Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“FAWATIHUS SUWAR”

DISUSUN OLEH :
1. Achmad Cholid Lubis (12170514796)
2. Bidsa Prayoga (12170513496)
3. M. Zacky Maulana (12170511656)

DOSEN PENGAMPU :
RINA PITRIDA. S.Sy, M.H

KELAS 4C
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rasa cinta dan kasih sayang kedalam
sanubari setiap kehidupan yang tidak akan pernah terkikiskan oleh gejolaknya zaman
sehingga dengan rasa cinta dan kasih sayangnya lah membawa kita kepada pemikiran-
pemikiran yang selalu diridhoinya yang berupa penyusunan makalah ini yang
bertemakan FAWATIHUS SUWAR sesuai dengan harapan yang kita inginkan.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi kita nabi besar
Muhammad SAW, karena denga berkat perjuangan beliau kita dapat terangkis dari alam
jahiliya menuju alam kemahiran, sehingga kita dapat menikmati ilmu yang dengan baik
seperti apa yang kita rasakan sekarang ini.

Melihat kemanpuan kami yang kurang, kami yakin dalam makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan, maka dari itu, kami sangat butuh saran dan kritik yang
bersifat membangun yang mampu membawa kami kepada kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A.    Latar Belakang Masalah....................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A.    Pengertian Fawatih As-Suwar...........................................................................................................5
B.     Macam-macam Fawatih As-Suwar...................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUPAN..............................................................................................................................................11
KESIMPULAN.........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Belajar Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu,
termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan
keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan
melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan historis, bahasa dan sastra,
pengkodifikasian, kemu’jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan  tanggung jawab seorang Muslim
untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa
lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi
dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang
melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural
maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan
beberapa macam pembukaan (Fawatih Al-Suwar), di antara macam pembuka surat yang
tetap aktual pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha’ah. Menurut Watt,
huruf-huruf yang terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri juga
mengadung banyak misterius, karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat
menjelaskan masalah itu secara memuaskan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian Fawatih As-Suwar?
2.      Bagaimana macam-macam Fawatih As-Suwar?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Fawatih As-Suwar


Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih atau fawatih yang berarti
awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari kata surah yang berarti
sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu.
Jadi, fawatih as-suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur’an /
beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an. Sebab, seluruh surah Al-Qur’an
yang berjumlah 114 buah itu dibuka dengan 10 pembukaan, dan tidak ada satu surahpun
yang keluar dari 10 pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai
rahasia/hikmah sendiri-sendiri. Diantara pembukaan itu ada yang berbentuk al-
muqatha’ah1, kata, maupun kalimat.
Istilah fawatih as-suwar sering dijumbuhkan orang dengan al-hurufull
muqatha’ah. Diantaranya adalah Dr. Shubhi Ash-Shalih dalam kitabnya Mabahits Fi
‘Ulumil Qur’an. Karena itu, perlu ditegaskan bahwa fawatih as-suwar itu berbeda
dengan hurufull muqatha’ah yang hanya mempunyai salah satu macam dari fawatih as-
suwar yang ada 10 macam itu.2

B.     Macam-macam Fawatih As-Suwar


Menurut Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati,  fawatihush suwar
dibedakan menjadi 10 macam, yaitu:
1.      Pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT (Al-Istiftaahu Bits Tsanaa’i)
a.       Menetapkan sifat-sifat terpuji (Al-Itsbaabu Sifaatil Maddhi) dengan menggunakan:
1.       hamdalah, yang terdapat pada 5 surah, yaitu:
-          Surah Al-Fatihah  dengan lafal “  َ‫ا ْل َعالَ ِم ْين‬ ‫ َر ِّب‬ ِ ‫َأ ْل َح ْم ُدهَلِل‬ “
-          Surah Al-An’am dengan lafal “ ‫ض‬ َ ‫ت َواَأل ْر‬ ِ ‫سم َوا‬ َّ ‫ق ال‬ َ َ‫ي َخل‬ ْ ‫“َأ ْل َح ْم ُدهّلِل ِ الَّ ِذ‬
-          Surah Al-Kahfi dengan lafal  “ ‫تب‬ َ ‫ي َأ ْن َز َل َعلَى َع ْب ِد ِه ا ْل ِك‬ َ ‫”َأ‬
ْ ‫لح ْم ُدهّلِل ِ الَّ ِذ‬
ِ ‫ت َواَأل ْر‬
-          Surah Saba’ dengan lafal  “‫ض‬ ِ ‫سم َوا‬ َّ ‫ي لَهُ َمافِى ال‬ ْ ‫“َأ ْل َح ْم ُدهّلِل ِ الَّ ِذ‬
َ ‫ت واَأْل ْر‬
-          Surah Fathir dengan lafal “ ‫ض‬ ِ ‫موا‬
َ ‫س‬َّ ‫ي فَا ِط ِرال‬ َ ‫“ َأ‬
ْ ‫لح ْم ُدهّلَل الَّ ِذ‬
2.       tabaaraka, yang terdapat dalam 2 surah, yaitu:
-          Surah Al-Furqan dengan lafal ” ‫ذي نَ َّز َل ا ْلفُ ْرقأنَ َعلَى َع ْب ِد ِه‬
ْ َّ‫”تَبَا َر َك ال‬
-          Surah Al-Mulk dengan lafal” ‫ي بِيَ ِد ِه ا ْل ُم ْل ُك‬
ْ ‫اركَ الَّ ِذ‬
َ َ‫“ تَب‬
b.      Mensucikan Allah SWT dari sifat-sifat negatif (Tanziihu ‘An Shifatin Nuqshaan) dengan
menggunakan lafadz tasbih yang terdapat dalam 7 surah, yaitu:
-          Surah Al-Isra’ dengan lafal
‫سرى ِب َع ْب ِد ِه لَ ْياًل‬ ْ َ‫ي ا‬ ْ ‫سبْحنَ الَّ ِذ‬ ُ                                             
“ maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam”.
-          Surah Al-A’la dengan lafal
‫س َم َربِّ َك اَألعْل َى‬ ْ ‫حا‬ ِ ِّ‫سب‬
َ                                                     
“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.
-          Surah Al-Hadid dengan lafal
‫ض‬ ِ ‫ت َواَأل ْر‬ ِ ‫سم َوا‬ َّ ‫سبَّ َح هلِل ِ َمافِى ال‬ َ                                       
“ semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih pada Allah ( menyatakan
kebesaran Allah”.
-          Surah Al-Hasyr dengan lafal
ِ ‫ت َو َما فِى اَأل ْر‬
‫ض‬ ِ ‫سم َوا‬ َّ ‫سبَّ َح هلِل ِ مافِى ال‬ َ                                      
“ telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi”.
-          Surah Al-Shaff dengan lafal
‫ض‬ ِ ‫ت َو َما فِى اًَأل ْر‬ ِ ‫سم َوا‬ َّ ‫سبَّ َح هلِل ِ َما فِى ال‬َ                                       
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada
dibumi”.
-          Surah Al-Jum’ah dengan lafal
‫ض‬ِ ‫ت َو َما فِى اَأل ْر‬ ِ ‫سم َوا‬ َّ ‫سبِّ ُح هلِل ِ ما فِى ال‬ َ ُ‫ي‬                                    
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada
dibumi”.
-          Surah Al-Taghabun dengan lafal
ِ ‫ت َوما فِى اَأل ْر‬
‫ض‬ ِ ‫سموا‬
َّ ‫سبِّ ُح هلِل ِ ما فِى ال‬
َ                                      
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada
dibumi”.
2.      Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-purus (Istiftaahu Bil Huruufi Al-
Muqaththa’ati).
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 209 surah dengan memakai 14
huruf dengan tanpa diulang, yakni: hamzah, ha’, ro’, sin, shod, tho’, ‘ain, qaf, kaf, lam,
mim, nun, ha’, ya’.
Pembukaan dengan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah Al-
Qur’an disusun dalam 14 rangkaian, terdiri dari 5 kelompok, yaitu:
a.       Terdiri atas satu huruf, terdapat pada 3 tempat; Shad (surah Shad), Qaf (surah Qaf),
dan Nun (surah Al-Qalam).
b.      Terdiri atas dua huruf, terdapat pada sembilan tempat; ‫حم‬ (Q.S. Al Mu’min, Q.S. As
Sajdah, Q.S. Az Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al Jatsiyah, dan Q.S. Al Ahqaf); ‫طه‬ (Q.S.
Thaha); ‫طس‬ (Q.S. An Naml); dan ‫يس‬ (Q.S. Yaasin).
c.       Terdiri atas tiga huruf, terdapat pada tiga belas tempat; ‫الم‬ (Q.S. Al Baqoroh, Q.S. Ali
Imron, Q.S. Ar Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S. Sajdah); ‫الر‬ (Q.S. Yunus, Q.S. Hud, Q.S.
Ibrahim, Q.S. Yusuf, dan Q.S. Al Hijr); dan ‫طسم‬ (Q.S. Al Qoshosh dan Q.S. As Syu’ara).
d.      Terdiri atas empat huruf, terdapat pada dua tempat; yakni ‫المر‬ (Q.S. Ar Ra’du)
dan ‫المص‬ (Q.S. Al A’raf).
e.       Terdapat atas lima huruf, terdapat pada dua tempat; ‫كهيعص‬ (Q.S. Maryam) dan ‫حم‬
‫عسق‬ (Q.S. As Syu’ra).
3.      Pembukaan dengan Nida’/panggilan (Al-Istiftaahu Bin Nidaa’).
a.       Nida untuk Nabi ‫ي‹‹ا أيه‹‹ا الن‹‹بي‬, yang terdapat dalam Q.S. Al Ahzab, At Tahrim dan At
Thalaq. ‫ياأيها المزمل‬  dalam Q.S. al Muzammil dan   ‫ياأيها المدثر‬  dalam Q.S. Al Mudatsir.
b.      Nida untuk kaum mukminin dengan lafadz ‫ياأيها الذين امنوا‬ terdapat dalam Q.S. Al Maidah,
Q.S. Al Mumtahanah dan Al Hujurat.
c.       Nida untuk umat manusia ‫ياأيها الناس‬ terdapat dalam Q.S. An Nisa dan Q.S. Al Hajj.
4.      Pembukaan dengan Jumlah Khabariyah (Al-Istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati).
Jumlah khabariyah dalam pembukaan surat ada dua macam, yaitu :
a.        Jumlah Ismiyyah, terdapat 11 surat, yaitu:
ُ ‫“ َب َرا َءةٌ ِمنَ هّللا ِ َو َر‬
-          Surah At-Taubah dengan lafal ” ‫س َولِ ِه‬
ْ ‫س ْو َرةٌ اَ ْنزَ ْلن َها َوفَ َر‬
-          Surah An-Nur dengan lafal ” ‫ضن َها‬ ُ “
َ ‫ب ِمنَ هّللا ِ ال َع ِز ْي ِز‬
-          Surah Az-Zumar dengan lafal ” ‫الحك ْي ِم‬ ِ ‫“ تَ ْن ِز ْي ُل ال ِكت‬
-          Surah Muhammad dengan lafal ” ِ ‫سبِ ْي ِل هّللا‬ َ ْ‫صد ُّْوا عَن‬ َ ‫“ الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر َوا َو‬
-          Surah Al-Fath dengan lafal  ” ‫“ ِإنَّافَت َْحنَالَ َك فَ ْت ًحا ُمبِ ْينًا‬
-          Surah Ar-Rahman dengan lafal ” َ‫“ اَل َّر ْحمنُ َعلَّ َم الٌقُ ْران‬
-          Surah Al-Haqqah dengan lafal ” ُ‫االحآقَّة‬
َ ‫“ ا ْل َحآقَّةُ َم‬
-          Surah Nuh dengan lafal ” ‫س ْلنَانُ ْو ًحاِإلَى قَ ْو ِم ِه‬
َ ‫“ ِإنَّااَ ْر‬
-          Surah Al-Qadr dengan lafal ” ‫“ ِإنَّااَ ْن َز ْلنهُ فِى لَ ْيلَ ِةالقَ ْد ِر‬
-          Surah Al-Qaqi’ah dengan lafal       ” ُ‫“ َأا ْلقَا ِر َعةُ َماا ْلقَا ِر َعة‬
-          Surah Al-Kautsar dengan lafal” ‫“ ِإنَآاَ ْعطَ ْينَا َك ال َك ْوثَ َر‬
b.      Jumlah Fi’liyyah, terdapat dalam 12 surat, yaitu :
-          Surah Al-Anfal dengan lafal ” ‫“ يَسَْئلُ ْونَ َك َع ِن اَأل ْنفا ِل‬
ْ َ‫“ َأتَى َأ ْم ُرهّللا ِ فَاَل ت‬
-          Surah An-Nahl dengan lafal ” ُ‫ستَع ِجلُ ْوه‬
-          Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ” ‫سابُ ُه ْم‬ َ ‫س ِح‬ ِ ‫“ ِإ ْقتَ َر َب لِلنَّا‬
-          Surah Al-Mu’minun dengan lafal ” َ‫“ قَ ْداَ ْفلَ َح ا ْل ُمْؤ ِمنُ ْون‬
-          Surah Al-Qamar dengan lafal ” ‫ق القَ َم ُر‬ َ ‫سا َعةُ َوا ْن‬
َّ ‫ش‬ َّ ‫ت ال‬ ِ َ‫“ ِإ ْقتَ َرب‬
-          Surah Al-Mujadilah dengan lafal ” ‫س ِم َع هّللا ُ قَ ْو َل الَّتِى ت َُجا ِدلُ َك‬
َ ‫“ قَ ْد‬
-          Surah Al-Ma’arij dengan lafal ” ‫ب َواقِ ٍع‬ َ ‫سَأ َل‬
ٍ ‫سآِئ ٌل ِب َع َذا‬ َ “
-          Surah Al-Qiyamah dengan lafal ” ‫س ُم بِيَ ْو ِم القِيَا َم ِة‬ ِ ‫“ آَل ُأ ْق‬
ِ ‫“ آَل ُأ ْق‬
-          Surah Al-Balad dengan lafal ” ‫س ُم بِه َذا ْلبَلَ ِد‬
-          Surah Abas dengan lafal ” ‫س َوت ََولَّى‬
َ َ‫“ َعب‬
-          Surah Al-Bayyinah dengan lafal ” َ‫ش ِر ِكيْنَ ُم ْنفَ ِّكيْن‬ ِ ‫“ لَ ْم يَ ُك ِن الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا ِمنْ َأ ْه ِل ال ِكت‬
ْ ‫ب َوا ْل ُم‬
-          Surah At-Takatsur dengan lafal  ” ‫ ” اَ ْله ُك ُم الـتَّ َكاثُ ُر‬ 
5.      Pembukaan dengan sumpah/qasam (Al-Istiftaahu Bil Qasami).
Terdapat dalam 15 surah, yaitu:
a.       Sumpah dengan benda-benda angkasa, terdapat dalam 8 surah yaitu:
-          Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” ‫صفَّا‬ َ ‫ت‬ ِ ّ ‫صف‬ َّ ‫“ َوال‬
-          Surah An-Najm dengan lafal ” ‫“ َوالنَّ ْج ِم ِإ َذا َه َوى‬
-          Surah Al-Mursalaat dengan lafal  ” ‫ت ع ُْرقًا‬ َ ‫“ َوا ْل ُم ْر‬
ِ ‫سل‬
-          Surah An-Nazi’at dengan lafal “‫ت َغ ْرقًا‬ ِ ‫“ َوالنَّ ِزع‬
-          Surah Al-Buruj dengan lafal ” ‫ج‬
ِ ‫ت البُ ُر ْو‬ِ ‫س َما ِء َذا‬
َّ ‫“ َوال‬
ِ ‫س َما ِء َوالطَّا ِر‬
-          Surah Ath-Thariq dengan lafal ” ‫ق‬ َّ ‫“ َوال‬
ْ ‫“ َوالَفَ ْج ِر َولَيَا ٍل َع‬
-          Surah Al-Fajr dengan lafal ” ‫ش ٍر‬
-          Surah Asy-Syams dengan lafal ” ‫ضح َها‬
ُ ‫س َو‬
ِ ‫ش ْم‬
َّ ‫“ َوال‬
b.      Sumpah dengan benda-benda bawah, terdapat dalam 4 surah yaitu:
-          Surah Adz-Dzariyat dengan lafal  ” ‫ت َذ ْر ًوا‬ َّ ‫“ َو‬
ِ ‫الذا ِري‬
-          Surah Ath-Thur dengan lafal ” ‫سطُ ْز ٍر‬
ْ ‫ب َم‬ ُّ ‫“ َوال‬
ٍ ‫ط ْو ِر َو ِكت‬
-          Surah At-Tin dengan lafal ” ‫“ َوالتِّ ْي ِن َوال َّز ْيت ُْو ِن‬
-          Surah Al-‘Adiyat dengan lafal ” ‫ض ْب ًحا‬ ِ ‫“ َوا ْلع ِدي‬
َ ‫ت‬
c.       Sumpah dengan waktu, terdapat dalam 3 surah yaitu:
-          Surah Al-Lail dengan lafal ” ‫“ َوالَّ ْي ِل ِأ َذايَ ْغشَى‬
-          Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” ‫الض َحى‬
ُّ ‫“ َو‬
ْ ‫“ َوا ْل َع‬
-          Surah Al-‘Ashr dengan lafal ” ‫ص ِر‬
6.      Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Syarthi).
Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 2
macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:
a.       Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah diantaranya:
-          Surah At-Takwir dengan lafal ” ْ‫س ُك ِّو َرت‬ َّ ‫“ ِإ َذال‬
ُ ‫ش ْم‬
-          Surah Al-Infithar dengan lafal ” ْ‫“ ِإ َذالشّمآ ٌءفَطَ َرت‬
-          Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ” ْ‫شقَّت‬ َّ ‫“ ْإ َذال‬
َ ‫سمآ ٌءا ْن‬
b.      Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surah, diantaranya:
-          Surah Al-Waqi’ah dengan lafal ” ‫الواقِ َع ِة‬
َ ‫ت‬ ِ ‫“ ِإ َذا َوقَ َع‬
-          Surah Al-Munafiqun dengan lafal ” َ‫“ ِإ َذا َجا َء َكال ُمنفِقُ ْرن‬
ُ ‫ت اَأل ْر‬
-          Surah Az-Zalzalah dengan lafal ” ‫ض ُز ْلزَ الَ َها‬ ِ َ‫“ ِإ َذا ُز ْل ِزل‬
ِ ‫ص ُرهّللا ِ َوا ْلفَ ْت‬
-          Surah An-Nashr dengan lafal ” ‫ح‬ َ ‫“ ِإ َذ‬
ْ َ‫اجا َءن‬
7.      Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu Bil Amri).
Ada 6 fi’il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an, yang terdiri
dari 2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut:
a.       Dengan fi’il Amar ‫ ِإ ْق َرْأ‬ yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-‘Alaq.
b.      Dengan fi’il amar ‫قُ ْل‬, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
ْ ‫“ قُ ْل ُأ ْو ِح َي ِإلَ َّي َأنَّهُ ا‬
ِ َ‫ستَ َم َع نَفَ ٌر ِمن‬
-          Surah Al-Jinn dengan lafal ” ِّ‫الجن‬
-          Surah Al-Kafirun dengan lafal” َ‫” قُ ْل يآَأيُّ َهاالكفِ ُر ْون‬ 
-          Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” ‫“ قُ ْل ُه َوهّللا ُ َأ َح ٌد‬
ِ َ‫“ قُ ْل َأع ُْو ُذبِ َر ِّب الفَل‬
-          Surah Al-Falaq dengan lafal ” ‫ق‬
ِ ‫“ قَُأْلع ُْو ُذبِ َر ِّب النَّا‬
-          Surah An-Nas dengan lafal ” ‫س‬
8.      Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu Bil Istifhaami).
a.       Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk pertanyaan yang dengan
kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4 surah yaitu:
-          Surah Ad-Dahru, dengan lafal:
” ‫ان ِحيْنٌ ِمنَ ال َّد ْه ِر‬
ِ ‫س‬َ ‫” َه ْل َأتَى َعلَى اِإل ْن‬                                    
 “ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
-          Surah An-Naba’, dengan lafal:
 ” ‫ َعنِالنَّبَِإال َع ِظ ْي ِم‬. َ‫” َع َّم يَتَسآ َءلُ ْون‬                                                 
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar”.
-          Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:
” ‫سى‬ ُ ‫” َه ْل َأت َك َح َد ْي‬                                                
َ ‫ث ُم ْو‬
 “ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
-          Surah Al-Ma’un, dengan lafal:
ُ ‫ي يُ َك ِّذ‬
 ” ‫ب ِبال ِّد ْي ِن‬ ْ ‫” َأ َر َءيْتَ الَّ ِذ‬                               
“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
b.      Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif. Diantaranya:
ْ َ‫“ َألَ ْم ن‬
َ َ‫ش َر ْح لَك‬
-          Surah al-Insyirah dengan lafal ” ‫صد ْْر َك‬
-          Surah Al-Fiil dengan lafal ” ‫ب الفِ ْي ِل‬ ْ ‫“ َألَ ْم تَ َر َكيْفَ فَ َع َل َربُّ َك بَِأ‬
ِ ‫صح‬
9.      Pembukaan dengan do’a (Al-Istiftaahu Bid Du’aai).
a.       Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
-          Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:
“ َ‫” َو ْي ٌل لِ ْل ُمطَفِّفِّيْن‬                                             
 “ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”.
-          Surah Al-Humazah, dengan lafal:
” ٌ‫“ َو ْي ٌل لِ ُك ِّل ُه َمزَ ٍة لُّ َمزَ ة‬
 “ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela
b.      Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu) membuka satu surah
saja yaitu surah Al-Lahab   ” ‫َب‬ ٍ ‫“ تَبَّــتْ يَدَاَأبِى لَ َه‬
َّ ‫ب َوت‬
10.  Pembukaan dengan alasan (Al-Istiftaahu Bit-Ta’lili).
Hanya terdapat dalam surah Al-Quraisy, dengan lafal:
ٍ ‫لف قُ َر ْي‬
”‫ش‬ ِ ‫” ِإل ْي‬                                                        
 “karena kebiasaan orang-orang Quraisy”

BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih atau fawatih yang berarti
awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari kata surah yang berarti
sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu. Jadi, fawatih as-suwar berarti
beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur’an / beberapa macam awalan dari surah-
surah Al-Qur’an.
Menurut Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati,  fawatihush suwar
dibedakan menjadi 10 macam, yaitu: pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT,
pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-purus, pembukaan
dengan Nida’/panggilan, pembukaan dengan Jumlah Khabariyah, pembukaan dengan
sumpah/qasam, pembukaan dengan syarat, pembukaan dengan fi’il amar, pembukaan
dengan pertanyaan, pembukaan dengan do’a, dan pembukaan dengan alasan.
DAFTAR PUSTAKA

Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2013.


Teuku Muh. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur’an(Ulum Al-Quran), Pustaka
Rizki Putra, Semarang, 2013.
Abu Djalal, Ulumul Qur’an,  Dunia Ilmu, Surabaya, 2012.
Acep Hermawan, Ulumul Qur’an, Rosda, Bandung, 2011.

Anda mungkin juga menyukai