Anda di halaman 1dari 7

HADI NUR FAUZI – 0602519021 – TA19A

ETIKA POLITIK DAN EKONOMI ISLAM

A. PENDAHULUAN
Saat ini dibebagai negri muslim dunia, umat Islam mengalami
berbagai macam krisis baik krisis ekonomi, krisis keamanan, krisis
kepercayaan, krisis politik dan berbagai krisis lainnya, namun semuanya
ini diawali dari krisis moral seorang pemimpin bangsa, kemudian
diikuti oleh kehancuran moral rakyat. Maka tidak heran jika negara yang
sedang mengalami krisis, banyak kejahatan yang terjadi baik berupa kuropsi,
perampokan, pembunuhan, bahkan sampai kepada tindakan- tindakan
asusila.

Sebuah pemerintah sudah jauh dari nilai etika, maka sudah dapat dipastikan
negara tersebut akan mengalami kehancuran, dia tidak mampu
mempertahankan kedaulatan rakyat, akhirnya rakyat yang menjadi sasaran.
Mereka apatis terhadap rakyat dan tidak mampu menjaga persatuan dan
kesatuan.

Mencintai rakyat dan berbuat baik terhadap rakyat merupakan


suatu etika atau moral yang terpuji di dalam Islam dan menjadi seorang
kepala negara sebagai orang yang terbaik yang dibanggakan. Tetapi
sebaliknya sifat membenci rakyat dan berbagai belahan dunia, umat Islam
mengalami berbagai macam krisis baik krisis ekonomi, krisis keamanan,
krisis kepercayaan, krisis politik dan berbagai krisis lainnya, namun
semuanya ini diawali dari krisis moral seorang pemimpin bangsa,
kemudian diikuti oleh kehancuran moral rakyat. Maka tidak heran jika
negara yang sedang mengalami krisis, banyak kejahatan yang terjadi baik

1
berupa kuropsi, perampokan, pembunuhan, bahkan sampai kepada tindakan-
tindakan asusila.

Sebuah pemerintah sudah jauh dari nilai etika, maka sudah dapat
dipastikan negara tersebut akan mengalami kehancuran, dia tidak mampu
mempertahankan kedaulatan rakyat, akhirnya rakyat yang menjadi sasaran.
Mereka apatis terhadap rakyat dan tidak mampu menjaga persatuan dan
kesatuan.

Begitu juga ekonomi dalam agama islam ekonomi harus


berlandaskan dari sumber hukum islam yaitu Al-Qur’an, Sunah, Qiyas dan
Ijma maka kita sebagai umat islam harus lebih banyak memahaminya terlebih
pada zaman ini sudah banyak perubahan khususnya dalam bidang ekonomi
yang mana sudah banyak perubahan dalam pembayaran seperti kredit, digital
money dan transaksi secara online.

B. PEMBAHASAN

1. Etika Politik
Pengertian Etika
Etika (ing:ethies) ilmu tentang kesusilaan, yang menentukan
bagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat, apa yang baik
dan apa yang buruk.
Etika adalah ilmu refleksi dan kritis. Etika bukan suatu tambahan bagi
ajaran moral, melainkan merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika adalah sebuah ilmu,
bukan sebuah ajaran, jadik etika dan moral tidak berada di tingkat yang
sama. Ajaran moral dapat diibaratkan dengan petunjuk bagaimana

2
manusia harus memperlakukan sepeda motor dengan baik, sedangkan etika
memberikan pemahaman tentang struktur dan teknologi sepeda motor. Moral
mencoba menjawab pertanyaan “apa yang harus saya lakukan”, sedangkan
etika ingin menjawab pertanyaan “bagaimana hidup yang baik”.

Pengertian Politik

Kata politik berasal dari kata politic (Inggeris) yang menunjukan sifat
pribadi atau perbuatan. Secara leksikal kata sifat tersebut berarti acting or
judging wisely, well judget. Kata ini diambil dari kata latin politicus.

Politicus yang berarti raliting to citizen.8 Politik juga berasal dari kata
polis yaitu negara kota di Yunani. Dengan demikian, secara etimologi
atau secara harfiah berbicara tentang politik adalah berbicara tentang
negara.

Ada dua pendekatan yang dipakai oleh Deliar Noer dalam mendefinisikan
politik, yaitu : Pertama, pendekatan yang menekan pada nilai dan Kedua,
pendekatan yang menekan pada perilaku. Pendekatan tersebut mencakup
pula nilai-nilai yang selaras dengan etika dalam menetapkan baik buruknya
sebuah sistem pemerintahan seperti yang digunakan oleh pakar politik,
selain menggunakan faktor-faktor sejarah.

Dalam islam, Sebagaimana tertera dalam al-Qur’an dan hadis, terdapat konsep
penyelenggaraan kekuasaan dengan prinsip Amanah (akuntabilitas), Musawah
(persamaan), adl (keadilan), Syura (musyawarah), ijma (kesepakatan), dan
bay’at (kontrak sosial orang yang diangkat menjadi penguasa dengan
rakyatnya)

Bercermin kepada realitas bangsa dewasa ini bahwa, runtuhnya


kepercayaan rakyat sesungguhnya bukan hanya terhadap pemerintah saja,

3
tetapi juga terhadap para pemimpin dan para elit politik formal, bahkan
rakyat mempertanyakan mengapa ekonomi terus merosot, rasa aman dalam

kehidupan sehari-hari terus memburuk.1 Di berbagai tempat kerusuhan


mudah terjadi dan gampang main hakim sendiri dengan mencabut nyawa
sesamanya. Para elit politik semula saling mendukung hanya dalam waktu
singkat sudah saling serang satu sama lain. Alquran adalah petunjuk bagi
umat manusia, maka tidak berlebihan apabila alquran dijadikan sebagai
konsep etika politik, dimana etika ingin menjawab “bagaimana hidup yang

baik”. Dengan demikian alquran menerangkan tentang etika dan moral


sebagaimana terdapat dalam QS. Al-Imran/3:159

Bercermin kepada realitas bangsa dewasa ini bahwa, runtuhnya


kepercayaan rakyat sesungguhnya bukan hanya terhadap pemerintah saja,
tetapi juga terhadap para pemimpin dan para elit politik formal, bahkan
rakyat mempertanyakan mengapa ekonomi terus merosot, rasa aman dalam
kehidupan sehari-hari terus memburuk. Di berbagai tempat kerusuhan
mudah terjadi dan gampang main hakim sendiri dengan mencabut nyawa
sesamanya. Para elit politik semula saling mendukung hanya dalam waktu
singkat sudah saling serang satu sama lain. Kepada anti gone dalam kisah
Oedipus dari mitologi Yunani yang amat termashur, dari semua kejahatan
yang bagai cacing mengeritiki jalan menuju istana raja-raja yang terburuk
adalah nafsu berkuasa. Nafsu berkuasa mengadu saudara lawan saudara

1
Al-Ghazali, Imam. At-Tibr Masbuk fi Nashihah al-Muluk. Diterjemahkan oleh Arief B. Iskankar
dengan judul Etika Berkuasa, Nasihat-Nasihat Imam Al-Ghazali. Cet. I; Bandung: Pustaka
Hidayah, 2001.

4
2. Ekonomi Islam

Ilmu tentang ekonomi Islam muncul dan dibangun dari adanya pengetahuan
ekonomi Islam. Pengetahuan memiliki arti dan cakupan yang lebih luas dan
inklusif dibandingkan ilmu. Sementara itu, ilmu sendiri berbeda dengan
pengetahuan, yang mana ilmu merupakan salah satu jenis dari pengetahuan
yang telah dikembangkan melalui

Literatur Islam yang ada sekarang mengenai ekonomi mempergunakan dua


macam metode, yaitu metode deduksi dan metode pemikiran retrospektif.
Metode pertama dikembangkan oleh para ahli ekonomi Islam dan fukaha.
Metode pertama diaplikasikan terhadap ekonomi Islam modern untuk
menampilkan prinsip-prinsip sistem Islam dan kerangka hukumnya dengan
berkonsultasi dengan sumber-sumber Islam, yaitu Alquran dan sunah. Metode
kedua dipergunakan oleh banyak penulis muslim kontemporer yang
merasakan tekanan kemiskinan dan keterbelakangan di dunia Islam dan
berusaha mencari berbagai pemecahan terhadap persoalan ekonomi umat
muslim dengan kembali kepada Alquran dan sunah.

Ekonomi kontemporer merupakan ilmu sekuler yang positif yang berasal dari
hasil pemikiran dan filosofi non-Islam. Konsep yang ada pada ekonomi ini
sudah mencakup tentang kekayaan pengetahuan ekonomi, teori dan
kebijakannya yang bersumber dari metodologi dan alat analisis yang maju.
Lalu, sejauh mana ekonomi Islam dapat mengambil manfaat dari ekonomi
sekuler juga menjadi pertanyaan yang penting. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, perlu adanya eksplorasi hubungan antara ekonomi Islam dan sekuler

5
dan mengidentifikasi elemen-elemen yang bisa diadopsi untuk perkembangan
ekonomi Islam dan apa yang tidak diambil darinya. Oleh karena itu, penting
untuk pertama memahami sifat dasar dari ekonomi Islam keterkaitannya
dengan prinsip-prinsip hukum Islam serta nilai-nilai kepercayaannya. Setelah
dikomprehensi, hubungan dengan ekonomi sekuler dapat digambarkan dan
didirikan atas dasar ilmiah yang kokoh.

Fondasi ekonomi Islam ditegakkan berdasarkan ajaran Islam tentang


kehidupan,manusia, dan Allah SWT2. Fondasi ekonomi Islam lahir
bersamaan dengan munculnya Islam dan merupakan bagian integral ajaran
Islam itu sendiri. Oleh karena itu, fondasi dasar ekonomi Islam tidak terlepas
dari filosofi Islam dengan tujuan untuk mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan hakiki di dunia dan akhirat. Islam sebagai suatu falsafah hidup
secara lengkap telah mendefinisikan dasar-dasar kegiatan yang berkaitan
dengan aspek muamalah, termasuk di dalamnya kegiatan yang berkaitan
dengan ekonomi.
Falsafah Islam dalam ekonomi berusaha untuk mengangkat kesinambungan
sistem perekonomian dan mencakup aspek-aspek yang lebih luas yang
terstruktur diformulasikan dalam bentuk fondasi pemikiran pilar-pilar dan
tujuan.

Beberapa pemikir ekonomi Islam kontemporer merumuskan beberapa


landasan/fondasi ekonomi Islam. Menurut Siddiqi, asas pokok ekonomi Islam
hanya satu, yaitu tauhid. Sementara Ahmad mengemukakan empat filosofi
ekonomi Islam, yaitu, tauhid, rububiyyah, khilafah dan tazkiyyah.

2
M Kahf, “Islamic Economics: What Went Wrong?” in paper presented at the Islamic Development
Bank Roundtable on Islamic Economics: Current State of Knowledge and Development of the
Discipline (Jeddah 2004)

6
7

Anda mungkin juga menyukai