Anda di halaman 1dari 19

LOGBOOK

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


MIKROSKOP
(O – 2)

Nama : M. Alifiyansyah Nur P.

NPM : 140710190005

Partner : Dhiyya, Azmi, Alfianto, Annisa

NPM : 01, 04, 06, 07

Fakultas / Departemen : FMIPA / Geofisika


Kelas / Kelompok :1

Tanggal : 6 Mei 2020

Hari / Jam : Rabu / 11.00 – 13.30

Nama Asisten :

LABORATORIUM FISIK A DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAK ULTAS MATEMATIK A DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
I. TUJUAN PERCOBAAN

1.1 Menera pembesaran mikroskop untuk berbagai macam kombinasi.


1.2 Menggunakan mikroskop untuk mengukur diameter benda kecil (rambut).

II. ALAT-ALAT PERCOBAAN

2.1 Mikroskop yang dilengkapi 2 buah lensa objektif pembesaran 10 dan 40 kali
serta 2 lensa okuler pembesaran 6 dan 10 kali

Sebagai alat yang akan ditentukan pembesarannya dan digunakan untuk


mengukur diameter benda kecil.

2.2 Plat kaca mikrometer dan objek-glass

Sebagai tempat menyimpan objek yang akan diamati.

2.3 Cakram mikrometer

Untuk pembesaran dari mikroskop dengan mengombinasikan skala pada


cakram dan pada plat kaca.

2.4 Minyak imersi

Untuk memperbesar dan memperjelas benda yang diameternya sangat kecil.


III. TEORI DASAR

3.1 Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil dan tidak mampu
dilihat oleh mata telanjang, kata mikroskop berasal dari Bahasa Yunani
yaitu “mikro” yang berarti kecil dan “scapein” yang berarti melihat.

3.1.1 Sejarah Mikroskop


Menurut sejarah, orang yang pertama kali berpikir untuk membuat
mikroskop adalah Zhacarias Janssen, Janssen sendiri sehari-harinya adalah
seorang pembuat kacamata. Dibantu oleh Haris Janssen, mereka
mikroskop pertama kali pada tahun 1590. Temuan mikroskop ini
mendorong ilmuwan lain seperti Galileo-Galilei, bahkan sempat
mengklaim bahwa dirinya sebagai pencipta pertama mikroskop pada 1610.
Galileo-Galilei menyelesaikan pembuatannya pada tahun 1609.
Mikroskop yang dibuatnya menggunakan lensa optik. Namun mikroskop
berbasis optik ini tidak bisa mengamati objek dengan ukuran kurang dari
200 nm. Setelah itu, seseorang bernama Antony Van Leeuwenhoek
mengembangkan perbesaran mikroskopi dan membuat mikroskop dengan
lensa yang lebih baik.

3.1.2 Macam-Macam Mikroskop dan Bentuknya


Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada beberapa jenis
mikroskop, yaitu :
1. Berdasarkan Sumber Cahaya
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop ini mengandalkan sumber cahaya dan sinar
matahari atau lampu dalam penggunaannya. Mikroskop ini
memiliki kelemahan yaitu ketergantungan pada cahaya luar
sehingga jika cahaya minim maka akan sulit untuk
menggunakannya atau tidak bisa digunakan sama sekali sehingga
kegunaannya hanya untuk penelitian kecil dalam waktu singkat.
b. Mikroskop Elektron
Mikroskop ini merupakan penyempurnaan dari mikroskop
cahaya yang mana sumber cahaya yang digunakan berasal dari
dalam mikroskop itu sendiri. Komponen elektrostatik dan
elektrodinamiknya akan mengatur intensitas pencahayaan
mikroskop. Selain itu juga penampakan gambar yang dihasilkan
jauh berlipat kali dengan mikroskop cahaya.
2. Berdasarkan Jumlah Lensanya
a. Mikroskop Monokuler
Mikroskop ini menggunakan satu lensa saja. Penampakan
objek yang ditampilkan sudah cukup jelas. Namun mikroskop ini
hanya mampu digunakan untuk melihat objek yang sederhana.
b. Mikroskop Binokuler
Mikroskop ini menggunakan 2 lensa pembesaran yang
berarti fungsi dari lensa pertama diperkuat lagi dengan lensa yang
kedua sehingga dapat mempertajam benda meski berukuran
mikro. Jadi mikroskop ini jauh lebih efisien jika dipakai untuk
mengamati sel yang sangat kecil.

3.2 Mikroskop dalam Percobaan


Mikroskop yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Mikroskop
Binokuler. Mikroskop Binokuler adalah jenis mikroskop yang
menggunakan 2 lensa okuler.
3.3 Bagian dan Fungsi Mikroskop
1. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya di bagian ujung atas
tabung dekat dengan mata pengguna/pengamat. Fungsi utama lensa
okuler adalah untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar
dari lensa objektif.
2. Lensa Objektif
Lensa objektif ini letaknya berada di dekat objek yang akan
diamati/diteliti. Pada umumnya terdapat tiga lensa pada sebuah
mikroskop, yakni dengan perbesaran 10, 40, dan 100 kali. Lensa
objektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik, dan diperbesar.
Dimana lensa ojektif ini di atur oleh revolver untuk menentukan
pembesaran dan pengecilan lensa objektif.
3. Tabung Mikroskop (Tubus)
Kegunaan tabung mikroskop ini adalah untuk mengatur fokus
serta menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.
4. Makrometer (Pemutar Kasar)
Fungsi utama makrometer dalam bagian mikroskop adalah untuk
menarik dan menurunkan tabung mikroskop secara tepat dan cepat.
5. Mikrometer (Pemutar Halus)
Fungsi utama mikrometer (pemutar halus) dalam bagian
mikroskop adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop
secara tepat dan cepat, bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6. Revolver
Fungsi utama revolver dalam bagian mikrokop adalah untuk
mengatur perbesaran/pengecilan lensa objektif, cara penggunaannya
dengan cara memutar ke kanan atau ke kiri.
7. Reflektor
Reflektor dalam mikroskop terdiri dari 2 jenis cermin yaitu
cermin cekung dan cermin datar. Fungsi utama reflektor pada
mikroskop adalah untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja
objek melalui lubang yang terdapat pada meja objek kemudian
diteruskan ke mata pengamat.
8. Diafragma
Fungsi utama diafragma pada bagian mikroskop adalah untuk
mengatur banyak atau sedikitnya cahaya yang masuk atau cahaya yang
digunakan.
9. Kondensor
Fungsi utama kondensor pada bagian mikroskop adalah untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin kemudian
memusatkannya pada obejk, cara menggunakan alat ini bisa diputar ke
kana atau ke kiri dan bisa juga di naik turunkan.
10. Cermin
Fungsi utama cermin pada bagian mikroskop adalah untuk
menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima dengan cara
memantulkan cahaya yang masuk tersebut.
11. Meja Mikroskop
Fungsi utama meja mikroskop pada bagian mikroskop adalah
sebagai tempat meletakkan objek yang akan diteliti/diamati.
12. Penjepit Kaca Mikroskop
Fungsi utama penjepit kaca pada bagian mikroskop adalah untuk
menjepit kaca yang melapisi objek, penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
13. Lengan Mikroskop
Fungsi utama lengan mikroskop pada bagian mikroskop adalah
sebagai pegangan pada mikroskop.
14. Bagian Kaki Mikroskop
Fungsi utama kaki mikroskop pada bagian mikroskop adalah
untuk meopang atau menyangga mikroskop agar tidak mudah jatuh.
15. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
Fungsi utama sendi inklinasi pada bagian mikroskop adalah untuk
mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

3.4 Gambar Mikroskop

Gambar 1. Mikroskop Monokuler

3.5 Lensa yang Digunakan


Lensa adalah objek tembus pandang dengan permukaan, permukaan
yang memiliki sumbu utama berimpit. Sumbu utama umum adalah sumbu
utama lensa. Saat lensa dikelilingi oleh udara, sinar akan membias dari udara
menuju lensa, menembus lensa, dan dibiaskan kembali ke udara. Setiap
pembiasan dapat mengubah arah perjalanan sinar. Lensa pada mikroskop
ada 2 yaitu :
1. Lensa Objektif
Lensa ini berada di dekat objek yang diamati. Lensa ini berfungsi
dalam pembentukan bayangan dan menentukan struktur serta bagian
renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan
untuk memperbesar bayangan objek sehingga dapat memiliki nilai
“apertural” yaitu suatu ukuran daya pisah spesimen sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai 2 benda yang
terpisah. Biasanya terdapat 3 lensa objektif dengan perbesaran 4 kali.
10 kali, dan 40 kali. Besaran ini dapat diatur dengan memutar revolver.
Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, dan
diperbesar.
2. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang berada di dekat mata pengamat
yaitu ujung atas tabung. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Lensa ini membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6 kali, 10 kalo, 12 kali.
Perbedaan Lensa Objektif dan Lensa Okuler :
 Lensa Objektif => Lensa yang berada di dekat objek yang diamati
berfungsi untuk memperbesar bayangan benda.
 Lensa Okuler => Lensa yang berhubungan dengan mata pengamat
secara langsung, berfungsi untuk memperbesar
bayangan objek dari lensa objektif.

3.6 Pembentukan Bayangan Mikroskop


1. Mata Berakomodasi Maksimum
Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus
terletak dia ruang I lensa okuler agar bayangan akhir yang dibentuk
lensa okuler tepat pada titik dekat mata pengamat.
M = Mob x Mok Keterangan :
S′ ob Sn M = Perbesaran total
= | + 1|
Sob fok
Mob = Perbesaran lensa objektif
Mok = Perbesaran lensa okuler
Sn
Mok =
fok
+1 S’ob = Jarak bayangan lensa objektif
Sob = Jarak benda dari lensa objektif
Sn = Titik dekat mata (25 cm untuk
Panjang Mikroskop :
mata normal)
L = S’ob + Sok
fok = Jarak fokus lensa okuler
L = Panjang mikroskop

Gambar 2. Pembentukan bayangan untuk mata


berakomodasi maksimum

2. Mata Tak Berakomodasi


Agar mata pengamat tidak berakomodasi maka lensa okuler harus
diatur agar bayangan yang dibentuk lensa objektif tepat jatuh pada lensa
okuler.
M = Mob x Mok Keterangan :
S′ ob Sn M = Perbesaran total
= x
Sob fok
Mob = Perbesaran lensa objektif
Mok = Perbesaran lensa okuler
Sn
Mok =
fok
S’ob = Jarak bayangan lensa objektif
Sob = Jarak benda dari lensa objektif
Sn = Titik dekat mata (25 cm untuk
Panjang Mikroskop :
mata normal)
L = S’ob + fok
fok = Jarak fokus lensa okuler
L = Panjang mikroskop

Gambar 3. Pembentukan bayangan untuk mata


Tak berakomodasi

3.7 Minyak Imersi


Minyak imersi adalah sebuah minyak yang berfungsi sebagai
pelumas lensa atau untuk memperjelas bayangan benda. Biasa digunakan
kala melakukan perbesaran 200 kali karena semakin besar perbesaran, daya
pisah yang dimiliki lensa objektif semakin kecil. Semakin kecil daya pisah
akan membuat daya lensa untuk memisahkan dua titik yang berdekatan
semakin besar, jika seperti itu maka struktur benda akan terlihat kasar dan
resolusinya menjadi lebih buruk dari perbesaran dibawahnya karenanya
indeks bias harus diperbersar agar daya pisah semakin besar. Dengan
menggunakan minyak imersi dapat memperbesar indeks bias.

3.8 Rumus
 Lensa Objektif
1 1 1 h2 S′ ob
+ = M= =
Sob S′ ob Sob h1 Sob
Sn
Mok = +1
fok
 Lensa Okuler
1 1 1 Sn
+ = Mok =
Sok S′ ok fok fok
dengan S’ok = -Sn

Jarak bayangan pada lensa okuler :


1 1 1
+ =
Sok S′ ok fok
1 1 1
= +
Sok fok Sn
fok . Sn
Sok =
fok+Sn
 Perbesaran Mikroskop untuk Mata Berakomodasi Maksimum
M = Mob x Mok
S′ ob Sn
= − Sob | + 1|
fok

 Perbesaran Mikroskop untuk Mata Tak Berakomodasi


M = Mob x Mok
S′ ob . Sn
=
Sob+ S′ ok
 Lensa Okuler untuk Mata Tak Berakomodasi
S’ok = ∞
1 1 1
+ =
Sok S′ ok fok
1 1
=
Sok fok
Sok = fok
 Perbesaran Total Mikroskop
25 b
Mtot = − fok .
fob
 Panjang Mikroskop
L = fob + b + fok

3.9 Aplikasi
 Thinegrafi => Ilmu yang mengamati mineral bijih yang umumnya
mineral logam yang tidak dapat ditembus oleh cahaya.
 Petrograf => Ilmu untuk mengamati mineral pembentuk batuan.
 Theodolit => Alat ukur tanah yang digunakan untuk mengukur beda
tinggi tanah.

IV. TUGAS PENDAHULUAN


1. Gambar dan jelaskan bagian-bagian dari mikroskop serta proses
pembentukan bayangan pada mikroskop. Turunkan rumus yang digunakan!
Jawab :
1. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya di bagian ujung atas
tabung dekat dengan mata pengguna/pengamat. Fungsi utama lensa
okuler adalah untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar
dari lensa objektif.
2. Lensa Objektif
Lensa objektif ini letaknya berada di dekat objek yang akan
diamati/diteliti. Pada umumnya terdapat tiga lensa pada sebuah
mikroskop, yakni dengan perbesaran 10, 40, dan 100 kali. Lensa
objektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik, dan diperbesar.
Dimana lensa ojektif ini di atur oleh revolver untuk menentukan
pembesaran dan pengecilan lensa objektif.
3. Tabung Mikroskop (Tubus)
Kegunaan tabung mikroskop ini adalah untuk mengatur fokus
serta menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.
4. Makrometer (Pemutar Kasar)
Fungsi utama makrometer dalam bagian mikroskop adalah untuk
menarik dan menurunkan tabung mikroskop secara tepat dan cepat.
5. Mikrometer (Pemutar Halus)
Fungsi utama mikrometer (pemutar halus) dalam bagian
mikroskop adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop
secara tepat dan cepat, bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6. Revolver
Fungsi utama revolver dalam bagian mikrokop adalah untuk
mengatur perbesaran/pengecilan lensa objektif, cara penggunaannya
dengan cara memutar ke kanan atau ke kiri.
7. Reflektor
Reflektor dalam mikroskop terdiri dari 2 jenis cermin yaitu
cermin cekung dan cermin datar. Fungsi utama reflektor pada
mikroskop adalah untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja
objek melalui lubang yang terdapat pada meja objek kemudian
diteruskan ke mata pengamat.
8. Diafragma
Fungsi utama diafragma pada bagian mikroskop adalah untuk
mengatur banyak atau sedikitnya cahaya yang masuk atau cahaya yang
digunakan.
9. Kondensor
Fungsi utama kondensor pada bagian mikroskop adalah untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin kemudian
memusatkannya pada obejk, cara menggunakan alat ini bisa diputar ke
kana atau ke kiri dan bisa juga di naik turunkan.
10. Cermin
Fungsi utama cermin pada bagian mikroskop adalah untuk
menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima dengan cara
memantulkan cahaya yang masuk tersebut.
11. Meja Mikroskop
Fungsi utama meja mikroskop pada bagian mikroskop adalah
sebagai tempat meletakkan objek yang akan diteliti/diamati.
12. Penjepit Kaca Mikroskop
Fungsi utama penjepit kaca pada bagian mikroskop adalah untuk
menjepit kaca yang melapisi objek, penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
13. Lengan Mikroskop
Fungsi utama lengan mikroskop pada bagian mikroskop adalah
sebagai pegangan pada mikroskop.
14. Bagian Kaki Mikroskop
Fungsi utama kaki mikroskop pada bagian mikroskop adalah
untuk meopang atau menyangga mikroskop agar tidak mudah jatuh.
15. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
Fungsi utama sendi inklinasi pada bagian mikroskop adalah untuk
mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Mata Berakomodasi Maksimum
Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak dia ruang I lensa
okuler agar bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler tepat pada titik dekat
mata pengamat.
M = Mob x Mok Keterangan :
S′ ob Sn
= | + 1| M = Perbesaran total
Sob fok
Mob = Perbesaran lensa objektif
Mok = Perbesaran lensa okuler
Sn
Mok =
fok
+1 S’ob = Jarak bayangan lensa objektif
Sob = Jarak benda dari lensa objektif
Sn = Titik dekat mata (25 cm untuk
Panjang Mikroskop :
mata normal)
L = S’ob + Sok
fok = Jarak fokus lensa okuler
L = Panjang mikroskop
Mata Tak Berakomodasi
Agar mata pengamat tidak berakomodasi maka lensa okuler harus
diatur agar bayangan yang dibentuk lensa objektif tepat jatuh pada lensa
okuler.
M = Mob x Mok Keterangan :
S′ ob Sn M = Perbesaran total
= x
Sob fok
Mob = Perbesaran lensa objektif
Mok = Perbesaran lensa okuler
Sn
Mok =
fok
S’ob = Jarak bayangan lensa objektif
Sob = Jarak benda dari lensa objektif
Sn = Titik dekat mata (25 cm untuk
Panjang Mikroskop :
mata normal)
L = S’ob + fok
fok = Jarak fokus lensa okuler
L = Panjang mikroskop
2. Jelaskan apa yang dimaksud menera perbesaran mikroskop!
Jawab :
Menera adalah kejadian untuk menguji perbesaran mikroskop yang akan
digunakan untuk mengamati objek.

3. Tuliskan jenis-jenis mikroskop beserta keuntungan dan kerugian dalam


penggunaannya!
Jawab :
 Mikroskop Cahaya
 Keuntungan => Mudah disimpan, mampu memperbesar hingga
100x.
 Kerugian => Tampilan kurang jelas.
 Mikroskop Elektron
 Keuntungan => Menghasilkan gambar yang lebih baik dan besar.
 Kerugian => Membutuhkan ruang yang luas.
 Mikroskop Stereo
 Keuntungan => 3 dimensi.
 Kerugian => Tidak ada kondensor dan diafragma.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Mencari Pembesaran Mikroskop
1. Pasang cakram mikrometer pada okuler, letakkan plat mikrometer
sebagai benda. Tentukan kombinasi lensa okuler dari objektif yang
akan digunakan.
2. Atur mikroskop sehingga bayangan skala plat kaca mikrometer terlihat,
atur letak plat kaca mikrometer sehingga diperoleh sat ugaris.
3. Perhatikan garis skala yang terlihat, tentukan tiga pasangan garis skala
yang berhimpit.
4. Ulangi pengukuran untuk pasangan garis skala berhimpit lain.
5. Ulangi percobaan untuk kombinasi-kombinasi lensa okuler dan objektif
lain.
5.2 Mengukur Diameter Rambut
1. Simpan plat kaca mikrometer, tempelkan rambut pada objek glass lain,
letakkan di depan lensa objektif.
2. Atur mikroskop sehingga bayangan rambut pada lensa okuler terlihat.
Atur skala okuler sehingga dapat digunakan untuk mengukur diameter
bayangan rambut (x). Ukur pada 3 tempat berbeda.
3. Ulangi percobaan untuk kombinasi okuler dan objektif lain.
4.

VI. DATA DAN ANALISA SEMENTARA


Tabel 1. Data Pembesaran Mikroskop
No. Mob Mok x y

3
No. Mob Mok x

VII. DAFTAR PUSTAKA

Giancolli, Douglas. 1996. Fisika Jilid I. Jakarta : Erlangga


Husein, Khabir. 2006. Fisika Jilid II. Jakarta : Cempaka
Kanginan, Marthen. 2002. Fisika. Bandung : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai