Anda di halaman 1dari 13

TUGAS STUDI AL-QURAN

ILMU FAWSATIHUS SUWAR

DISUSUN OLEH :

GARCIA AKBAR
11770113532

MANAJEMEN B
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SUSKA RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan
salam semoga dilimpahkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW yang
diutus sebagai rahmat bagi sekalian alam, berserta keluarga dan para sahabatnya
serta para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.
Makala ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas
kami mengenai Fawatihus Suwar. Hemat saya usaha penyusunan dalam makalah
ini akan memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini
merupakan usaha yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai
hari kemudian.
Dan tak lain yang kami harapkan adalah syafaat, berkah darimu ya
Muhammad. Semoga kita selalu dalam lindungan Illahi Rabbil Izzati, dan mampu
meneladani kemulia anakhlaqmu yang teruntai di dalam sunnah-nabawiyahmu.
Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

Pekanbaru, 30 Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Fawatihus Suwar....................................................................................
B. Macam-macam Fawatihus Suwar Beserta Hikmahnya ...........................................
C. Pendapat Para Ulama Tentang Fawatihus Suwar....................................................
D. Hikmah Fawatihus Suwar.........................................................................................
Bab III Penutup
A. Simpulan .............................................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................................
Daftar Pustaka ........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Alquran yang terdiri dari 114 buah surah itu diawali dengan beberapa macam
pembukaan (fawatihus suwar) dan diakhiri dengan berbagai macam penutupan
(khawatimus suwar).
Ada cabang khusus Ulumul Qur’an yang membicarakan pembukaan dan
penutup surah-surah Alquran itu, yaitu Ilmu Fawatihus Suwar Wa Khawatimuha.
Jika pembukaan surah-surah itu diamati satu-persatu, maka terdapat sepuluh
macam pembukaan surah-surah Alquran. Inilah yang menjadi objek pembahasan Ilmu
Fawatihus Suwar, yaitu ilmu cabang Ilmu Ulumul Qur’an yang khusus membahas
tentang pembukaan surah-surah Alquran.
Ilmu ini penting sekali untuk dipelajari, karena dengan ilmu itu orang akan
bisa mengetahui rahasia/ hikmah Allah SWT di dalam pembukaan surah-surah kitab
Alquran.
Diantara ulama yang mengarang ilmu ini ialah Abdul ‘Adhim bin Abdul
Wahid, yang terkenal dengan sebutan Ibnu Ishba’. Beliau menulis kitab Al-
Khawathirus Sawabih Fi Asraaril Fawaatih.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fawatihus suwar?
2. Macam-macam fawatihus suwar?
3. Apa pendapat ulama tentang fawatihus suwar?
4. Apa saja hikmah fawatihus suwar?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian fawatihus suwar

Menurut bahasa fawatih adalah jamak dari fatihah, yang berarti pembukaan atau
permulaan atau awalan. Sedangka kata as-suwar adalah jamak dari kata as-surah,
sekumpulan ayat-ayat Alquran yang mempunyai awalan dan akhiran1.

Jadi, Fawatihus Suwar adalah beberapa pembukaan dari surah-surah Alquran atau
beberapa macam awalan dari surah-surah Alquran. Sebab, seluruh surah al-qur’an yang
berjumlah 114 buah surah itu dibuka dengan sepuluh macam pembukaan, tidak ada satu
surahpun yang keluar dari sepuluh macam pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam
pembukaan itu mempunyai rahasia/hikmah sendiri-sendiri, hingga perlu sekali untuk
dipelajari.

Istilah fawatihus suwar ini sering dijumbuhkan orang dengan al-huruful


muqaththa’ah (huruf terputus-putus yang terdapat di permulaan surah-surah al-qur’an)
seperti Dr. Shubhi Ash-Shahih dalam kitabnya Mabahits fi’Ulumil Qur’an. Karena itu,
perlu ditegaskan bahwa fawatihus suwar itu berbeda dengan huruful muqaththa’ah yang
hanya mempunyai salah satu macam dari fawatihus suwar yang ada sepuluh macam yang
hanya menjadi pembahasan dari 29 surah dari 114 surah-surah Al-qur’an.

B. Macam-macam fawatihus suwar beserta Hikmahnya

Dalam surah-surah Alquran, Allah mengawali firmannya dengan sepuluh bentuk


ungkapan :

1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah Swt ( al istiftaahu bits tsanaa’i )


terdapat dalam 14 surah
Pujian kepada Allah Swt itu ada 2 macam yaitu:
a. Menetapkan sifat-sifat terpuji ( al itsbaatu sifaatil madhi ) yang memakai
salah satu dari 2 lafadz sebagai berikut:
1. Surah al-Fatihah dengan lafal ” َ‫ب ْال َعالَمَ يْن‬ َ ‫“أ َ ْل َح ْمد َ َُلِلَ َر‬
2. Surah al- An’am dengan lafal ” ‫ض‬ َ
َ ‫ت َواأل ْر‬ َ ‫ي َخلَقَ الس‬
َ ‫َّموا‬ ْ ‫“أ َ ْل َح ْمد َُلِلَ الَّ َذ‬
َ ‫ع ْب َد َه ْالك‬
3. Surah al- Kahfi dengan lafal ” ‫َتب‬ َ ‫علَى‬ َ ‫ي أ َ ْنزَ َل‬ ْ ‫“أَل َح ْمد َُلِلَ الَّ َذ‬
4. Surah as-Saba’ dengan lafal ” ‫ض‬ َ
َ ‫ت َواأل ْر‬ َ ‫َّموا‬ َ ‫ي لَهُ َمافَى الس‬ ْ ‫” أ َ ْل َح ْمد َُلِلَ الَّ َذ‬
5. Surah al-Furqan dengan lafal ” ‫ع ْب َد َه‬َ ‫علَى‬ َ َ‫ي ن ََّز َل ْالفُ ْرقأن‬ ْ ‫اركَ الَّذ‬ َ َ‫” تَب‬
6. Surah al-Mulk dengan lafal” ُ‫ي َب َي َد َه ْال ُم ْلك‬
ْ ‫ذ‬
َ َّ ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ ‫ار‬
َ َ ‫ب‬َ ‫ت‬“
b. Mensucikan Allah Swt. Dari sifat-sifat yang negatif ( tanziilu an shifaatin
nuqshaan) yang memakai lafal tasbih, terdapat dalam 7 surah, diantaranya:
1. Surah al-Isra’ dengan lafal

Abdul Djalal, Ulumul Qur’an (Surabaya : Dunia Ilmu, 2000).168


1
ْ ‫سبْحنَ الَّ َذ‬
‫ي اَسْرى َب َع ْب َد َه لَي ًْل‬ ُ
Artinya:
“maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu
malam”.

2. Surah al- A’ala dengan lafal


َ ‫سبَحَ اس َْم َربَكَ األَع‬
‫ْلى‬ َ
Artinya:
“sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.

3. Surah al-Hadid dengan lafal


‫ض‬َ ‫ت َواأل َ ْر‬
َ ‫َّموا‬
َ ‫سبَّ َح َلِلَ َمافَى الس‬
َ
Artinya:
“semua yang ada dilangit dan dibumi bertasbih pada Allah (
menyatakan kebesaran Allah)”

4. Surah al-Hasyr dengan lafal


‫ض‬َ ‫ت َو َما فَى األ َ ْر‬
َ ‫َّموا‬
َ ‫سبَّ َح َلِلَ مافَى الس‬
َ
Artinya:
“telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada
di bumi”.

5. Surah ash-Shaaffu dengan lafal


‫ض‬َ ‫ت َو َما فَى اًأل َ ْر‬
َ ‫َّموا‬
َ ‫سبَّ َح َلِلَ َما فَى الس‬
َ
Artinya:
“telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”

6. Surah al-Jumu’ah dengan lafal


‫ت َو َما فَى األ َ ْرض‬
َ ‫َّموا‬
َ ‫س َب ُح َلِلَ ما فَى الس‬
َ ُ‫ي‬
Artinya:
“telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”.

7. Surah at-Taghabuun dengan lafal


‫ض‬َ ‫ت َوما فَى األ َ ْر‬
َ ‫سبَ ُح َلِلَ ما فَى السَّموا‬
َ ُ‫ي‬
Artinya:
“telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”.

2. Pembukaan dengan huruf yang terputus-putus ( istiftaahu bil huruufi al


muqaththa’ati )
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 29 surah dengan
memakai 14 huruf dengan tanpa diulang yang terkumpul dalam kalimat ‫َص َح َك ْي ٌم‬ َ ‫ن‬
ُ َ َ
‫قاطَ ٌع له س ََر‬, yang terdiri dari huruf-huruf ‫ ي‬,‫ ه‬,‫ ن‬,‫ م‬,‫ ل‬,‫ك‬,‫ ق‬,‫ ع‬,‫ ط‬,‫ ص‬,‫ س‬,‫ ر‬,‫ ح‬,‫أ‬. Jika
dihitung dengan memasukkan huruf-huruf yang berulang-ulang, maka akan
berjumlah 78 huruf.

3. Pembukaan dengan Nida/panggilan (Al-istiftaahu Bin Nidaa’)[15]

Nida’ (panggilan) itu ada 3 macam, yaitu:

a. Nida/ panggilan yang ditujukan kepada kepada Nabi SAW, terdapat dalam 5
surah, diantaranya Surah Al-Ahzab, Surah At-Tahrimdan Surah Ath-Thalaq
dimulai dengan lafal “‫ي‬ ُّ َ‫ ياَاَيُّ َهاالنَّب‬,”Surah Al-Muzammil dimulai dengan lafal ”
ْ ‫“يَااَيُّ َه‬dan Surah Al-Muddatsir dimulai dengan lafal ”
ً‫اال ُمزَ َم ُل قَ َم الَّي َل اَالَّقَ َل ْيل‬
‫ ”يَااَيُّ َهاال ُمدَّث َُر‬.

b. Nida yang ditujukan kepada kaum mukminin dengan lafal ” ‫“يَااَيُّ َهاالَّ َذيْنَ ا َمنُ ْوا‬,
terdapat dalam surah, diantaranya:
1. Surah Al-Maidah
2. Surah Al-Hujurat

c. Nida yang ditujukan kepada umat manusia ” ‫اس‬ُ َّ‫ ”يَااَيُّ َهاالن‬, yang terdapat dalam
dua surah, yaitu Surah An-Nisa dan Surah Al-Hajj.

4. Pembukaan dengan jumlah Khabariyah (Al-istiftaahu Bil Jumalil


Khabariyyati)
Jumlah Khabariyyah diawal surah-surah Al-Qur’an ada dua macam,
yaitu:

a. Jumlah Ismiyah, yang menjadi pembukaan 11 surah-surah, diantaranya:


1. Surah At-Taubah dengan lafal ” ‫س َو َل َه‬ ُ ‫“بَ َرا َءةٌمَ نَ ّللاَ َو َر‬
2. Surah An-Nur dengan lafal ” ‫س ْو َرة ٌ ا َ ْنزَ ْلن َها َوف َرضْن َها‬
َ ُ “
3. Surah Az-Zumar dengan lafal ” ‫ب مَ نَ ّللاَ ال َع َزي َْزال َحكي َْم‬ َ ‫“ت َ ْن َز ْي ُل الكَت‬
4. Surah Muhammad dengan lafal ” َ‫سبَ ْي َل ّللا‬ َ ‫ع ْن‬ َ ‫صد ُّْوا‬ َ ‫“الَّ َذيْنَ َكف َُر َوا َو‬
5. Surah Al-Fath dengan lafal ” ‫“ َإنَّافَتَحْ نَالَكَ فَتْ ًحا ُم َب ْينًا‬
6. Surah Ar-Rahman dengan lafal ” َ‫علَّ َم الٌقُ ْران‬ َ ُ‫لرحْ من‬ َّ َ ‫“ا‬
ُ َّ
7. Surah Al-Haqqah dengan lafal ” ‫“ال َحآقة َماال َحآقة‬ ُ َّ ْ
8. Surah Nuh dengan lafal ” ‫س ْلنَانُ ْو ًحا َإلَى قَ ْومَ َه‬
َ ‫“ َإنَّاا َ ْر‬
9. Surah Al-Qadr dengan lafal ” ‫“إَنَّاا َ ْنزَ ْلنهُ فَى لَ ْيلَةَالقَد َْر‬
10. Surah Al-Qaqi’ah dengan lafal ” ُ ‫عة‬
َ ‫ار‬َ َ‫االق‬ ْ ‫عةُ َم‬ َ ‫ار‬ َ َ‫“أ َ ْالق‬
11. Surah Al-Kautsar dengan lafal” ‫ط ْينَاكَ الك َْوث َ َر‬ َ ‫“ َإنآَا َ ْع‬

b. Jumlah Fi’liyah yang menjadi pembukaan 12 surah-surah, diantaranya:


1. Surah Al-Anfal dengan lafal ” ‫ع َن األ َ ْنفا َل‬َ َ‫“يَ ْسئَلُ ْونَك‬
ُ
2. Surah An-Nahl dengan lafal ” ُ‫َعجل ْوه‬ َ ‫“أَت َى أ َ ْم ُرّللاَ فَ َلت َ ْست‬
3. Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ” ‫سابُ ُه ْم‬ َ َ‫اس ح‬ َ َّ‫ب لَلن‬ َ ‫“ َإ ْقت ََر‬
4. ْ
Surah Al-Mu’minun dengan lafal ” َ‫“قَ ْدا َ ْفلَ َح ال ُمؤْ مَ نُ ْون‬
5. Surah Al-Qamar dengan lafal ” ‫عةُ َوا ْنش ََّق القَ َم ُر‬ َ ‫ت السَّا‬ َ َ‫“إَ ْقت ََرب‬
6. Surah Al-Mujadilah dengan lafal ” َ‫سمَ َع ّللاُ قَ ْو َل الَّتَى ت ُ َجا َدلُك‬ َ ْ‫“قَد‬
7. Surah Al-Ma’arij dengan lafal ” ٍ‫ب َواقَع‬ ٍ ‫سآئَ ٌل بَعَذَا‬ َ
َ ‫سأ َل‬ َ “
8. Surah Al-Qiyamah dengan lafal ” ‫“َلأ ُ ْق َس ُم َب َي ْو َم ال َق َيا َم َة‬ َ
9. Surah Al-Balad dengan lafal ” ‫“َلأ ُ ْق َس ُم بَهذَ ْالبَلَ َد‬
َ
10. َّ
Surah Abas dengan lafal ” ‫س َوت ََولى‬َ َ‫عب‬ َ “
11. Surah Al-Bayyinah dengan lafal ” َ‫ب َو ْال ُم ْش َر َكيْن‬ َ ‫لَ ْم َي ُك َن الَّ َذيْنَ َكف َُر ْوامَ ْن أَ ْه َل الكَت‬
َ‫“ ُم ْنف ََكيْن‬
12. Surah At-Takatsur dengan lafal ” ‫”ا َ ْله ُك ُم الـتَّكَاث ُ ُر‬

5. Pembukaan dengan sumpah/ qosam (Al-Istiftaahu Bil-Qasami)


Sumpah Allah yang dipakai dalam pembukaan surah al-Qur’an itu ada 3
macam, dan terdapat dalam 15 surah, diantaranya:
a. Sumpah dengan benda-benda angkasa (Al-Istiftaahu ‘Uluwiyyati)
Terdapat dalam 8 surah, yaitu:
1. Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” ‫صفَّا‬ َ ‫ت‬ َ ‫صف‬ َّ ‫“ َوال‬
َ
2. Surah An-Najm dengan lafal ” ‫“ َوالنَّجْ َم إَذا ه ََوى‬
3. Surah Al-Mursalaat dengan lafal ” ‫ت ع ُْرقًا‬ َ ‫سل‬ َ ‫“ َو ْال ُم ْر‬
4. Surah An-Nazi’at dengan lafal “‫ت غ َْرقًا‬ َ ‫“ َوالنَّ َزع‬
5. Surah Al-Buruj dengan lafal ” َ‫ت الب ُُر ْوج‬ َ ‫س َماءَ ذَا‬ َّ ‫“ َوال‬
6. Surah Ath-Thariq dengan lafal ” ‫ق‬ ‫ار‬
َ َ َّ
‫الط‬ ‫و‬ َ َ ‫“ َوال‬
َ‫اء‬ ‫م‬ ‫س‬َّ
7. Surah Al-Fajr dengan lafal ” ‫ع ْش ٍر‬ َ ‫َجْر َولَيَا ٍل‬ َ ‫“والَف‬ َ
8. Surah Asy-Syams dengan lafal ” ‫ش ْم َس َوضُح َها‬ َّ ‫“وال‬
َ
b. Sumpah dengan benda-benda bawah (Al-Qasamu Bis-Sufliyaati)terdapat
dalam 4 surah, yaitu:
1. Surah Adz-Dzariyat dengan lafal ” ‫ت ذَ ْر ًوا‬ َ ‫“ َوالذَّ َاري‬
2. Surah Ath-Thur dengan lafal ” ‫ب َم ْسطُ ْز ٍر‬ ٍ ‫الط ْو َر َوكَت‬ ُّ ‫“و‬
َ
ُ َّ ‫“ َوالتَي َْن َو‬
3. Surah At-Tin dengan lafal ” ‫الز ْيت ْو َن‬
4. Surah Al-‘Adiyat dengan lafal ” ‫ض ْب ًحا‬ َ ‫ت‬ َ ‫“و ْالعدَي‬ َ
c. Sumpah dengan waktu (Al-Qasamu Bil-Waqti), terdapat dalam 3 surah,
diantaranya:
1. Surah Al-Lail dengan lafal ” ‫“والَّ ْي َل أَذَا َي ْغشَى‬ َ
2. Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” ‫ض َحى‬ ُّ ‫“ َوال‬
3. Surah Al-‘Ashr dengan lafal ” ‫ص َر‬ ْ َ‫“و ْالع‬ َ

6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Sarthi)


Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-
Qur’an ada 2 macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:

a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah


diantaranya:
1. Surah At-Takwir dengan lafal ” ْ‫س ُك َو َرت‬ َّ ‫“ إَذَال‬
ُ ‫ش ْم‬
َ َ‫“ َإذَالشمآ ٌءف‬
2. Surah Al-Infithar dengan lafal ” ْ‫ط َرت‬
3. Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ” ْ‫ش َّقت‬ َ ‫“ إْذَالسَّمآ ٌءا ْن‬
b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surah,
diantaranya:
1. Surah Al-Waqi’ah dengan lafal ” ‫الواقَ َع َة‬ َ ‫ت‬ َ َ‫“ َإذَا َوقَع‬
ُ
2. Surah Al-Munafiqun dengan lafal ” َ‫“ إَذَا َجا َءكَال ُمن َفق ْرن‬
3. Surah Az-Zalzalah dengan lafal ” ‫ض ُز ْلزَ الَ َها‬ ُ ‫ت األ َ ْر‬ َ َ‫از ْل َزل‬
ُ َ‫“ َإذ‬
َ ْ‫ص ُرّللاَ َو ْالفَت‬
4. Surah An-Nashr dengan lafal ” ‫ح‬ ْ َ‫“ َإذَا َجا َءن‬

7. Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu bil Amri)


Ada 6 fi’il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an,
yang terdiri dari 2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai
berikut:

a. Dengan fi’il Amar ْ‫ إَ ْق َرأ‬yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah
Al-‘Alaq.
b. Dengan fi’il amar ‫قُ ْل‬, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
َ َ‫ي أَنَّهُ ا ْست َ َم َع نَف ٌَرمَ ن‬ ُ
1. Surah Al-Jinn dengan lafal ” ‫الج َن‬ َ َ‫“قُ ْل أ ْوح‬
َّ َ‫ي إَل‬
2. Surah Al-Kafirun dengan lafal” َ‫”قُ ْل يآأَيُّ َهاالكف َُر ْون‬
3. Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” ٌ‫“قُ ْل ه َُوّللاُ أ َ َحد‬
4. Surah Al-Falaq dengan lafal ” ‫ق‬ َ ‫“قُ ْل أَع ُْوذُبَ َر‬
َ َ‫ب الفَل‬
5. Surah An-Nas dengan lafal ” ‫اس‬ َ َّ‫ب الن‬َ ‫“قُ ْْلَع ُْوذُ َب َر‬

8. Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu bil Istifhaami)


Bentuk pertanyaan/istifham yang dipakai sebagai pembukaan dari 6
surah-surah al-Qur’an itu ada 2 macam sebagai berikut:

a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk


pertanyaan yang dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya.
Terdapat dalam 4 surah yaitu:
1. Surah Ad-Dahru, dengan lafal:
” ‫ان حَ ي ٌْن مَ نَ الدَّ ْه َر‬ َ ‫س‬ َ ‫علَى‬
َ ‫اإل ْن‬ َ ‫”ه َْل أَت َى‬
Artinya:
“ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
2. Surah An-Naba’, dengan lafal:
َ . َ‫ع َّم َيت َسآ َءلُ ْون‬
”‫عنَالنَّ َبإَال َعظَ ي َْم‬ َ ”
Artinya:
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita
yang besar”.
3. Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:
” ‫سى‬ َ ‫ْث ُم ْو‬ ُ ‫”ه َْل أَتكَ َحدَي‬
Artinya:
“ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
4. Surah Al-Ma’un, dengan lafal:
” ‫الدي َْن‬
َ َ‫ي يُكَذَبُ ب‬ ْ ‫”أ َ َر َءيْتَ الَّ َذ‬
Artinya:
“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
b. Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif.
Diantaranya:
1. Surah al-Insyirah dengan lafal ” َ‫صد ْْرك‬ َ َ‫“أَلَ ْم نَ ْش َر ْح لَك‬
2. Surah Al-Fiil dengan lafal ” ‫ب ال َف ْي َل‬ ْ َ ‫ْف فَعَ َل َربُّكَ بَأ‬
َ ‫صح‬ َ ‫“أَلَ ْم ت ََر َكي‬

9. Pembukaan dengan do’a


Do’a atau harapan yang digunakan sebagai pembukaan dari 3 surah ada
2 macam sebagai berikut:
a. Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2
surat yaitu:
1. Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:
َ ‫َو ْي ٌل ل َْل ُم‬
َ‫طف ََفيْن‬
Artinya:
“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”.
2. Surah Al-Humazah, dengan lafal:
ٌ ‫َو ْي ٌل َل ُك َل ُه َمزَ ٍة لُّ َمزَ ة‬
Artinya:
“ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela
b. Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu)membuka
satu surah saja yaitu surah Al-Lahab ” َّ‫ب َوتَب‬ ٍ ‫“تَبَّــتْ يَدَاأَبَى لَ َه‬

10. Pembukaan dengan alasan ( Al-Istiftaahu bit-Ta’lili)


Seperti yang digunakan untuk membuka surah Al-Quraisy, dengan lafal:

” ‫”إليْلفَ قُ َري ٍْش‬


َ

Artinya:

“karena kebiasaan orang-orang Quraisy”

C. Pendapat para Ulama tentang fawatihus suwar


1. Para mufassir berpendapat bahwa huruf muqatha’ah dalam Al-Qur’an,
termasuk ayat mutasyabihat, yang tidak dapat diketahui makananya (yang
tersirat) kecuali hanya oleh Allah SWT.
2. Ulama’ tasawuf berpendapat bahwa fawatihus Suwar adalah huruf-huruf
yang tepotong-potong yang masing-masing diambil dari nama Allah, atau
yang tiap-tiap hurufnya merupakan penggantian dari suatu kalimat yang
berhubungan dengan yang susudahnya atau huruf itu menunjukkan kepada
maksud yang dikandung oleh surat yang surat itu dimulai dengan huruf-huruf
yang terpotong-potong.
3. Al-Khuwaibi mengatakan bahwa kalimat- kalimat itu merupakan tanbih bagi
Nabi. Mungkin ada suatu waktu Nabi berada dalam alam manusia dalam
keadaan sibuk maka Jibril memerintahkannya untuk mengucapkannya agar
Nabi mendengar ucapan Malaikat Jibril maka Nabi mendengarkannya dengan
seksama.
4. As-Sayyid Rasyid Ridha tidak membenarkan al-Khuwaibi diatas, karena nabi
senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu.
Rasyid ridha berpendapat bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada
orang-orang musyrik mekkah dan ahli kitab madinah. Karena orang-orang
kafir apabila nabi membaca al-Qur’an mereka satu sama lain menganjurkan
untuk tidak mendengarkannya,seperti dijelaskan dalam surat Fushshilat ayat
26.

D. Hikmah fawatihus suwar


1. Sebagai mukjizat Alquran.
2. Sebagai sarana ketundukan akal manusia kepada Tuhannya.
3. Sebagai penyampaian pesan.
4. Sebagai peringatan bagiu manusia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari segi makna fawatih al-suwar berarti pembuka-pembuka surah karena posisinya
yang mengawali perjalanaan teks-teks setiap surah. Macam-macam Fawatihus Suwar
yaitu Istiftah bi al-Huruf al-Muqatta'ah, Istiftah bi al-Nida', Istiftah bi al-Jumal al-
Khabariyyah, Istiftah bi al-Qasam, Istiftah bi al-Syart, Istiftah bi al-Amr, Istiftah bi al-
Istifham, Istiftah bi al-Du'a', Istiftah bi al-Ta'lil. Fawatihus SuwarAl-Qur’an memiliki
banyak keistimewaan dari segi makna dan kebahasaan. Fawatihus suwar merupakan salah
satu realitas keistimewaan misterius yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Di tiap-tiap kata
ada rahasianya, rahasia dalam Al-Qu’anadalah permulaan-permulaan surat”. Pendapat
atau penafsiran para mufasir tentang Fawaithus Suwar juga berbeda-beda seperti yg telah
dijelaskan pada Pembahasan sebelumnya.
B. Saran
Sebagai umat Muslim yang meyakini rukun Iman yang salah satunya Iman kepada
kitab-kitab Allah, diantaranya Al-Qur’an merupakan hal yang sangat penting untuk
mempelajari Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang salah satu cabangnya adalah tentang Fawatihus
Suwar. Karena semakin dikaji ayat Al-Qur’an itu, maka semakin luas pengetahuan kita.
Semoga makalah Ulumul Qur’an tentang Fawatihus Suwar ini dapat menjadi tambahan
referensi untuk mengkaji tentang Fawatihus Suwar.
DAFTAR PUSTAKA

H, Jalal, Abdul. Ulumul Qur’an.. Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.

Shaleh,Shubhi. Mabahits fi Ulumil Qur’an. Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayin, 1988.

Al-fad, Abi. Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim. Lebanon : Maktabah Ilmiyah, 1994.

‘Alawy, bin Muhammad. Zubdatul Itqan fi ‘Ulumil Qur’an. Jeddah: Dar al-Syuruq,
1983.

http://intelek-muda.blogspot.com/2011/101fawatihus-al-suwar-pendapat-diunduh-
tanggal 10-03-2015

Al-Qur’an Digital

Anda mungkin juga menyukai