kurang lebih 32 tahun. Pada waktu itu pers dikendalikan oleh pemerintah dan rakyat tidak
memiliki kebebasan dalam menyuarakan pendapat secara bebas. 5. Zaman Reformasi Zaman reformasi
dimulai sejak tahun 1999 sampai sekarang dimana pers tidak lagi dikendalikan oleh pemerintah dan
masyarakat memiliki kebebasan menyuarakan gagasan atau pendapat secara langsung maupun tidak
langsung melalui berbagai media.
C. Tujuan dan Dasar Bangsa Indonesia

1. Tujuan Negara Indonesia

Tujuan Negara Indonesia ini tercantum didalam Pembukaan UndangUndang Dasar Indonesia 1945 alinea
keempat yang berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan — dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan Mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakvat Indonesia”.

Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat tersebut juga telah disebutkan
mengenai dasar dan landasan Negara Indonesia yakni Pancasila. Melalui Pembukaan Undang-Undang
tahun 1945 tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan Negara Indonesia adalah melindungi
seluruh Warga Negara Indonesia, mengusahakan kesejahteraan bagi masyarakat, mengutamakan
pendidikan bagi generasi penerus bangsa, serta ikut serta dalam nilai-nilai luhur yang selalu ditanamkan
tidak hanya di Indonesia melainkan juga di beberapa negara lain yaitu mengupayakan perdamaian
dunia, dan keadilan sosial bagi seluruh warga negara.

2. Dasar Negara Indonesia Dasar Negara Kesatuan republik Indonesia adala Pancasila yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

‫ص َمدَ*ل ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد* َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬
َّ ‫قُلْ ه َُو هَّللا ُ َأ َح ٌدالهَّلل ُ ال‬

Artinya: "Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara
dengan Dia”. (QS.al-Ikhlas:1-4).

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

‫َر َوُأ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل لِتَ َعا َرفُوا ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِير‬
ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذك‬

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.al-
Hujurat:13).A

3. Persatuan Indonesia

‫ِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُونَ ِإ ْخ َوةٌ فََأصْ لِحُوا بَ ْينَ َأ َخ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمو‬
artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS.al-Hujurat:10).

4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

ْ‫ َز ْمتَ فَتَ َو َّكل‬J‫ِإ َذا َع‬Jَ‫ر ف‬J ِ J‫تَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش‬J‫اس‬
ِ J‫اورْ هُ ْم فِي األ ْم‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل‬
ْ ‫اعْفُ َع ْنهُ ْم َو‬JJَ‫كَ ف‬JJِ‫ب ال ْنفَضُّ وا ِم ْن َحوْ ل‬
َ‫َعلَى هَّللا ِ ِإ َّن هَّللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِين‬

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. “ (QS.al-
Imran:159).

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

‫َر َوُأ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل لِتَ َعا َرفُوا ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِير‬
ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذك‬

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.al-
Hujurat:13).

D. Nahdlatul Ulama' dan Kehidupan Berbangsa

Sebagai oraganisasi kemasyarakatan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari seluruh bangsa
Indonesia, NU senantiasa menyatakan dari seluruh bangsa Indonesia, NU senantiasa menyatakan diri
dengan perjuangan Nasional bangsa Indonesia. NU secara sadar mengambil posisi aktif dalam proses
perjuangan mencapai dan mempertahankan kemerdekaan, serta turut aktif dalam menyusun UUD '45
dan perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai organisasi keagamaan NU merupakan bagian
tak terpisahkan dari umat Islam Indonesia yang senantiasa berusaha memegang teguh prinsip
persaudaraan (Ukhuwah). Toleransi (At-tasamuh), kebersamaan dan hidup berdampingan baik bersama
umat Islam maupun dengan warga negara dan warga masyarakat. Sebagai organisasi yang mempunyai
fungsi pendidikan, NU senantiasa berusaha menciptakan warga negara yang menyadari akan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat. NU sebagai jam'iyah organisatoris, tidak
terikat dengan politik dan organisasi kemasyarakatan manapun. NU merupakan warga yang mempunyai
hak politik yang dilindungi Undang-Undang, dan menggunakan hak politik dengan penuh tanggungjawab
demi tegaknya demokrasi Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai