Soal
1. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Islam
2. Ada berapa madzhab dalam ekonomi islam? Dan jelaskan masing masing madzhAb
tersebut.
3. Jelaskan Maqashid syariah dalam konteks ekonomi islam
4. Jelaskan perbedaan konteks antara maqashid al-syariah imam al- syatibi, ibnu
Khaldun,dan imam gozali dalam konteks ekonomi islam
5. Jelaskan fungsi konsumsi dan produksi dalam islam
JAWABAN
1. Ekonomi silam adalah sebuah system perekonomian yang menjadikan syariat-syariat
islam sebagai landasan dasar dalam setiap hukum dan aktivitas yang berlaku
didalamnya. Ekonomi islam harus mengakomodasi nilai nilai syariah dalam ilmu
ekonomi yang terikat pada norma norma yang berlaku di masyarakat.Ekonomi islam
juga merupakan ilmu yang memperlajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya
diatur berdasarkan aturan agama islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun islam. Kata islam setelah “Ekonomi” dalam
ungkapan ekonomi islam berfungsi sebagai identitas tanpa mempengaruhi makna atau
definisi ekonomi itu sendiri. Sedangkan ekonomi adalah masalah menjamin
berputarnya harta diantara manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fusngsi
hidupnya sebagai hamba allah untuk mencapai fallah di dunia dan di akhirat, Ekonomi
adalah aktifitas yang kolektif.Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan
yang menyoroti masalah perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional
lainnya. Hanya dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar
dalam setiap aktifitasnya. Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam kerangka syariah.
Namun.definisi tersebut mengandung kelemahan karena menghasilkan konsep yang
tidak kompatibel dan tidak universal. Karena dari definisi tersebut mendorong
seseorang terperangkap dalam keputusan yang apriori (apriory judgement) benar atau
salah tetap harus diterima.
Mazhab Mainstream
ekonomi Islam dari mazhab mainstream inilah yang paling banyak memberikan
warna dalam wacana ilmu ekonomi Islam sekarang karena kebanyakan tokoh-
tokohnya dari Islamic Development Bank (IDB) yang memiliki fasilitas dana dan
jaringan kerja sama dengan berbagai lembaga internasional. Tokoh-tokoh mazhab
mainstream antara lain adalah M. Umer Chapra, M. A. Mannan, Nejatullah
Siddiqi, Khurshid Ahmad, Monzer Kahf.Menurut mazhab mainstream bahwa
memang secara keseluruhan tidak terjadi kesenjangan antara jumlah sumber daya
ekonomi dengan kebutuhan manusia artinya ada keseimbangan (equilibrium).
Namun secara relatif pada satu waktu tertentu dan pada tempat tertentu tetap akan
dijumpai persoalan kelangkaan tersebut. Jadi sampai disini tidak ada perbedaan
antara ekonomi konvensional dengan ekonomi Islam. Perbedaannya hanya pada
mekanisme menyelesaikan masalah ekonomi yang menurut mazhab mainstream
harus merujuk pada al-Qur’an dan Assunnah. Sedangkan pada pandangan
kapitalisme klasik penyelesaiannya melalui bekerjanya mekanisme pasar, dan
sosialisme klasik melalui sistem perencanaan yang sentralistis.
Meskipun ketiga tokoh ini memiliki konsep yang berbeda dalam Maqashid al-
Syari'ah, namun semuanya memandang bahwa nilai-nilai moral dan etika serta aspek
sosial dan spiritual merupakan bagian penting dalam aktivitas ekonomi.
5. Prinsip produksi dalam Islam berarti menghasilkan sesuatu yang halal yang merupakan
akumulasi dari semua proses produksi mulai dari sumber bahan baku sampai dengan
jenis produk yang dihasilkan baik berupa barang maupun jasa.Tujuan dari produksi
dalam Islam adalah untuk menciptakan mashlahah yang optimum bagi konsumen atau
bagi manusia secara keseluruhan. Dengan mashlahah yang optimum ini, maka akan
tercapai falah yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi sekaligus tujuan hidup
manusia.
Sedangkan Konsumsi dalam Islam diartikan sebagai penggunaan terhadap komoditas
yang baik dan jauh dari sesuatu yang diharamkan, maka, sudah barang tentu motivasi
yang mendorong seseorang untuk melakukan aktifitas konsumsi juga harus sesuai
dengan prinsip konsumsi itu sendiri.Tujuan utama konsumsi seorang muslim adalah
sebagai sarana penolong untuk beribadah kepada Allah. Sesungguhnya mengkonsumsi
sesuatu dengan niat untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan pengabdian kepada
Allah akan menjadikan konsumsi itu bernilai ibadah yang dengannya manusia
mendapatkan pahala.