Anda di halaman 1dari 10

NAMA : JIHAN NAURI

KELAS : VII A
TUGAS IPA

Pengertian Mikroskop

Mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek yang berukuran
sangat kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu Micros
yang beraryi kecil dan scopein yang berarti melihat. Dengan menggunakan mikroskop, benda
kecil dapat dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda hingga berkali lipat bisa 40
kali, 100 kali, bahkan 1000 kali dan perbesaran tersebut tetap dapat lebih seiring dengan
perkembangan teknologi. Penemu mikroskop yaitu Anthony Van Leewenhoek.

Sejarah Mikroskop
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin berkembang dengan didukungnya
perkembangan suatu alat (instrument). Mikroskop merupakan salah satu instrumen yang menjadi
salah satu faktor pembantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam
pengamatan dan penelitian benda-benda kecil yang tak bisa dilihat oleh mata telanjang.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal
penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang melengkung
sudah dilakukan oleh Euclid (3000SM),
Ptolemy (127-151) dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tapi pemakaian praktis alat
pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco
mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.
Pada tahun 1590, kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan
Francis Jansen menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung.
Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop.
Pada tahun 1610, Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung
timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Pada tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran
yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat
keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam
sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.

Jenis Jenis Mikroskop


Terdapat beberapa jenis atau macam mikroskop, diantaranya mikroskop cahaya, mikroskop
elektron, mikroskop binokeler dan Scanning Electron Microscope. Berikut ini jenis dan gambar
mikroskop:
Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki 2 lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler, sistem kerja mikroskop
ini dibantu oleh pantulan cahaya yang menembus objek yang diamati dan dapat memperbesar
bayangan hingga 1000 kali. Gambar mikroskop cahaya:

Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron adalah mikroskop yang memiliki resolusi yang sangat tinggi yaitu 0,1 nm,
mikroskop ini dapat memperbesar bayangan objek hingga jutaan kali dan bayangan benda
tersebut dapat dilihat di layar monitor. Gambar mikroskop elektron :

Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler atau mikroskop stereo ini dapat memperjelas rincian permukaan objek
karena bayangan yang didapatkan oleh pengamat adalah pantulan cahaya yang jatuh
dipermukaan objek. Mikroskop ini mampu melakukan pembesaran bayangan objek hingga 30
kali. Gambar mikroskop binokuler:
Scanning Electron Microscope
Jenis mikroskop ini digunakan pada studi detail arsitektur permukaan sel atau struktur jasad
renik dan objek teramati secara tiga dimensi. Gambar Scanning Electron Microscope:

Bagian Bagian Mikroskop


Bagian utama yang menyusun mikroskop terdiri dari 2 bagian yaitu bagian optik dan bagian non
optik.
 Bagian Optik yang terdiri dari Lensa Objektif dan lensa okuler
 Bagian non-optik yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat),cermin,
kondensor, dan sumber cahaya.
Bagian Optik
Lensa Objektif
Lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan objek. Biasanya pada mikroskop terdapat tiga
lensa objektif dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Jika menggunakan lensa objektif emersi
pengamat harus mengoleskan minyak ke objek, emersi minyak berfungsi sebagai pelumas
dengan tujuan untuk memperjelas bayangan dari objek, seperti saat perbesaran 100 kali, lensa
untuk objek yang diamati sangat dekat, terkadang bahkan menyentuh.
Lensa okuler
Lensa okuler adalah lensa yang terdapat pada ujung atas tabung dalam gambar, pengamat
melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler ini berfungsi untuk memperbesar kembali
bayangan lensa objektif. Pembesaran lensa mata tau lensa okuler ini biasanya memiliki
pembesaran 6, 10, atau 12 kali.
Bagian Non Optik
Kondensor adalah bagian mikroskop yang bisa diputar naik turun yang memiliki fungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
Diafragma
Adalah bagian mikroskop yang memiliki fungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk dan mengenai preparat.
Cermin
Adalah bagian mikroskop yang memiliki fungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.
Revolver
Adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.
Tabung Mikroskop
Adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler
mikroskop.
Lengan Mikroskop
Adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
Meja Benda/Meja Preparat
Adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati,
pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
Makrometer (pemutar kasar)
Adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat
untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Mikrometer (pemutar halus)
Adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara
lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Kaki Mikroskop
Adalah bagian mikroskop yang berfungsi sebagai penyangga yang menjaga mikroskop agar tetap
pada tempat yang diinginkan dan juga sebagai tempat memegang mikroskop saat mikroskop
ingin dipindahkan.
Cara Pengoperasian Mikroskop
Berikut ini langkah-langkah cara menggunakan mikroskop:
 Siapkan preparat atau objek yang akan dilakukan pengamatan
 Letakkan mikroskop dalam permukaan yang darat agar memudahkan pengamatan.
 Atur lensa objektif dengan fase lebih rendah revolver. Dekatkan dengan sumbu
pengamatan supaya cahaya masuk pada lensa okuler.
 Jika menggunakan mikroskop jenis monikuler, gunakan lensa okuler dengan satu mata.
 Jika menggunakan mikroskop binokuler maka dapat menggunakan dua mata.
 Nyalakan lampu dan atur cermin agar mendapat gambar yang bagus.
 Buka diafragma dengan tuas dan sesuaikan lubang agar gambar tidak terlalu gelap atau
terang.
 Pastikan mengatur makrometer searah dengan jarum jam.
 Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah lensa objektif.
 Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm dengan
menggunakan makrometer.
 Perhatikan gambar preparat atau objek.
 Salin gambar tersebut sebagai bentuk laporan atau hasil.
NAMA : JIHAN NAURI
KELAS : VII A
TUGAS IPA

Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang dapat digunakan untuk melihat atau mengamati benda-
benda yang memiliki ukuran sangat kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan pada tahun 1590
oleh Zacharias Jansen. Melalui penemuan mikroskop ini, setiap orang dapat melihat benda-
benda yang berukuran sangat kecil. Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi, pada tahun 1665
seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke merancang mikroskop majemuk dan
memiliki sumber cahaya sendiri. Mikroskop rancangan Robert Hooke memiliki kemampuan
perbesaran benda hingga 30 kali. Melalui mikroskop buatannya sendiri, Robert Hooke dapat
menemukan sel pada kayu gabus yang diamatinya.

Sejarah Mikroskop
Pada waktu yang hampir bersamaan, yaitu tahun 1668 sampai tahun 1677, seorang ilmuan
Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek mengembangkan mikroskop lensa tunggal
dengan kekuatan perbesaran objek hingga 270 kali lebih besar dari ukuran sebenarnya. Antonie
Van Leeuwenhoek berhasil mengamati sel darah merah, ragi, bakteri dan protozoa melalui
mikroskop rancangannya. Berkat hasil temuannya, tanpa disadari Van Leeuwenhoek menjadi
orang pertama yang berhasil melihat bakteri.
Sejalan dengan penemuan mikroskop yang semakin berkembang, ilmu pengetahuan pun
semakin berkembang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai jenis penemuan yang
dilakukan para ahli. Salah satunya penemuan Mycobacterium tuberculosis (basil) yang dapat
menyebabkan penyakit tuberculosis (TB) oleh seorang dokter dari Jerman bernama Robert
Koch. Penemuan-penemuan di bidang biolgi sel tidak akan terlepas dengan perkembangan
mikroskop. Mikroskop modern yang paling sederhana dan digunakan saat ini adalah mikroskop
cahaya.
Mikroskop cahaya dapat melakukan perbesaran objek hingga 1.000 kali. Mikroskop ini
bekerja dengan cara melewatkan cahaya pula yang sedang diamati. Selanjutnya cahaya akan
dibelokkan oleh lensa sehingga dapat terbentuk bayangan gambar objek yang lebih besar dari
aslinya. Kemudian bayangan tersebut diproyeksikan ke mata pengamat, sehingga pengamat
dapat melihat objek yang diamatinya dengan jelas. Selain dapat diamati secara langsung, hasil
pengamatan dengan menggunakan mikroskop dapat dicetak. Hasil cetakan gambarannya disebut
micrograph.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang teknologi, mikroskop pun semakin
dikembangkan dengan kemampuan perbesaran yang dihasilkan bertambah besar. Sehingga pada
tahun 1933, seorang ilmuwan fisika dari Jeman, Ernst Ruska, berhasil membuat mikroskop
elektron yang pertama. Berbeda dengan mikroskop cahaya, mikroskop elektron tidak
menggunakan cahaya, tetapi menggunakan elektron untuk melihat struktur benda-benda kecil.
Mikroskop ini disebut dengan Mikroskop TEM (Transmision Electron Mircosope). Perbesaran
objek mikroskop TEM dapat mencapai 500.000 Mirkoskop TEM dapat membuat gambar dengan
cara mengirimkan elektron pada irisan spesimen yang sangat tipis. Sehingga mikroskop dapat
digunakan untuk melihat bagian dalam struktur sel.

Selanjutnya pada tahun 1965 diciptakan mirkoskop SEM (Scanning Electron


Microscope). Mikroskop SEM bekerja dengan cara menggunakan pancaran elektron untuk
melihat permukaan sel atau sekumpulan sel yang telah dilapisi oleh logam mulia. Logam mulia
tersebut berfungsi untuk mencegah masuknya eletron ke bagian dalam sel, sehingga hanya
bagian luar saja yang terekam. Mikroskop ini dapat melihat permukaan sel dengan gambar tiga
dimensi. Lalu, pada tahun 1981 diciptakan mikroskop STM (Scanning Tunneling Microscope).
Mikroskop STM mampu mengukur eletron yang hilang dari permukaan spesimen. Melalui
mikroskop STM, para ahli biologi dapat melihat satu per satu molekul di lapisan sel.
Semakin pesatnya berkembangan mikroskop, tidak mengakibatkan mikroskop cahaya
ditinggalkan. Hal ini dikarenakan pengamatan sel dalam keadaan hidup hanya dapat dilakukan
pada mikroskop cahaya. Sedangkan mikroskop SEM dan TEM hanya dapat digunakan pada sel
yang telah dihilangkan cairannya karena pengamatan dengan kedua alat tersebut harus dilakukan
diruangan hampa udara.

Bagian-Bagian Mikroskop
Berikut dibawah ini terdapat beberapa bagian-bagian mikroskop, antara lain:

1. Bagian-Bagian Optik
Adapun bagian-bagian optik dari mikrosop antara lain :
1. Lensa okuler, yaitu lensa yang terdapat pada bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek pada lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesr kenbali
bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasa memiliki perbesaran 6 , 10, atau 12
kali.
2. Lensa objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif
pada mikroskop yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa
objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini
berfungsi sebagai pelumas dan untuk meperjelas bayangan benda, karena saat
perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang di amati sangat dekat, bahkan kadang
bersentuhan.
3. Kondensor, yaitu bagian yang daapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
4. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk dan mengenai preparat.
5. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

2. Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)


Adapun bagian-bagian mekanik (Non-Optik) antara lain :
 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.
 Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif
dan lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi tempat pengamat
memegang mikroskop.
 Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk menempatkan objek yang akan diamati,
pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap di tempat yang
diinginkan.
 Makrometer, (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran dari objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Kaki Mikrosop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyangga yang menjaga mikrosop
tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat
mikrosop hendak dipindahkan.

Jenis-Jenis Mikroskop
Berikut dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis mikroskop, antara lain:

1. Mikrosop Elektron
Mikrosop Elektron adalah sebuah mikrosop yang mampu melakukan pembesan objek sampai
duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusiyang jauh lebih bagus dari pada mikrosop cahaya. Mikroskop electron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro magnetic yang lebih pendek
dibandingkaan mikrosop cahaya.

2. Mikroskop Stereo
Mikroskop Stereo merupakan jenis mikrosop yang hanya bias digunakan untuk benda yang
berukuran relative besar. Mikrosop stereo memiliki perbesar 7 hinga 30 kali. Benda yang
diamati oleh mikrosop ini dapat dilihat secara 3 dimensi . Komponen mikrosop stereo hampir
sama dengan mikrosop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa
perbedaan dengan mikrosop cahaya adalah :
 Ruang ketajaman mikrosop stereo jauh lebih tinggi di bandingkan mikrosop cahaya
sehingga kita bias melihat bentuk 3 dimensi benda yang diamati.
 Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati.

3. Mikroskop Fase Kontras


Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiah yaitu tidak diberi warna
dalam keadaan hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan
hewan atau bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing tricram tak akan teramati,
kesilitan ini dapat teratasi dengan menggunakaan mikrosp fase kontras. Prinsip alat ini sangat
rumit. Apanila mikroskp biasa digunakan nucleus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat
begitu, walaupun begitu karena nucleusdal sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya
yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan
filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu
daerah daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dengan demikian nucleus
dan unsure lain yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat dilihat.
4. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesar maksimal 1000 kali. Mikrosop memiliki kaki yang berat
dan kokoh agat dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki 3 dimensi lensa okuler,
lensa objektif dan lensa kondensor.

5. Mikroskop Pender
Mikroskop pender ini dapaat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti
bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.

6. Mikroskop Medan Gelap


Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang
begitu tipis yang hamper mendekati batas daya mikroskop majemuk .

7. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya
ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dilaihat,
penggunaa cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi dua
kali lipat dari pada mikroskop biasa.

Cara Kerja Mikroskop


Berikut dibawah ini terdapat beberapa cara kerja mikroskop, antara lain:
 Lensa objektif, berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur
serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk
memperbesar bayangan objek sehingga dapat memiliki nilai “Apertura” yaitu suatu
ukuran daya pisah suatu lelnsa objektif yang akan menentukan daya pisah sepesimen,
sehingga mampu menunjukan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
berpisah.
 Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
 Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan
pada objek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan
pembesarannyapun akan kurang optimal.

Anda mungkin juga menyukai