Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi Islam saat ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari
maraknya lembaga-lembaga perekonomian baik bisnis maupun keuangan yang melaksanakan
usahanya dengan berdasarkan syariat Islam. Beberapa lembaga tersebut antara lain bank
syariah, asuransi syariah, hotel syariah, dll.
Ekonomi Islam pun telah terbukti mampu memajukan perekonomian, sebagaimana
telah dibuktikan pada kekhalifahan Islam, dimana pada saat itu negara-negara barat sedang
mengalami zaman kegelapan (dark ages). Zaman keemasan tersebut mengalami kemunduran
seiring terjadinya distorsi dari syariah Islam yang nilai-nilainya sangat universal. Karena itu
penggalian nilai-nilai dan metode serta cara mengelola perekonomian secara syariah menjadi
penting adanya. Apalagi permintaan terhadap metode ini merupakan kebutuhan umat dan
masyarakat.
Kehandalan perekonomian Islam juga telah terbukti di Indonesia, setidaknya pada
saat terjadinya krisis moteter yang membawa pada krisis perekonomian dan multidimensional
(1998), bank-bank syariah mampu survive dan terhindar dari krisis perbankan dan
rekapitalisasi perbankan. Hal ini dikarenakan sistem syariah yang tidak memungkinkan
adanya negative spread.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan kita bahas pada makalah ini yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa yang dimaksud dengan ekonomi islam ?


Apa saja ciri-ciri ekonomi islam ?
Apa saja prinsip-prinsip ekonomi islam ?
Apa konsep ekonomi islam ?
Apa saja sumber-sumber ekonomi islam ?
Bagaimana karakteristik ekonomi islam ?

BAB II
Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 1

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
Kata Islam setelah Ekonomi dalam ungkapan Ekonomi Islam berfungsi sebagai
identitas tanpa mempengaruhi makna atau definisi ekonomi itu sendiri. Karena definisinya
lebih ditentukan oleh perspektif atau lebih tepat lagi yang digunakan sebagai landasan nilai.
Sedang ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya harta diantara manusia,
sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba Allah untuk
mencapai falah di dunia dan akherat.
Islam merupakan agama yang syamil (menyeluruh). Dan mengatur semua aspek
kehidupan manusia. Namun dalam masalah-masalah yang selalu mengalami perubahanperubahan, Islam hanya mengaturnya secara garis besar / global. Masalah-masalah ekonomi
(bisnis) merupakan bidang yang mengalami banyak perubahan. Dalam hal ini ada tiga hal
yang dapat dijadikan dasar rujukan:
1) Hadist yang berbunyi: Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian( HR Muslim,
dari Siti Aisyah dan Anas.
Ini berarti untuk urusan teknis yang tidak diatur dalam al-Quran dan Hadis, manusia
dipersilahkan untuk melaksanakan dengan caranya sendiri, sesuai dengan kaidah : pada
dasarnya semua diperbolehkan, kecuali yang dilarang.
2) Keumuman dan kekekalan risalah Islamiyah
Dalam konsep ekonomi Islam, dua macam ajaran dan hukum:
a. hal-hal yang bersifat tetap dan mengikat dari waktu ke waktu selamanya, seperti
golongan yang berhak menerima zakat, ahli waris, dan haramnya riba.
b. hal-hal yang menerima perubahan dan tunduk pada perkembangan zaman.
Disinilah terbukanya pintu ijtihad dan perbedaan pendapat para mujtahid.
3) Perbedaan pendapat para ulama dan pemimpin.

Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 2

Perbedaan ini harus disikapi sebagai rahmat, karena kita dapat memilih diantara
pendapat tersebut yang paling sesuai dengan kondisi dan kemaslahatan umat.
Berikut ini definisi Ekonomi dalam Islam menurut Para Ahli :

S.M. Hasanuzzaman, ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaranajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan
pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan
memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan
masyarakat.

M.A. Mannan, ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan social yang
mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang memiliki nilai-nilai Islam.

M. Akram Khan, ilmu ekonomi Islam bertujuan mempelajari kesejahteraan


manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas
dasar kerjasama dan partisipasi.

Louis Cantori, ilmu ekonomi Islam tidak lain merupakan upaya untuk merumuskan
ilmu ekonomi yang berorientasi manusia dan berorientasi masyarakat yang menolak
ekses individualisme dalam ilmu ekonomi klasik.

2.2 Ciri Ekonomi Islam


Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang
mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali
membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen,
konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Ekonomi dalam
Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
Selain itu, ekonomi islam menekankan empat sifat, antara lain:

Kesatuan (unity)

Keseimbangan (equilibrium)

Kebebasan (free will)

Tanggungjawab (responsibility)

Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 3

Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat


individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan
manusia adalah kepercayaannya di bumi. Didalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam
sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan".
2.3 Prinsip-prinsip Ekonomi Islam
Ilmu ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah setelah berpisahnya aktifitas
produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas yang boleh dikatakan sama halnya
dengan keberadaan manusia di muka bumi ini, sehingga kemudian timbul motif ekonomi,
yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Prinsip ekonomi adalah
langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan
tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Dasar-dasar ekonomi Islam adalah:
1. Bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera baik di dunia dan di akhirat,
tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani
secara seimbang, baik perorangan maupun masyarakat. Dan untuk itu alat
pemuasdicapai secara optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan kelestarian
alam tetap terjaga.
2. Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan
dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
3. Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar.
4. Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang lain yang membutuhkan, oleh karena
itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki (distribusi harta).
5. Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.
6. Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.
7. Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran
perbedaan adalah prestasi kerja.
Kemudian landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam
adalah sebagai berikut:

Nilai dasar sistem ekonomi Islam:


Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 4

1. Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.


2. Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
3. Keadilan antar sesama manusia.
Nilai instrumental sistem ekonomi Islam:
1.
2.
3.
4.
5.

Kewajiban zakat.
Larangan riba.
Kerjasama ekonomi.
Jaminan sosial.
Peranan negara.

Nilai filosofis sistem ekonomi Islam:


1. Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai.
2. Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan pengembangannya
berlangsung terus-menerus.
Nilai normatif sistem ekonomi Islam:
1.
2.
3.
4.
5.

Landasan aqidah.
Landasan akhlaq.
Landasan syari'ah.
Al-Qur'anul Karim.
Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf.
Prinsip ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan produktifitas, serta asas

manfaat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam. Motif ekonomi Islam adalah
mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat selaku khalifatullah dengan jalan beribadah
dalam arti yang luas.
Berbicara tentang sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak bisa
dilepaskan dari perbedaan pendapat mengenai halal-haramnya bunga yang oleh sebagian
ulama dianggap sebagai riba yang diharamkan oleh al-Qur'an. Manfaat uang dalam berbagai
fungsi baik sebagai alat penukar, alat penyimpan kekayaan dan pendukung peralihan dari
sistem barter ke sistem perekonomian uang, oleh para penulis Islam telah diakui, tetapi riba
mereka sepakati sebagai konsep yang harus dihindari dalam perekonomian. Sistem bunga
dalam perbankan (rente stelsel) mulai diyakini oleh sebagian ahli sebagai faktor yang
mengakibatkan semakin buruknya situasi perekonomian dan sistem bunga sebagai faktor
penggerak investasi dan tabungan dalam perekonomian Indonesia, sudah teruji bukan satusatunya cara terbaik mengatasi lemahnya ekonomi rakyat.
Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 5

2.4 Konsep Ekonomi Islam


Islam mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim (kapitalis
dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara keduanya (kebendaan
dan rohaniah). Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada sejauh mana
penyesuaian yang dapat dilakukan di antara keperluan kebendaan dan keperluan rohani/etika
yang diperlukan manusia. Sumber pedoman ekonomi Islam adalah al-Qur'an dan sunnah
Rasul, yaitu dalam:
Qs.al-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk pengemban amanat Allah).
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh
Qs.Hud:61 (Untuk memakmurkan kehidupan di bumi).
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan
kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah
ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat
(rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".

A. Rancang Bangun Ekonomi Islam


Ekonomi Islam dapat diibaratkan dengan sebuah rumah yang terdiri atas atap, tiang,
dan fondasi. Begitu juga dengan ekonomi Islam.

Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 6

Bangunan dalam ekonomi Islam berfondasikan 5 hal:


1. Tauhid; - Allah merupakan pemilik sejati seluruh yang ada dalam alam semesta
Allah tidak mencipakan sesuatu dengan sia-sia, dan manusia diciptakan untuk
mengabdi / beribadah pada Allah
2. Al-adl (adil);
tidak mendzalimi dan tidak didzalimi
pelaku ekonomi tidak boleh hanya mengejar keuntungan pribadi
3. Nubuwwah (kenabian);
Sifat-sifat yang dimiliki Nabi SAW (Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah) hendaknya
menjadi teladan dalam berperilaku, termasuk dalam ekonomi
Shiddiq: efektif dan efisien ; Tabligh: komunikatif, terbuka, pemasaran; Amanah:
bertanggungjawab, dapat dipercaya, kredibel ; Fathonah: cerdik, bijak, cerdas.
4. Khilafah :
Manusia sebagai khalifah di bumi, akan dimintai pertangungjawaban
Khalifah dalam arti pemimpin, fungsinya untuk menjaga interaksi antar kelompok
(muamalah) agar tercipta ketertiban
Khalifah harus berakhlaq seperti sifat-sifat Allah, dan tunduk pada kebesaran Allah
SWT
5. Maad (keuntungan):
keuntungan merupakan motivasi logis-duniawi manusia dalam beraktivitas ekonomi
keuntungan mancangkup keuntungan dunia dan akhirat
Bertiangkan 3 hal:
1. Kepemilikan Multi jenis
Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 7

Pada hakekatnya semua adalah milik Allah SWT


Berbeda dengan kapitalis maupun sosialis klasik, dalam Islam mengakui adanya
kepemilikan pribadi, kepemilikan bersama (syirkah), dan kepemilikan negara
2. Kebebasan bertindak ekonomi
- Pada dasarnya semua diperbolehkan kecuali yang dilarang
- Hadist: Kamu lebih mengetahui urusan duniamu
3. Keadilan Sosial
- Dalam rizki yang halal pun ada hak orang lain (zakat)
- Keadilan social harus diperjuangkan dalam Islam, dan pemerintah berkewajiban untuk
memenuhi kebutuhan dasr rakyatnya, dan keseimbangan social antara si kaya dan si
miskin
Beratapkan Akhlaq, yang berarti semuanya (perilaku) harus dilakukan dengan beretika Islam.
B. Metodologi Ekonomi Islam
Ekonomi Islam bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan
masyarakat ini dicapai dengan melaksanakan syariah islam, sehingga tujuan kesejahteraan
didefinisikan sebagai maqasid (tujuan-tujuan) syariah yaitu perlindungan terhadap Agama,
jiwa, akal, keturunan (Kehormatan diri) dan harta.
Dengan perlindungan terhadap agama, maka menjadi tujuan pertama, karena dengan
agama perilaku akan lebih terjaga melalui norma-norma yang ada. Semua langkah dalam
perekonomian mengacu pada perlindungan lima hal tersebut. Namun yang menarik, bahwa
harta menjadi hal terakhir yang dilindungi oleh syariah Islam.

2.5 Sumber-sumber Ekonomi Islam


Adapun sumber-sumber hukum dalam ekonomi Islam adalah :
1. Alquranul Karim
Alquran adalah sumber utama, asli, abadi, dan pokok dalam hukum ekonomi Islam
yang Allah SWT turunkan kepada Rasul Saw guna memperbaiki, meluruskan dan
membimbing Umat manusia kepada jalan yang benar. Didalam Alquran banyak tedapat ayatayat yang melandasi hukum ekonomi Islam, salah satunya dalam surat An-Nahl ayat 90 yang
mengemukakan tentang peningkatan kesejahteraan Umat Islam dalam segala bidang
termasuk ekonomi.

2. Hadis dan Sunnah


Setelah Alquran, sumber hukum ekonomi adalah Hadis dan Sunnah. Yang mana para
pelaku ekonomi akan mengikuti sumber hukum ini apabila didalam Alquran tidak terperinci
secara lengkap tentang hukum ekonomi tersebut.
Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 8

3. Ijma'
Ijma' adalah sumber hukum yang ketiga, yang mana merupakan konsensus baik dari
masyarakat maupun cara cendekiawan Agama, yang tidak terlepas dari Alquran dan Hadis.
4. Ijtihad atau Qiyas
Ijtihad merupakan usaha meneruskan setiap usaha untuk menemukan sedikit
banyaknya kemungkinan suatu persoalan syariat. Sedangkan qiyas adalah pendapat yang
merupakan alat pokok ijtihad yang dihasilkan melalui penalaran analogi.
5. Istihsan, Istislah dan Istishab
Istihsan, Istislah dan Istishab adalah bagian dari pada sumber hukum yang lainnya dan
telah diterima oleh sebahagian kecil oleh keempat mazhab.

2.6 Karaktersitik Ekonomi Islam


A. Harta kepunyaan Allah dan Manusia merupakan Khalifah atas harta.

Semua harta baik benda maupun alat-alat produksi adalah milik Allah SWT. Seperti
tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 284.
Artinya :
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika
kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah
akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni
siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.

Manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Seperti tercantum dalam surat al-Hadiid
ayat 7. Terdapat pula sabda Rasulullah yang juga menjelaskan bahwa segala bentuk harta
yang dimiliki manusia pda hakikatnya adalah milik Allah SWT semata dan manusia
diciptakan untuk menjadi khalifah Dunia ini hijau dan manis. Allah telah menjadikan kamu
khalifah (penguasa) di dunia. Karena itu hendaklah kamu membahas cara berbuat mengenai
harta di dunia ini.
B. Ekonomi Terikat dengan akidah, Syariah (Hukum), dan Moral
Bukti-bukti hubungan ekonomi dan moral dalam islam:
-

Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan


kerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat. Sabda Rasulullah
Tidak boleh merugikan diri sendiri dan juga orang lain (HR. Ahmad)
Larangan melakukan penipuan dalam transaksi, ditegaskan dalam Sabda
Rasulullah Orang-orang yang menipu kita bukan termasuk golongan kita.

Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 9

Larangan menimbun emas, perak atau sarana moneter lainnya sehingga dapat
mencegah peredaran uang dan menghambat fungsinya dalam memperluas
lapangan produksi. Hal ini sperti tercantum dalam QS 9:34.
Larangan melakukan pemborosan karena dapat menghancurkan individu dalam
masyarakat.

C. Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan


Aktivitas keduniaan yang dilakukan manusia tidak boleh bertentangan atau bahkan
mengorbankan kehidupan akhirat. Apa yang kita lakukan hari ini adalah untuk mencapai
tujuan akhirat kelak. Prinsip ini jelas berbeda dengan ekonomi kapitalis maupun sosialis yang
hanya bertujuan untuk kehidupan duniawi saja. Hal ini jelas ditegaskan oleh surat al-Qashash
ayat 77:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.
D. Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbanagan Antara Kepentingan Individu dengan
Kepentingan umum.
Islam tidak mengakui hak mutlak dan atau kebebasan mutlak, tetapi mempunyai
batasan-batasan tertentu termasuk dalam hak milik. Hal ini tercantum dalam surat Al Hasyr
ayat 7, al maauun ayat 1-3, serta surat al-Maarij ayat 24-25.
E. Kebebasan individu dijamin dalam islam
Islam memberikan kebebasan tiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi
namun tentu saja tidak bertentangan dengan aturan AlQuran dan AsSunnah, seperti tercantum
dalam surat al Baqarah ayat 188.
F. Negara diberi kewenangan turut campur dalam perekonomian
Dalam islam, Negara berkeawjiban melindungi kepentingan masyararakat dari
keridakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang taupun dai negara lain,
berkewajiban memberikan kebebasan dan jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat
hidup dengan layak. Seperi sabda Rasulullah Barangsiapa yang meninggalkan beban,
hendaklah dia datang kepada-Ku, karena akulah maula (pelindung)nya (Al-Mustadrak oelh
Al-Hakim).
G. Bimbingan konsumsi
Dalam hal konsumsi, islam melarang hidup berlebih-lebihan, terlalu hidup
kemewahan dan bersikap angkuh. Hal ini tercermin dalam surat al-Araaf ayat 31 seta AlIsraa ayat 16.
Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 10

H. Petunjuk investasi
Kriteria yag sesuai dalam melakukan investasi ada 5:
-

memberikan rezeki seluas mungkin pda masyarakat


memberantas kekafiran,memperbaiki pendapatan dan kekayaan
memelihara dan menumbuhkembangkan harta
melindungi kepentingan anggota masyaakat.

I. Zakat
Adalah karakteristik khusus yang tidak terdapat daalm system ekonomi lainnya
manapun, penggunaannya sangat efektif guna melakukan distribusi kekayaan di masyarakat.
Zakat merupakan dasar prinsipil untuk menegakkan struktur social Islam. Zakat bukanlah
derma atau sedekah biasa, ia adalah sedekah wajib. Setiap muslim yang memenuhi syarat
tertentu, berdasarkan dalil :
Surat at-Taubah 103 Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
J. Larangan riba
Islam sangat melarang munculnya riba (bunga) karena itu merupakan salah satu
penyelewengan uang dari bidangnya. Seperi tercermin dalam surat al-baqarah ayat 275.
Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Larangan riba dalam islam bertujuan membina suatu bangunan ekonomi yang
menetapkan bahwa modal itu tidak dapat bekerja dengan sendirinya, dan tidak ada
keuntungan bagi modal tanpa kerja dan tanpa penempatan diri pada resiko sama sekali.
Karena itu Islam secara tegas menyatakan perang terhadap riba dan umat islam wajib
meninggalkannya, akan tetapi islam menghalalkan mencari keuntungan lewat perniagaan
(QS. 83:1-6).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 11

Ekonomi Islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang membantu merealisasikan


kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang langka, yang sejalan
dengan ajaran islam, tanpa membatasi kebebasan individu ataupun menciptakan
ketidakseimbangan makro dan ekonomi logis. Prinsip-prinsip kegiatan Ekonomi Islam adalah
sebagai berikut:
1. Kekuasaan milik tertinggi adalah milik Allah dan Allah adalah pemilik yang absolute
atas semua yang ada.
2. Manusia merupakan pemimpin (khalifa) Allah di bumi tapi bukan pemilik yang
sebenarnya.
3. Semua yang didapatkan dan dimiliki oleh manusia adalah karna seizing Allah, oleh
karena itu saudara-saudaranya yang kurang beruntung memiliki hak atas sebagian
kekayaan yang dimiliki saudara-saudaranya yang lebih beruntung.
4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk terus atau ditimbun.
5. Kekayaan harus diputar.
6. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus dihilangkan.
7. Menghilangkan jurang perbedaan antar individu dapat menghapuskan konflik antar
golongan dengan cara membagikan kepemilikan seseorang setelah kematiannya
kepada para ahli warisnya.
8. Menetapkan kewajiban yang sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu
termasuk bagi anggota masyarakat yang miskin.
Ekonomi Islam merupakan racikan resep ekonomi yang digali dari Al-Quran dan
Hadits. Sebagai seorang muslim, kita tidak boleh meragukan kandungan ajaran Al-Quran.
Namun, kita perlu merumuskan praktik-praktik ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat tetapi tidak menyalahi prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-Quran.

DAFTAR PUSTAKA

http://suraya-atika.blogspot.co.id/2014/11/makalah-ekonomi-islam.html

Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 12

http://fahmyzone.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-ekonomiislam.html#sthash.in5BQ4ci.dpuf
https://www.academia.edu/8443798/KONSEP_DASAR_EKONOMI_ISLAM

Pendidikan Agama Islam Marketing Management

Page 13

Anda mungkin juga menyukai