Anda di halaman 1dari 10

Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam

Inisiasi Tuton ke-2


Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Islam
Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi

Penulis : Ropi Marlina, S.E., M.E.Sy


Email : ropimarlina@gmail.com
Penelaah: Drs. Suhartono, M.Si.
Email : tono@campus.ut.ac.id
Tujuan Ekonomi Islam
Ekonomi islam merupkan konsekuensi logis dari implikasi ajaran
Islam yang kaffah dalam aspek ekonomi. Sehingga ekonomi Islam
mengarahkan kepada tujuan berekonomi yang membawa keselamatan
dunia dan akhirat. Menurut M. Akram Khan, ekonomi Islam
bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup
manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam
atas dasar bekerjasama dan berpartisipasi. Sedangkan menurut Yusuf
Al-Qardawi berpendapat bahwa sistem ekonomi Islam ini bertitik dari
Allah SWT, bertujuan akhir kepada Allah SWT, dan menggunakan
sarana yang tidak lepas dari syariatt Allah SWT.
Ekonomi Islam dalam Pandangan Pemikir Muslim
● Pemenuhuan kebutuhan dasar manusia meliputi pangan, sandang,
papan, Kesehatan dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat
● Mematikan kesetaraan kesempatan untuk semua orang
● Mencegah terjadinya pemusnahan kekayaan
● Memastikan kepada setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-
nilai moral
● Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Perbdedaan madzhab ekonomi
1. Madzhab Baqir Ash-Shadr
Madzhab ini menolak teori ekonomi konvensional terkait dengan
kepuasan (utility) . Mazhab ini cenderung berusaha untuk menemukan
teori baru dan menganggap ekonomi adalah ekonomi, dan Islam adalah
Islan, maka kedua hal tersebut tidak akan pernah bisa sejalan. Menurut
mazhab ini, masalah ekonomi muncul disebabkan adanya
ketidakmerataan dan ketidakadilan distribusi yang dalam hal ini sumber
daya cenderung dikuasi oleh golongan yang kuat.
Perbdedaan madzhab ekonomi

2. Mazhab Mainstream
Mazhab mainstream cenderung sependapat dengan ekonomi klasik
bahwa terdapat keterbatasan sumber daya dalam memenuhi keinginan
manusia yang tidak terbatas. Sehingga kelangkaan menjadi sumber
permasalahan utama dalam sistem ekonomi. Dalam ekonomi
konvensional, skala prioritas dibuat berdasarkan keinginan masing-
masing individu. Sedangkan dalam Islam, skala prioritas dibuat
berdasar pada Al-Quran dan Sunnah.
Perbdedaan madzhab ekonomi
3. Madzhab Alternatif-Kritis
Mazhab ini muncul sebagai kritik atas mazhab Baqir dan mazhab
Mainstream. Menurut mazhab ini, mazhab Baqir hanya mencari teori
baru atas teori yang sudah ada sebelumnya, sedangkan mazhab
mainstream hanya mengikuti teori dari ekonomi neoklasik namun
menghapuskan riba dan menambah variable zakat serta niat.
Nilai universal ekonomi islam
Nilai-nilai dasar teori ekonomi Islam tersebut meliputi:
1. Tauhid (Ketuhanan)
2. Keadilan (al-adl)
3. Kenabian (an-Nubuwah)
4. Pemerintahan (al-Khilafah)
5. Keuntungan (al-ma’ad)
Prinsip-prinsip ekonomi islam
Terdapat 3 prinsip ekonomi Islam, yaitu:
1. Kepemilikan multijenis (multitype ownership)
2. Kebebasan bertindak atau berusaha (freedom to act)
3. Keadialn social (social justice)
Perilaku ekonomi muslim sebagai atap
Akhlak mulia dalam berekinomi dapat diwujudkan dengan menegakkan
nilai-nilai moralitas, diantaranya:
1. Persaingan yang sehat (fair play)
2. Kejujuran (honestly)
3. Keterbukaan (transparency)
4. Keadilan (justice)
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi Islam diibaratkan sebagai bangunan,
maka dapat disusun bagian fondasi, pilar dan atap yang jika
digambarkan memiliki tiga bagian. Nilai-nilai universal yang
mengacu pada teori ekkonomi Islam, disusun menjadi fondasi.
Fondasri akan mendasari bangunan yang berada di atasnya, yaitu
berupa pilar. Pilar dalam rancang bangun ekonomi Islam berupa
prinsip atau ciri ekonomi Islam. Adapun puncuk atau atapnya
adalah akhlak, yang diwujudkan dalam perilaku ekonomi muslim
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai