Anda di halaman 1dari 16

makalah tekhnik laboratorium (mikroskop)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang sangat terbatas. Oleh karna itu
banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat di periksa
dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam
pengamatan, terutama dalam bidang biologi, adalah mikroskop. Mikroskop berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati
objek yang sangat halus sekalipun. Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan
dalam melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mengamati
dan mempelajari struktur dan benda benda mikroskopis.

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop,
bagaian-bagain mikroskop, fungsinya, dan cara perawatan serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali
baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin
ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan
mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat mahasiswa untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal berikut:

Mengetahui macam-macam jenis mikroskop.

Mengetahui cara perawatan dan kegunaan dari mikroskop

Mengetahui cara perlakuan objek pengamatan pada masing-masing mikroskop

Dapat mengoperasionalkan mikroskop dengan benar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang
memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert
Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat
melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman
yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi
yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme (Kusnadi, 2003).

Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang
artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat
obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop
yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop
baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis
besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Anonim, 2010).

Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau
resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan
dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak
minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik
berbeda dan terpisah (Campbell, 2000).

Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop optik dapat
dibedakan menjadi mikroskop monokuler atau binokuler dan mikroskop stereo. Mikroskop
binokuler digunakan untuk pengamatan benda tipis dan transparan. Penyinaran diberikan dari
bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan yang
tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari
bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar, 2012).

Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop bino (latin :
bino = dua, dan oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan
mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat
ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian
objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop
membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut
perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak
tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian (Goldsten, 2004).

Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan yang diperoleh. Cahaya yang
dipantulkan dari suatu titik objek tidak dapat direkombinasi kagi untuk membuat titik lain
yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya pembesaransebuah mikroskop,
yaitu kemampuan untuk membeda- bedakan rincian halus, adalah sebanding dengan medium
yang ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya
pembesaran paling baik (meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek)
adalah sekitar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu tidak akan diperbesar
sebagai lebih dari satu objek (Abercombie, 1933).

Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya
pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah adalah kemampuan untuk membedakan dua titik
yang berdekatan sebagai titik yang jelas seta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa disertai
gambar yang jelas tidak berarti banyak bagi seorang yang menggunakan mikroskop. Ini
berarti tidak ada gunanya mendapat gambar yang besar tetapi kabur (W. lay. 1992).

BAB III

ISI

3.1 Mikroskop Cahaya (Compound light microscope)

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah
sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop cahaya juga mempunyai tiga sistem lensa yaitu
lensa objektif, lensa okuler dan kondensor. Objek yang diamati dapat dalam keadaan hidup
atau mati namun objek yang diamati harus bisa ditembus oleh cahaya. Jika tidak maka bisa
dilakukan penyayatan. Mikroskop cahaya ini mampu memperbesar gambar objek sampai ke
tingkat jaringan. Alat ini mempunyai kelebihan yaitu ukuran alat ini tidak terlalu besar, tidak
membutuhkan tempat yang terlalu luas sehingga mudah untuk dioperasikan, penelitaian
dengan alat ini juga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun dibalik kelebihannya
alat ini mempunyai kekurangan yaitu gambar pada perbasaran maksimum akan terlihat
kurang jelas, dan hal tersebut bisa diatasi dengan digunakan minyak imersi maka gambar
akan terlihat lebih jelas walaupun tidak sebaik hasil gambar pada mikroskop elektron.
a. Bagian dan Fungsi Mikroskop

Gambar 3.1 mikroskop cahaya

Keterangan :

Lensa okuler (eyepiece) : Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif

Pemutar lensa objektif (Revolving nosepiece) : Untuk memutar objektif sehingga mengubah
perbesaran

Tabung pengamatan / tabung okuler (Observation tube) : untuk menghubungkan lensa okuler
dengan lensa objektif

Meja benda (Stage) : untuk meletakan kaca objek

Condensor (Condenser) : Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif

6. Lensa objektif (Objective lense) : Untuk memperbesar spesimen

7. Pengatur kekuatan lampu (Brightness adjustment knob) : Untuk memperbesar dan


memperkecil cahaya lampu

8. Tombol daya (Main switch)

Cincin pengatur diopter (Diopter adjustmet ring) : Untuk menyamakan fokus antara mata
kanan dan kiri

10. Pengatur jarak interpupillar (Interpupillar distance adjustment knob)

Penjepit kaca objek/spesimen (Specimen holder)

Sumber cahaya (Illuminator)

Sekrup pengatur vertikal (Vertical feed knob) :Untuk menaikkan atau menurunkan kaca
objek

14. Sekrup pengatur horizontal (Horizontal feed knob) : Untuk menggeser ke kanan / kiri
objek glas

15. Sekrup fokus kasar (Coarse focus knob) : Untuk menaik turunkan meja objek (untuk
mencari fokus) secara kasar dan cepat

16. Sekrup fokus halus (Fine focus knob) : Untuk menaik turunkan meja benda secara halus
dan lambat

17. sekrup pengencang tabung okuler (Observation tube securing knob)


sekrup pengatur kondenser (Condenser adjustment knob) : Untuk menaik-turunkan
kondensor

kaki mikroskop : sebagai alas tempat tumpuan mikroskop berdiri

Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.

21. Diafragma, alat yang dapat ditutup dan dibuka, untuk mengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke objek.

b. Cara Perawatan Mikroskop Cahaya

Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak, dengan satu tangan
memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau
kakinya.

Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai
titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.

Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu poros di bawah lensa
okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah
berjarak 1cm dari atas meja benda.

Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi tegak agar debu
tidak banyak menempel.

Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan kertas lensa dan cairan Xylol
sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir,
dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.

Membersihkan lensa dengan kertas khuss lensa dan bagian lainnya dengan kain lap yang
bersih dari bahan halus (flenel) atau setiap akan menggunakan mikroskop.

Hindari menaruh kabel listrik dibawah meja objek karena akan merusak kondensor.

c. Cara Prelakuan pada Objek Mikroskop Cahaya

Benda atau obyek yang akan diamati dengan mikroskop ini, harus memiliki ukuran yang
kecil, tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Objek yang diamati bisa berupa preparat
permanen atau preparat bukan permanen. Ada dua cara membuat preparat bukan permanen
yaitu

Membuat preparat tanpa penyayatan misalnya pada waktu pengamatan


mikroorganisme yang ada dalam air. Caranya: air yang akan diamati, diambil dengan pipet
tetes dan tempatkan pada kaca obyektif dan tutup dengan kaca penutup, amati dengan
mikroskop.
Membuat preparat dengan penyayatan misalnya penampang daun, batang, akar, otot
dan lain-lain Caranya: menyayat organ setipis mungkin, untuk membuat sayatan yang baik
dan tipis dengan menggunakan silet yang tajam.

3.2 Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan bentuk pengembangan dari mikroskop optik. Mikroskop ini
khusus digunakan untuk objek objek makroskopis. Mikroskop ini hanya mampu
memperbesar objek 7 hingga 70 kali perbesaran. Mikroskop stereo menggunakan dua jenis
lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop ini memiliki beberapa keunggulan
yaitu gambar objek yang dihasilkan dalam bentuk 3 dimensi, hasil perbesaran objeknya
terlihat lebih tajam, sumber pencahayaan yang berasal diatas juga membuat objek yang relatif
tebal dapat diamati dengan jelas. Dan kelemahan mikroskop ini tidak dilengkapi dengan
kondensor ataupun diafragma seperti pada mikroskop lainnya. (Anne , 2012).

a. Bagian dan Fungsi Mikroskop Stereo

Gambar 3.2 mikroskop stereo

1. Lensa okuler (Oculars eyepiece) : Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa
objektif.

2. Cincin pengatur diopter (Diopter adjustment ring) : Untuk menyamakan fokus antara
mata kanan dan kiri.

3. Sekrup pengatur pembesaran (Zoom control knob) : Untuk mengatur perbesaran objek
dengan menaik turunkan lensa objek.

4. Sekrup pengatur fokus (Focusing knob) : Untuk mengatur titik fokus pada spesimen

5. Meja objek (Stage plate) : tempat untuk meletakan spesimen.

6. Penjepit spesimen / preparat (Stage clip) : untuk menjepit spesimen.

kaki mikroskop : sebagai alas tempat tumpuan mikroskop berdiri

8. Rotating objective : untuk menaik turunkan lensa objek

Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.

10. Pengatur jarak interpupillar (Interpupillar distance adjustment knob)

b. Cara merawat mikropkop stereo


Cara merawat mikroskop dengan baik adalah jika membawa mikroskop ini pegang
tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya. Jangan
mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop dan
jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas
atau jatuh apabila hal ini dilakukan. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan,
pakailah penutup plastik agar terhindar dari debu. Simpan pada tempat yang kering dan
usahakan dalam lemari yang dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. Lensa
yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah
dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol. Lakukan dengan hati-hati karena lensa
mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.

c. Cara Prelakuan pada Objek Mikroskop Stereo

3.3 Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan


pembesaran objek sampai 100 ribu kali. Elektron yang diguankan berguna sebagai sumber
cahaya. Mikroskop elektron memiliki bentuk yang lebih besar daripada mikroskop cahaya.
Menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan
dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang
jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop
cahaya. Sumber pencahayaan dalam mikroskop cahaya adalah sinar yang didapat dari elektro
statik dan elektro magnetik.Medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa
dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya. (Anne, 2012).

Mikroskop elektron mempunyai dua tipe yaitu mikroskop elektron scanning (SEM)
digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), objek yang
diamati tiga dimensi. dan mikroskop elektron transmisi (TEM) digunakan untuk mengamati
struktur detil internal sel, objek yang diamati dua dimensi. (Dasumiati, dkk. 2013)

Gambar 3.3 mikroskop elektron

a. Bagian dan fungsi mikroskop elektron

Mikroskop dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Bagian Mekanik terdiri atas:

a. Statip/ tangkai/ lengan mikroskop.

b. Tabung : untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

c. Revolver/ pengatur fokus : Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran.


d. Alas/Kaki : sebagai alas tempat tumpuan mikroskop berdiri.

e. Penjepit/ klep : untuk menjepit preparat.

f. Sekrup penggeser objek : menaikkan atau menurunkan kaca objek dan menggeser ke
kanan atau ke kiri objek.

g. Meja benda : untuk meletakan kaca objek.

Bagian Optik terdiri atas:

a. Lensa Okuler : Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif

b. Lensa objektif : Untuk memperbesar gambar spesimen

c. Diafragma : Alat yang dapat ditutup dan dibuka, untuk mengatur banyaknya cahaya
yang masuk ke objek

d. Kondensor : Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif

e. Cermin

b. Cara merawat Mikroskop Elektron

1. Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa objekif,
putar lensa objektif dengan pembesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendah-rendahnya
tepat di atas lubang meja mikroskop.

2. Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.

3. Simpan mikroskop elektron pada ruangan yang cukup besar dan tidak lembab namun
tidak juga terlalu panas.

4. Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang
tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat
penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50 derajat C.

c. Cara perlakuan terhadap objek mikroskop elektron

Agar pengamat dapat mengamati preparat dengan baik, diperlukan persiapan sediaan dengan
tahap sebagai berikut :
o melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah struktur sel yang
akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa glutaraldehida atau
osmium tetroksida.

o pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis mungkin agar
mudah diamati di bawah mikroskop. Preparat dilapisi dengan monomer resin melalui proses
pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan mikrotom. Sayatan
yang telah terbentuk diletakkan di atas cincin berpetak untuk diamati.

o pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat yang akan


diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan logam berat
seperti uranium dan timbal.

3.4 Mikroskop Pender

Mikoskop pender digunakan untuk mendeteksi agen etiologik (Ag) atau respon imun (Ab)
pada spesimen penderita penyakit infeksi yang dicurigai . Mikroskop pender ini dapat
digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus)
dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari
serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi
Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang
dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. (Volt,
Wheeler, 1988).

Mikroskop ini juga dilengkapi dengan sinar ultra violet. Ketika sinar ultra violet ini tidak
dipakai maka mikroskop pendar juga dapat berfungsi sebagai mikroskop cahaya biasa.
Perbesaran pada mikroskop ini mamp sampai 1000 kali perbesaran. Strukturnya hampir sama
dengan mikroskop cahaya namun ukurannya agak lebih besar dan fitur-fiturnya lebih lengkap
dan canggih dari mikroskop cahaya. Mikroskop pendar ini mempunyai perbesaran lensa
objektif 4x, 10x, 40x, 70x dan 100x. Hasil gambar dengan mikroskop ini sudah dapat
diketahui berapa diameter per satu sel dan berapa jarak antar sel. (Tim Pengajar , 2012)

Gambar 3.4 mikroskop pendar

a. Bagian dan fungsi Mikroskop Pendar

Bagian bagian dan fungsi pada mikroskop penda hampir sama dengan mikroskop cahaya
namun perbedaanya pada mikroskop ini dilengkapi dengan lampu mercury dan kamera.
Lampu mercury berfungsi untuk memberikan warna pada objek preparat agar terlihat lebih
jelas dan kamera berfungsi untuk mentransfer gambar objek pada monitor.
b. Cara Merawat Mikroskop Pendar

1. Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa objekif,
putar lensa objektif dengan pembesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendah-rendahnya
tepat di atas lubang meja mikroskop.

2. Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.

3. Simpan mikroskop pendar pada ruangan yang cukup besar dan tidak lembab namun tidak
juga terlalu panas.

4. Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang
tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat
penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50 derajat Celcius.

c. Cara Perlakuan Pada Objek Mikroskop Pendar

Benda atau obyek yang akan diamati dengan mikroskop ini hampir sama dengan objek yang
diamati pada mikroskop cahaya,yaitu harus memiliki ukuran yang kecil, tipis sehingga dapat
ditembus cahaya. Objek yang diamati bisa berupa preparat permanen atau preparat bukan
permanen. Ada dua cara membuat preparat bukan permanen yaitu

Membuat preparat tanpa penyayatan misalnya pada waktu pengamatan


mikroorganisme yang ada dalam air. Caranya: air yang akan diamati, diambil dengan pipet
tetes dan tempatkan pada kaca obyektif dan tutup dengan kaca penutup, amati dengan
mikroskop.

Membuat preparat dengan penyayatan misalnya penampang daun, batang, akar, otot
dan lain-lain Caranya: menyayat organ setipis mungkin, untuk membuat sayatan yang baik
dan tipis dengan menggunakan silet yang tajam.

3.5 Mikroskop Fase Kontras

Mikroskop fase kontras adalah mikroskop yang digunakan untuk mengamati benda atau sel
hidup yang tidak diwarnai dengan kontras sehingga bisa diamati bagian-bagian sel secara
lebih teliti. mikroskop ini menggunakan retardasi cahaya spesimen untuk menghasilkan
perbedaan fase yang dikonversi ke kontras. Mikroskop Fase kontras menggunakan iluminasi
bidang terang dengan suatu phase annulus (pada kondensor) dan phase plate (dipasang pada
obyektif) pada lintas cahaya. Bayangan yang dihasilkan nyata (tidak maya) dan perbesaran
maksimum pada lensa adalah 1000 kali perbesaran. (Anne. 2012)
Gambar 3.5 mikroskop fase kontras.

a. Bagian dan fungsi Mikroskop Fase Kontras.

1. Lensa okuler

Terpasang hanya 1 lensa (mikroskop monokuler) dan 2 lensa (mikroskop binokuler) dekat
dengan mata orang yang mengamati, pembesaran dapat diganti sesuai keperluan. Berfungsi
untuk pembesaran benda yang kita amati.

2. Tabung mikroskop berfungsi untuk menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.

3. Pemutar

a. Pemutar kasar berfungsi untuk menggerakkan tabung dengan penggeser berar dan
mengatur jarak obyek dengan lensa sehingga diperoleh bayangan yang jelas.

b. Pemutar halus berfungsi untuk mengatur tabung dengan pergeseram kecil, sehingga focus
lebih tepat dan yang kita amati nampak lebih jelas.

4. Revolver terletak dibagian bawah tabung, pada bagian ini terpasang lensa obyektif.
Berfungsi untuk memilih lensa obyektif dengan pembesaran yang kita kehendaki dengan cara
memutar bagian ini.

5. Lensa obyektif terpasang dekat dengan objek yang kita amati, biasanya ada 3 lensa yang
terpasang sekaligus.

Berfungsi tntuk pembesaran benda yang kita amati.

6. Meja obyek berfungsi untuk meletakkan obyek yang kita amati

7. Pengatur meja preparat berfungsi mengatur meja preparat

8. Penjepit kaca obyek berfungsi untuk menjepit obyek agar tidak mudah bergeser.

9. Diafagma berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang masuk melalui meja obyek

10. Reflektor berfungsi untuk menangkap dan memantulkan sinar.

11. Pegangan berfungsh untuk pegangan waktu mengangkat mikroskop.

12. Kaki mikroskop berfungsi mengokohkan kedudukan mikroskop.

b. Cara perawatan mikroskop fase kontras


Cara perawatan pada mikroskop fase kontras pada umumnya sama dengan yang mikroskop
yang lain yaitu :

1. Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa objekif,
putar lensa objektif dengan pembesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendah-rendahnya
tepat di atas lubang meja mikroskop.

2. Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.

3. Simpan mikroskop pendar pada ruangan yang cukup besar dan tidak lembab namun tidak
juga terlalu panas.

4. Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang
tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat
penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50 derajat Celcius.

c. Cara perlakuan pada objek mikroskop fase kontras

Cara perlakuan pada objek pada mikroskop fase kontras pada umumnya sama dengan
mikroskop yang lain namun hasilnya saja yang berbeda.

3.6 Mikroskop Darkfield

Mikroskop medan gelap adalah mikroskop yang digunakan untuk melihat bakteri dalam
keadaan hidup. Mikroskop ini mempunyai kondensor yang mencegah cahaya ditransmisikan
melalui bahan, tapi sebaliknya menyebabkan cahaya merefleksikan bahan pada sudut
tertentu, sehingga objek kelihatan lebih besar bersinar dengan latar belakang yang gelap.
Dengan menahan sebagian berkas cahaya yang masuk ke dalam kondensor, cincin medan
gelap hanya melewatkan berkas cahaya yang mengenai objek pada slide spesimen agar
memasuki objektif. Karena itu objeknya (mikroba) menjadi diterangi dalam medan
mikroskopik yang seharusnya gelap. (Julian, 2012)

Gambar 3.6 Mikroskop Medan Gelap

Bagian dan Fungsi Mikroskop Medan Gelap.

Secara umum terdapat tiga bagian pada mikroskop ini yakni bagian statip, teropong, serta alat
penerangan.

a Statip.

Statip terdiri dari :


Kaki, berbentuk persegi, tapal kuda atau bentuk lain.

Tiang yang berfungsi menghubungkan kaki dengan tangkai, atau tiang dan tangkai,
dapat berupa satu kesatuan.

Tangkai yang merupakan pendukung teropong.

Meja benda merupakan tempat untuk meletakkan sediaan yang akan kita lihat dengan
mikroskop. Pada meja benda terdapat lubang yang berguna untuk meneruskan sinar dari
bawah meja benda melalui sediaan terus ke teropong.

Sekrup-sekrup penggerak sediaan. Jumlahnya 2 buah terletak atau di samping meja


benda, berguna untuk menggerakkan sediaan ke kiri dan ke kanan, ke muka dan ke belakang,
sehingga kita dapat meletakkan sediaan atau bagian sediaan tepat di bawah teropong supaya
kita dapat melihat bayangannya. Sediaan tersebut dijepit oleh jepit yang terletak pada bagian
yang digerakkan oleh sekrup-sekrup tersebut. Mungkin pula seluruh meja benda dapat
digerakkan ke muka dan ke belakang. Pada bagian yang bergerak tersebut dan pada tepi meja
biasanya terdapat bagian skala, hingga dapat ditentukan dengan tepat tempat dari tiap bagian
pada sediaan.

Sekrup-sekrup pengatur jarak antara teropong dan sediaan. Jumlahnya mungkin 1 atau
2. Letak sekrup ini mungkin pada tiang (jika yang digerakkan meja bendanya naik-turun
sedang teropongnya tetap) atau pada tangkai (jika yang digerakkan teropongnya naik turun,
sedang meja bendanya tetap). Jika jumlah sekrup hanya sebuah maka sekrup tersebut dapat
memberikan gerakan (pada meja benda atau teropong) yang cepat maupun lambat. Jika
jumlah sekrup ada 2 buah maka sekrup yang besar (sekrup makrometer) menggerakan meja
benda atau teropong dengan gerakan yang cepat, sedang sekrup yang kecil (sekrup
micrometer) menggerakkan meja benda atau teropong dengan gerakan yang lambat.

b Teropong.

Ini terdiri dari :

Objektif

Ini merupakan lensa atau susunan lensa yang terdapat di bagian bawah teropong yang
menghadap pada sediaan. Biasanya terdapat 2, 3, atau 4 buah objektif terpasang bersama-
sama pada bagian yang disebut revolver yang dapat berputar-putar, sehingga kita dapat
memilih objektif mana yang akan kiat pakai yakni dengan menempatkan objektif tersebut
lurus dengan buluh teropong. Objektif-objektif tersebut mempunyai perbesaran yang
berlainan, biasanya 10x, 45x, dan 100x. 10x adalah perbesaran lemah dan 45x disebut
perbesaran kuat. Bilangan-bilangan tersebut tertulis pada objektif-objektif yang bersangkutan.

Okuler.

Ini merupakan lensa atau susunan lensa yang terdapat di bagian atas teropong yang
menghadap pada mata kita. Perbesarannya biasanya 5x, 6x, 10x, atau 12x. Okuler berada
lepas pada tabung okuler, sehingga kita tidak boleh memegang mikroskop dengan terbalik
karena lensa okuler dapat jatuh.

Buluh teropong.

Merupakan bagian mikroskop yang membatasi okuler serta objektif dengan revolvernya.
Buluh teropong ini miring ke arah pemakai mikroskop serta dapat diputar-putar

c Alat penerangan.

Alat ini terdiri dari :

Cermin

Merupakan alat untuk menangkap sinar. Biasanya terdapat 2 macam cermin yaitu datar dan
cekung. Kalau keadaan cukup terang biasanya kita memakai cermin yang datar tetapi jika
keadaan kurang terang atau jika pada pemakaian cermin datar kita dapati bayangan-bayangan
benda yang terdapat di sekitar mikroskop, maka kita harus memakai cermin yang cekung.
Sumber cahaya disini adalah matahari atau lampu.

Gelas filter.

Merupakan gelas yang berwarna biru atau hijau atau warna lainnya yang dapat dipasang di
bawah lensa kondensor maupun di atas cermin. Gelas semcam ini boleh dipakai bila
menggunakan lampu. Gelas filter memiliki keuntungan diantaranya mengurangi silau,
menegaskan batas-batas dari sediaan, mengurangi panas.

Diafragma.

Merupakan bagian yang dapat membuka dan meuntup yang berguna untuk mengatur
banyaknya sinar yang masuk ke dalam mikroskop. Membuka serta menutupnya dapat diatur
dengan menggerakkan tangkai di tepi kondensor. Kalau diafragma membuka maksimal sinar
yang masuk paling banyak, makin menutup diafragma tersebut maka makin sedikit sinar
yang masuk.

Kondensor.

Merupakan bagian yang terdiri dari lensa-lensa yang berguna untuk pemusatan sinar.
Kondensor tetap tidak dapat bergerak menempel di bawah meja benda atau ada pula
mikroskop yang kondensornya dapat naik turun.

Secara umum cara perawatan dan cara perlakuan objek pada mikroskop ultaviolet hampir
sama dengan mikroskop cahaya.

3.7 Mikroskop ultra violet


mikroskop ultraviolet adalah variasi mikroskop cahaya yang menggunakan cahaya ultraviolet
sebagai sumber utama pencahayaannya. Dengan pencahayaan ultraviolet, maka perbesaran
bisa ditingkatkan menjadi 2 kali lipat dari mikroskop cahaya. cahaya ultra violet mempunyai
panjang gelombang yang pendek jika dibandingkan cahaya yang biasa dilihat oleh manusia.
namun karena harganya yang mahal dan penggunaaanya yang rumit mikroskop ini jarang
sekali dipakai oleh para peneliti dan pelajar. (Anne. 2012)

Gambar 3.7 mikroskop ultraviolet.

bagian bagian mikroskop ultraviolet

bagian bagian mikroskop ultraviolet pada umumnya adalah

1. Lensa Okuler : untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif

2. Tabung Mikroskop : Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan

3. Tombol pengatur fokus kasar : Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga
tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat

4. Tombol pengatur fokus halus : Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat,
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat

5. Revolver : Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan

6. Lensa Objektif : Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang
diamati.

7. Lengan Mikroskop

8. Meja Preparat : Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati

9. Penjepit Objek Glass : Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak
bergeser.

10. Kondensor : Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
yang masuk dalam mikroskop

11. Diafragma : Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada
meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk
mikroskop

12. Kaki Mikroskop : Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas
meja.
Secara umum cara perawatan dan cara perlakuan objek pada mikroskop ultaviolet hampir
sama dengan mikroskop cahaya.

BAB VI

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat sesuatu yang berukuran sangat kecil
(benda renik). Dan ada berbagai macam mikroskop diantaranya mikroskop cahaya,
mikroskop stereo, mokroskop elektron, mikroskop pendar, mikroskop fase kontras,
mikroskop medan gelap dan mikroskop ultraviolet.

Secara umum cara perawatan dan kegunaan mikroskop adalah sama namun ada beberapa
hal yang berbeda yaitu objek sediaan pada mikroskop.

Cara perlakuan objek pada masing-masing mikroskop berbeda ada yang harus
menggunakan kaca objek ada juga yang tidak.

Anda mungkin juga menyukai