Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM3 IPA MI/SD 1

ACARA I

MIKROSKOP

DISUSUN OLEH :

NAMA :ANGGI ALYA ADRIANA

NIM :230106133

KELOMPOK : 1

KELAS :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2023
Pelaksanaan Praktikum

A. Waktu dan tempat

1. Tujuan Praktikum : - Mengenal komponen dan cara penggunaan mikroskop


- Mengamati berbagai macam bentuk makhluk hidup
- Untuk mengamati objek yang berukuran kecil atau mikro
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
2. Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 09 November 2023
3. Tempat Praktikum : Laboraturium Biologi Dasar
Laboraturium Terpadu UIN Mataram
Landasan Teori

A. Mikroskop

Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan


seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat
penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama
tahun 1600-an. Mikroskop pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) pada zaman
Renaissans. (Campbell, 2010).

Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikro: kecil dan skopos = tujuan
yang dapat. Jadi dapat diartikan sebagai bahwa mikroskop adalah alat optik yang
memiliki tujuan untuk mengamati objek yang berukuran kecil atau mikro yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam
kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop pengamatan benda-benda
mikroskopis menjadi lebih mudah dilaksanakan. Karena mikroskop ini mempunyai
lensa-lensa yang mampu memperbesar benda tersebut. Pembesaran benda yang diamati
menggunakan mikroskop adalah pembesaran dari lensa okuler x pembesaran dari
lensa objektif. Misalnya, bila diamati menggunakan lensa okuler 10 x dan lensa objektif
10 x maka benda yang diamati diperbesar 10 x 10 = 100 x. (Sitti & Nawangsari 1999:
18).1

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal
dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi
dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi
lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan
kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop
cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan
mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop
monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler
memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana dan mikroskop riset.
(Nono Sutarno, 2001).2

1
Sulistyaindriani. 2010. Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya.
22
Sutarno, Nono. 2011. Biologi Umum Lanjutan I. Universitas Terbuka : Jakarta
Menurut Nono Sutarno (2001) mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler
dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran objektif sebagai berikut:

1. Objektif 4x dengan okuler 10x, perbesaran 40x

2. Objektif 10x dengan okuler 10x, perbesaran 40x

3. Objektif 40x dengan okuler 10x, perbesaran 400x

4. Objektif 100x dengan okuler 10x, perbesaran 1000x

B. Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya

Gambar 3.1 Mikroskop dan Bagian-bagiannya


 Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk
membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

 Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk
bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk
menentukan perbesaran lensa objektif.

 Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

 Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung


mikroskop secara cepat.3

33 Yudhistira Soetarmi, Sitti & Nawangsari. 1999. IPA Biologi. Penerbit Erlangga : Jakarta.
 Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.

 Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya.

 Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor
ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang
terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika
cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan
cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

 Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

 Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini
dapat putar dan di naik turunkan.

 Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

 Penjepit Kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak
mudah bergeser.

 Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

 Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

 Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

C. Kerja Mikroskop
Mikroskop digunakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membawa mikroskop dengan hati-hati dengan cara salah satu tangan memegang pada
batang tubuh mikroskop, sedangkan tangan yang lain menyangga dasar mikroskop.
2. Meletakkannya di tempat yang datar dan apabiala menggunakan mikroskop mikroskop
cahaya carilah tempat yang mendapat cukup cahaya.
3. Sebelum menempatkan slide preparat pada meja objek, gunakan pengatur kasar untuk
menurunkan meja preparat sampai paling bawah. Kemudian aturlah cermin supaya
cahaya dapat dilihat melalui lensa okuler.
4. Letakkan slide preparat pada meja objek dengan benar, lalu tahan slide preparat dengan
jepitan objek.
5. Aturlah perbesaran lensa objektif hingga perbesaran yang paling rendah, kemudian
mulailah pengamatan dengan memutar pengatur halus hingga mendapatkan bayangan
benda yang jelas sesuai mata.
6. Apabila ingin mendapatkan perbesaran yang lebih jelas, aturlah lensa objektif ke
perbesaran yang lebih tinggi. Tetapi jangan sampai meja preparat menekan slide preparat
agar tidak pecah.
7. Jika telah selesai, turunkan meja objek dengan menggunakan pengatur kasar sampai
posisi meja objek pada posisi paling bawah. Setelah itu putar knob lensa objektif hingga
mencapai lensa perbesaran yang paling rendah, lalu setelah itu ambil slide preparat.
8. Bersihkan mikroskop dengan tissue, dan simpan kembali mikroskop pada tempatnya.

D. Kalibrasi Mikrometer
Objek organisme yang diukur menggunakan mikroskop berukuran sangat kecil
sehingga membutuhkan pengukuran yang disebut dengan micrometer. Mikrometer
sendiri terbagi menjadi 2 yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Untuk
mengukur panjang atau lebar suatu objek, pertama adalah mengkalibrasi anatara
micrometer okuler dengan micrometer objektif dengan : 1skala=0,01 mm. Lalu lakukan
kalibrasi micrometer okuler dengan langakah sebagai berikut :
1. Menempatkan micrometer objek diatas kaca objek.
2. Lepaskan lensa okuler dan ganti dengan micrometer okuler
3. Aturlah posisi dimana skala micrometer okuler berimpitan dengan skala micrometer
objektif.
4. Himpitkan kedua micrometer dan hitung jumlah garis skala pada kedua micrometer
tersebut. Kalibrasi Mikrometer
1. 1 skala pada micrometer okuler = 0,01 mm = 1µm
2. 4 skala pada micrometer okuler = 1 skala pada micrometer objektif
E. Jalur cahaya pada mikroskop
Jika satu lensa tidak mencukupi, beberapa lensa dapt diatur menjadi satu dibelakang
yang lainnya. Begitulah cara kerja dari efek perbesaran, yang dapat memperbesar
hingga 2000x. Mikroskop klasik memeperbesar dengan dua cara : lensa objektifnya
menghasilkan gambar yang telah diperbesar dari suatu objek yang biasa disebut dengan
intermediate image plane, dan lensa mata atau okuler memperbesar intermediate image
dengan cara yang sama.
Arah panah pada gambar dibawah menunjukkan bagaimana cahaya masuk dari
sebuah objek dan diproses melalui 3 lensa. Seharusnya kita hanya melihat asal sinar
pada kedua sisi ujung objek. Hal ini akan cukup untuk menjelaskan proses perbesaran.
Ilustrasi dibawah menunjukan arah cahaya yang benar dengan menggunakan prinsip
ICS ( Infinity Color-corrected System) yang juga digunakan pada mikroskop Axiolab.
Langkah selanjutnya yang termasuk dalam mikroskop modern dengan “infinity optics” :
sebuah tabung lensa ditambahkan untuk mendukung objektif. Lensa objektif
menghasilkan gambar dalaml jarak yang tak terdefinisikan, dengan focal length = 164.5
mm, kemudian menghasilkan intermediate image dari cahaya paralel ini.

Gambar 2 jalur cahaya masuk. Kapitza, 1997. Microscope from the very beginning.
 Cara kerja

Pertama,siapkan bahan yang digunakan untuk praktikum .Bahan utamanya adalah


huruf a dan i yang digunting dari kertas koran.lalu,diletakkan diatas objek glass
kemudian kertas a dan i dibasahi dengan setetes air menggunakan pipet tetes. Lalu, slide
glass diletakkan di atas objek glass dengan ditempelkan pada air dengan kemiringan 45°
sehingga air merata di sepanjang sisi gelas penutup.jika kelebihan air di luar slide
glass,gunakan tissue untuk menghisap kelebihan air. Kemudian, objek glass diletakkan
diatas meja benda dengan posisi huruf a dan i terbaca normal dan objek glass tersebut di
jepit dengan penjepit slide. Selanjutnya, Lensa objektif dengan perbesaran lemah
diposisikan segaris dengan objek. Atur jarak lensa objektif terhadap objek ± 0,5 cm.
Terakhir,objek diamati melalui lensa okuler.jika objek belum terlihat jelas,maka atur
menggunakan pengatur kasar sehingga diperoleh bayangan yang jelas.Kemudian
geserlah objek glass dengan penggerak mekanik ke atas atau ke bawah dan ke kanan atau
ke kiri, amati dan catatlah hasil pengamatan .
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mikroskop merupakan alat yang berfungsi untuk melihat obyek yang sangar kecil
sehingga strukturnya terlihat jelas. Hal ini sangat memudahkan aktivitas manusia dalam
mengamati benda yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang, misalnya untuk
mengidentifikasi suatu struktur dari bagian makhluk hidup tertentu. Jenis mikroskop
yang berbeda memiliki tingkat perbesaran yang berbeda pula. dari Sifat bayangan yang
terbentuk di lensa obyektif adalah maya, terbalik, diperbesar. Sedangkan mikrometer
yang kita gunakan untuk mengukur obyek didalam mikroskop adalah mikrometer okuler.
Untuk mengetahui hasil pengukuran sebenarnya kita harus mengkalibrasi hasil
pengamatan terlebih dahulu.

B. Saran

Untuk praktikum selanjutnya asisten dapat lebih interaktif untuk mengajarkan materi
praktikum kepada praktikan. Koordinasi antar asisten juga perlu ditingkatkan, karena
ada beberapa hal yang praktikan tanyakan namun asisten masih perlu berkoordinasi
terlebih dahulu dengan asisten penanggung jawab sehingga sempat menimbulkan
kebingungan.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N,A. and Reece, J,B. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta : Erlangga
Campbell, A. Neil. dkk. 2010. Biologi. Penerbit Erlangga : Jakarta
Kapitza, G. 1997. Microscope fro the very beginning. Germany : Zeiss

Purwoko. dan Fendi. 2009. Physics For Senior High School Year X. Jakarta :
Yudhistira Soetarmi, Sitti & Nawangsari. 1999. IPA Biologi. Penerbit Erlangga :
Jakarta.
Sulistyaindriani. 2010. Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya.
http://sulistyaindriani/wordpress.com. Diakses tanggal 8 Oktobr 2013.
Sutarno, Nono. 2011. Biologi Umum Lanjutan I. Universitas Terbuka : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai