Syarat Jual Beli dalam Islam agar Transaksi Sah dan Sesuai Syariat
Agama Islam membolehkan siapa pun untuk secara bebas menukar atau jual beli
barang dan jasa.
Dan merupakan hal yang sangat dilarang dalam Islam bagi siapa pun mengambil
barang milik orang lain dengan cara yang tidak adil atau batil.
Topik keadilan dan kepatutan menjadi hal yang sangat penting dan banyak
dibahas khususnya dalam perkara pertukaran dan jual beli barang maupun jasa.
Cara-cara yang batil dalam pertukaran yang dilarang dalam Islam dapat berupa
tindakan-tindakan di bawah ini:
Perjudian
Praktik riba
Ketidakjelasan dalam persetujuan yang dapat dimanfaatkan oleh salah satu
pihak
Penipuan
Pengukuran yang salah
Pencurian
Penyuapan
Kitab suci Al-Qur'an menyerukan kepada umat Islam supaya melakukan
pertukaran melalui jual beli atau yang disebut sebagai tijarah dan disertai dengan
kesepakatan bersama yaitu tarad.
Pengertian Jual Beli dalam Islam
Dalam bahasa Arab, kata "Al Bay" berarti jual beli, yang secara harfiah memiliki
makna pertukaran atau mubadalah. Kata ini dipakai untuk menyebut penjualan
maupun pembelian.
Jual beli dalam Islam adalah pertukaran sebuah barang untuk mendapatkan barang
lainnya, atau mendapat kepemilikan dari suatu barang yang dibayar melalui suatu
kompensasi atau iwad.
Praktik jual beli dalam Islam sangat penting kedudukannya.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya aturan dan larangan yang tertulis dalam Al-
Qur'an mengenai rukun dan syarat jual beli dalam Islam.
Rukun dan Syarat Jual Beli dalam Islam
Jual beli dalam syariat Islam memiliki arti "pertukaran suatu barang yang
memiliki nilai dengan barang yang memiliki nilai lainnya atas kesepakatan
bersama."
Melihat pengertian jual beli dalam Islam ini, syarat jual beli dalam islam pada
umumnya cukup sederhana.
Berikut ini beberapa ketentuan penting yang harus ada dalam rukun dan syarat
jual beli dalam Islam:
Pihak penjual dan pembeli yang bertransaksi
Barang atau jasa yang akan diperjualbelikan
Harga yang dapat diukur dengan nilai uang atau barang lainnya
Serah terima
Semua rukun di atas harus ada, kalau salah satu saja tidak terpenuhi, maka jual
beli tidak dapat dilakukan dan tidak sah.
Perbedaan Ekonomi Islam Dan Konvensional