Anda di halaman 1dari 6

ALAT -

Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda
yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan
oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya.

Menggiling kaca untuk kacamata dan kaca pembesar adalah hal biasa selama abad ke-13. Pada akhir abad
ke-16 beberapa pembuat lensa Belanda merancang perangkat yang memperbesar objek, tetapi pada tahun
1609 Galileo Galilei menyempurnakan perangkat pertama yang dikenal sebagai mikroskop. Pembuat
kacamata Belanda Zaccharias Janssen dan Hans Lipperhey tercatat sebagai orang pertama yang
mengembangkan konsep alat yang majemuk. Dengan menempatkan berbagai jenis dan ukuran lensa di
ujung tabung yang berlawanan, mereka menemukan bahwa benda-benda kecil diperbesar.

Kemudian pada abad ke-16, Anton van Leeuwenhoek mulai memoles dan menggiling lensa ketika ia
menemukan bahwa lensa berbentuk tertentu meningkatkan ukuran gambar. Lensa kaca yang ia ciptakan
bisa memperbesar objek berkali-kali. Kualitas lensanya memungkinkan dia, untuk pertama kalinya dalam
sejarah, melihat banyak hewan, bakteri, dan detail rumit dari objek umum

Selama abad ke-18 dan ke-19, banyak perubahan terjadi baik pada desain housing maupun kualitas
mikroskop. Mikroskop menjadi lebih stabil dan lebih kecil. Perbaikan lensa memecahkan banyak masalah
optik yang umum terjadi pada versi sebelumnya. Sejarah alat pengamat ini melebar dan berkembang dari
titik ini dengan orang-orang dari seluruh dunia mengerjakan peningkatan serupa dan teknologi lensa pada
saat yang bersamaan. August Kohler dikreditkan dengan menemukan cara untuk memberikan penerangan
pada alat yang seragam yang memungkinkan spesimen untuk difoto. Ernst Leitz menemukan cara untuk
memungkinkan perbesaran yang berbeda menggunakan

satu mikroskop dengan meletakkan beberapa lensa pada menara bergerak di ujung tabung lensa. Mencari
cara untuk memungkinkan lebih banyak warna spektrum cahaya terlihat, Ernst Abbe merancang alat
pengamat ini yang dalam beberapa tahun akan memberi Zeiss alat untuk mengembangkan jenis ultraviolet.
Mikroskop memungkinkan manusia untuk melangkah keluar dari dunia yang dikendalikan oleh hal-hal yang
tidak terlihat dan masuk ke dunia di mana agen penyebab penyakit terlihat, diberi nama dan, seiring waktu,
dicegah. Charles Spencer menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi bagaimana gambar dilihat. Butuh
lebih dari seratus tahun untuk mengembangkan alat pengamat ini yang bekerja tanpa cahaya. Tipe elektron
pertama dikembangkan pada tahun 1930-an oleh Max Knoll dan Ernst Ruska. Tipe elektron dapat
memberikan gambar partikel terkecil tetapi tidak dapat digunakan untuk mempelajari makhluk hidup.
Pembesaran dan resolusinya tak tertandingi oleh mikroskop cahaya.

Gambaran umum atau fungsi utama dari mikroskop adalah untuk melihat benda dalam ukuran yang sangat
kecil, sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Beberapa objek berukuran sangat kecil yang biasa diamati dengan mikroskop :

-Jaringan pada hewan

-Jaringan pada tumbuhan

-Virus

-Bakteri

-Protozoa
Jenis mikroskop pada umumnya dibagi menjadi 2, yakni: tipe cahaya (mikroskop optic) dan tipe elektron.
Sedangkan jika mengacu pada istilah jenis-jenis mikroskop yang ada dipasaran tentu menjadi sangat luas,
beberapa jenis mikroskop yang mungkin istilahnya familiar di telinga kita diantaranya :

-Biological atau biologi

-Stereo

-Fluorescence

-Monokuler

-Binokuler

-Trinokuler

-Metallographic

-Polarization

mikroskop cahaya merupakan jenis alat pengamat yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk
memperbesar ukuran objek untuk diamati. Cahaya yang digunakan bisa menggunakan cahaya alami seperti
matahari atau cahaya buatan seperti lampu. Cahaya ini juga dibantu oleh lensa untuk memfokuskan pada
objek yang akan diamati.

Beberapa jenis nya yang beredar di pasaran memiliki perbesaran yang hampir sama, yakni:

- 4 kali perbesaran

- 10 kali perbesaran

- 40 kali perbesaran

- 100 kali perbesaran


Mikroskop monokuler merupakan jenis alat pengamat yang masuk ke dalam kategori mikroskop cahaya.
Tipe alat ini menggunakan 1 lensa okuler untuk mengamati objek yang diletakan pada meja preparat.

Jenis monokuler sepertinya merupakan jenis alat pengamat dengan desain pertama kali ditemukan, karena
jika dilihat dari bentuknya masih terlihat jadul dan ketinggalan zaman. Tipe monokuler biasanya digunakan
untuk mengamati objek dengan satu mata saja.

(gambar mikroskop monokuler)

Mikroskop binokuler merupakan jenis alat pengamat dengan tipe cahaya seperti pada tipe monokuler, yang
membedakannya adalah jumlah lensa okuler yang berjumlah 2. Jika pada monokuler hanya terdapat satu
lensa okuler, pada tipe binokuler terdapat dua lensa okuler, itulah yang menyebabkan disebut “bi”
diaartikan “dua”. Jika anda sebagai seorang laboran dan diminta untuk melihat objek dengan satu mata
atau dua mata, tentu anda akan memilih melihat dengan dua mata, kenyamanan

melihat objek dengan dua mata menjadikan binokuler pilihan yang tepat untuk pengguna laboratorium.

(gambar mikroskop binokuler)

Mikroskop trinokuler merupakan jenis alat pengamat dengan tipe cahaya, jika pada tipe monokuler hanya
bisa diamati dengan satu mata, binokuler dengan dua mata, maka trinokuler bisa dipasangkan kamera
sehingga bisa diamati menggunakan monitor. Bayangkan jika anda seorang tenaga pengajar yang ingin
menjelaskan gambaran suatu objek yang diamati dengan menggunakan alat pengamat ini, apa perlu satu
persatu siswa melihat ke alat pengamat secara bergantian, dengan bantuan kamera dan proyektor tentu
akan lebih mudah dalam proses mempresentasikan objek tersebut.
(gambar mikroskop trinokuler)

Mikroskop elektron merupakan jenis alat pengamat dengan bekerja dengan menggunakan sumber energi
dari elektron untuk memperbesar bayangan objek. Alat jenis ini menggunakan medan magnet sebagai
pengganti lensa untuk mempusatkan energi pada objek yang diamati. Jika pada tipe cahaya perbesaran
yang umum adalah 100 kali perbesaran, maka pada tipe elektron jumlah perbesaran bisa hingga 2 juta kali
perbesaran baik menggunakan metode elektro statik maupun elektro magnetik. Jika berbicara tentang tipe
elektron kita mungkin akan menemui dua istilah pada jenis mikroskop ini, sebagai berikut :

- Scanning Electron Microscope (SEM)

- Transmission Electron Microscope (TEM)

(gambar mikroskop elektron)


Mikroskop memiliki 2 buah lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif : mengarah ke benda
atau objek yang diamati

Lensa okuler : lensa yang berada didekat mata pengamat

Benda yang diamati dengan mikroskop ditempatkan di ruang II didepan lensa objecktif dengan cara
mengatur jarak antara Lensa objektif dan benda yang akan diamati sehingga bayangan terletak di ruang III
lensa objektif . Jarak focus okuler lebih besar daripada jarak focus objektif ( fok > fob ) .

Lensa objektif akan menghasilkan bayangan dengan sifat nyata, terbalik, dan diperbesar ketika benda
ditempatkan di antara fokus dan pusat kelengkungan lensa. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif
dianggap sebagai benda oleh lensa okuler. Selanjutnya lensa okuler memperbesar bayangan tersebut
sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh mata. Hasil akhir pembentukan bayangan pada mikroskop adalah
bayangan benda yang dihasilkan oleh oleh lensa okuler. Sifat bayangan akhir yang dihasilkan oleh
mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar.

(Pembentukan bayangan pada mikroskop)

Anda mungkin juga menyukai