Disusun Oleh:
MEGAWATI : 170101051005
EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat ,inayah, taufik, dan
ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disususn dalam rangka
untuk melaksanakan tugas dari dosen pada mata kuliah materi Ulumul Qur’an.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada dosen pengasuh mata kuliah Ulumul Qur’an
Bpk.Hanief Monady,S.Th.i,M.Ag
Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan sehingga penyusunan dapat
memerbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik . makalah
ini mungkin masih banyak kekurngan , karena pengalaman yang kami miliki masih sangat
kurang . oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak untuk memperbaiki isi makalah
ini kami sambut dengan senang hati
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu fawatihis suwar adalah ilmu cabang ulumul qur’an yang khusus membahas
pembukaan surah-surah al-qur’an. Ilmu ini penting sekali untuk dipelajari supaya orang akan
bisa mengetahui rahasia/hikmah Allah Swt di dalam pembukaan surah-surah kitab al-qur’an
dalam catatan As-Suyuthi, ada kurang lebih 20 pendapat yang berkaitan dengan persoalan ini.
Dilafalkan secara terpisah sebanyak huruf yang berdiri sendiri. Huruf Al-muqaththa‘ah (huruf
yang terpotong potong ) di sebut fawatih suwar (pembukaan surat) menurut as-suyuthi
tergolong dalam ayat mutasyabihah. Itulah sebabnya, banyak telaah tafsir untuk
mengungkapkan rahasia yang terkandung di dalamnya.
Di antara ulama yang mengarang ilmu ini adalah Abdul adhim bin abdul wahid, yang
terkenal dengan sebutan ibnu ishba’. Beliau menulis kitab Al-Khawaathirus syawabih fi
Asraaril fawaatih.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fawatihus Suwar ?
2. Mengetahui Macam-macam dan Contoh Fawatihus Suwar ?
3. Tujuan pembelajaran Fawatihus Suwar ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Fawatihus Suwar
2. Menjelaskan Contoh dan Macam-macam Fawatihus suwar
3. Mengetahui Tujuan pembelajaran Fawatihus Suwar
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa fawatih adalah jamak dari kata fatihah, yang berarti pembukaan atau
permulaan atau awalan. Sedangkan kata as-suwar adalah jamak dari kata as-surah yaitu
sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran.
Fawatihus Suwar adalah beberapa pembukaan dari surah-surah Al-qur’an atau beberapa
macam awalan dari surah-surah Al-qur’an. Sebab, seluruh surah al-qur’an yang
berjumlah 114 buah surah itu dibuka dengan sepuluh macam pembukaan, tidak ada satu
surahpun yang keluar dari sepuluh macam pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam
pembukaan itu mempunyai rahasia/hikmah sendiri-sendiri, hingga perlu sekali untuk
dipelajari.
Istilah fawatihus suwar ini sering dijumbuhkan orang dengan al-huruful muqaththa’ah
(huruf terputus-putus yang terdapat di permulaan surah-surah al-qur’an) seperti Dr.
Shubhi Ash-Shahih dalam kitabnya Mabahits fi’Ulumil Qur’an. Karena itu, perlu
ditegaskan bahwa fawatihus suwar itu berbeda dengan huruful muqaththa’ah yang
hanya mempunyai salah satu macam dari fawatihus suwar yang ada sepuluh macam
yang hanya menjadi pembahasan dari 29 surah dari 114 surah-surah Al-qur’an.
Oleh Syekh Syihabun Abu Syamal Al Muqqadasi (wafat 665 H), sepuluh macam
fawatihus suwar dinadhamkam/disyairkan dalam dua bait syair sebagai berikut :
“Allah Swt memuji kepada dzatnya sendiri dengan tetapnya pujian, dan bersinya allah
(dari sifat tercela) ketika Dia membuka surah-surah Al-Qur’an. Dan ( dibuka dengan) amar,
syarat, nida’, ta’lil, kosam, do’a, dan huruf-huruf tahajji serta istifham dan jumlah
khabariyah.”1
1
Abdul Djalal,Ulumul Qur’an,( Dunia Ilmu Surabaya,2009),169
2
Jadi fawatihus suwar atau pembukaan-pembukaan dari 114 surah-surah al-Qur’an itu
terdapat 10 macam, diantarany :2
1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah Swt (al istiftaahu bits tsanaa’i) terdapat
dalam 14 surah
2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus (istiftaahu bil huruufi al
muqaththa’ati)
3. Pembukan dengan Nida/panggilan (Al- istiftaahu Bin Nida’)
4. Pembukaan dengan jumlah Khabariyah (Al-istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati)
5. Pembukaan dengan sumpah/ qosam (Al-Istiftaahu Bil-Qasami)
6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Sarthi)
7. Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu bil Amri)
8. Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu bil Istifhaami)
9. Pembukaan dengan Do’a
10. Pembukaan dengan alasan ( Al-Istiftaahu bit-Ta’lili)3
1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah Swt (al istiftaahu bits tsanaa’i) terdapat dalam 14
surah
A. Menetapkan sifat-sifat gterpuji ( al itsbaatu sifaatil madhi ) yang memakai salah satu dari 2
lafadz sebagai berikut:
a. Memakai lafal “Hamdalah” (bilafdzil hamdalah) yakni dibuka dengan lafal ُِِل ْ ِ اَل َحمد,
4
terdapat dalam 5 surah sebagai berikut:
- Surah al-Fatihah dengan lafal “ ن َْ بْ ال َعالَ ِمي
ِ ْ ر َ ِأَل َحمد ِ َُِل
- Surah al- An’am dengan lafal “ ْض َ ِْ واألَر َ َّموات َ أَل َحمد ُِِلِْ الَّذِيْ َخلَقَ ْ الس
- Surah al- Kahfi dengan lafal “تب َْ أَل َحمد ُِِلِْ الَّذِيْ أَنزَ لَْ َعلَىْ َعب ِدهِْ ال ِك
- Surah as-Saba’ dengan lafal “ ض ْ ِ ِْ واألَر َ َّموات َ أَل َحمد ُِِلِْ الَّذِيْ لَهُْ َما ِفىْ الس
- Surah Fathir dengan lafal “ ض َْ َّمواتِْ واألَر َ اط ِرالس ِ َأَل َحمد َُِلْ الَّذِيْ ف
b. Memakai lafal ك َ تَ َب, terdiri atas 2 surah yaitu :
َْ ار
- Surah al-Furqan dengan lafal “ اركَ ْ الَّذيْ ن ََّزلَْ الفُرقأنَ ْ َعلَىْ َعب ِدِْ ه َ تَ َب
- Surah al-Mulk dengan lafal “ ك ُْ اركَ ْ الَّذِيْ ِب َي ِدهِْ ال ُمل َ تَ َب
B. Mensucikan Allah Swt. Dari sifat-sifat yang negatif ( tanziilu an shifaatin nuqshaan ) yang
memakai lafal tasbih, terdapat dalam 7 surah, diantaranya:
- Surah al-Isra’ dengan lafal “ ل ْ ً سبحنَ ْ الَّذِيْ اَسرىْ ِب َعب ِدهِْ لَي ُ
Artinya: “maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam”
- Surah al- A’ala dengan lafal “ لى َْ ْ ر ِبكَ ْ األَع َ س ِبحِْ اس َم َ
Artinya: ” sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”
2
Abdul Djalal,Ulumul Qur’an,( Dunia Ilmu Surabaya,2009),169
3
https://www.akhmadshare.com
4
Abdul Djalal,Ulumul Qur’an,( Dunia Ilmu Surabaya,2009),169
3
- Surah al-Hadid dengan lafal “ ض ْ ِ ِْ واألَر َ َّموات
َ سبَّ َح ِْ ِلِْ َمافِىْ الس
َ
Artinya: “semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih pada Allah (
menyatakan kebesaran Allah”
- Surah Al-Hasyr dengan lafal “ ض ْ ِ ِْ و َماْ فِىْ األَر
َ َّموات َ َسبَّ َح ِْ ِلِْ مافِىْ الس
Artinya: “telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di
bumi”
- Surah Ash-Shaaffu dengan lafal5 “ ض ْ ِ ِْ و َماْ فِىْ اًألَر
َ َّموات
َ سبَّ َح ِْ ِلِْ َماْ فِىْ الس
َ
Artinya: “telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang
ada dibumi”
- Surah al-Jumu’ah dengan lafal ” ض ْ ِ ِْ وماْ فِىْ األَر
َ َس ِب ُح ِْ ِلِْ ماْ فِىْ السَّموات
Artinya: “telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang
ada dibumi”
- Surah at-Taghabuun dengan lafal ” ض ْ ِ ِْ وماْ فِىْ األَرَ س ِب ُح ِْ ِلِْ ماْ فِىْ السَّموات َ ُي
Artinya: “telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang
ada dibumi”
2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus (istiftaahu bil huruufi al
muqaththa’ati)
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 29 surah dengan memakai 14 huruf
dengan tanpa diulang yang terkumpul dalam kalimat,اط ٌعْ لَهُْ ِس ِْ ر ِ ََصْ َح ِكي ٌمْ ق
ِ ْ ن, yang terdiri dari
huruf-hurufْ ي,ْ ه,ْ ن,ْ م,ْ ل,ْ ك,ْ ق,ْ ع,ْ ط,ْ ص,ْ س,ْ ر,ْ ح,أ, Jika dihitung dengan memasukkan huruf-
huruf yang berulang-ulang, maka akan berjumlah 78 huruf. Penggunaan huruf-huruf tersebut
dalam pembukaan surah-surah al-Qur’an disusun dalam 14 rangkaian dan terdiri dari 5
kelompok sebagai berikut6 :
- Nida/ panggilan yang ditujukan kepada kepada Nabi SAW, terdapat dalam 5 surah,
diantaranya Surah Al-Ahzab, Surah At-Tahrimdan Surah Ath-Thalaq dimulai dengan
ُّ ِ ”ياَاَيُّ َهاالنَّبSurah Al-Muzammil dimulai dengan lafal “ ًْ”يَااَيُّ َْ هاال ُمزَ ِملُْ قَ ِمْ الَّيلَْ اِالَّقَ ِليلdan
lafal “ ْي
Surah Al-Muddatsir dimulai dengan lafal “ ْ”يَااَ ُّي َهاال ُمدَّثِ ُر
- Nida yang ditujukan kepada kaum mukminin dengan lafal “ ْ ْ ”يَااَيُّ َهاالَّذِينَ ْ ا َمنُواterdapat
dalam surah Al-Maidah dan Surah Al-Hujurat
- Nida yang ditujukan kepada umat manusia “ ْاس ُ ”يَااَيُّ َهاال َّنyang terdapat dalam dua surah,
yaitu Surah An-Nisa dan Surah Al-Hajj.
5
Ibid.,171-172
6
Ibid.,173
7
Rosihan Anwar,Ulumul Qur’an,( Dunia Ilmu:Surabaya,2009,200
4
Hikmah atau rahasia dari pembukaan surah-surah dengan memakai nida’ adalah untuk
memberikan perhatian, peringatan baik kepada Nabi Saw atau umat beliau dan untuk menjadi
pedoman dan petunjuk dalam mengarungi laut kehidupan didunia ini
Hikmah dari pembukaan surah dengan jumlah ini ialah memperingatkan Nabi
Muhammad Saw. dan umat Islam agar memperhatikan firman-firman Allah serta
mengamalkan dan menjadikannya sebagai pedoman.
Sumpah Allah yang dipakai dalam pembukaan surah al-Qur’an itu ada 3 macam, dan terdapat
dalam 15 surah9, diantaranya:
8
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Dunia Ilmu:Surabaya,2009),200
9
Ibid., 188-190
5
Terdapat dalam 8 surah, yaitu:
- Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” صفَّا َ ِْصفت َّ “ َوال
- Surah An-Najm dengan lafal ” “ َوالنَّج ِمْ ِإذَاْ ه ََوى
- Surah Al-Mursalaat dengan lafal ” سلتِْ عُرقًا َ “ َوالْ ُمر
- Surah An-Nazi’at dengan lafal ““ َوالنَّ ِزعتِْ غَرقًا
- Surah Al-Buruj dengan lafal ” ِج ْ اءذَاتِْ الب ُُرو ِ س َم َّ “ َوال
- Surah Ath-Thariq dengan lafal ” ق ِْ ار َّ اء َوال
ِ ط ِ س َمَّ “ َوال
- Surah Al-Fajr dengan lafal ” “ َوالَفَج ِر َولَ َيا ٍلْ َعش ٍْ ر
- Surah Asy-Syams dengan lafal ” ْ وضُح َها َ شم ِس َّ “ َوال
b. Sumpah dengan benda-benda bawah (Al-Qasamu Bis-Sufliyaati) terdapat dalam 4
surah, yaitu:
- Surah Adz-Dzariyat dengan lafal ” “ َوالذَّ ِاريتِْ ذَر ًوا
- Surah Ath-Thur dengan lafal ” طز ٍْ ر ُْ بْ َمس ٍ طو ِر َو ِكت ُّ “ َوال
- ِْ الزيتُو
Surah At-Tin dengan lafal ” ن َّ ْ و َ التي ِنِ “ َو
- Surah Al-‘Adiyat dengan lafal ” ضب ًحا َ ِْ“ َوالعدِيت
c. Sumpah dengan waktu (Al-Qasamu Bil-Waqti), terdapat dalam 3 surah, diantaranya:
- Surah Al-Lail dengan lafal ” “ َوالَّي ِلْ أِذَا َيغشَى
- Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” ض َحى ُّ “ َوال
- Surah Al-‘Ashr dengan lafal ” “ َوال َعص ِْ ر
Hikmah atau rahasia Allah Swt membuka beberapa surah dalam kitab-Nya dengan memakai
sumpah-sumpah tersebut sebagai berikut : Agar manusia meneladani sikap bertanggung
jawab, jujur dan bila perlu berani angkat sumpah untuk memperkuat ucapannya. Agar dalam
bersumpah bagi manusia harus nemakai nama Allah Swt. Digunakannya beberapa benda/
makhluk sebagai sumpah Allah Swt itu agar benda-benda/ makhluk Allah Swt itu selalu
diperhatikan oleh umat manusia.10
10
Ibid., 191-193
11
Ibid., 194-195
6
a. Dengan fi’il Amar ْ ِإق َرأyang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-‘Alaq
b. Dengan fi’il amar ْقُل, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
ِ َيْ أَنَّهُْ استَ َم َعْ نَفَ ٌر ِمن ُ
- Surah Al-Jinn dengan lafal ” ن ِْ ْ الج َ “ قُلْ أو ِح
َّ َيْ ِإل
- Surah Al-Kafirun dengan lafal” ْ” قُلْ يآأَيُّ َهاالك ِف ُرو َن
- Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” ٌ “ قُلْ ه َُوّللاُْ أ َ َح ْ د
- Surah Al-Falaq dengan lafal ” ق ِ “ قُلْ أَعُوذ ُ ِب َر
ِْ َبْ الفَل
- Surah An-Nas dengan lafal ” اس ْ ِ َّبْ الن ِ “ قُْلَعُوذ ُ ِب َر
Bentuk pertanyaan/ istifham yang dipakai sebagai pembukaan dari 6 surah-surah al-Qur’an
itu ada 2 macam sebagai berikut:
Do’a atau harapan yang digunakan sebagai pembukaan dari 3 surah ada 2 macam sebagai
berikut:13
a. Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2 surat
yaitu:
- Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal”ن َ ” ْ َويلٌْ ِلل ُم
َْ ط ِف ِفي
12
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Dunia Ilmu:Surabaya,2009)., 196-197
13
Ibid., 197
7
Artinya:“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”.
- Surah Al-Humazah, dengan lafal” ٌ “ َويلٌْ ِل ُك ِلْ ُه َمزَ ةٍْ لُّ َمزَ ْ ْ ة
Artinya:”kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela
b. Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu) membuka satu
surah saja yaitu surah Al-Lahab ” َب
َّْ ْ وت َ ب ٍ “ تَبَّــتْ يَدَاأ َ ِبىْ لَ َه
Hikmah pembukaan dengan do’a/harapan yaitu untuk memberi perhatian, peringatan dan
petunjuk kepada semua umat manusia.
Hikmah dari pembukaan ini seperti tiga hikmah sebelumnya yaitu untuk memberi perhatian,
peringatan dan petunjuk kepada umat manusia.14
a. Sebagai tanbih (peringatan) dan dapat memberikan perhatian baik bagi nabi,
maupun umatnya dan dapat menjadi pedoman bagi kehidupan ini.
b. Sebagai pengetahuan bagi kita yang senantiasa mengkajinya bahwa dalam fawati
al-suwar banyak sekali hal-hal yang mengandung rahasia-rahasia Allah yang kita
tidak dapat mengetahuinya.
c. Sebagai motivasi untuk selalu mencari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Dengan cara beriman dan beramal saleh dan menambah keyakinan kita
bahwa Al- Qur’an itu adalah benar-benar kalam Allah SWT.
d. Untuk menghilangkan keraguan terhadap Al-Qur’an terutama bagi kaum muslimin
yang masih lemah imannya karena sangat mudah terpengaruh oleh perkataan
musuh-musuh Islam yang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu adalah buatan
Muhammad Saw .
e. Dengan mengkaji fawatihus suwar kita akan merasakan terhadap keindahan Al-
Qur’an itu sendiri bahwa Al-Qur’an itu datang dari Allah SWT.
14
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Dunia Ilmu:Surabaya,2009)., 198
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Menurut bahasa, fawatih adalah jama’ dari kata fatih atau fawatih yang berarti
awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari kata surah yang berarti sekumpulan
ayat-ayat Al-Qur’an yang diberi nama tertentu. Jadi, fawatihus suwar berarti beberapa
pembuka dari surah-surah Al-Qur’an / beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an.
9
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an.Al-Karim
Www.akhmadshare.com/2017/10/kedudukan-contoh-fawatihus-suwar-alquran.
10