Kegiatan ekonomi lahir sejak Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke
bumi oleh Allah swt puluhan ribu tahun yang silam. Dua manusia pertama
Setelah turunan Nabi Adam dan Siti Hawa berkembang banyak, mereka
mengharamkannya).
1
sebagai khalifah untuk beribadah kepada Allah. Tiga hal ini menjadi dasar
Sebenarnya para pakar Islam telah mulai membahas ekonomi Islam sejak
abad pertama Islam diajarkan Rasulullah saw. Imam Abu Yusuf (w. 798 M),
al-Hariri (1054- 1122 M), Muhammad bin Hasan Tusi ( w. 1274 M), Ibnu
Ada kesan yang sangat kuat bahwa Islam tidak memiliki konsep yang
utuh dan konkrit tentang ekonomi bagi sebagian ahli ekonomi konvensional.
Padahal sejarah membuktikan bahwa ilmuwan muslim pada era klasik telah
banyak menulis dan mengkaji ekonomi Islam tidak saja secara normatif,
tetapi juga secara empiris dan ilmiah dengan metodologi yang sistematis.
karya yang khusus membahas bagian tertentu dari ekonomi Islam, seperti
Kitab Al-Kharaj karya Abu Yusuf (w. 182 H/798 M), Kitab Al-Kharaj karya
Yahya bin Adam (. 203 H), Kitab Al-Kharaj karya Ahmad bin Hanbal (w. 221
M), Kitab Al-Amwal karya Abu Ubayd (w. 224 H), Al-Iktisab fi al Rizqi karya
atas terlihat bahwa pemikiran ekonomi Islam di zaman klasik sangat maju
M. Fakta ini harus diperhatikan para ahli ekonomi kontemporer tidak saja
2
terhadap sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang bukan saja dianggap
tidak sejalan dengan ajaran Islam, namun juga gagal memecahkan berbagai
Ely Masykuroh, yang dimaksud dengan ilmu ekonomi adalah ilmu yang
3
Dalam perspektif Islam, An-Nabhani mengambil makna istilah ekonomi
yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau disebut juga
4
atas landasan dasar-dasar tersebut sesuai tiap lingkungan dan masa.
dari wahyu yang disebut dengan ijtihad. Ekonomi Islam juga dapat disebut
ekonomi dan hukum khususnya hukum Islam? Salah satu ciri kehidupan
bergerak maju. Dinamika dalam bidang ekonomi tentu saja tidak dapat
5
keterbatasan ketika dibuat. Akibatnya hukum seperti tidak mampu mengejar
merupakan salah satu ikatan klasik antara hukum dan kehidupan sosial.
bertujuan untuk mewujudkan sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam
pembangunan ekonomi.
belakangan ini diakui adanya hubungan erat antara ekonomi dengan hukum
6
yang berkaitan dengan kegiatan dan kehidupan perekonomian. Hukum
transnasional.
berperannya hukum harus dilihat dari segi nilai ( value), kegunaan (utility),
merupakan istilah yang sering digunakan para ekonom dengan berbagai teori
dan perhitungan yang rumit. Namun demikian, nilai, kegunaan dan efisiensi
dapat juga digunakan oleh para ahli hukum dalam mengkaji hukum.
berbeda itu dalam satu rangkaian yang serasi. Bahkan beberapa konsep
7
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan hukum di seluruh dunia
kedua subsistem sosial itu akan tampak jelas, apabila dilakukan pendekatan
dari studi hukum dan masyarakat. Dalam pendekatan yang demikian, hukum
otonom, tetapi juga sebagai institusi sosial yang secara nyata berkaitan erat
dengan berbagai segi sosial di masyarakat. Tugas hukum yang utama adalah
tersebut terkait dengan bagaimana jual beli dan sah menurut Islam, pinjam-
meminjam dengan akad-akad yang sah sampai dengan pelarangan riba dalam
8
disebutkan, dimana perbuatan riba itu dibenci Tuhan. Pada tatanan
teknisnya diperjelas dengan hadis serta teladan dari Rasulullah dan para alim
ulama.
logis dari kesempurnaan Islam itu sendiri. Islam haruslah dipeluk secara
tidak masuk akal, seorang muslim yang melaksanakan salat lima waktu, lalu
Sunnah dan Ijtihad. Dasar-dasar ekonomi yang dibawa oleh Alquran harus
dipedomani oleh setiap kaum muslimin di setiap tempat dan zaman. Dasar-
1. Dasar bahwa harta benda itu milik Allah dan manusia diserahi tugas
Artinya: “Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan di
bumi”.
9
2. Dasar bahwa jaminan setiap individu di dalam masyarakat diberikan
24-25:
[59]: 7:
“Engkau ambil zakat itu dari orang-orang yang kaya di antara mereka
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan
lain, karena bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka
10
usahakan, dan bagi para wanita pun ada bagian dari apa yang
mereka usahakan”.
kehormatannya”.
jalan yang batil kecuali atas dasar suka sama suka di antara
kamu”.
11
Sumber hukum ekonomi Islam yang berasal dari ijtihad. Untuk
yang baru yang timbul seiring dengan kemajuan zaman dan kebutuhan
dengan ijtihad. Sumber ijtihad inilah yang memegang peranan yang sangat
pula bahasan tentang ekonomi yang kemudian dikenal dengan istilah al-
Islam adalah zakat, sedekah sunnah, fidyah, zakat fitrah, jual-beli, riba,
12
4. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.
aktivitas ekonomi. Harus tetap dalam bingkai akidah dan syariah (hukum-
usaha yang dilakukan oleh seorang muslim harus dimaknai dalam rangka
ibadah dan sarana mendekatkan diri ( taqarrub) kepada Allah swt. Kesadaran
oleh Islam sebagai masalah ekonomi bagi suatu masyarakat. Atas dasar ini,
13
maka asas-asas ekonomi Islam yang digunakan untuk membangun sistem
14
masing persaudaraan telah diatur nilai dan tatakramanya, hingga tidak
perlu dipertentangkan atau dirancukan.
6. Asas keseimbangan (tawazun). Keseimbangan di sini melingkupi
keseimbangan antara dunia akhirat (QS al-Qashash [28]: 77),
keseimbangan antara pribadi dan masyarakat, keseimbangan antara
kebutuhan fisik-biologis dengan kebuthan mental-spritual. Kalau sistem
kapitalis terlalu individualistic, sedangkan komunis-sosialis malah
menghilangkan milik pribadi, maka Islam menyeimbangkan keduanya.
tentang tata cara perolehan harta kekayaan dan pemanfaatannya baik untuk
ada. Inilah yang sesungguhnya dianggap oleh Islam sebagai masalah ekonomi
bagi suatu masyarakat. Atas dasar ini, maka asas-asas ekonomi Islam yang
tengah masyarakat.
hak yang dipunyainya hanyalah hak untuk menggunakan segala sesuatu yang
dimiliki mutlak oleh Allah. Hak penggunaan ini bersifat relatif, artinya
Milik relatif ini hanya terbatas pada apa yang telah diusahakannya, karena
pada dasaenya setiap pria maupun wanita mendapat bagian dari hasil
15
usahanya sebagai haknya. Sedangkan penguasaannya, sebagian
memberikan kepada orang lain harta Allah yang telah diberikan kepadanya.
Untuk mengelola dan menggunakan milik Allah secara tepat dan sesuai
bertakwa.
Menurut Abdul Ghofur Anshori terdapat 3 (tiga) asas pokok terkait asas-
1. Asas yang menjelaskan bahwa dunia dan seluruh isinya, termasuk alam
semesta, adalah milik Allah SWT dan berjalan menurut kehendaknya.
2. Asas yang menjelaskan bahwa Allah SWT merupakan pencipta semua
makhluk hidup yang ada di alam semesta ini. Konsekuensi yang timbul
dari hal tersebut adalah bahwa seluruh makhluk hidup tersebut harus
tunduk kepadanya.
3. Asas yang menjelaskan bahwa iman kepada hari kiamat akan
memengeruhi pola pikir dan tingkah laku ekonomi manusia.
seirama dengan ajaran Islam secara keseluruhan. Falah hanya akan dapat
16
berinteraksi dengan Allah (ibadah mahdhah) dan bagaimana manusia
Segala aturan yang diturunkan Allah swt. dalam sistem Islam mengarah
1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
masyarakat dan lingkungannya.
2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud
mencakup aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
3. Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati
bahwa maslahah yang menjadi puncak sasaran di atas mencakup lima
jaminan dasar, yaitu:
a. Keselamatan keyakinan agama (al-din);
b. Keselamatan jiwa (al-nafs);
c. Keselamatan akal (al-‘aql);
d. Keselamatan keluarga dan keturunan (al-nasl);
e. Keselamatan harta (al-mal).
17
mengarahkan pengorganisasian kegiatan-kegiatan ekonomi pada tingkat
dalam tata sosial Islam. Secara umum tujuan-tujuan itu dapat digolongkan
sebagai berikut:
termaktub dalam:
18
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu
Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu’. Lalu
memencarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap
suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing)
makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan
janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat
kerusakan”.
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
19
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan
apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan
janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya”.
20
Artinya: “Katakanlah, ‘Hai manusia sesungguhnya Aku adalah utusan
Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan
langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka
berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-
kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu
mendapat petunjuk”.
21
budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama
(merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari
nikmat Allah”.
22
Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-
Nya aku kembali”.
Agama, maka dapat diketahui bahwa ruang lingkup ekonomi Islam meliputi:
1. Ba’i adalah jual-beli antara benda dengan benda atau pertukaran benda
dengan uang.
23
2. Akad adalah kesepakatan dalam suatu perjanjian antara dua pihak atau
tertentu.
3. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam hal
barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan
atau laba bagi shahib al-mal dan pengambilannya dilakukan secara tunai
atau angsur.
8. Khiyar adalah hak pilih bagi penjual dan pembeli untuk melanjutkan atau
24
9. Ijarah adalah sewa barang dalam jangka waktu tertentu dengan
pembayaran.
10. Istishna’ adalah jual-beli barang atau jasa dalam bentuk pemesanan
11. Kafalah adalah jaminan atau garansi yang diberikan oleh penjamin
pihak kedua/peminjam.
12. Hawalah adalah pengalihan utang dan muhil al-ashil kepada muhal ‘alaih.
14. Ghasb adalah pengambilan hak milik orang lain tanpa izin dan tanpa niat
untuk memilikinya.
16. Wadi’ah adalah penitipan dana antara pihak pemilik dana dengan pihak
17. Ju’alah adalah perjanjian imbalan tertentu dari pihak pertama kepada
18. Wakalah adalah pemberian kuasa kepada pihak lain untuk mengerjakan
sesuatu.
25
19. Obligasi syariah adalah surat berharga yang diterbitkan berdasarkan
prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset surat
21. Efek beragun aset syariah adalah efek yang diterbitkan oleh akad
atas aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga
aset fisik oleh lembaga keuangan, efek berupa investasi yang dijamin oleh
22. Surah berharga komersial syariah adalah surat pengakuan atas suatu
prinsip syariah.
23. Ta’min/asuransi adalah perjanjian antara dua belah pihak atau lebih,
yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari peristiwa yang tidak
pasti.
26
24. Syuuq maaliyah/pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan
pasar dan atau pasar modal, antara lain wesel, obligasi syariah, sertifikat
syariah.
26. Salam adalah jasa pembiayaan yang berkaitan dengan jual-beli yang
27. Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan antara lembaga keuangan
28. Sunduq mu’asyat taqa’udi/dana penisun syariah adalah badan usaha yang
ijarah pada setiap saat dapat ditarik atau disetor oleh pemiliknya yang
30. Ba’i al-wafa/jual-beli dengan hak membeli kembali adalah jual-beli yang
27
dibeli kembali oleh penjual apabila tenggang waktu yang disepakati telah
tiba.
28
37. Qism ash-Shadaqat (tentang pembagian zakat).
38. Ibrak (pembebasan utang).
39. Muqasah (discount).
40. Kharaj, jizyah, Dharibah, Ushur (pajak).
41. Baitul Maal dan Jihbiz (perbankan).
42. Kebijakan fiskal Islam.
43. Prinsip dan perilaku konsumen.
44. Prinsip dan perilaku produsen.
45. Keadilan distribusi.
46. Perburuhan (hubungan buruh dan majikan, upah buruh).
47. Jual-beli gharar, ba’i najasi, ba’i al-‘inah, ba’i wafa, mu’athah, fudhuli, dan
lain-lain.
48. Ihtikar dan monopoli.
49. Asuransi Islam, bank Islam, pegadaian, MLM, dan lain-lain.
29