Anda di halaman 1dari 9

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

KONTEMPORER
USWANA
20020069
Pola Pemikiran Ekonomi Islam Pada Periode Kontemporer

Dalam perkembangan ekonomi global dan semakin


meningkatnya minat masyarakat dengan ekonomi perbankan
secara islami, maka ekonomi islam mempunyai tantangan besar
dalam menghadapinya. Diantaranya adalah: pertama, ujian atas
kredibilitas sistem ekonomi dan keuangannya. Kedua, bagaimana
sistem ekonomi islam dapat meningkatkan dan menjamin
kelangsungan hidup serta kesejahteraan umat, dapat menghapus
kemiskinan dan pengangguran, serta dapat memajukan ekonomi
dalam negeri. Ketiga, mengenai perangkat peraturan: hukum dan
kebijakan baik dalam skala nasional dan internasional
Dalam hakikatnya nilai-nilai dasar ekonomi syariah dengan background
tauhid harus meliputi: kepemilikan (ownership), keseimbangan
(equilibrium), dan keadilan (justice).
Ketiga nilai dasar tersebut dapat diperincikan sebagai berikut:
1. Kepemilikan (ownership)
• Pemilikan terletak pada kemanfaatanya dan bukan mengusai secara
mutlak terhadap sumber-sunber ekonomi
• Pemilikan terbatas sepanjang usia hidup manusia, jika orang itu mati
maka harus didistribusikan kepada ahlu warisnya menurut ketentuan
islam.
• Pemilikan perorangan tidak dibolehkan terhadap sumber-sumber
ekonomi yang menyangkut kepentingan umum atau hajat hidup orang
banyak. Sumber-sumber ini menjadi milik umum atau dikuasai negara.
2. Keseimbangan (equilibrium), yang pengaruhnya terlihat pada
berbagai aspek tingkah laku ekonomi muslim, misalnya
kesederhanaan (moderation), berhemat (parsimory), dan menjauhi
keborosan (extravagance).
3. Keadilan (justice). Keadilan dalam masalah ekonomi:

a) Keadilan berarti kebebasan yang bersyarat akhlak islam.

b) Keadilan harus ditetapkan disemua fase kegiatan ekonomi.


Artinya keadilan dalam produksi dan konsumsi.
Pola Pemikiran Tokoh Madzhab Mainstream
Ekonomi islam mempunyai dua sifat dasar yaitu, Rabbani dan  Insani.
Disebut Rabbani karena ekonomi islam sarat dengan tujuan dan nilai-
nilai Ilahiyyah sedang disebut Insani karena sistem ekonomi islam
dilaksanakan dan ditujukan untuk kemaslahatan manusia.
Atas dasar hal ini maka muncullah konsep-konsep. Antara lain:
1. Konsep tauhid
Konsep ini menjelaskan tentang keesaan Allah, yakni bagaimana
hubungan manusia dengan Allah serta hubungan dengan sesamanya
dan alam sekitar
2. Konsep Rububiyyah
Peraturan yang ditetapkan Allah bertujuan untuk memelihara dan
menjaga kehidupan manusia ke arah kesempurnaan dan
kemakmuran.
3. Konsep Khalifah
Manusia yang telah diberi amanah sebagai kholifah haruslah
merealisasika kesejahteraan yang seharusnya menjadi tujuan
ekonomi islam.
4. Konsep Tazkiyah
Konsep ini adalah konsep yang membentuk kesucian jiwa dan
ketinggian akhlaq, sebagaimana misi dari dakwah nabi Muhammad
adalah untuk menyempurnakan akhlaq
Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer
1. Aliran Iqtishādunā
Corak utama dari aliran ini adalah pemikirannya tentang masalah
ekonomi yang muncul karena adanya distribusi yang tidak merata dan
tidak adil sebagai akibat dari sistem ekonomi yang membolehkan
eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.
2. Aliran Mainstream
Corak utama dari pemikiran aliran ini adalah kebalikan dari aliran
Iqtishādunā dalam memandang masalah ekonomi. Menurut aliran ini,
masalah ekonomi timbul memang dikarenakan kelangkaan (scarcity)
Sumber Daya Alam sementara keinginan manusia tidak terbatas
Aliran ini ditokohi oleh 4 tokoh utama, yaitu Muhammad Abdul Mannan,
Muhammad Nejatullah Siddiqi, Syed Nawab Haidar Naqvi, dan Monzer
Kahf
3. Aliran Alternatif
Aliran ini dikenal sebagai aliran yang kritis secara ilmiah terhadap
ekonomi Islam, baik sebagai ilmu maupun sebagai peradaban. Aliran
ini mengkritik kedua aliran sebelumnya. Aliran Iqtishādunā dikritik
karena dianggap berusaha menemukan sesuatu yang baru yang
sebenarnya sudah ditemukan tokoh-tokoh sebelumnya, sedangkan
aliran Mainstream dikritik sebagai jiplakan ekonomi aliran Neo-
Klasik dan Keynesian dengan menghilangkan unsur riba serta
memasukkan variabel zakat dan akad, sehingga tidak ada yang
orisinil dari aliran ini.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah Timur Kuran, Sohrab Behdad, dan
Abdullah Saeed.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai