Dosen Pembimbing :
Drs, H. Sholichin, M. Ag
Disusun Oleh:
1. Insa Ansori
2. M. Habib Alhamimy
3. Umi Choiriyah
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
membimbing manusia melalui petunjuk-petunjukNya sebagaimana yang
terkandung dalam Al Qur’an dan suunah,petunjuk menuju ke jalan yang lurus dan
jalan yang di ridhoiNya.syukur Alhamdulillah kami dapat menyelesaikam
makalah ini sesuai dengan rencana.Makalah ini susun dengan judul ”Ayat-Ayat
Tentang Alam Semesta”
Sholawat serta salam senantiasa terlimpah kepada junjungan kita nabi
agung Muhammad SAW,keluarga,shabat,tabi’in dan kita semua sebagai umat
yang taat dan turut terhadap risalah yang dibawanya sampai pada hari
kiamat.Selanjutnya kami ucapkan banyak tearima kasih kepada Drs, H.
Sholichin, M.Ag Selaku dosen pengampu mata kuliah Ulumul hadis yang telah
membimbing kami.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.Terlepas dari kekurangan makalah ini,kami berharab semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca
umumnya.aminn
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A.Surah Al-Baqarah ayat 29................................................................................5
B.Surat Ibrahim ayat 32-34...............................................................................9
C.Surah Al-A’raf ayat 54-58............................................................................9
D.Surah Ar-Rum ayat 41................................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan suber dari segala sumber ajaran islam. Kitab suci
menempati posisi sentral bukan saja dalam perkembangan dan pengembangan
ilmu-ilmu ke Islaman tetapi juga merupakan inspirator dan pemadu gerakan-
gerakan umat Islam sepanjang sempat belas lebih sejarah pergerakan umat ini. Al-
Qur’an ibarat lautan yang amat luas, dalam dan tidak ada bertepi, penuh dengan
keajaiban dan keunikan tidak akan pernah sirna dan lekang di telan masa dan
waktu. Maka untuk mengetahui dan memahami betapa dalam isi kandungan Al-
Qur’an diperlukan tafsir.
Penafsiran terhadap Al-Qur’an mempunyai peranan yang sangat besar dan
penting bagi kemajuan dan perkembangan umat Islam. Oleh karena itu, sangat
besar perhatian para ulama untuk menggali dan memahami makna-makna yang
terkandung dalam kitab suci ini. Sehingga lahirlah bermacam-macam tafsir
dengan corak dan metode penafsiran itu nampak dengan jelas sebagai suatu
cermin perkebangan penafsiran Al-Qur’an serta corak pemikiran para penafsirnya
sendiri. Dalam makalah yang singkat ini penulis berusaha membahas tentang
tafsir mufradat, terjemah, asbabun nuzul/munasabah, sarah ayat, dan pokok
kandungan ayat.
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana dengan surah Al-Baqarah ayat 29?
B. Bagaimana dengan surah Ibrahim ayat 32-34 ?
C. Bagaimana dengan surah Al-A’raf ayat 54-58?
D. Bagaimana dengan surah Ar-Rum ayat 41?
C. Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui penjelasan dari surah Al-Baqarah ayat 29
B. Untuk mengetahui penjelasan dari surah Ibrahim ayat 32-34
C. Untuk mengetahui penjelasan dari surah Al-A’raf ayat 54-58
D. Untuk mengetahui penjelasan dari surah Ar-Rum ayat 41
4
BAB II
PEMBAHASAN
"Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu,
kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 29)
Tafsir ayat
ت ۗ َو ُه َو ِب ُك ِّل ش َْي ٍء َعلِ ْي ٌَم
ٍ سمٰ ٰو َ َّس ٰ ّوٮ ُهن
َ س ْب َع َّ ست َٰۤوى اِلَى ال
َ َس َمٓا ِء ف ْ ض َج ِم ْي ًعا ثُ َّم ا
ِ ق لَـ ُك ْم َّما فِى ااْل َ ْر ْ ُه َو الَّ ِذ
َ َي َخل
“ Dialah Allah, yang menjadikan segala yag ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh angit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah : 29)
Manakala allah menyebutkan petunjuk pada makhluk-Nya dan apa yang mereka
saksikan pada diri mereka sendiri, Dia menyebutkan bukti lain dari apa yang
mereka saksikan dalam penciptaan langit dan bumi. Dia berfirman:
ت
ِ س َم َو
َ س ْب َع َ َس َما ِء ف
َ َس َو ىهٌن َ ستَ ِوى اِلَى ال ِ ق لَ ُك ْم َما فِى اَأل ْر
ْ ٌض َج ِم ًعاثُ َم ا َ ََه ُواَلَ ِدى َخل
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit,” yakni naik menuju langit.
Kata al-istiwa disini mengandung makna segala dan menuju, Karena ia di
transitifkan dengan menggunakan kata ila“lalu dijadikannya,” yakni, Dia (Allah)
berfirman,
ت َوه ََو بِ ٌك ِل ش َْى ٍء َعلِ ٌم
ِ س َم َو
َ س ْب َع َ َف
َ َس َو ىهٌن
“lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha mengetahui segala
sesuatu.” Artinya, ilmu Allah meliputi seluruh apa yang Dia ciptakan,
sebagaimana Allah berfirman,
5
“Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau
rahasiakan)…” (QS. Al-Mulk: 14), perincian ayat ini terdapat di dalam surat Ha
mim As-Sajdah, yaitu firman-Nya:
}٩{ َض فِي يَ ْو َم ْي ِن َوت َْج َعلُونَ لَهُ َأ ْندَادًا َذلِكَ َر ُّب ا ْل َعالَ ِمين
َ األر
ْ ق َ َقُ ْل َأِئنَّ ُك ْم لَتَ ْكفُرُونَ بِالَّ ِذي َخل
}١٠{ َساِئلِين َ اس َي ِمنْ فَ ْوقِ َها َوبَا َر َك ِفي َها َوقَ َّد َر فِي َها َأ ْق َواتَ َها فِي َأ ْربَ َع ِة َأيَّ ٍام
َّ س َوا ًء لِل ِ َو َج َع َل ِفي َها َر َو
}١١{ َض اِْئتِيَا طَ ْوعًا َأ ْو َك ْرهًا قَالَتَا َأتَ ْينَا طَاِئ ِعين ْ ِس َما ِء َو ِه َي د َُخانٌ فَقَا َل لَ َها َول
ِ ألر ْ ثُ َّم ا
َّ ستَ َوى ِإلَى ال
يح َو ِح ْفظًا َذلِ َك َّ س َما ٍء َأ ْم َرهَا َو َزيَّنَّا ال
َ س َما َء ال ُّد ْنيَا بِ َم
َ ِ صا ب َ ت فِي يَ ْو َم ْي ِن َوَأ ْو َحى فِي ُك ِّل
ٍ س َم َوا
َ س ْب َع َ َّضاهُن َ َفَق
}١٢{ يم ِ ِتَ ْق ِدي ُر ا ْل َع ِزي ِز ا ْل َعل
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan
bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat)
demikian itu adalah Rabb semesta alam’, Dan Dia menciptakan di bumi itu
gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan
padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan
itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju
kepadanya dan kepada kami, ‘Datanglah kamu kedua-nya menurut perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa’, keduanya menjawab, ‘kami datang dengan suka
hati’. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan
pada tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-
bintang yang cemerlang dan Kami memliharanya dengan sebaik-baiknya.
Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Fushshilat :9-12)
Ini mengandung petunjuk bahwa yang pertama kali Allah ciptakan adalah
bumi, kemudian tujuh langit, dan demikianlah urutan pembengunan, dimulai
dengan bagian bawah (pondasinya) kemuadian setelah itu baru apa yang ada di
atasnya. Para ahli tafsir dengan tegas menyatakan demikian sebagaimana yang
akan kami sebutkan setelah ini, insya Allah. Adapun firman-Nya:
6
satu dengan yang lainnya, bukan untuk menghubungkan perbuatan satu dengan
perbuatan lainnya. Sama seperti kata seorang penyair:
As-Suddi dalam tafsirnya mengatakan, dari Abu Malik dan dari Abu
Shaleh, dari Ibnu Abbas dan dari Murrah, dari Ibnu Mas’ud, dan dari beberapa
orang sahabat, tentang firman-Nya:
“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu.” Ia berkata, “sesungguhnya ‘Arsy Allah ada di
atas air dan Dia tidak menciptakan sesuatu apapun sebelum menciptakan air.
Ketika Allah hendak menciptakan makhluk, Dia mengeluarkan sebuah asap dari
air, asap itu kemudian naik dan semakin meninggal di atas air, lalu Dia pun
menyebutnya sama’ (langit).”
Setelah itu air Dia keringkan lalu Dia jadikan suatu bumi. Kemudian bumi
Dia belah dan Dia jadikan tujuh lapis dalam waktu dua hari: Ahad dan Senin. Dia
menciptakan bumi di atas Al-Hut, yaitu Nun yang Allah sebutkan di dalam Al-
Qur’an :….ن َوالقَلَ ِم.“Nun, demi kalam….”(QS. Al-Qalam: 1) Al-Hut tersebut ada
di dalam air, air tersebut ada di atas permukaan batu licin, batu licin tersebut ada
di atas punggung malaikat, Malaikat tersebut ada di atas batu besar, dan batu besar
tersebut ada di atas angin. Batu besar itulah yang disebut Luqman-tidak dilangit
dan tidak pula di bum- Al-Hut itupun kemuadian bergerak dan bergetar hingga
bumi pun ikut bergoncang, maka Allah menacapkan gunung padanya hingga ia
kembali tenang.
Gunung pun berbangga diri kepada bumi, dan itulah yang terdapat dalam
firman-Nya,
7
}٩{ َض فِي يَ ْو َم ْي ِن َوت َْج َعلُونَ لَهُ َأ ْندَادًا َذلِكَ َر ُّب ا ْل َعالَ ِمين
َ األر
ْ ق َ َقُ ْل َأِئنَّ ُك ْم لَتَ ْكفُرُونَ بِالَّ ِذي َخل
}١٠{ َساِئلِين َ اس َي ِمنْ فَ ْوقِ َها َوبَا َر َك فِي َها َوقَ َّد َر فِي َها َأ ْق َواتَ َها فِي َأ ْربَ َع ِة َأيَّ ٍام
َّ س َوا ًء لِل ِ َو َج َع َل فِي َها َر َو
Dia berkata, Dia menumbuhkan pepohonannya, “ َوقَــ َّد َر فِي َها..Dan Dia
menentukan kepadanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya…”(QS.
Fushshilat: 10) Dia berkata, “Makanan untuk para penghuninya.” “…
َ فِي َأ ْربَ َع ِة َأيَّ ٍام..Dalam empat masa. (penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-
س َوا ًء
orang yang bertanya.” (QS. Fushshilat: 10). Dia berkata, yakni bagi siapa saja
yang betanya, maka begitulah َ فِي َأ ْربَ َعـــــــــ ِة َأيَّ ٍام
kejadiannya. ســـــــــ َوا ًء
“kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap….”(QS. Fushshilat: 11). Asap itu berasal dari uap air tersebut ketika
menguap lalu menjadikannya satu langit, kemuadian Dia membelahnya dan
menjadikannya tujuh lapis dalam waktu dua hari: hari Kamis dan Jum’at. Sejarah
penamaan hari Jum’at tidak lain karena pada hari itu Allah menciptakan langit dan
bumi اء ٍ سـ َم َ …“ َوَأ ْو َحى فِي ُك ِّلDia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya…”
(QS. Fushshilat: 12). Ia berkata, “Allah menciptakan makhluk-Nya pada tiap
langit baik itu Malaikat dan makhluk lain yang ada di dalamnya seperti lautan,
gunung, embun, dan segala, yang tidak kita ketahui. Kemudian Dia menghiasi
langit dunia dengan bintang gemintang. Dia menjadikannya sebagai hiasan dan
penjaga yang dijaga dari setan-setan. Setelah selesai menciptakan apa yang Dia
kehendaki, Allah kembali bersemayam di atas Arsy. Maka itulah saat Dia
berfirman:
“Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
besemayam di atas Arsy” (QS. Al-A’raf: 54) dan Allah berfirman,
ٍ ّ َكانَتَا َر ْتقًا فَفَتَ ْقنَا ُه َما ۖ َو َج َع ْلنَا ِمنَ ا ْل َما ِء ُك َّل ش َْي ٍء َح
يـ
“Keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al-
Anbiya’:30).
8
Ibnu Jarir mengatakan, dari Abdullah bin Salam, ia berkata,
“sesungguhnya Allah memulai penciptaan pada hari Ahad. Dia menciptakan bumi
pada hari Ahad an Senin, menciptakan langit pada hari Kmis dan Jum’at, Dia
selesai di akhir waktu pada hari Jum’at, lalu Dia menciptakan Adam dengan
cepat. Maka pada hari itulah kiamat nanti akan terjadi.”
Mujtahid berkata tentang ض َج ِم ْي ًعاِ ق لَـ ُك ْم َّما ِفى ااْل َ ْر َ َي َخل ْ “ لَّ ِذDia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.”Ia berkata, “Allah menciptakan
bumi sebelum langit, manakah Dia menciptakan bumi darinya memancar asap dan
hal itu saat Dia berfirman, ت ٍ ســـمٰ ٰو َ َّســـ ٰ ّوٮ ُهن
َ ســـ ْب َع َّ اســـت َٰۤوى اِلَى
َ َالســـ َمٓا ِء ف ْ “ ثُ َّمDan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.” Ia berkata,
“Sebagian di atas sebagian yang lain, dan tujuh bumi, yakni sebagian di bawah
sebagian yang lain.”
هّٰلل
س َّخ َر لَـ ُك ُم ِ س َمٓا ِء َمٓا ًء فَا َ ْخ َر َج بِ ٖه ِمنَ الثَّ َم ٰر
َ ت ِر ْزقًا لَّـ ُك ْم ۚ َو َّ ض َواَ ْن َز َل ِمنَ ال َ ت َوا اْل َ ْر ِ ق السَّمٰ ٰو َ َي َخل ْ ُ الَّ ِذ
َ ا ْلـفُ ْل َك لِت َْج ِر
َ ي فِى ا ْلبَ ْح ِر ِبا َ ْم ِر ٖه ۚ َو
س َّخ َر لَـ ُك ُم ااْل َ ْن ٰه َر
"Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan)
dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-
buahan sebagai rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar
berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-
sungai bagimu."
"Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus-menerus
beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan malam dan siang bagimu."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 33)
9
هّٰللا
سا نَ لَـظَلُ ْو ٌم َكفَّا ٌَر َ َو ٰا ٰتٮ ُك ْم ِّمنْ ُك ِّل َما
ُ سا َ ْلـتُ ُم ْوهُ ۗ َواِ نْ تَ ُعد ُّْوا نِ ْع َمتَ ِ اَل ت ُْح
َ ص ْوهَا ۗ اِنَّ ااْل ِ ْن
"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apayang kamu mohonkan kepada-
Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah)."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 34)
Tafsir Ayat
10
C.Surah Al-A’raf ayat 54-58
"Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan
bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan
urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam." (QS. Al-A'raf 7:
Ayat 54)
ض ُّرعًا َّو ُخ ْفيَةً ۗ اِنَّ ٗه اَل يُ ِح ُّب ا ْل ُم ْعتَ ِد ْي َن
َ َاُ ْدع ُْوا َربَّ ُك ْم ت
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.
Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A'raf
7: Ayat 55)
هّٰللا
سنِ ْي َن ٌ صاَل ِح َها َوا ْدع ُْوهُ َخ ْوفًا َّوطَ َم ًعا ۗ اِنَّ َر ْح َمتَ ِ قَ ِر ْي
ِ ب ِّمنَ ا ْل ُم ْح ِ َواَل تُ ْف
ِ سد ُْوا فِى ااْل َ ْر
ْ ِض بَ ْع َد ا
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik.
Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat
56)
ْ َّت لِقَ ْو ٍم ي
ش ُك ُر ْو َن َ ُي َخبُ َث اَل يَ ْخ ُر ُج اِاَّل نَ ِكدًا ۗ َك ٰذلِ َك ن
ِ صرِّفُ ااْل ٰ ٰي ْ ب يَ ْخ ُر ُج نَبَا ت ُٗه بِا ِ ْذ ِن َربِّ ٖه ۚ َوا لَّ ِذ
ُ َِّوا ْلبَلَ ُد الطَّي
11
"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan;
dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami
menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang
yang bersyukur."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 58)
Tafsir Ayat
شى الَّ ْي َل النَّ َها َر يَ ْطلُبُ ٗه هّٰللا
ِ ست َٰوى َعلَى ا ْل َع ْر
ِ ش ۗ يُ ْغ ْ ستَّ ِة اَيَّا ٍم ثُ َّم ا
ِ ض فِ ْي َ ت َو ااْل َ ْر ِ ق السَّمٰ ٰو َ َي َخلْ اِنَّ َربَّ ُك ُم ُ الَّ ِذ
هّٰللا
ق َوا اْل َ ْم ُر ۗ تَ ٰب َركَ ُ َر ُّب ا ْل ٰعلَ ِم ْي َن
ُ ت بِۢا َ ْم ِر ٖه ۗ اَ اَل لَـهُ ا ْل َخـ ْل َّ َحثِ ْيثًا ۙ َّوا ل
َ س َوا ْلقَ َم َر َوا لنُّ ُج ْو َم ُم
ٍ س َّخ ٰر َ ش ْم
(Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa) menurut ukuran hari dunia atau yang sepada dengannya, sebab
pada zaman itu belum ada matahari. Tetapi jika Allah menghendakinya, niscaya Ia
dapat menciptakannya dalam sekejap mata. Adapun penyebutan hal ini dimaksud
guna mengajari makhluk-Nya agar tekun dan sabar dalam mengerjakan sesuatu -
ش
ِ ـر ْ ( ثُ َّمlalu Dia bersemayam di tas Arasy). Arasy menurut istilah
ْ اس ـت َٰوى َعلَى ا ْل َعـ
bahasa artinya singgasana raja, yang dimaksud dengan bersemayam ialah yang
sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya. - شى الَّ ْي َل النَّ َها َر ِ ( يُ ْغDia menutup
malam kepada siang) bisa dibaca takhfif, yakni yugsyi, dan dibaca tasydid, yakni
yugasysyi, artinya keduanya itu saling menutupi yang lain secara silih berganti
- ( يَ ْطلُبُ ٗهyang mengikutinya) masing-masing di antara kesuanya itu mengikuti yang
lainnya - ( حثيثاdengan cepat) secara cepat - س َوا ْلقَ َمــ َر َوا لنُّ ُجــ ْو َم َ لشــ ْم
َّ ( َّواdan-
diciptakan-Nya pula-matahari, bulan, dan bintang-bintang) dengan dibaca nasab
di atafkan kepada as-samawat, dan dibaca rafa’ sebagai mubtada, sedangkan
khabarnya ial. - ت ٍ س َّخ ٰر
َ ( ُمmasing-masing tunduk) patuh - ( بِۢا َ ْم ِر ٖهkepada perintah-
Nya) kepada kekuasaan-Nya - ق ُ ( اَ اَل لَـهُ ا ْل َخـ ْلingatlah, menciptakan itu hanya hak
Allah) semuanya - ( َوا اْل َ ْمرdan memerintah) kesemuanya adalah hak-Nya pula. -
( هّٰللا ُ َر ُّبMahasuci) Mahabesar. ۗ ( تَ ٰب َر َكAllah, Tuhan) pemelihara - ( ا ْل ٰعلَ ِم ْي َنsemesta
Alam).
12
(dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut) terhadap siksaan-Nya - َّوطَ َم ًعا
هّٰللا
ٌ اِنَّ َر ْح َمتَ ِ قَـ ِر ْي
ِ ب ِّمنَ ا ْل ُم ْح
(dan dengan penuh harap) terhadap rahmat-Nya. - سـنِ ْي َن
(sesungghnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik)
yakni orang-orang yang taat. Lafad qarib berbentuk mazakkar padahal menjadi
khabar lafaz rahmah yang muannas, hal ini karena lafaz rahmah dimudafkan
kepada lafaz Allah.
ُ ِّ( َوا ْلبَلَ ُد الطَّيDan tanah yang baik) yang subur tenahnya - يَ ْخ ُر ُج نَبَا تُـ ٗـه
58. ب
(tanaman-tanamannya tumbuh subur) tumbuh dengan baik - بِــــا ِ ْذ ِن َربِّ ٖه
(degan seizin Tuhannya) ha ini merupakan perumpamaan bagi orang yang
mukmin yang mau mendengar patuah/nasihat, kemudian ia mengabil manfaat dari
nasihat itu - ي َخبُ َث ْ ( َوا لَّ ِذdan tanah yang tidak subur) jelek tanahnya - اَل يَ ْخـ ُر ُج
(tidaklah mengeluarkan) tanamannya - ( اِاَّل نَ ِكدًاkecuali tumbuh merana) sulit dan
susah tumbuhnya. Hal ini merupakan perumpamaan bagi orang yang kafir. - َك ٰذلِ َك
(Demikianlah) seperti apa yang tekah Kami jelaskan - ُص ِّرف َ ُ( نkami menjeaskan)
menerangkan) - شــ ُك ُر ْو َن ْ َّــو ٍم ي ِ ( ااْل ٰ ٰيayat-ayat Kami kepada orang-orang yang
ْ َت لِق
bersyukur) terhadap Allah, kemudian mereka mau beiman kepada-Nya
13
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."(QS. Ar-Rum 30:
Ayat 41)
Tafsir Ayat
41 ســـا ُد ِفى ا ْلبَر َ َ( ظَ َهـــ َر ا ْلفTelah tampak keruskan di darat) disebabkan
terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-tumbuhan - ( َوا ْلبَ ْحــ ِرdan di laut)
maksudnya di negeiri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering - ْسبَت َ بِ َما َك
(disebabkan perbuatan tangan manusia) berupa perbuatan- س ِ اَ ْي ِدى النَّاperbuatan
maksiat - ( لِيُـــ ِذ ْيقَ ُه ْمsupaya Allah merasakan kepada mereka) dapat dibaca
liyuziqahum dan linuziqahum, kalau dibaca linuziqahum artinya supaya kami
meraskan kepada mereka - ـــوا ْ ُي َع ِملْ ض الَّ ِذَ ( بَ ْعsebagian dari akibat perbuatan
mereka) sebagai hukumannya - َــون ْ ( لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْر ِج ُعagar mereka kambali) supaya
mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan maksiat.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Shalat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang agama,
dengannya agama bisa tegak dengannya pula agama bisa runtuh. Sholat
14
mempunyai dua unsure yaitu Dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah
yang menyangkut perilaku berdasar pada gerakan sholat itu sendiri, sedangkan
unur yang bersifat batiniyah adalah sifatnya tersembunyi dalam hati karena hanya
Allah-lah yang dapat menilainya.
Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah dan ada juga shalat fardlu yang
telah ditentukan waktunya.
Khilafiyah kaum muslimin tentang shalat adalah hal yang biasa karena
rujukan dan pengkajinya semuanya bersumberdari Al-Qur’an dan hadist,
hendaknya perbedaan tersebut menjadi hikmah keberagaman umat islam.
B.Saran
Dalam pengumpulan materi di atas tentunya kai banyak mengalami
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca memberikan
tanggapan dan tambahan terhadap makalah kami. Sebelum dan sesudahnya kami
haturkan banyak terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
15
Yunus, Abu. 1997. Cara Shlat yang Khusyuk. Jakarta: Rineka Cipta Abadin,
Zainal. 1951. Kunci Ibadah. Semarang:PT Karya Toha Putra Semarang
http:google.com
Rifa’i, Moh. 1976. Risalah Tuntunan Shalat Lengka. Semarang:PT Karya Toha
Putra Semarang.
16