Anda di halaman 1dari 21

Dosen pengampuh : Hamansah,s.pd,M.pd.

Mata kuliah : ilmu Al-quran

FAWATIH AS - SUWAR

DISUSUN OLEH :

 ADHELIA FEBRIYANTI NASRUN : 60100117060


 AL-FANDI : 60100117011
 MUH. FAHRUDDIN ASSA’DIAH : 60100117027
 A. MUHAMMAD ARYA PRATAMA : 60100117022

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan keimanan,
keislaman, kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
baik. Makalah dengan judul “Fawatih Al-Suwar” ini disusun dalam rangka menyelesaikan
bahan materi kelompok.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang
sebener-besarnya.
Meski demikian, penulis meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam penyusunan
makalah ini, baik dari segi dalil, sumber hukum, tata bahasa, dan bahkan tanda baca.
Sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sebagai bahan evaluasi
penulis.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan menarik bagi
pembaca.

Gowa, 1 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. PENGERTIAN FAWATIH AS-SUWAR...............................................................2

B. MACAM-MACAM FAWATIH AS-SUWAR........................................................2

BAB III KESIMPULAN...........................................................................................................8


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu,
termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan
keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan
melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan historis, bahasa dan sastra,
pengkodifikasian, kemu’jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan tanggung jawab seorang Muslim untuk
memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa lain yang
menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi dalam
perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak yang
melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural
maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa
macam pembukaan (Fawatih Al-Suwar), di antara macam pembuka surat yang tetap aktual
pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha’ah. Menurut Watt, huruf-huruf yang
terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri juga mengadung banyak
misterius, karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat menjelaskan masalah itu
secara memuaskan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Fawatih As-Suwar?
2. Bagaimana macam-macam Fawatih As-Suwar?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fawatih As-Suwar


Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih atau fawatih yang berarti
awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari kata surah yang berarti sekumpulan
ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu.
Jadi, fawatih as-suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur’an /
beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an. Sebab, seluruh surah Al-Qur’an yang
berjumlah 114 buah itu dibuka dengan 10 pembukaan, dan tidak ada satu surahpun yang
keluar dari 10 pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai
rahasia/hikmah sendiri-sendiri. Diantara pembukaan itu ada yang berbentuk al-
muqatha’ah1, kata, maupun kalimat.
Istilah fawatih as-suwar sering dijumbuhkan orang dengan al-hurufull
muqatha’ah.Diantaranya adalah Dr. Shubhi Ash-Shalih dalam kitabnya Mabahits Fi ‘Ulumil
Qur’an. Karena itu, perlu ditegaskan bahwa fawatih as-suwar itu berbeda dengan hurufull
muqatha’ah yang hanya mempunyai salah satu macam dari fawatih as-suwar yang ada 10
macam itu.2
Bila sebuah surah dimulai oleh huruf-huruf hijaiyah, huruf itu biasa dinamakan ahraf
muqatta’ah (huruf-huruf yang terpisah) karena posisi huruf tersebut cenderung “menyendiri”,
tidak bergabung untuk membentuk sebuah kalimat secara kebahasaan. Namun, segi
pembacaannya tidak berbeda dari lafaz yang diucapkan pada huruf hijaiyah.
Fawatih as-suwar adalah kalimat-kalimat yang dipakai untuk pembukaan surah-surah,
ia merupakan bagian dari ayat mutasyabihat. Karena ia bersifat mujmal, mu’awwal, dan
musykil. Jadi dapat disimpulkan bahwa fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka surah
yang mengawali sebuah surah dalam al-Qur’an.

B. Macam-macam Fawatih As-Suwar


Menurut Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati, fawatihush suwar
dibedakan menjadi 10 macam, yaitu:
1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT (Al-Istiftaahu Bits Tsanaa’i)
a. Menetapkan sifat-sifat terpuji (Al-Itsbaabu Sifaatil Maddhi) dengan menggunakan:
1. hamdalah, yang terdapat pada 5 surah, yaitu:
- Surah Al-Fatihah
- Surah Al-An’am
- Surah Al-Kahfi
- Surah Saba’
- Surah Fathir
2. tabaaraka, yang terdapat dalam 2 surah, yaitu:
- Surah Al-Furqan
- Surah Al-Mulk
b. Mensucikan Allah SWT dari sifat-sifat negatif (Tanziihu ‘An Shifatin Nuqshaan) dengan
menggunakan lafadz tasbih yang terdapat dalam 7 surah, yaitu:
- Surah Al-Isra’
“ maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam”.
- Surah Al-A’la

“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.

- Surah Al-Hadid
“ semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih pada Allah (
menyatakan kebesaran Allah”.
- Surah Al-Hasyr
“ telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi”.
- Surah Al-Shaff

“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada
dibumi”.
- Surah Al-Jum’ah
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada
dibumi”.
- Surah Al-Taghabun
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada
dibumi”.
2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-purus (Istiftaahu Bil Huruufi Al-
Muqaththa’ati).
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 209 surah dengan memakai 14
huruf dengan tanpa diulang, yakni: hamzah, ha’, ro’, sin, shod, tho’, ‘ain, qaf, kaf, lam, mim,
nun, ha’, ya’.
Pembukaan dengan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah Al-Qur’an
disusun dalam 14 rangkaian, terdiri dari 5 kelompok, yaitu:
a. Terdiri atas satu huruf, terdapat pada 3 tempat; Shad (surah Shad), Qaf(surah Qaf),
dan Nun (surah Al-Qalam).
b. Terdiri atas dua huruf, terdapat pada sembilan tempat (Q.S. Al Mu’min, Q.S. As Sajdah, Q.S.
Az Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al Jatsiyah, dan Q.S. Al Ahqaf); (Q.S. Thaha); (Q.S. An
Naml); dan (Q.S. Yaasin).
c. Terdiri atas tiga huruf, terdapat pada tiga belas tempat; (Q.S. Al Baqoroh, Q.S. Ali Imron,
Q.S. Ar Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S. Sajdah); (Q.S. Yunus, Q.S. Hud, Q.S. Ibrahim, Q.S.
Yusuf, dan Q.S. Al Hijr); dan (Q.S. Al Qoshosh dan Q.S. As Syu’ara).
d. Terdiri atas empat huruf, terdapat pada dua tempat; yakni (Q.S. Ar Ra’du) dan (Q.S. Al
A’raf).
e. Terdapat atas lima huruf, terdapat pada dua tempat; (Q.S. Maryam) dan (Q.S. As Syu’ra).
3. Pembukaan dengan Nida’/panggilan (Al-Istiftaahu Bin Nidaa’).
a. Nida untuk Nabi yang terdapat dalam Q.S. Al Ahzab, At Tahrim dan At Thalaq. dalam
Q.S. al Muzammil dan dalam Q.S. Al Mudatsir.
b. Nida untuk kaum mukminin dengan lafadz terdapat dalam Q.S. Al Maidah, Q.S. Al
Mumtahanah dan Al Hujurat.
c. Nida untuk umat manusia terdapat dalam Q.S. An Nisa dan Q.S. Al Hajj.
4. Pembukaan dengan Jumlah Khabariyah (Al-Istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati).
Jumlah khabariyah dalam pembukaan surat ada dua macam, yaitu :
a. Jumlah Ismiyyah, terdapat 11 surat, yaitu:
- Surah At-Taubah
- Surah An-Nur
- Surah Az-Zumar
- Surah Muhammad
- Surah Al-Fath
- Surah Ar-Rahman
- Surah Al-Haqqah
- Surah Nuh
- Surah Al-Qadr
- Surah Al-Qaqi’ah
- Surah Al-Kautsar
b. Jumlah Fi’liyyah, terdapat dalam 12 surat, yaitu :
- Surah Al-Anfal
- Surah An-Nahl
- Surah Al-Anbiya’
- Surah Al-Mu’minun
- Surah Al-Qamar
- Surah Al-Mujadilah
- Surah Al-Ma’arij
- Surah Al-Qiyamah
- Surah Al-Balad
- Surah Abas
- Surah Al-Bayyinah
- Surah At-Takatsur
5. Pembukaan dengan sumpah/qasam (Al-Istiftaahu Bil Qasami).
Terdapat dalam 15 surah, yaitu:
a. Sumpah dengan benda-benda angkasa, terdapat dalam 8 surah yaitu:
- Surah Ash-Shaaffat
- Surah An-Najm
- Surah Al-Mursalaat
- Surah An-Nazi’at
- Surah Al-Buruj
- Surah Ath-Thariq
- Surah Al-Fajr
- Surah Asy-Syams
b. Sumpah dengan benda-benda bawah, terdapat dalam 4 surah yaitu:
- Surah Adz-Dzariyat
- Surah Ath-Thur
- Surah At-Tin
- Surah Al-‘Adiyat
c. Sumpah dengan waktu, terdapat dalam 3 surah yaitu:
- Surah Al-Lail
- Surah Adh-Dhuha
- Surah Al-‘Ashr
6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Syarthi).
Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 2
macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:
a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah diantaranya:
- Surah At-Takwir
- Surah Al-Infithar
- Surah Al-Insyiqaq
b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surah, diantaranya:
- Surah Al-Waqi’ah
- Surah Al-Munafiqun
- Surah Az-Zalzalah
- Surah An-Nashr
7. Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu Bil Amri).
Ada 6 fi’il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an, yang terdiri dari
2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut:
a. Dengan fi’il Amar yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-‘Alaq.
b. Dengan fi’il amar yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
- Surah Al-Jinn
- Surah Al-Kafirun
- Surah Al-Ikhlash
- Surah Al-Falaq
- Surah An-Nas
8. Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu Bil Istifhaami).
a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk pertanyaan yang dengan
kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4 surah yaitu:
- Surah Ad-Dahru
“ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
- Surah An-Naba’
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar”.
- Surah Al-Ghasyiyyah
“ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
- Surah Al-Ma’un
“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
b. Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif. Diantaranya:
- Surah al-Insyirah
- Surah Al-Fiil
9. Pembukaan dengan do’a (Al-Istiftaahu Bid Du’aai).
a. Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
- Surah Al-Muthaffifin
“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”.
- Surah Al-Humazah
“ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela
b. Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu) membuka satu surah saja
yaitu surah Al-Lahab
10. Pembukaan dengan alasan (Al-Istiftaahu Bit-Ta’lili).
Hanya terdapat dalam surah Al-Quraisy
“karena kebiasaan orang-orang Quraisy”
BAB III
SIMPULAN

Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih atau fawatih yang berarti
awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari kata surah yang berarti sekumpulan
ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu. Jadi, fawatih as-suwar berarti beberapa
pembuka dari surah-surah Al-Qur’an / beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an.
Menurut Imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati, fawatihush suwar
dibedakan menjadi 10 macam, yaitu: pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT,
pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-purus, pembukaan dengan Nida’/panggilan,
pembukaan dengan Jumlah Khabariyah, pembukaan dengan sumpah/qasam, pembukaan
dengan syarat, pembukaan dengan fi’il amar, pembukaan dengan pertanyaan, pembukaan
dengan do’a, dan pembukaan dengan alasan.
DAFTAR PUSTAKA

Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia,Bandung, 2013.

Teuku Muh. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu


Al-Qur’an(Ulum Al-Quran), Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2013.

Abu Djalal, Ulumul Qur’an, Dunia Ilmu, Surabaya, 2012.

Acep Hermawan, Ulumul Qur’an, Rosda, Bandung, 2011.

Anda mungkin juga menyukai