Anda di halaman 1dari 17

BAGAIMANA ISLAM

MENGHADAPI
TANTANGAN
MODERNISASI
MATERI BAHASAN
 Islam Dalam Menghadapi Tantangan Modernisasi
 Memahami Konsep Islam Tentang Iptek, Ekonomi,
Politik, Sosial-Budaya Dan Pendidikan
 Diperlukannya Prespektif Islam Dalam
Implementasi Iptek, Ekonomi, Politik, Sosial-
Budayadan Pendidikan
 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Dan Filosofis
Tentang Konsep Islam Mengenai Iptek, Politik
Sosial-Budaya Dan Pendidikan
 Membangun Argumen Tentang Kompatibel Islam
Dan Tantangan Modernisasi
 Esensi Dan Urgensi Kontekstualisasi Pemahaman
Islam Dalam Menghadapi Tantangan Modernisasi
ISLAM DALAM MENGHADAPI TANTANGAN MODERNISASI

Menghadapi satu perkembangan yang terjadi. Masyarakat


harus memilih mana yang dinilai manfaat dan mana yang
jelas membawa mudarat. Budaya barat misalnya, apa
yang dibawa bersamanya ada yang manfaat dan ada yang
mudarat. Inilah satu dari tiga cara pandang terhadap
dunia barat yang lebih bijak. Tidak menerima dan menilai
semuanya baik. Tidak juga menolak dan menilai
semuanya buruk. Inilah realitas yang kita lihat sekarang.
Oleh karena itu, umat Islam harus cerdas mengambil
sikap di tengah modernisasi yang tidak bisa ditolak
kehadirannya. Masyarakat Islam harus menjadi modern
tetapi harus tetap berada di dalam koridor nilai ajaran
Islam yang selalu menjunjung tinggi penetapan norma-
norma yang selalu berguna bagi umat manusia.
MEMAHAMI KONSEP ISLAM TENTANG IPTEK, EKONOMI, POLITIK, SOSIAL-BUDAYA DAN PENDIDIKAN

Jika satu bangsa itu menguasai iptek, maka bangsa


tersebut dikategorikan sebagai bangsa yang maju.
Sebaliknya, jika suatu bangsa itu tertinggal dalam
penguasaan iptek, maka bangsa itu dipandang sebagai
bangsa yang belum maju atau biasa disebut bangsa
tertinggal atau bangsa berkembang.
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi Ilmu, bahkan
kata pertama dari wahyu pertama adalah ‘Iqra, perintah
membaca, dimana membaca adalah jendela pengetahuan.
Islam memberi dorongan yang kuat agar umatnya berjuang
memakmurkan bumi dengan cara yang baik, ini adalah
semangat tersendiri dalam mengapai sarananya, dan ilmu
adalah diantaranya.
1. BIDANG SENI

Seni merupakan bagian dari ekspresi jiwa.


Seharusnya seni itu indah dan keindahan
adalah sesuatu yang dicintai Allah.
Dalam dunia modern, Seni dapat menjadi pisau
bermata dua bila di satu sisi dapat menjadi
pencerah jiwa manusia dalam kehidupan dan
di sisi lain dapat mengancam nilai nilai hakiki.
Satu sisi bisa mendukung kebaikan, namun di
sisi lain mampu merontokkan nilai-nilai
kebaikan. Maka ruang ekspresi jiwa ini diberi
jalannya dalam islam namun juga diberi
batasannya agar tidak salah jalan.
2. BIDANG EKONOMI

Menurut AM Saefudin (1997) ada enam pokok prekonomian, yaitu:


a.Barang dan jasa yang di produksi.
b.Sistem produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang
dan jasa tersebut.
c.Sistem distribusi yang berlaku diantara para pelaku ekonomi.
d.Efesiensi dalam menggunakan faktor- faktor produksi.
e. Antisipasi terhadap fluktuasi pasar mulai dari inflasi, resesi,
depresi, danlain- lain.
f. Ikhtiar manajemen produksi dan distribusi agar efesien.

Ekonomi konvensional berprinsip “berkorban sekecil-kecilnya untuk


mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya”
Dalam islam, ekonomi ialah berkorban secara tidak kikir dan tidak
boros dalam rangka mendapatkan keuntungan yang layak. Kekuatan
ekonomi sangat berpengaruh terhadap eksistensi dan wibawa
suatu bangsa.
.
Islam meletakkan dasar yang kokoh dalam
menjalankan perekonomian. Ada asas ridho dalam
jual beli, haramnya mezholimi, larangan menimbun
yang merusak pasar. Islam meletakkan dasar yang
kokoh pada banyak dan ragam aqad muamalah
iqtishodiyah, ada azaz menolong dan meringankan
pihak lain.
Dalam bidang ekonomi juga terdapat riba yang harus
diperhatikan oleh masyarakat islam. Riba dan jenis-
jenisnya;Riba qardh, Riba Jāhiliyah,Riba Nasīah.
Dalam memperoleh harta, bukan hanya banyak dan
melimpah yang diharapkan namun keberkahan
menjadi pijakan penting dalam melakukan
prosesnya. Berkah dalam arti bertambahnya
kebaikan yang diridhoi Allah.
3. BIDANG POLITIK
Politik dalam Islam disebut siyāsah, merupakan
bagian integral (tak terpisahkan) dari fikih
Islam. Salah satu objek kajian fikih Islam
adalah siyāsah atau disebut fikih politik. Fikih
politik secara global membahas masalah-
masalah :
a. Siyāsah dusturiyah (hukum tata negara).
b. Siyāsah dauliyyah (hukum politik yang
mengatur hubungan internasional).
c. Siyāsah māliyah (hukum politik yang
mengatur keuangan negara)
Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman umat islam tidak hanya
menuntun bangaimana seseorang mengurus dirinya,namun juga
bagaimana mengurus keluarga, masyarakat bahkan bangsa dan
negara. Ajarannya menyentuh semua sisi kehidupan manusia.
Kekuasaan dan kedudukan bisa diraih dengan berbagai cara,
tetapi tidak menghalalkan segala cara yang diharamkan.
Kehidupan berbangsa dan bernegara akan terasa menjadi berkah
dan mendatangkan kemaslahatan bagi segenap rakyat jika
dibingkai dengan nilai-nilai keilahian.
Memaneg bangsa akan menjadi bencana manakala para
pelakunya menjauhkan diri dari nilai-nilai Ilahi. Nilai-nilai Ilahiah
yang terkandung dalam fikih siyāsah antara lain:
1.Al- Amānah (Kepercayaan)
2.Al-Adalah (Keadilan/
3.Al-Hurriyyah (Kemerdekaan)
4.Al- Musāwāh (Persamaan hak)
3. BIDANG PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan dalam Islam adalah merealisasikan ubudiah kepada
Allah baik secara individu maupun masyarakat dan mengimplementasikan
tugas manusia dalam kehidupan untuk kemajuan umat manusia.
Manggapai kebahagiaan yang sesungguhnya.

Menurut An-Nahlawi, Islam mengemukakan tiga metode yaitu:


a.Paedagogis psikologis
b.Saling menasihati antar-individu dan masyarakat
c.Menggunakan jalur kekuasaan
Tujuan pendidikan dikatakan berhasil manakala proses pendidikan
dilakukan dengan cara yang benar secara islami

Dalam kacamata Islam sumber ilmu itu terbagi dua yaitu:


1. Ayat qur`aniyah 2. Ayat kauniah
Pendidikan(tarbiyyah) yang dicanangkan dioptimiskan menggapai
kebahagiaan di bumi dan kelak di kehidupan berikutnya. Hasanah
fiddunya hasanah fil akhiroh.
Menggali Sumber Historis dan Filosofis
..
tentang Konsep Islam mengenai IPTEK,
Politik Sosial-Budaya dan Pendidikan
HISTORIS
 Secara historis, dunia Islam unggul dalam
Iptek. Yaitu pada masa keemasan Islam,
dunia Islam menjadi sangat kuat secara
politik dan ekonomi yang didasari
penguasaan terhadap Iptek secara sempurna
dimana terjadi pada masa Kekhalifahan
Umayyah yang berpusat di Damaskus, Syria
serta zaman kekuasaan Kekhilafahan
Abbasiyyah yang berpusat di Baghdad, Irak.
 Penemuan-penemuan dibanyak bidang yang
tidak diragukan lagi.
TEOLOGIS
Secara teologis, Allah telah menetapkan bahwa yang akan
mendapat kemajuan pada masa depan adalah bangsa yang
menguasai ilmu pengetahuan yang dilandasi dengan iman
dimana Umat Islam makmur secara materi dan rohani, juga
makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran.
Jika realita hari ini nampak berbeda dari yang diharapkan
ini karena ada nilai konperhensif islam yang ditinggalkan,
atau di nikmati secara parsial. Satu diambil yang lain
ditinggal. Umar bin Khotoh ra. Kholifah kedua pernah
memberi nasehat bahwa dulu sebelum islam umat tidak ada
apa-apanya, namum islam yang meninggikan kita jika kita
meninggaklan nilai ini kita akan kembali terpuruk. Dan Allah
berjanji dalam firmannya jika terkumpul Iman dan taqwa
pada sebuah negeri maka keberhakan akan datang dari
langit dan bumi.
MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG KOMPATIBEL ISLAM DAN
TANTANGAN MODERNISASI

Modern adalah perubahan sikap dan pandangan


dari tradisional ke rasional, dari primordial ke
logis dan nalar. Terdapat beberapa
karakteristik dalam ajaran islam, yaitu:
1. Rasional
2. Sesuai dengan Fitrah Manusia
3. Tidak Mengandung Kesulitan
4. Syariat yang integral dan komperhensif
5. Bertahap
ESENSI DAN URGENSI KONTEKSTUALISASI PEMAHAMAN ISLAM DALAM
MENGHADAPI TANTANGAN MODERNISASI

Modernisasi telah mengubah pola pikir, pola


pergaulan, dan pola kehidupan secara masif. Dalam
proses modernisasi ini, sering kali kaum buruh
menjadi lemah ketika berhadapan dengan kaum
pemodal. Industrialisasi membuka lapangan kerja
bagi masyarakat yang memiliki kualifikasi pedidikan
yang memadai, tetapi juga menyingkirkan sebagian
masyarakat yang minus pendidikan.
Perilaku keagamaan masyarakat, yang semula
menganggap bahwa silaturahmi penting dan harus
bertatap muka, bersua bertemu, dan berhadapan
secara fisik, berubah menjadi silaturahmi cukup
hanya melalui media, bertatap muka tapi berjarak.
Maka dibutuhkan kesadaran memperbaiki pemahaman
dan sikap dalam beragama.
 Islam dipahami secara benar; menyeluruh tidak
persial.
 Menghidupkan sikap tawazun-seimbang dalam
mensikapi lahir dan bathin, dunia dan akherat
 Menikmati Ibadah-ibadah mahdzhoh dengan lebih
khusu’ dan dilakukan pesan-pesannya.
 Lebih dekat dengan sumbernya; Al-Quran dan Hadits
menjadikannya petunjuk hidup dengan tetap
menikmati teksnya.
 Meningkatkan pemahaman, mengambil inspirasi
 Membaca dan menggali sirah (sejarah perjalanan
hidup Rasul) dengan lebih baik.
 Memandang islam sebagai way of life.
TUGAS

 Buatlah cacatan singkat tentang bagaimana


Islam pernah menggapai kejayaannya !.

 Berikan argumentasi anda bahwa sholat


sebagai ibadah mahdhoh adalah pondasi kuat
bagi seorang muslim dalam bersahabat
dengan modernisasi !

Anda mungkin juga menyukai