Anda di halaman 1dari 12

Mikroskop

Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν, skopeîn, "melihat ")
adalah alat laborat orium yang digunakan unt uk mengamat i benda yang sangat kecil dan benda
yang t idak t ampak oleh indra penglihat an secara langsung. Ukuran bayangan at au gambar yang
dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jut aan kali ukuran benda aslinya. Perbesaran yang
dihasilkan oleh mikroskop bergant ung pada jenis mikroskop yang digunakan. Jenis-jenis
mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai kat egori. Salah sat u caranya adalah melalui
met ode yang digunakan oleh inst rumen t ersebut unt uk berint eraksi dengan sampel dan
menghasilkan gambar. Cont ohnya dengan mengirimkan seberkas cahaya at au elekt ron melalui
sampel di jalur opt ik, dan mendet eksi emisi fot on dari sampel t ersebut unt uk membent uk
bayangan at au gambar, at aupun dengan memindai permukaan sampel dengan jarak pendek
menggunakan probe. Dua jenis mikroskop yang sering digunakan ialah mikroskop opt ik
(seringkali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop elekt ron. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi.[1]
Mikroskop

Mikroskop

Penggunaan Pengamatan sampel kecil

Percobaan tercatat Penemuan sel

Hal terkait Mikroskop cahaya Mikroskop elektron

seorang ibu menggunakan mikroskop dan menggendong anak di nigeria

Manfaat dari penggunaan mikroskop yait u mampu mengukur benda-benda yang t idak dapat
t erukur dengan ket elit ian t inggi oleh alat ukur konvensional, sepert i bakt eri, virus, sel darah dan
sel-sel t ubuh makhluk hidup. Mikroskop memiliki skala ukur yang dapat berimpit dengan
bayangan benda sehingga ukuran benda dapat diket ahui dengan past i.[2]

Sejarah
Objek-objek yang menyerupai lensa t ercat at berasal dari 4.000 t ahun yang lalu, dimana cat at an
Yunani mengenai sifat opt ik bola berisi air (abad ke-5 SM) dilanjut kan selama berabad-abad.[3]
Namun demikian, penggunaan mikroskop sederhana (kaca pembesar) paling awal diket ahui
berasal dari t ersebarnya penggunaan lensa pada kacamat a di abad ke-13. Cont oh paling awal
yang diket ahui dari mikroskop majemuk (bahasa Inggris: compound microscope), yang
menggabungkan lensa objekt if di dekat spesimen dengan lensa mat a unt uk melihat gambar
nyat a, muncul di Eropa sekit ar t ahun 1620.[4] Meskipun banyak klaim mengenai penemuan ini,
hingga sekarang penemu mikroskop majemuk masih belum diket ahui. Beberapa klaim di
ant aranya adalah penemuan oleh Zacharias Janssen (klaim dibuat oleh put ranya) dan/at au ayah
Zacharias, Hans Mart ens, pada t ahun 1590, di mana klaim ini berasal dari Belanda, di sebuah
pusat pembuat an kacamat a. Klaim lain disebut kan oleh daerah t et angga yang merupakan
kompet it or pembuat kacamat a, Hans Lippershey (orang pert ama yang mengajukan pat en
t eleskop pada t ahun 1608). Selain it u, t erdapat pula klaim bahwa mikroskop majemuk
dit emukan oleh ekspat riat Cornelis Drebbel yang memiliki versi lain dari mikroskop ini di London
pada t ahun 1619. Galileo Galilei (juga t erkadang disit asi sebagai penemu mikroskop majemuk)
diduga menemukan mikroskop majemuk set elah t ahun 1610 ket ika ia berhasil memfokuskan
t eleskopnya pada benda-benda kecil, dan set elah melihat mikroskop majemuk yang dibuat
oleh Drebbel dan dipert unjukkan pada sebuah pameran di Roma pada 1624, Galileo membuat
versi mikroskop yang lebih baik. Giovanni Faber memberikan nama "mikroskop" pada mikroskop
majemuk cipt aan Galileo yang diajukan kepada Accademia dei Lincei pada t ahun 1625.
Sebelum it u, Galileo menyebut inst rumen cipt aannya sebagai "occhiolino" at au "lit t le eye".

Mikroskop Optik

Penjelasan rinci pert ama mengenai anat omi mikroskopis jaringan organik berdasarkan
penggunaan mikroskop t idak muncul hingga t ahun 1644, dalam L'occhio della mosca karya
Giambat t ist a Odierna, at au The Fly's Eye.

Secara umum, mikroskop masih merupakan hal baru sampai t ahun 1660-an dan 1670-an ket ika
para nat uralis di It alia, Belanda, dan Inggris mulai menggunakannya unt uk mempelajari biologi.
Ilmuwan It alia Marcello Malpighi, yang disebut bapak hist ologi oleh beberapa sejarawan biologi,
memulai analisis mengenai st rukt ur biologis pada paru-paru. Penerbit an Micrographia karya
Robert Hooke pada t ahun 1665 memiliki dampak yang cukup besar, t erut ama karena
ilust rasinya yang mengesankan. Kont ribusi signifikan dat ang dari Ant onie van Leeuwenhoek
yang berhasil mencapai perbesaran hingga 300 kali menggunakan mikroskop lensa t unggal
sederhana. Van Leeuwenhoek menjepit lensa bola kaca yang sangat kecil di ant ara lubang
pada dua piringan logam yang dipaku bersama, dan menggunakan jarum sekrup yang dapat
disesuaikan unt uk memasang spesimen. Kemudian, Van Leeuwenhoek mengamat i dan
menemukan kembali cit ra sel darah merah (set elah Jan Swammerdam) dan spermat ozoa, dan
membant u mempopulerkan penggunaan mikroskop unt uk melihat ult rast rukt ur biologis. Pada 9
Okt ober 1676, van Leeuwenhoek melaporkan penemuan mikroorganisme.

Kinerja mikroskop cahaya t ergant ung pada kualit as dan penggunaan yang benar dari sist em
lensa kondensor unt uk memfokuskan cahaya pada spesimen, dan lensa objekt if yang
menangkap cahaya dari spesimen dan membent uk gambar. Pada awal masa perkembangannya,
inst rumen-inst rumen yang digunakan sangat t erbat as, hingga akhirnya prinsip ini sepenuhnya
dit erima dan dikembangkan pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ket ika lampu list rik
t ersedia sebagai sumber cahaya. Pada t ahun 1893 August Köhler mengembangkan prinsip
ut ama iluminasi sampel, disebut juga iluminasi Köhler, yang sangat pent ing unt uk mendapat kan
bat as t eoret is resolusi unt uk mikroskop cahaya. Met ode iluminasi sampel ini menghasilkan
pencahayaan yang merat a dan mengat asi permasalahan kont ras dan resolusi t erbat as yang
dit erapkan oleh t eknik awal iluminasi sampel. Perkembangan lebih lanjut dalam iluminasi
sampel berasal dari penemuan kont ras fase oleh Frit s Zernike pada t ahun 1953, dan iluminasi
kont ras int erferensi diferensial oleh Georges Nomarski pada t ahun 1955; keduanya
memungkinkan pencit raan sampel t ransparan yang t idak t ernoda dan cukup jernih.

Mikroskop Elektron

Pada awal abad ke-20, alt ernat if lain unt uk mikroskop cahaya dikembangkan dengan signifikan.
Alt ernat if ini menggunakan inst rumen yang memanfaat kan berkas elekt ron (sebagai penggant i
cahaya) unt uk menghasilkan gambar. Fisikawan Jerman, Ernst Ruska, bekerja dengan insinyur
list rik Max Knoll, mengembangkan mikroskop elekt ron prot ot ipe pert ama pada t ahun 1931,
mikroskop elekt ron t ransmisi (bahasa Inggris: Transmission Elect ron Microscope (TEM)).
Mikroskop elekt ron t ransmisi bekerja dengan prinsip yang mirip dengan mikroskop opt ik t et api
menggunakan elekt ron sebagai penggant i cahaya dan elekt romagnet sebagai penggant i lensa
kaca. Penggunaan elekt ron, alih-alih cahaya, memungkinkan resolusi yang jauh lebih t inggi.

Pengembangan mikroskop elekt ron t ransmisi dengan cepat diikut i pada t ahun 1935 oleh
pengembangan mikroskop elekt ron pemindaian (bahasa Inggris: Scanning Elect ron Microscope
(SEM)) oleh Max Knoll.[5] Meskipun TEM digunakan unt uk penelit ian sebelum Perang Dunia II,
dan menjadi populer set elahnya, SEM t idak t ersedia secara komersial hingga t ahun 1965.

Mikroskop elekt ron t ransmisi menjadi populer set elah Perang Dunia Kedua. Ernst Ruska, yang
pada saat it u bekerja di Siemens, mengembangkan mikroskop elekt ron t ransmisi komersial
pert ama dan, pada 1950-an, konferensi ilmiah besar mengenai mikroskop elekt ron mulai
diadakan. Pada t ahun 1965, mikroskop elekt ron pemindaian komersial pert ama dikembangkan
oleh Profesor Sir Charles Oat ley dan mahasiswa pascasarjananya Gary St ewart , dan dipasarkan
oleh Cambridge Inst rument Company sebagai "St ereoscan".

Jenis-jenis

Mikroskop optik

Mikroskop digital yang bisa tersambung dengan komputer

Mikroskop opt ik, disebut juga mikroskop cahaya, merupakan jenis mikroskop yang pert ama kali
dibuat sert a yang paling umum digunakan. Mikroskop opt ik bekerja dengan prinsip opt ika.
Bagian-bagian dari mikroskop ini t erdiri dari sat u at au lebih lensa yang mampu menghasilkan
gambar yang diperbesar. Perbesaran gambar dilakukan dengan melet akkan benda di bidang
fokal dari lensa.[6]

Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, berdasarkan kegiat an
pengamat an dan kerumit an kegiat an pengamat an yang dilakukan. Berdasarkan kegiat an
pengamat annya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi unt uk mengamat i
bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler unt uk mengamat i bagian dalam sel.
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler
memiliki 2 lensa okuler.

Berdasarkan kerumit an kegiat an pengamat an yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2


bagian, yait u mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset
(mikroskop dark-field, fluoresens, fase kont ras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Mikroskop Monokuler

Mikroskop monukuler merupakan sebuah jenis mikroskop yang sangat sederhana. Mikroskop ini
dilengkapi sat u lensa okuler saja. Mikroskop monokuler ini t ermasuk ke dalam kelompok
mikroskop yang menggunakan cahaya unt uk mengamat i det il di dalam sebuah sel, yang
cahanya berasal dari sebuah cermin.[7]

Mikroskop Elektron

Dua jenis ut ama mikroskop elekt ron adalah mikroskop elekt ron t ransmisi (Transmission
Elect ron Microscope (TEM)) (ht t ps://en.wikipedia.org/wiki/Transmission_ elect ron_ microsco
py) dan mikroskop elekt ron pemindaian (Scanning Elect ron Microscope (SEM) (ht t ps://en.wi
kipedia.org/wiki/Scanning_ elect ron_ microscope) ). Keduanya memiliki serangkaian lensa
elekt romagnet ik dan elekt rost at ik unt uk memfokuskan berkas elekt ron berenergi t inggi pada
sampel.

Mikroskop Elektron Pemindaian (SEM)

Mikroskop elekt ron pemindaian ini bekerja dengan sinar elekt ron (bahasa Inggris: elect ron
beam (ht t ps://en.wikipedia.org/wiki/Elect ron-beam_ t echnology) ) yang dihasilkan secara
t ermionik dari sumber elekt ron (bahasa Inggris: elect ron gun (ht t ps://en.wikipedia.org/wiki/Ele
ct ron_ gun) ), biasanya menggunakan kat oda dilengkapi dengan filamen t ungst en. Sinar
elekt ron, dengan energi ant ara 0.2 keV hingga 40 keV, difokuskan melalui dua lensa kondensor
sehingga membent uk spot dengan diamet er ant ara 0.4 nm hingga 5 nm. Sinar yang melewat i
lensa kondensor kemudian dit eruskan melalui scanning coils at au pasangan piring deflekt or
pada kolom elekt ron, pada bagian akhir lensa (lensa objekt if). Deflekt or t ersebut mengarahkan
sinar pada sumbu x dan y, unt uk memindai sebuah area pada permukaan sampel. Selanjut nya
sinar t ersebut dit eruskan pada spesimen yang diat ur miring pada pencekamnya (sample
holder). Int eraksi ant ara sumber elekt ron dengan sampel menghasilkan elekt ron sekunder
(secondary elect ron (ht t ps://en.wikipedia.org/wiki/Secondary_ elect rons) ), diemisikan oleh
at om-at om yang t ereksit asi oleh sinar elekt ron, dan didet eksi menggunakan det ekt or elekt ron
sekunder (Everhart -Thornley det ekt or). Berdasarkan posisi dan int ensit as elekt ron sekunder
yang t erdet eksi, gambar at au projeksi sampel yang sedang dipelajari dapat dit ampilkan pada
layar monit or.[8]

Mikroskop Transmisi Elektron (TEM)

Dalam penggunaan mikroskop t ransmisi elekt ron, elekt ron melewat i sampel, yang analog
dengan mikroskop opt ik dasar. Proses ini membut uhkan persiapan sampel yang sangat hat i-
hat i, karena elekt ron t ersebar kuat pada sebagian besar bahan. Sampel juga harus sangat t ipis
(di bawah 100 nm) agar elekt ron dapat menembus sampel t ersebut .

Struktur Mikroskop Optik


Ada dua bagian ut ama yang umumnya menyusun mikroskop, yait u:

Bagian opt ik, yang t erdiri dari lensa objekt if dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa
yang dekat dengan objek yang diamat i. Perbesaran lensa objekt if dapat diat ur di revolver
dengan perbesaran 5×, 10×, 20×, 50×, at au 100×. Sedangkan lensa okuler adalah lensa yang
digunakan unt uk t empat mat a pengamat unt uk mengamat i objek. Perbesaran lensa okuler
dapat disesuaikan kebut uhan dengan perbesaran 5×, 6×, 10× dan 15×.[9]

Bagian non-opt ik, yang t erdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja
preparat , pemut ar halus dan kasar (makromet er sekrup), penjepit kaca objek (preparat ),
cermin, kondensor, dan sumber cahaya. Kaki dan lengan mikroskop berfungsi unt uk
menunjang mikroskop. Meja objek berfungsi sebagai t empat melet akan objek yang diamat i.
Pemut ar halus dan kasar digunakan unt uk mengat ur bayangan yang dihasilkan. Sedangkan
cermin digunakan sebagai pemant ul cahaya agar pengamat an dapat dilakukan

Perbesaran

Morfologi irisan bawang merah yang diambil melalui mikroskop cahaya dengan pembesaran lensa objektif 10 kali

Tujuan penggunaan mikroskop cahaya dan elekt ron adalah menghasilkan bayangan dari benda
yang diamat i menjadi lebih besar. Umumnya, mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum
yait u sebesar 1000× (kali).[10] Pembesaran ini t ergant ung pada berbagai fakt or, diant aranya
t it ik fokus kedua lensa (objekt if f1 dan okuler f2, panjang t ubulus at au jarak(t ) lensa objekt if
t erhadap lensa okuler dan yang ket iga adalah jarak pandang mat a normal(sn).
Rumus:

. Selain it u, perbesaran biasanya dihasilkan dari perkalian ant ara lensa obyekt if

dan lensa okuler dari pengamat an suat u objek.


Sifat Bayangan Mikroskop Optik

Baik lensa objekt if maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis
besar lensa objekt if menghasilkan suat u bayangan sement ara yang sifat nya semu, t erbalik, dan
diperbesar t erhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menent ukan sifat bayangan akhir
selanjut nya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama sepert i bayangan sement ara, semu, t erbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop
elekt ron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama sepert i gambar benda nyat a, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya melet akkan huruf A di bawah
mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang t erbalik dan diperbesar.

Cara Penggunaan Mikroskop Optik

Hal yang harus dilakukan pert ama kali saat menggunakan mikrokop adalah melet akkannya di
meja pengamat an. Set elah it u, pasang lensa okuler dengan kekuat an pembesaran lemah yakni
5× pembesaran. Kemudian, put ar makromet er ke arah belakang agar posisi badan mikroskop
condong ke at as.

Hal berikut nya yang perlu dilakukan adalah menyejajarkan lensa objekt if dengan arah dat angnya
cahaya. Caranya adalah dengan menggeser lensa objekt if t ersebut . Selanjut nya, at ur
pembesaran lensa objekt if dengan pembesaran lemah yakni 10× sehingga hasil kali
pembesaran lensa okuler dan objekt if menghasilkan 50× pembesaran yang diperoleh dari 10 ×
5 = 50 kali pembesaran.

Langkah selanjut nya adalah mengat ur cahaya pada kondensor dan diafragma dengan cara
menaikkan kondensor set inggi mungkin sert a membuka diafragma selebar mungkin. Kemudian
at ur medan pandang dengan memut ar cermin. Set elah t erpasang dengan baik, pasanglah
preparat di meja mikroskop.

Set elah meja preparat t erpasang dengan baik, let akkan objek yang akan diamat i t epat di meja
preparat . Amat i objek dengan mendekat kan sat u mat a melalui lubang lensa okuler sambil
mengat ur fokus cahaya dan kondensornya. Jika objek sudah t erlihat jelas dengan pembesaran
lemah dari lensa objekt if, kit a bisa mengat ur pembesaran dengan skala yang lebih besar lagi.
[11][12]

Penggunaan mikroskop sebaiknya perlu diperhat ikan agar menghindari hal - hal yang t idak
diinginkan. Salah sat u kesalahan prakt ikan yang sering dilakukan, yait u memindahkan lensa
obyekt if t idak memut ar revolver. Selain it u, t idak menggunakan minyak inersi ket ika memakai
perbesaran lensa obyekt if paling besar. Hal t ersebut dapat menyebabkan lensa obyekt if akan
mudah t ergores, sehingga hasil pengamat an obyek t idak t erlihat dengan baik dan jelas. Dengan
demikian, perlu dilakukan kehat i - hat ian dalam menggunakan alat ilmiah ini.[13]

Penyimpanan mikroskop juga perlu diperhat ikan, t erut ama t empat penyimpanan sebaiknya
disimpan pada almari khusus yang dilengkapi dengan lampu. Tujuannya yait u agar ruangan
t ersebut t idak mudah lembab, sehingga t erhindar dari t imbulnya jamur yang bisa membuat
lensa buram at au bagian lain pada mikroskop cepat rusak.[14]

Fungsi Bagian - Bagian Mikroskop Optik

Lensa obyekt if digunakan unt uk membent uk bayangan pert ama dan menent ukan st rukt ur
bagian renik.

Lensa okuler digunakan unt uk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyekt if.

Cermin pada mikroskop berguna unt uk menangkap dan mengerahkan cahaya.

Lengan pada mikroskop unt uk mempermudah dalam memindahkan dan menaruh mikroskop.

Kondensor cahaya digunakan unt uk mengarahkan cahaya yang dipant ulkan dari cermin dan
memfokuskan ke objek.

Diafragma berfungsi sebagai pengat ur banyaknya cahaya yang mengenai objek.

Revolver berfungsi unt uk memut ar lensa objekt if sehingga pembesaran lensa yang
diinginkan berada pada posisi yang siap digunakan.

Makromet er berfungsi unt uk menggeser lensa secara vert ikal naik at au t urun dengan cepat
at au sebagai penggeser kasar.

Mikromet er berfungsi sebagai pengat ur pembesaran dengan menggeser lensa secara


vert ikal naik at au t urun dengan perlahan at au sebagai penggeser halus.

Meja preparat digunakan unt uk melet akkan objek yang ingin diamat i.

Penjepit preparat digunakan unt uk menjepit preparat pada kedua sisi kiri dan kanan supaya
t idak bergeser.

Pemut ar berfungsi sebagai penggerak bagian opt ik.

Tabung merupakan bagian mikroskop berupa t eropong yang lensa-lensanya t erlet ak pada
okuler dan revolver.

Kaki dan dasar digunakan unt uk memperkokoh dan menopang kedudukan mikroskop.[15]

Referensi
1. Suwarna 2010, hlm. 99.

2. Abdullah, Mikrajuddin (2016). Fisika Dasar I (https://fmipa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/20


17/12/Diktat-Fisika-Dasar-I.pdf) (PDF). Bandung: Institut Teknologi Bandung. hlm. 37.

3. Bardell, David (May, 2004). "The Invention of the Microscope" (https://www.jstor.org/stable/46087


00) . Bios. Vol. 75 (No. 2): 78–84 (7 pages).

4. Murphy, Douglas B. (November 2012). Fundamentals of Light Microscopy and Electronic Imaging,
2nd Edition (https://www.wiley.com/en-ar/Fundamentals+of+Light+Microscopy+and+Electronic+Ima
ging%2C+2nd+Edition-p-9780471692140) . Wiley-Blackwell. ISBN 978-0-471-69214-0.

5. Knoll, Max (1935). "Aufladepotentiel und Sekundäremission elektronenbestrahlter Körper". Zeitschrift


für Technische Physik (16): 467–475.

6. Suwarna 2010, hlm. 100.

7. Subali, dkk. (2018). "Implementasi Model Pelatihan Pembelajaran IPA Berbasis Digital Image Creator
For Optical Microscope (DIGICOM) pada Guru Fisika Kabupaten Demak" (http://journal.unnes.ac.id/
sju/index.php/upej/article/view/38281/15783) . Unnes Physics Education Journal. 7 (3): 93.

8. Respati, S.M.D. (2008). "Macam-Macam Mikroskop dan Penggunaannya" (https://media.neliti.com/


media/publications/138351-ID-none.pdf) (PDF). Momentum. 4 (2): 42–43.

9. Nuraeni, Eni (2015). Anatomi Tumbuham Teori dan Pratikum. Bandung: Departemen Pendidikan
Biologi FPMIPA UPI. hlm. 2.

10. Sadina (2020). "Mengubah Mikroskop Cahaya Menjadi Mikroskop Digital Multimedia dengan
Menggunakan Software IM Magician 4Tech" (https://web.archive.org/web/20210202130646/http
s://balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/2339440641.pdf) (PDF). Jurnal Kelitbangan.
2 (2): 173–187. Diarsipkan dari versi asli (https://balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/
2339440641.pdf) (PDF) tanggal 2021-02-02. Diakses tanggal 2021-01-26.

11. S.Si, Siti Pramitha Retno Wardhani (2020-08-05). Smart Bio Series: IPA BIOLOGI SMA/MA Kelas 10,
11, 12: Diandra Kreatif (https://books.google.co.id/books?id=HEn1DwAAQBAJ&printsec=frontcover
&dq=biologi+kelas+10&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiKyY7-7IvtAhXKR30KHSdUBS04ChDoATACegQIC
RAC#v=onepage&q=biologi%20kelas%2010&f=false) . Diandra Kreatif. ISBN 978-623-6571-56-9.

12. "How to use a Microscope - Microscopes 4 Schools" (https://www2.mrc-lmb.cam.ac.uk/microscopes


4schools/microscopes2.php) . www2.mrc-lmb.cam.ac.uk. Diakses tanggal 2020-11-19.

13. Sulistiyawati dan Sutriyono (2016). "Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Binokuler
terhadap Nilai Praktikum MATEKLAB" (http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/integratedlab/article/do
wnload/1540/1243) . Integrated Lab Journal. 4 (1): 71–76.

14. Suprapto, P. K., Ali, M., dan Nuryadin, E. (2018). "Pelatihan Penggunaan dan Pemeliharaan
Mikroskop bagi Guru-Guru IPA Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya" (ht
tp://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jps/article/download/435/420) . Jurnal Pengabdian Siliwangi. 4
(1): 43–50.
15. Puspita Diana,, Rohima Iip (2020). Alam Sekitar IPA Terpadu SMP-MTs Kelas 7. Jakarta: Perbukuan
BSE KEMENDIKBUD. hlm. 214. ISBN 9789790687691.

Daftar pustaka

1. Suwarna, Iwan Permana (2010). Optik (ht t p://reposit ory.uinjkt .ac.id/dspace/bit st ream/12
3456789/24003/3/IWAN%20PERMANA%20SUWARNA.pdf) (PDF). Bogor: CV. Dut a
Grafika. ISBN 978-979-0409-19-4.

Pranala luar

Tonggak Sejarah dalam Mikroskopi Cahaya (ht t p://www.nat ure.com/milest ones/milelight /in
dex.ht ml) , Nature Publishing

Nikon MicroscopyU, t ut orial dari Nikon (ht t p://www.microscopyu.com/)

FAQ t ent ang Mikroskop Opt ik (ht t ps://web.archive.org/web/20090404024608/ht t p://www.


micro.magnet .fsu.edu/primer/faq.ht ml)

Royal Microscopical Societ y (ht t p://www.rms.org.uk/)

Basu, Paroma (1 Okt ober 2007). "Microscopes made from bamboo bring biology int o focus".
Nature Medicine. 13 (10): 1128. doi:10.1038/nm1007-1128a. PMID 17917646 (ht t ps://pubm
ed.ncbi.nlm.nih.gov/17917646)

Glosarium mikroskop audio (ht t p://www.hist ology-world.com/microscope/audiomicroscop


e/audiomicroscope.ht m)

Katalog Koleksi Mikroskop Billings, Museum Nasional Kesehatan dan Kedokteran (http://nm
hm.washingtondc.museum/microscope/index.html) Diarsipkan (https://web.archive.org/w
eb/20090129140301/http://nmhm.washingtondc.museum/microscope/index.html) 2009-
01-29 di Wayback Machine.

St udy and Read (ht t p://www.rms.org.uk/st udy-read.ht ml) pada Royal Microscopical
Societ y

Wikibuku Rumus-Rumus Fisika Lengkap memiliki halaman berjudul


Alat optik

Artikel bertopik teknologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mikroskop&act
ion=edit).
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Mikroskop&oldid=19038796"


Terakhir disunting 5 hari yang lalu oleh GabyLab

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai