Disusun Oleh :
Rosa Lena, Muhamad Ariq Munawir, Nurmila Aprilia, dan Wahyu Hidayat
Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin
Banten
rosalenafadhila@gmail.com, muhammadariqmunawir@gmail.com,
nurmilaaprilia020@gmail.com, wahyu.hidayat@uinbanten.ac.id
ABSTRAK
Islam adalah agama yang sempurna dan universal, berlaku di mana pun
dan kapanpun (al-Islâm shâlih li kul zamân wa al-makân), dan berlaku untuk
semua orang di dunia. Dalam agama Islam, ada ajaran yang dapat meningkatkan
kehidupan seseorang. Karena Islam diturunkan bukan hanya sebagai pelengkap
kehidupan manusia, tetapi juga dengan beberapa tujuan untuk memberi
kebahagiaan orang di dunia dan akhirat. Islam adalah agama samawi (langit) yang
diturunkan oleh Allah SWT melalui utusan-Nya, Muhammad SAW. Agama ini
membawa rahmat kepada semua makhluk hidup.Namun, ada banyak orang di
dunia saat ini yang tidak memahami arti, sifat, dan tujuan Islam.karena banyak
individu yang mengubah Islam untuk kepentingan pribadi, kelompok, dan partai,
bahkan yang paling radikal. 1
PENDAHULUAN
1
Ali, Mohammad Daud, 2010. Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafondo
Persada. 45-47
2
Ali, Yunasril, 2012. Sufisme dan Pluralisme, Memahami Hakekat Agama dan Relasi Agama-
agama, Jakarta: Elex Media Komputindo dan Kompas. 15
1
penyembahan, permohonan, dan mengubah cara hidup manusia berdasarkan
ajaran agama. Agama, menurut JG. Frazer, adalah penyerahan diri atau
pengabdian kepada kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Islam adalah kata
turunan yang berarti ketundukan, ketaatan, dan kepatuhan (kepada kehendak
Allah).Kata ini berasal dari huruf sin, lam, mim, yang berarti patuh atau
menerima. Salimayang secara etimologis berarti sejahtera, tidak tercela, dan tidak
tercatat. Oleh karena itu, Islam secara singkat adalah kedamaian, kesejahteraan,
keselamatan, dan penyerahan diri.3
METODE PENELITIAN
Kajian tentang misi ajaran islam dinilai sangat penting untuk mewujudkan
kecintaan dan keyakinan manusia terhadap Islam yang tidak hanya bersifat
normatif, tetapi juga karena emosional semata-mata karena didukung oleh
argumentasi yang rasional, kultural, dan aktual. 4 Beberapa alasan mengapa kajian
menyeluruh dan mendalam tentang tujuan ajaran Islam sangat penting:
3
Aminuddin et. al., 2005. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Ghalia
Indonesia bekerjasama dengan Universitas Indonesia Esa Unggul. 23-24
4
Aminuddin et. al., 2005. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Ghalia
Indonesia bekerjasama dengan Universitas Indonesia Esa Unggul. 10-11
2
Pertama, untuk mendorong orang agar menyukai ajaran Islam berdasarkan
dasar yang bukan hanya normatif, yaitu karena perintah Allah dan bukan karena
perasaan. Namun, karena didukung oleh argumen yang logis, kultural dan aktual,
yang berarti bahwa argumen yang masuk akal dapat diterima dan dialami oleh
manusia. Banyak orang saat ini memeluk agama Islam hanya karena ikut-ikutan
dan tidak memiliki dasar. Pada kontras yang kuat. Selama ia hidup di dalam,
keislaman jenis ini tidak menjadi masalah. Komunitas Islam, karena tidak ada
yang bisa menghalanginya untuk menganut keyakinan mereka. Namun, jika ia
tinggal di negara yang masyarakatnya bukan Islam, yaitu masyarakat sekular yang
semuanya rasional, empiris, dan objektif, orang dengan pemahaman Islam yang
ikut-ikutan akan dengan mudah mengembangkan keyakinan mereka. 5Dirusak
atau dimurtadkan dari agamanya, yang jelas tidak boleh terjadi.
5
Ancok, Jamaludin, 1994. Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.16
3
citra negatif Islam ini harus dihilangkan. Islam sebagai rahmatan lil alamin bagi
seluruh alam
Islam adalah agama damai dan dua ajaran utamanya, Keesaan Tuhan dan
Persatuan atau Persaudaraan Manusia, merupakan bukti nyata keharmonisan sejati
antara Islam dan umat manusia. Islam bukan saja dikatakan sebagai agama
sekalian Nabi Allah, sebagaimana tersebut di atas, melainkan juga sesuatu yang
secara taksadar tunduk sepenuhnya kepada undang-undang Allah, yang kita
saksikan pada alam semesta6.
Pertama, kita dapat melihat misi ajaran Islam sebagai pembawa rahmat dari
bagaimana ia menangani berbagai masalah agama, sosial, ekonomi, politik,
hukum, pendidikan, kebudayaan, dan lainnya. Islam selalu menawarkan solusi
untuk masalah ini sejak lahir lima belas abad yang lalu. Menurut HAR Gibb,
Islam adalah sistem kehidupan yang memiliki banyak dimensi, bukan hanya
ajaran keyakinan 7
Kedua, misi ajaran islam dalam bidang ekonomi yang berpusat pada prinsip
keseimbangan dan pemerataan, menunjukkan peran Islam sebagai pembawa
rahmat bagi seluruh alam. Dalam agama Islam, seseorang boleh memiliki banyak
harta, tetapi sebagian dari harta itu harus diberikan kepada orang lain dalam
bentuk zakat, infak,dan sedekah.
Ketiga, misi ajaran Islam Rahmatan Lir Alamin dalam bidang politik dapat dilihat
dari perintah Al-Quran, yaitu pemerintah hendaknya memperlakukan rakyat yang
dipimpinnya secara adil dan bijaksana, serta mendahulukan kepentingan rakyat.
kepentingan mereka sendiri, di atas kepentingan. pribadi, melindungi dan
6
Anshari, Endang Saifuddin, 1982. Wawasan Islam, Pokok-pokok Pikiran tentang. Islam dan
Ummatnya, Bandung: Pustaka.31-32
7
Melalui Naskah, Jember: STAIN Jember Press dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arif, Syamsuddin, 2008. Orientalis dan Diabolisme Pemikiran, Jakarta: Gema Insani.hal 24
4
mengayomi rakyat, dan memberikan keamanan dan ketentraman kepada
masyarakat.8
Keempat, misi Syariat Rahmatan Lir Alamin di bidang hukum dapat dilihat dari
perintah surat al-Anisa ayat 58 tersebut di atas. Ayat ini memerintahkan hakim
untuk bersikap adil dan bijaksana dalam memutus perkara. Ajaran Islam sangat
menganjurkan supremasi hukum.
Kelima, misi ajaran Islam Rahmatan Lir Al-Alamin juga tercermin dalam
bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan ajaran Islam yang memberikan hak
kepada setiap orang untuk belajar secara bebas. Ajaran ini juga menganjurkan
studi serius dalam situasi perang dan membutuhkan pengetahuan dari buaian
sampai liang kubur dan sepanjang hidup. Misi ajaran Islam adalah menjamin
pendidikan bagi semua orang.
Berdasarkan fakta dan analisa di atas, maka dapat dikatakan bahwa misi ajaran
Islam adalah melindungi hak asasi manusia, termasuk jiwa, akal, agama, harta
benda, nasab dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu, Islam
menekankan pentingnya mewujudkan dunia yang aman, damai, sejahtera,
tenteram, toleran, adil, bijaksana, terbuka, berkeadilan, dan berkemanusiaan.
Karena ajarannya, Islam tidak boleh menjadi agama yang ditakuti, juga tidak
boleh dilihat sebagai sumber terorisme dan kekacauan.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa misi ajaran islam
membawa rahmat dalam semua aspek kehidupan manusia. Agama islam adalah
agama yang diberikan oleh allah kepada para rasulnya dan disempurnakan oleh
Nabi Muhammad. Agama ini mengandung undang-undang dan praktik hidup
yang mengatur bagaimana manusia berhubungan dengan Allah, dengan manusia,
dengan alam semesta, dan dengan diri mereka sendiri,sehingga mereka dapat
hidup dengan baik dan bahagia baik di dunia maupun akhirat. Ada beberapa
8
Aqqad, Abbas Mahmud, 1991. Allah, terjemah M. Adib Bisri dan A. Rasyad, Jakarta: Pustaka
Firdaus. Hal 70
5
alasan yang meyakini bahwa misi pendidikan Islam adalah memberikan
kedamaian bagi seluruh umat manusia. Pertama dan terpenting, hal ini dapat
dilihat dalam Islam itu sendiri. Kedua, dapat dilihat bagaimana Islam menyikapi
persoalan-persoalan seperti agama, persoalan sosial, ekonomi, politik, hukum,
pendidikan, dan persoalan lainnya. Keempat, misi Islam dapat dilihat pada ajaran
dan amalan Nabi Muhammad SAW. Keempat, tujuan Islam adalah memberikan
kejelasan dan perspektif terhadap kehidupan manusia.Kelima, karena peranannya
dalam sejarah, misi Islam dapat dianggap sebagai pembawa rahmat. Keenam,
tujuan ajaran Islam dapat dilihat lebih jauh dari hubungan Islam dengan orang lain
dari agama lain, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di Madinah.9
9
Arifin, Syamsul, 2010. Studi Agama, Perspektif Sosiologis dan Isu-isu Kontemporer, Malang:
UMM Press. 20-21
6
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad Daud, 2010. Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafondo
Persada.
Ali, Yunasril, 2012. Sufisme dan Pluralisme, Memahami Hakekat Agama dan
Relasi Agama-agama, Jakarta: Elex Media Komputindo dan Kompas.
Aminuddin et. al., 2005. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi
Umum, Jakarta: Ghalia Indonesia bekerjasama dengan Universitas Indonesia Esa
Unggul.
Ancok, Jamaludin, 1994. Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anshari, Endang Saifuddin, 1982. Wawasan Islam, Pokok-pokok Pikiran tentang.
Islam dan Ummatnya, Bandung: Pustaka.
Aqqad, Abbas Mahmud, 1991. Allah, terjemah M. Adib Bisri dan A. Rasyad,
Jakarta: Pustaka Firdaus.
Ardiansyah, Muhammad dan Qomarus Sholeh, 2018. Merajut Kenusantaraan
Melalui Naskah, Jember: STAIN Jember Press dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arif, Syamsuddin, 2008. Orientalis dan Diabolisme Pemikiran, Jakarta: Gema
Insani.
Arifin, Syamsul et. al., 1996. Spiritualitas Islam dan Peradaban Masa Depan,
Yogyakarta: SIPRESS
Arifin, Syamsul, 2010. Studi Agama, Perspektif Sosiologis dan Isu-isu
Kontemporer, Malang: UMM Press.