Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan : nomor 4-6 (andien)

5. Pengertian mikroskop dan fungsi (minimal 3)

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak
jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan
benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat
disebut lensa okuler. Mikroskop mempunyai banyak jenis dan model yang berbeda, dari
mulai yang sederhana sampai yang kompleks. Mulai dari pembesaran seratus kali sampai satu
juta kali lipat(Yulianti, 2018). 

Mikroskop sebagai salah satu peralatan yang digunakan untuk melihat obyek-obyek
yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Terdapat banyak jenis
mikroskop tergantung dari kemampuannya. Mikroskop sangat diperlukan terutama dalam
pengamatan sel tumbuhan atau hewan (Andreas, 2017).

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat
untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya
mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting
dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi (Pramesti, 2000).

Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung
yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik
objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya
dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar (Volk dan Wheeler, 1984).

Mikroskop merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengamati benda yang
berukuran kecil dan tipis dengan bantuan cahaya. Mikroskop terdiri dari bagian–bagian,
dimana  masing–masing bagian tersebut mempunyai fungsi–fungsi tersendiri yaitu lensa
okuler berfungsi memperbesar bayangan preparat yang dihasilkan oleh lensa obyek,
makrometer berfungsi mengatur jarak fokus dari lensa obyektif kepreparat secara kasar,
mikrometer berfungsi mengatur jarak fokus dari lensa obyektif kepreparat secara halus,
tabung lensa berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembesaran bayangan antara lensa
okuler dengan lensa obyektif, lengan mikroskop berfungsi untuk mengangkat atau
memindahkan mikroskop, revolver berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan lensa
obyektif, lensa obyektif berfungsi untuk memperbesar semu preparat yang diamati, panggung
berfungsi meletakkan kaca sediaan untuk mengatur cahaya yang masuk pada lensa, penjepit
berfungsi untuk menahan kaca sediaan (tempat preparat agar tidak bergeser), kondensor
berfungsi untuk memfokuskan cahaya agar tepat pada benda yang diamati, diafragma
berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang datang dari bawah, cermin berfungsi
menangkap sinar utama, sekrup lensa kondensor berfungsi mengatur jarak dari diafragma ke
lensa objektif untuk mendapatkan gambar yang baik, kaki / dasar berfungsi untuk tempat
berdirinya mikroskop. (Gabriel, 1996).

 6. Sejarah singkat mikroskop


Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi.
Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664
Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang
dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan
Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan
konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme (Kusnadi, 2003).

4. cara pengamatan mikroskop dengan perbesaran 100x dan penjelasan mengenai fungsi
minyak imersi

Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan
menggunakan mikroskop
a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah,
dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.

b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata
(untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan
lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma
sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup).

c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum
jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa
objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui
okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur
halus sampai preparat jelas terlihat.

d. Lihat lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi
(misalnya 45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat,
kmd lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus
secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.

e. Amati preparat, apabila perlu digambar

f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan
tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.

Jika perbesaran lensa objektif diganti menjadi 100 kali sehingga perbesaran total
menjadi 1000 kali, sebelumnya harus kita teteskan pada permukaan gelas benda/objek satu
tetes minyak imersi dengan pipet (Chaeri).

Entjang (2003:8) menjelaskan untuk lebih memperjelas bayangan yang akan dilihat,
antara objek yang akan dilihat dengan lensa objektif diberi minyak imersi. Minyak imersi ini
akan memperbanyak cahaya yang menuju lensa objektif setelah melewati objek sehingga
objek akan terlihat lebih jelas.

Anda mungkin juga menyukai